uefau17.com

Doa Sahur Puasa Rajab, Dalil, dan Keistimewaannya bagi Umat Islam - Hot

, Jakarta Doa sahur puasa Rajab perlu diketahui oleh seluruh muslim. Rajab merupakan bulan ketujuh dalam kalender Hijriah. Setelah bulan Rajab ada bulan Sya’ban, yang kemudian dilanjutkan dengan bulan Ramadhan. Rajab adalah salah satu bulan yang yang mulia, bulan terjadinya Isra’ Mi’raj. Seorang muslim dianjurkan untuk banyak beribadah pada bulan ini.

Salah satu ibadah yang baik dilakukan pada bulan Rajab adalah puasa. Selain untuk mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan, puasa rajab ternyata juga memiliki keistimewaan yang besar bagi umat Islam yang melaksanakannya.

Doa sahur puasa Rajab merupakan niat yang perlu kamu lafalkan dalam beribadah. Kamu perlu memahami waktu, niat, hingga dalil dari puasa Rajab. Puasa Rajab dapat dilaksanakan selama satu hari saja, tiga hari, 7 hari, bahkan ada juga yang melaksanakan ibadah ini sebulan penuh. 

Berikut rangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/6/2023) tentang doa sahur puasa Rajab.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Doa Sahur Puasa Rajab

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, doa sahur puasa Rajab merupakan niat yang penting dilafalkan. Niat puasa Rajab atau doa sahur puasa Rajab tidak jauh berbeda dengan puasa lainnya. Untuk melakukan doa sahur puasa Rajab ini, harus didahului dengan niat berpuasa:

“Nawaitu shouma ghodin ‘an ada’i sunnati rajaba lillahi ta’ala”

Yang artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT”

Apabila kamu lupa berniat atau melafalkan doa sahur puasa Rajab di malam harinya, kamu boleh menyusul pelafalan niat puasa Rajab atau doa sahur puasa Rajab ketika ingat atau saat hari itu juga. Berikut doa sahur puasa Rajab atau lafal niat puasa Rajab di siang hari:

“Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati Rajaba lillahi ta ‘ala”

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

3 dari 4 halaman

Dalil Puasa Rajab dan Keistimewaannya

Setelah mengenali doa sahur puasa Rajab, kamu perlu memahami dalil-dalilnya. Puasa Rajab bisa dilakukan satu hari saja, tujuh hari, delapan hari, hingga 10 hari. Tidak ada ketentuan jumlah hari yang harus dipenuhi dalam puasa Rajab. Hukum puasa rajab termasuk puasa sunah yang bisa dilakukan berapapun harinya karena ini merupakan bulan yang mulia. Ini sesuai dengan hadis:

Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan. Bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu neraka jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan apabila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya." (HR. At-Thabrani).

Keistimewaan puasa Rajab tentunya sudah kamu simak dalam hadis ini. Di mana bila dikerjakan selama 7 hari maka seseorang muslim akan terbebas dari neraka jahanam. Bila dilaksanakan selama 8 hari, maka umat Islam tersebut akan dibukakan 8 pintu surga, dan bila dilaksanakan 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.

Sementara itu, menurut catatan Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya, sebuah hadis mengatakan:

“Saya bertanya kepada Sa’id Ibn Jubair tentang puasa Rajab, beliau menjawab berdasarkan kisah dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah SAW senantiasa berpuasa sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa seluruh bulan. Namun suatu saat beliau tidak berpuasa sampai kami berkata, nampaknya beliau tidak akan puasa sebulan penuh.” (HR: Muslim)

Hadis ini menunjukan Rasulullah pernah mengerjakan puasa di bulan Rajab walaupun tidak sebulan penuh. Saran dari Imam Al-Ghazali, puasa Rajab bisa dikerjakan pada hari-hari utama, seperti hari Senin, Kamis, Jumat, dan Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15). Hal ini dilakukan agar pahalanya lebih besar.

4 dari 4 halaman

Keistimewaan Bulan Rajab

Bulan Rajab merupakan salah satu dari 4 bulan haram. Keistimewaan bulan Rajab dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadis. Berikut bunyi ayat dan hadisnya: Dari Abi Bakrah RA bahwa Nabi SAW bersabda:

“Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam, dan Rajab”. (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).

1. Peristiwa Isra Miraj

Rajab merupakan bulan di mana Isra Miraj berlangsung. Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW, dari Mekah ke Yerusalem dan kemudian melalui 7 Surga untuk bertemu Allah dan mendapat perintah menjalankan salat 5 waktu. Kisah tersebut terjadi pada suatu malam pada tanggal 27 Rajab.

2. Bulan yang baik untuk berpuasa

Rajab adalah bulan yang baik untuk berpuasa. Ini sebabnya sangat dianjurkan untuk melakukan puasa Rajab. Pada dasarnya puasa sunah memang dianjurkan dilaksanakan untuk memperoleh kemuliaan Allah. Berpuasa di bulan Rajab juga bisa menjadi persiapan menyambut bulan Ramadan.

3. Bulan tercurahkan banyak nikmat

Rajab juga dikenal sebagai 'Rajab al-Asabb' atau 'Rajab yang Melimpah'. Ini karena Allah mencurahkan banyak berkah dan nikmat-Nya di bulan ini, serta rahmat-Nya yang melimpah. Rajab juga dikenal sebagai Bulan Tawbah (pertobatan) dan Bulan Istighfar (memohon ampun).

4. Bulan memohon ampun

Para ulama mengatakan bahwa Rajab adalah bulan untuk memohon ampun, Sya'ban adalah bulan untuk mendoakan Nabi Muhammad SAW, dan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an. Di bulan Rajab, Allah membebaskan manusia dari neraka setiap jamnya. Rajab adalah bulan yang sangat baik untuk bertobat. Sebesar apapun dosa yang dilakukan jika bertaubat dengan ikhlas, maka insya Allah tobat akan diterima.

5. Bulan menyambut Ramadhan

Bulan Ramadan akan datang setelah bulan Rajab dan Syaban. Penting bagi seluruh umat Islam untuk mulai mempersiapkan diri dari sekarang, meletakkan dasar-dasar kebiasaan yang baik dan membuat rencana tindakan untuk bulan yang penuh berkah ini.

6. Bulan tanpa perang

Rajab adalah bulan kedua dari bulan suci dan oleh karena itu haram untuk berperang atau terlibat dalam konflik selama waktu ini. Selama bulan Rajab, Allah melarang berlangsungnya peperangan. Rajab disebut juga 'Rajab al-Asamm' , yang berarti 'Rajab yang Membungkam'. Hal ini karena siapapun tidak dapat mendengar peperangan pedang selama Rajab, karena pertempuran dilarang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat