, Jakarta - Apa arti KIPI dalam proses imunisasi atau vaksinasi? Arti KIPI adalah singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Secara sederhana, arti KIPI adalah reaksi tubuh terhadap vaksin.
Baca Juga
Advertisement
Melansir dari laman website resmi penanganan COVID-19 oleh Pemerintah Indonesia di covid19.go.id, pada Sabtu (16/7/2022), arti KIPI adalah reaksi tubuh terhadap vaksin yang pada setiap individu berbeda-beda.
“Sebagian besar tidak mengalami keluhan atau keluhan ringan pasca vaksinasi,” dijelaskan.
Kondisi yang menjadi arti KIPI adalah paling sering terjadi sementara dan ringan. Meski tak jarang juga KIPI adalah menyebabkan reaksi tubuh dengan gejala yang berat dan harus mendapat penanganan medis serius.
Agar lebih memahami, berikut ulas lebih mendalam arti KIPI, jenis-jenis KIPI, dan pentingnya imunisasi, Sabtu (16/7/2022).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Arti KIPI adalah Reaksi Tubuh Terhadap Vaksin
Memahami arti KIPI adalah singkatan dari Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Arti KIPI adalah gejala yang timbul setelah seseorang melakukan imunisasi atau vaksinasi. Arti KIPI adalah bagian dari sekumpulan reaksi medis setelah vaksin masuk ke dalam tubuh manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan arti KIPI adalah sama dengan kondisi Adverse Event Following Immunization (AEFI). WHO menjelaskan arti KIPI adalah kejadian medis yang tidak diinginkan, terjadi setelah pemberian imunisasi, dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin.
Melansir dari laman website resmi penanganan COVID-19 oleh Pemerintah Indonesia di covid19.go.id, arti KIPI adalah reaksi vaksin dalam tubuh. Dijelaskan pula, arti KIPI adalah kondisi yang menggambarkan reaksi vaksin dan pada setiap individu reaksinya bisa berbeda-beda.
“Sebagian besar tidak mengalami keluhan atau keluhan ringan pasca vaksinasi,” dijelaskan.
Dalam keterangan yang berbeda, arti KIPI adalah reaksi yang bisa bersifat sementara dan ringan, serta KIPI adalah akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Ketika tubuh mengalami KIPI, direkomendasikan untuk tetap tenang dan lakukan penanganan sederhana yang dianjurkan ahli.
Meski sebagian besar KIPI adalah bersifat sementara dan ringan, tidak menutup kemungkinan arti KIPI adalah kondisi yang berat dan membahayakan. Ketika KIPI yang dialami tergolong berat, dianjurkan untuk mencatat detail gejala KIPI dan segera melaporkan kepada petugas atau fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Contoh KIPI adalah reaksi tubuh terhadap vaksin berupa demam, batuk, sakit kepala, mengalami masalah pencernaan, dan masih banyak lagi lainnya. KIPI yang ringan bisa diatasi dengan obat tanpa resep dokter dan penganan sederhana di rumah.
Advertisement
Jenis-Jenis KIPI dan Penjelasannya
Apabila sudah memahami arti KIPI adalah reaksi tubuh setelah menerima vaksin, selanjutnya ketahui jenis-jenis KIPI dan penjelasannya. Ini penjelasan jenis-jenis KIPI melansir dari keterangan tertulis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO):
1. Jenis KIPI Terkait Produk Vaksin
Jenis KIPI adalah yang terkait produk vaksin artinya diakibatkan atau dicetuskan oleh satu atau lebih komponen yang terkandung di dalam produk vaksin. Contoh jenis KIPI terkait produk vaksin adalah pembengkakan luas di tungkai setelah imunisasi DTP.
2. Jenis KIPI Terkait Cacat Mutu Vaksin
Jenis KIPI adalah yang terkait cacat mutu vaksin artinya disebabkan satu atau lebih cacat mutu produk vaksin, termasuk alat pemberian vaksin yang disediakan oleh produsen.
Contoh jenis KIPI ini berupa kegagalan yang dilakukan oleh produsen vaksin pada waktu melakukan inaktivasi, lengkap virus polio saat proses pembuatan vaksin IPVVaksin polio inaktivasi(IPV).
Vaksin polio inaktivasi (mati) dibuat pada tahun 1955 oleh Dr. Jonas Salk. Berbeda dengn vaksin polio oral (OPV), vaksin hidup yang dilemahkan (LAV), IPV harus diberikan melalui suntikan untuk membentuk respon imun (inactivated polio vaccine).
Maka kegagalan dalam proses inaktivasi tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan. Inilah jenis KIPI terkait cacat mutu vaksin.
3. Jenis KIPI Terkait Kekeliruan Prosedur Imunisasi
Jenis KIPI adalah yang terkait kekeliruan prosedur imunisasi disebabkan oleh cara penanganan vaksin yang tidak memadai. Misalnya, penulisan resep atau pemberian vaksin yang sebetulnya dapat dihindari. Contoh dari jenis KIPI ini adalah penularan infeksi karena vial multidosis yang terkontaminasi.
4. Jenis KIPI Terkait Kecemasan Imunisasi
Jenis KIPI adalah yang terkait kecemasan pada waktu pemberian imunisasi. Contoh jenis KIPI ini, ketika terjadi vasovagal syncope (Sinkope vasovagal). Ini reaksi neurovaskuler yang menyebabkan pingsan pada remaja saat atau sesudah imunisasi.
5. Jenis KIPI Terkait Kejadian Konisiden
Jenis KIPI adalah yang terkait kejadian konisiden, artinya hal-hal di luar produk vaksin, kekeliruan imunisasi atau kecemasan akibat imunisasi. Kejadian koinsiden mencerminkan peristiwa sehari-hari dari masalah kesehatan di masyarakat yang sering dilaporkan.
Contoh KIPI ini berupa demam yang timbul bersamaan dengan pemberian imunisasi, ini terkait dengan asosiasi waktu. Asosiasi waktu atau temporal merupakan dua atau lebih kejadian yang terjadi pada waktu yang bersamaan.
Pentingnya Imunisasi atau Vaksinasi
Apa pentingnya melakukan imunisasi atau vaksinasi itu? Kementerian Kesehatan RI dalam keterangan tertulisnya menjelaskan imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin.
Dalam Permenkes RI (2017), tujuan imunisasi atau program imunisasi di Indonesia memiliki tujuan menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Sedangkan, tujuan imunisasi secara khusus diantaranya, tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai target RPJMN (target tahun 2019 yaitu 93%), tercapainya Universal Child Immunization/UCI (prosentase minimal 80% bayi yang mendapat IDL di suatu desa atau kelurahan) di seluruh desa atau kelurahan, dan tercapainya reduksi, eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Tujuan imunisasi di Indonesia paling tidak atau sedikitnya 70 persen dari total penduduk suatu daerah atau negeri harus mendapatkannya. Guna mencapai tujuan imunisasi dengan mendapatkan kekebalan individu sekaligus kelompok, umumnya setelah vaksin dimasukkan ke dalam tubuh maka sistem pertahanan akan bereaksi membentuk antibodi tersebut.
“Reaksi ini sama seperti jika tubuh kemasukan virus atau bakteri yang sesungguhnya. Antibodi selanjutnya akan membentuk imunitas terhadap jenis virus atau bakteri tersebut,” dijelaskan.
Selain itu, tujuan imunisasi adalah melakukannya berulang atau imunisasi ulang (booster). Tujuan imunisasi ulang adalah meningkatkan kembali imunitas atau kekebalan penduduk. Proses imunisasi ulang adalah dilaksanakan dalam waktu-waktu tertentu.
Terkini Lainnya
Cara Mengatasi KIPI Vaksin COVID-19 pada Anak, Orang Tua Tak Perlu Panik
Mengenal Vaksin Pfizer yang Masuk di Indonesia dan Efek Sampingnya
6 Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin COVID-19 pada Anak 6-11 Tahun, Ini Penjelasan Satgas
Arti KIPI adalah Reaksi Tubuh Terhadap Vaksin
Jenis-Jenis KIPI dan Penjelasannya
1. Jenis KIPI Terkait Produk Vaksin
2. Jenis KIPI Terkait Cacat Mutu Vaksin
3. Jenis KIPI Terkait Kekeliruan Prosedur Imunisasi
4. Jenis KIPI Terkait Kecemasan Imunisasi
5. Jenis KIPI Terkait Kejadian Konisiden
Pentingnya Imunisasi atau Vaksinasi
Imunisasi
Vaksinasi
KIPI adalah
Arti KIPI
Jenis-Jenis KIPI
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Pilkada 2024
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
TOPIK POPULER
Populer
7 Gaya Pemotretan Aura Kasih Bareng Arabella, Tampil Curi Perhatian
6 Potret Lawas Keluarga Kecil Reza Artamevia dan Mendiang Adjie Massaid
6 Potret Maternity Shoot Kezia Toemion, Menantu Keluarga Cendana Hamil Anak Kedua
Syarat Membuat BPJS Kesehatan Mandiri, Ketahui Besaran Iurannya
6 Olahan Tetelan Sapi yang Enak dan Mudah Dibuat, Menu Lezat Untuk Makan Siang
7 Potret Angelina Sondakh dan Keanu Massaid Waktu Ikut Summer Camp di Barcelona
6 Potret Ekspektasi Vs Realita Tempat Wisata Viral, Antre Bikin Gagal Estetik
6 Potret Pertemuan Alice Norin dan Davina Karamoy, Bak Saudara Kembar
6 Potret Acara Ngunduh Mantu Beby Tsabina, Dihadiri Kaesang dan Erina Gudono
Daftar 10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Ada di Posisi Teratas
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Per 1 Juli 2024, Tarif Tiket KA Bandara Kualanamu-Stasiun Medan Sebaliknya Rp 40.000
Gawat, Manchester United Hadapi Masalah Penting Usai Muncul Pengakuan Bersalah Rasmus Hojlund di Euro 2024
Juni 2024 Kembali Deflasi, Biar Keroknya Harga Pangan Ini
Kisah Inspiratif Suster Yohana, Abdikan Separuh Hidup Dampingi Anak Disabilitas di Panti Asuhan
Tarot Cinta: Fokus pada Niat Baik
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Rekomendasi 6 Drakor Baru Juli 2024, Sweet Home Season 3 hingga Thriller Red Swan
CSR PT Surya Citra Media Tbk Menerima Penghargaan CSR Award 2024
Puluhan WNA Terdampar di Pantai Keusikurug Kabupaten Sukabumi
Server PDN Diretas, Romo Benny: Ada Celah Besar dalam Sistem Keamanan Data Nasional
Besaran Tarif Listrik PLN 2024 yang Tak Naik Periode Juli sampai September
Kenaikan Cukai Rokok Jegal Pertumbuhan Industri Hasil Tembakau
Membaca Peluang Hadirnya 3 Poros di Pilgub Jakarta 2024
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara