, Jakarta Guru besar adalah gelar kehormatan tertinggi yang diberikan kepada seorang dosen di perguruan tinggi. Banyak orang mungkin belum mengetahui apa sebenarnya arti dari gelar guru besar dan mengapa gelar ini begitu dihormati. Proses penunjukan seorang dosen menjadi guru besar tidaklah mudah, dan hanya mereka yang memiliki kontribusi besar dalam bidangnya yang layak mendapatkan gelar ini.
Untuk mendapatkan gelar guru besar, seorang dosen harus melewati proses seleksi yang ketat dan panjang. Mereka harus memiliki karya ilmiah yang diakui dan dihormati oleh masyarakat ilmiah, serta telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan. Tanggung jawab seorang guru besar juga tidak main-main, mereka harus mampu menjadi teladan dalam melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan adanya gelar guru besar, diharapkan akan tercipta lingkungan akademik yang kompetitif dan inovatif, sehingga menciptakan perkembangan ilmu pengetahuan yang positif bagi kemajuan bangsa. Melalui tulisan ini, mari kita simak serta apresiasi proses dan makna dari gelar kehormatan seorang guru besar.
Advertisement
Untuk memahami apa itu guru besar secara lebih mendalam, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (4/2/2024).
Guru Besar Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof Achmad Tolla, meninggal dunia saat akan melaksanakan salat subuh di masjid, Kamis (29/6/2023).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Definisi Guru Besar
Guru Besar adalah gelar akademik tertinggi yang diberikan kepada seorang dosen di perguruan tinggi atau universitas. Gelar ini secara umum diberikan kepada individu yang telah menunjukkan keunggulan dalam bidang akademiknya, memiliki kontribusi yang signifikan dalam riset dan penelitian, serta memiliki pengaruh yang besar dalam lingkup keilmuannya.
Seorang guru besar tidak hanya memiliki pengetahuan mendalam dalam disiplin ilmu tertentu, tetapi juga diharapkan mampu membimbing mahasiswa, menghasilkan karya tulis ilmiah yang bermutu, serta memberikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, guru besar juga biasanya diharapkan untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan kurikulum, kebijakan akademik, dan peningkatan mutu pendidikan di perguruan tinggi tempatnya mengajar.
Dalam konteks Indonesia, gelar guru besar biasanya diberikan setelah melalui serangkaian proses seleksi yang ketat dan melalui uji kelayakan serta kepatutan oleh tim penguji yang terdiri dari para ahli di bidang ilmu yang bersangkutan. Dengan demikian, gelar guru besar dianggap sebagai pengakuan atas prestasi dan kompetensi akademik seseorang dalam menjadikan mereka sebagai pengambil keputusan dan pengambil kebijakan di perguruan tinggi.
Untuk mendapatkan gelar ini, seorang dosen harus memenuhi kualifikasi dan kriteria tertentu. Kualifikasi yang harus dipenuhi meliputi kualitas akademik yang tinggi, seperti memiliki gelar doktor dan pengalaman mengajar yang luas. Selain itu, seorang calon guru besar juga diharapkan memiliki kontribusi yang signifikan dalam penelitian, baik yang terpublikasi di jurnal-jurnal internasional maupun kontribusi penelitian yang mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Pengabdian kepada masyarakat juga menjadi salah satu kriteria yang diharapkan, di mana seorang dosen diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuannya dalam membantu masyarakat di sekitarnya. Tak hanya itu, kepemimpinan dalam bidang akademik juga menjadi kriteria penting, di mana seorang calon guru besar diharapkan dapat menjadi panutan dan memimpin dalam pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan akademiknya. Dengan memenuhi kualifikasi dan kriteria ini, seorang dosen dapat menjadi seorang guru besar yang dihormati dan diakui dalam dunia akademik.
Advertisement
Proses Penunjukan
![Guru Besar Fotonika Indonesia Ungkapkan Cara Dekatkan Jaringan Internet di Indonesia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/b6gCJXFRdrjJVosfB5kWX2o7gKM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4722004/original/092549700_1705811525-IMG-20240120-WA0004.jpg)
Seorang Dosen menjadi Guru Besar adalah sebuah proses penting yang melibatkan evaluasi, nominasi, dan penilaian yang ketat di berbagai universitas dan negara. Proses ini memiliki persyaratan yang ketat dan bervariasi tergantung pada kebijakan dan peraturan masing-masing universitas.
Tahapan evaluasi dimulai dengan dosen yang mencapai jabatan tertinggi di bidangnya dan memiliki kontribusi yang signifikan dalam penelitian, pengajaran, dan pengabdian masyarakat. Setiap universitas memiliki kriteria yang jelas untuk menilai kualitas karya akademik dan kontribusi dosen tersebut.
Proses nominasi dimulai dengan rekomendasi dari rekan dosen, mahasiswa, atau pihak eksternal yang mengakui kualitas dan kontribusi yang telah diberikan oleh dosen tersebut. Nominasi ini kemudian akan dipertimbangkan oleh komite penunjukan guru besar di universitas.
Penilaian kemudian dilakukan melalui serangkaian evaluasi dan kajian terhadap kualitas karya akademik, pengajaran, dan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Proses ini dapat melibatkan peer review, presentasi karya ilmiah, dan wawancara.
Dengan melalui proses yang ketat dan komprehensif, penunjukan seorang dosen menjadi guru besar merupakan sebuah pengakuan atas kontribusi dan kualitas akademik yang luar biasa.
Peran dan Tanggung Jawab
![Titik Ismiyati](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/UgGiRBpnCfEtp69Bbvs48CSUxSc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4711561/original/021573200_1704870044-Screenshot_2024-01-10_133449.jpg)
Seorang guru besar dalam institusi pendidikan tinggi memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat penting dalam menjaga kualitas dan reputasi lembaga pendidikan tersebut. Mereka tidak hanya bertanggung jawab atas pengajaran tingkat lanjut, tetapi juga memiliki peran dalam penelitian yang berdampak dan pengembangan kurikulum. Selain itu, guru besar juga membimbing mahasiswa dalam penelitian dan kerja akademis mereka.
Selain itu, seorang guru besar juga memiliki tanggung jawab dalam kepemimpinan akademik, seperti mengatur kegiatan akademik, mengembangkan kebijakan pendidikan, dan menjadi mentor ataupun panutan bagi rekan-rekan dosen dan mahasiswa. Mereka juga seringkali diharapkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan dalam komunitas akademik dan masyarakat umum, baik melalui penyampaian pengetahuan yang dihasilkan dari penelitian maupun melalui kegiatan pengabdian masyarakat.
Gelar kehormatan guru besar merupakan pengakuan atas kontribusi penelitian dan akademik yang luar biasa dalam disiplin ilmu tertentu. Seorang guru besar diakui sebagai ahli yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam bidang studi mereka, baik melalui publikasi, riset, maupun penemuan penting.
Para guru besar umumnya memiliki sejumlah publikasi yang telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Mereka juga seringkali terlibat dalam riset yang vital untuk memahami permasalahan yang ada dalam disiplin ilmu mereka, memberikan dampak positif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
Selain itu, penemuan-penemuan penting yang mereka lakukan seringkali menjadi tonggak sejarah dalam bidang studi mereka. Sebagai contoh, penemuan-penemuan dalam ilmu kedokteran atau teknologi informasi yang dilakukan oleh seorang guru besar dapat memberikan perkembangan yang signifikan dan berdampak luas terhadap masyarakat dan dunia akademik.
Dengan demikian, gelar kehormatan guru besar merupakan pengakuan atas kontribusi penelitian dan akademik yang telah memberikan dampak yang besar dalam bidang studi mereka.
Advertisement
Pengabdian kepada Masyarakat
![UI](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/UV0A6QUfzUE2Fr4MQ1wcaBsKNps=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4690770/original/074221300_1702915541-WhatsApp_Image_2023-12-18_at_19.20.22.jpeg)
Gelar kehormatan guru besar adalah salah satu bentuk pengakuan atas kontribusi serta dedikasi seorang akademisi dalam bidang pendidikan dan riset. Seorang guru besar memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mengabdi kepada masyarakat, yang meliputi penyuluhan, konsultasi, proyek kolaboratif, dan kegiatan lainnya yang berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam pengabdiannya kepada masyarakat, seorang guru besar memiliki peran penting dalam menyebarkan pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan melalui risetnya. Penyuluhan kepada masyarakat umum maupun pihak-pihak terkait akan membantu dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, kegiatan konsultasi yang dilakukan oleh guru besar juga turut berperan dalam memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan pihak terkait, serta mendorong terciptanya kolaborasi antara perguruan tinggi dengan berbagai pihak dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan masyarakat.
Dengan demikian, gelar kehormatan guru besar bukan hanya merupakan sebuah predikat akademis semata, tetapi juga menjadi bukti komitmen dalam mengabdi kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan yang turut berkontribusi pada pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Pengaruh seorang guru besar terhadap pengembangan pendidikan tinggi dan pemahaman akademik dalam masyarakat sangat besar. Seorang guru besar memiliki peran utama dalam membentuk kebijakan pendidikan, baik di tingkat institusi maupun secara nasional. Mereka memiliki otoritas dalam memberikan saran dan rekomendasi mengenai kurikulum, penelitian, dan pengembangan kualitas sumber daya manusia di perguruan tinggi.
Selain itu, peran guru besar juga terlihat dalam mentorship terhadap dosen dan mahasiswa. Mereka memberikan bimbingan dan dukungan yang sangat berharga dalam pengembangan kualitas tenaga pengajar dan calon akademisi. Dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas, mereka mampu memotivasi dan mengarahkan generasi muda untuk meraih kesuksesan akademik.
Pengaruh guru besar juga terlihat dalam pengembangan sumber daya manusia berkualitas. Melalui penelitian dan pengajaran yang mereka lakukan, mereka memberikan kontribusi yang nyata dalam meningkatkan kemampuan intelektual masyarakat. Dengan demikian, guru besar memiliki peran yang sangat vital dalam membentuk masa depan pendidikan tinggi dan pemahaman akademik dalam masyarakat.
Perbedaan Guru Besar dan Profesor
![Guru Besar](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Kt7cCv1zoRBSPycQIEVrkP5zLwE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4678323/original/027027700_1701963209-WhatsApp_Image_2023-12-07_at_22.25.47.jpeg)
Guru Besar dan Profesor adalah dua gelar akademik yang sering digunakan dalam sistem pendidikan tinggi di banyak negara, tetapi perbedaan antara keduanya dapat bervariasi tergantung pada negara dan lembaga pendidikan tertentu. Di bawah ini adalah penjelasan mengenai perbedaan antara keduanya:
1. Gelar Akademik dan Prestise
Guru Besar: Gelar Guru Besar, terutama digunakan di Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya, merupakan gelar tertinggi dalam sistem pendidikan tinggi. Biasanya, untuk mencapai gelar ini, seseorang harus memiliki pengalaman pengajaran dan penelitian yang luas, serta telah membuktikan diri dalam bidang akademik tertentu.
Profesor: Gelar Profesor juga merupakan gelar tertinggi dalam sistem pendidikan tinggi di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, dan sebagian besar negara Eropa. Untuk mencapai gelar ini, seseorang harus memiliki kualifikasi akademik yang sangat tinggi, seperti memiliki gelar Doktor (Ph.D.) atau setara, dan juga harus memiliki kontribusi yang signifikan dalam bidang penelitian dan pengajaran.
2. Fokus Utama
Guru Besar: Seorang Guru Besar mungkin lebih difokuskan pada pengajaran daripada penelitian, meskipun di banyak negara, Guru Besar juga diharapkan untuk melakukan penelitian yang berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan.
Profesor: Profesor biasanya diharapkan untuk memiliki kontribusi yang signifikan dalam penelitian, selain pengajaran. Mereka sering diharapkan untuk menerbitkan karya ilmiah dalam jurnal terkemuka dan melakukan penelitian yang berdampak dalam bidang akademik mereka.
3. Sistem Pengangkatan
Guru Besar: Di beberapa negara, pengangkatan sebagai Guru Besar mungkin melibatkan proses seleksi yang sangat kompetitif dan evaluasi oleh panel ahli.
Profesor: Pengangkatan sebagai Profesor juga melibatkan proses seleksi yang ketat dan sering kali memerlukan sejumlah persyaratan tertentu seperti penelitian yang terkemuka, inovasi, dan pengakuan dari komunitas akademik.
Meskipun terdapat perbedaan di atas, perlu diingat bahwa peran dan gelar akademik ini dapat bervariasi berdasarkan lembaga pendidikan yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk memahami peraturan dan standar akademik di lembaga yang bersangkutan saat membahas perbedaan antara Guru Besar dan Profesor.
Terkini Lainnya
Foto-foto Annisa Pohan saat Hadiri Pengukuhan Salah Satu Anggota Ikawati ATR/BPN Menjadi Guru Besar, Bangga Perempuan Berprestasi
Definisi Guru Besar
Proses Penunjukan
Peran dan Tanggung Jawab
Pengabdian kepada Masyarakat
Perbedaan Guru Besar dan Profesor
1. Gelar Akademik dan Prestise
2. Fokus Utama
3. Sistem Pengangkatan
Guru Besar
profesor
Arti Guru Besar
Konten Menarik
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
11 Cara Mengolah Daging Sapi Kurban yang Benar, Marinasi dengan Rempah
Cara Membuat Ayam Kentucky Ala KFC, Krispi Tahan Lama Anak-anak Pasti Suka
Cara Mengganti Background Zoom di Laptop dan Hp, Mudah Juga Cepat
Cara Menghitung Persen di Excel Tanpa Ribet, Mudah dan Praktis
Cek Vaksin Booster COVID Omicron di Sekitar Saya, Ini Langkah-langkahnya
Bacaan Niat Puasa Daud, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanaannya yang Perlu Diketahui
Rekomendasi Airbnb Bali yang Cocok untuk Healing, Damai dan Menenangkan
Cara Daftar Prakerja Lewat HP, Ketahui Persyaratan dan Tahapannya yang Benar
4 Resep Daging Kambing Ungkep Santan Gurih, Bumbu Meresap
Kandungan Sumsum Tulang Sapi dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
10 Aplikasi Jogging Populer, Cocok untuk Pelari Pemula Maupun Profesional
Harga Bitcoin Turun Terus Usai Debat Trump dan Biden
Hebat, Infrastruktur Mutu Indonesia Terbaik di ASEAN
Parlemen Eropa Dorong Bahan Bakar Alternatif untuk Selamatkan Mobil ICE
Memilih Perlengkapan Outdoor di Indofest 2024
Warga Sinjai Meninggal Dunia Saat Menanti Kunjungan Jokowi, Istana Sampaikan Duka Cita
Simak Rekayasa Lalin di Jalan Tanjung Karang-Jalan Kota Bumi Jakpus Imbas Pembangunan MRT Tunnel
Berbasis MicroPET/CT, BRIN Kembangkan Radiofarmaka Baru untuk Deteksi Dini Kanker
Hands-On Oppo A79 5G: Smartphone Ringan dengan Layar Besar dan Kamera 50MP
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Manchester United Dapat Titik Terang untuk Jual Pemain Tak Berguna, Ada Klub Prancis yang Mau Tawar Mahal
Menu yang Dikonsumsi Prilly Latuconsina hingga Berat Badan Turun 12 Kilogram
8 Potret Hewan Tersembunyi Ini Bikin Geleng Kepala, Uji Kejelian Mata
Waspada, Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Terjadi di Sulut hingga 7 Juli 2024