uefau17.com

Doa Nabi Ibrahim Ketika Dibakar dalam Bahasa Arab dan Latin, Simak Pula Kisahnya - Hot

, Jakarta Doa Nabi Ibrahim ketika dibakar hidup-hidup dapat diamalkan oleh setiap umat Muslim yang sedang mendapatkan musibah dalam kehidupan. Dengan doa tersebut, Nabi Ibrahim dapat selamat dari api yang membakar dirinya.

Kisah Nabi Ibrahim dan mukjizat tersebut tertuang jelas dalam Al-Qur’an sebagai wujud kebesaran Tuhan yang mampu memberikan kekuatan kepada para utusannya. Meski kisahnya populer dalam Islam, namun belum banyak yang mengetahui bacaan doa Nabi Ibrahim ketika dibakar hidu-hidup.

Agar lebih paham, berikut ulas mengenai bacaan doa Nabi Ibrahim ketika dibakar hidup-hidup dalam bahasa Arab dan Latin serta kisahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (10/5/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Doa Nabi Ibrahim Ketika Dibakar Hidup-Hidup

Berikut ini bacaan doa Nabi Ibrahim ketika dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud. Ketika tubuh Nabi Ibrahim dilempar ke dalam api yang membara, Nabi Ibrahim membaca doa berikut:

قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ

Arab Latin: Qulna ya nauru kuuni bardan wasalaaman ‘ala ibroohima.

Artinya: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.”

Mendengar doa itu, malaikat penjaga hujan pun menurunkan hujan atas perintah Allah. Dengan demikian maka Nabi Ibrahim tidak merasakan panasnya api yang membara karena dingin menyelimutinya.

Di dalam Surat Ali-Imran ayat 173, dijelaskan juga bahwa doa Nabi Ibrahim ketika dibakar yaitu:

حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Arab Latin: Hasbunallah wani’mal wakil.

Artinya: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”

Dalam Surat Al-Anbiya ayat 68-70 Allah menunjukkan mukjizat untuk menolong Nabi Ibrahim. Allah berfirman:

Qalu harriquhu wansuru alihatakum ing kuntum fa’ilin ulna ya naru kuni bardaw wa salaman ‘ala ibrahim wa aradu bihi kaidan fa ja’alnahumul-akhsarin. 

Artinya: “Mereka berkata: ‘Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak’. Kami berfirman: ‘Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim’, mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi.”

Allah SWT selalu menjamin keselamatan bagi hambanya yang bertaqwa, termasuk dengan Nabi Ibrahim. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim bisa diselamatkan oleh Allah SWT ketika sedang dibakar oleh Raja Namrud.

3 dari 4 halaman

Kisah Nai Ibrahim Ketika Akan Dibakar

Melansir dari buku Kisah Teladan dan Inspiratif 25 Nabi & Rasul (2021) karya Anita Sari, dkk. menjelaskan terkait kisah Nabi Ibrahim saat akan dibakar hidup-hidup. Nabi Ibrahim lahir di Babilonia, sebuah negara yang terletak di antara sungai Efrat dan sungai Dajlah. Pada zaman itu, Babilonia dipimpin oleh Raja Namrud. Seorang raja yang menyembah patung atau berhala. Raja Namrud juga terkenal dengan kekejamannya. Semua rakyat diharuskan tunduk dan patuh kepadanya. Jika ada yang berani melawan. Raja Namrud akan menghukum dengan kejam.

Suatu hari Raja Namrud bermimpi, kemudian seorang peramal menyatakan bahwa suatu saat akan lahir seorang bayi laki-laki yang akan meruntuhkan kekuasaannya. Demi mencegah hal itu, Raja Namrud memerintahkan untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir.

Mendengar perintah itu, Azar bin Tahur menjadi gelisah. Azar adalah ayah dari Nabi Ibrahim yang sangat pandai membuat berhala. Dia salah satu orang kepercayaan Raja Namrud. Saat itu, istri Azar sedang mengandung Nabi Ibrahim. Azar kemudian membawa istrinya ke dalam gua. Di dalam gua itulah Nabi Ibrahum lahir dan tinggal untuk beberapa lama.

Meskipun ayahnya pembuat patung berhala, tetapi Nabi Ibrahim menolak ikut menyembahnya. Allah SWT telah memberi hidayah kepada Nabi Ibrahim, sehingga dia tidak ikut menyembah berhala. Nabi Ibrahim pernah berpikir bahwa bintang, bulan, dan matahari itu Tuhan, tetapi bulan dan bintang hilang di siang hari, begitupun matahari hilang di malam hari. Akhirnya ia terus berpikir dan merenung, kalau begitu Tuhan pasti merupakan dzat yang menciptakan bintang, bulan, matahari, dirinya, dan semua alam semesta.

Kemudian Nabi Ibrahim menerima wahyu dari Allah SWT dan diangkat menjadi Nabi. Allah SWT memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyampaikan kebenaran pada kaumnya. Nabí Ibrahim pun berusaha mengingatkan orang-orang agar menyembah hanya kepada Allah SWT.

"Kenapa kalian menyembah patung?" tanya Ibrahim.

"Bukankah patung tidak bisa memberimu apa-apa?" Orang- orang menjadi heran kepadanya.

"Patung tidak bergerak, tidak mendengar, tidak bicara, dan tidak bisa mengabulkan doa. Hanya Allah yang Maha Pencipto yang berhak disembah dan dipuja," kata Nabi Ibrahim lagi.

Namun orang-orang tetap saja menyembah berhala. Begitu juga dengan ayahnya. Hingga suatu hari Nabi Ibrahim melakukan aksi, yakni berhala-berhala itu dihancurkan oleh Nabi Ibrahim, kecuali satu berhala yang paling besar yanh sengaja ia sisakan.

Melihat kejadian itu, Raja Namrud marah besar. Dia bertitah kepada pengawal, agar Nabi Ibrahim ditangkap. Nabi Ibrahim pun kemudian di sidang.

"Siapa yang menghancurkan berhala-berhala?" tanya Raja Namrud.

"Tanyakan saja pada patung yang paling besar itu," jawab Nabi Ibrahim

Raja bertambah murka. "Patung kan tidak bisa berbicara!".

"Kalau sudah tahu patung tidak berdaya, kenapa kau menyembahnya?" Nabi Ibrahim balik bertanya.

Raja semakin murka. Dia merasa kalah, tetapi tidak mau mengakui kebenaran Nabi Ibrahim. Akhirnya, Raja Namrud memutuskan menghukum Nabi Ibrahim dengan cara dibakar. Orang-orang pun disuruh mengumpulkan kayu. Nabi Ibrahim diikat, kemudian api dinyalakan. Akan tetapi Nabi Ibrahim tidak terbakar, Allah SWT yang membuat api itu menjadi dingin. Nabi Ibrahim juga tidak kepanasan, beliau justru merasa sehat dan segar.

Setelah kejadian itu, banyak penduduk Babilonia yang mengikuti ajaran Nabi Ibrahim, beriman kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim kemudian diusir dari Babilonia. la bersama istrinya, Sarah, pergi ke Mesir untuk melanjutkan dakwahnya.

4 dari 4 halaman

Manfaat Membaca Doa Nabi Ibrahim Ketika Dibakar

Melansir dari buku Pasti Mustajab oleh Muhammad Lutfi Zamani, dijelaskan terkait manfaat dari membaca doa Nabi Ibrahim ketika dibakar adalah dapat mengobati penyakit akibat tersiram air panas. Anda bisa mengamalkannya setelah mengolesi dengan obat dan lantunkan doa Nabi Ibrahim ketika dibakar ini:

قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ

Arab Latin: Qulna ya nauru kuuni bardan wasalaaman ‘ala ibroohima.

Artinya: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim.”

Dia ini dibaca sebanyak 3 kali, kemudian meludah pada anggota tubuh yang luka sebanyak 3 kali juga. Selain itu membaca shalawat berikut:

Shallallaahu ‘alaa muhammad.

Shalawat tersebut dapat dibaca sebanyak 7 kali, kemudian tiup getah pisang mentah tersebut 1 kali, dan oleskan pada tempat yang luka. Jika anda kesulitan mencari getah pisang, satu butir telur ayam kampung juga bisa dimanfaatkan sebagai penggantinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat