, Jakarta Penyebab lupus perlu diketahui karena penyakit ini sangat berbahaya. Lupus adalah penyakit yang menyerang sistem imun, dan menimbulkan berbagai macam gejala yang berbeda pada setiap orang. Hal ini menyebabkan penyakit ini disebut juga penyakit seribu wajah. Penting diketahui, lupus adalah penyakit yang tidak menular.
Gejala yang biasanya dialami oleh penderita penyakit lupus ini di antaranya adalah peradangan, pembengkakan, dan kerusakan pada persendian. Selain itu, gejala lainnya seperti gangguan pada kulit, ginjal, darah, jantung, dan paru-paru juga bisa muncul.
Advertisement
Baca Juga
Lupus adalah penyakit autoimun, di mana penderitanya memiliki sistem kekebalan yang keliru menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Harusnya, sistem kekebalan melindungi tubuh dan melawan antigen, seperti virus, bakteri, dan kuman. Ini terjadi dengan memproduksi protein yang disebut antibodi, seperti sel darah putih, atau limfosit B.
Namun, pada penderita lupus, sistem kekebalan tidak dapat membedakan antara zat yang tidak diinginkan, atau antigen, dan jaringan sehat. Akibatnya, sistem kekebalan mengarahkan antibodi pada jaringan sehat dan antigen. Ini menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan kerusakan jaringan. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Jumat (7/1/2022) tentang penyebab lupus.
Seperti apa penyakit lupus dan mengapa membutuhkan cangkok ginjal? Yuk, kita cek video di atas!
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyebab Lupus
![Lupus, Penyakit yang Selalu Mengintai Wanita](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ArQQni3rqQLnPn34Jzs9Rk6LyUU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1590416/original/067784500_1494406791-Lupus-Penyakit-yang-Selalu-Mengintai-Wanita.jpg)
Penyebab lupus sampai saat ini masih belum diketahui. Namun, banyak ahli percaya bahwa penyebab lupus dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti kutip dari lupus.org, banyak (tetapi tidak semua) ilmuwan percaya bahwa lupus berkembang sebagai respons terhadap kombinasi faktor, baik di dalam maupun di luar tubuh. Di antara faktor penyebab lupus ini yaitu hormon, genetika, dan lingkungan.
Berikut faktor penyebab lupus yang perlu diwaspadai:
- Hormon. Hormon manusia mengatur banyak fungsi tubuh. Disebabkan karena sembilan dari setiap 10 kejadian lupus terjadi pada wanita, para peneliti telah melihat hubungan antara estrogen dan lupus. Banyak wanita memiliki gejala lupus sebelum periode menstruasi atau selama kehamilan ketika produksi estrogen sedang tinggi. Ini dipercaya menunjukkan bahwa estrogen entah bagaimana mengatur keparahan lupus.
- Genetika. Seseorang yang memiliki kerabat lupus tingkat pertama atau kedua akan memiliki risiko lebih tinggi terkena lupus. Lupus dapat terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat penyakit keluarga, tetapi mungkin ada penyakit autoimun lain dalam keluarga. Contohnya termasuk tiroiditis, anemia hemolitik, dan idiopatik trombositopenia purpura.
Orang-orang dari latar belakang apa pun dapat mengembangkan lupus, tetapi dua sampai tiga kali lebih umum pada orang kulit berwarna, dibandingkan dengan populasi kulit putih. Kelompok etnis tertentu (orang Afrika, Asia, Hispanik / Latino, penduduk asli Amerika, penduduk asli Hawaii, atau keturunan Pulau Pasifik) memiliki risiko lebih besar terkena lupus, yang mungkin terkait dengan gen yang mereka miliki.
- Lingkungan. Agen lingkungan seperti bahan kimia atau virus dapat berkontribusi untuk memicu lupus pada orang yang sudah rentan secara genetik. Sementara elemen lingkungan yang dapat memicu lupus dan menyebabkan suar tidak sepenuhnya diketahui, yang paling sering dikutip adalah sinar ultraviolet (UVA dan UVB), infeksi (termasuk efek dari virus Epstein-Barr), dan paparan debu silika dalam pengaturan pertanian atau industri.
Merokok juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab lupus. Obat-obatan tertentu seperti tetrasiklin yang peka terhadap sinar matahari dan obat antibiotik dapat memicu perkembangan lupus. Stres emosional juga masuk dalam faktor penyebab lupus.
Advertisement
Gejala Lupus
Setelah mengenali penyebab lupus, kamu juga perlu mengetahui gejalanya. Lupus adalah penyakit dengan gejala kompleks. Dilansir dari Medical News Today, American College of Rheumatology menggunakan skema klasifikasi standar untuk mengonfirmasi diagnosis lupus. Jika seseorang memenuhi 4 dari 11 kriteria, dokter akan mempertimbangkan bahwa sesorang mungkin menderita lupus.
Underdiagnosis dapat terjadi karena tanda dan gejala lupus tidak spesifik. Maka dari itu masih diperlukan serangkaian tes lagi untuk mendiagnosis penyakit lupus. Berikut 11 kriteria penyakit lupus:
- Ruam malar: Ruam berbentuk kupu-kupu muncul di pipi dan hidung.
- Ruam diskoid: Peningkatan bercak merah timbul.
- Fotosensitifitas: Ruam kulit muncul setelah terpapar sinar matahari.
- Radang mulut atau hidung: Biasanya tidak menyakitkan.
- Artritis non-erosif: Tidak menghancurkan tulang di sekitar sendi, tetapi ada kelembutan, pembengkakan, atau efusi pada 2 atau lebih sendi perifer.
- Perikarditis atau radang selaput dada: Peradangan memengaruhi selaput di sekitar jantung (perikarditis) atau paru-paru (radang selaput dada).
- Gangguan ginjal: Tes menunjukkan kadar protein atau seluler yang tinggi dalam urin jika seseorang memiliki masalah ginjal.
- Gangguan neurologis: Orang tersebut mengalami kejang, psikosis, atau masalah dengan pemikiran dan penalaran.
- Gangguan hematologis (darah): Anemia hemolitik hadir, dengan jumlah sel darah putih yang rendah atau jumlah trombosit yang rendah.
- Gangguan imunologi: Tes menunjukkan bahwa ada antibodi terhadap DNA beruntai ganda (dsDNA), antibodi terhadap Sm, atau antibodi terhadap kardiolipin.
- ANA Positif: Tes untuk ANA positif, dan orang tersebut belum menggunakan obat apa pun yang dapat menyebabkannya.Namun, bahkan sistem ini terkadang melewatkan kasus awal dan ringan.
Jenis lupus
![Ini Gejala Awal Penyakit Lupus yang Harus Diwaspadai](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/3B5yxvidW7OBxBJLZUObo06nYfo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1375057/original/012768800_1476593915-GettyImages-101320822-569714485f9b58eba49e4e42.jpg)
Penyakit lupus adalah kondisi yang bisa diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Keempat jenis penyakit lupus ini punya karakteristik dan tingkat keparahan yang berbeda. Berikut jenis penyakit lupus:
- Lupus erythematosus sistemik. Lupus erythematosus sistemik (SLE) adalah jenis lupus yang paling umum. Lupus ini memengaruhi banyak organ, terutama kulit, persendian dan ginjal. Lupus sistemik edapat berkisar dari ringan hingga berat. Kondisi ini menyebabkan gejala yang mungkin memburuk seiring waktu dan kemudian membaik. Saat-saat ketika gejala memburuk disebut flare, sedangkan periode ketika gejala membaik atau hilang disebut remisi.
- Lupus kulit atau Cutaneous lupus. Cutaneous lupus atau lupus kulit secara umum menyerang kulit. Kondisi ini dapat menyebabkan ruam dan lesi permanen dengan jaringan parut. Cutaneous lupus bisa dialami dua pertiga dari penderita lupus. Ruam kulit sebagian besar akan muncul pada area yang terpapar sinar matahari seperti wajah, telinga, leher, lengan, dan kaki. Kondisi ini juga bisa diperburuk oleh paparan sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari atau cahaya buatan.
- Lupus yang diinduksi obat. Penyakit lupus ini disebabkan oleh penggunaan obat resep tertentu. Penggunaan obat resep tertentu dapat menyebabkan lupus yang diinduksi oleh obat. Kondisi ini dapat berkembang melalui penggunaan jangka panjang dari obat-obatan tertentu yang diresepkan, biasanya setelah hanya beberapa bulan minum obat.
- Lupus neonatal. Neonatal lupus adalah jenis lupus yang sangat langka. penyakit lupus ini menyerang bayi yang ibunya memiliki antibodi autoimun tertentu. Antibodi autoimun ini ditularkan dari ibu ke janin di seluruh plasenta. Meskipun sangat jarang, bayi baru lahir dari wanita dengan lupus berada pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa.
Advertisement
Pengobatan Lupus
Penanganan untuk masalah lupus bergantung pada gejala dan keluhan yang dialami. Mengutip Klikdokter, pengobatan yang umumnya digunakan untuk mengontrol gejala lupus termasuk:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), digunakan untuk menangani nyeri, pembengkakan, atau demam yang disebabkan oleh lupus.
- Obat kortikosteroid, digunakan untuk menangani peradangan yang disebabkan oleh lupus. Beberapa efek samping tercatat timbul akibat penggunaan obat ini, seperti peningkatan berat badan, lebam pada tubuh, diabetes, tekanan darah tinggi, dan peningkatan risiko infeksi.
- Obat imunosupresan, yang merupakan obat untuk menekan sistem daya tahan tubuh. Efek samping mungkin timbul berupa peningkatan risiko infeksi, kerusakan hati, dan penurunan kesuburan.
Penderita lupus dianjurkan untuk melakukan kontrol rutin sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter. Hal ini bertujuan agar kondisi dan kemajuan pengobatan bisa terpantau.
Terkini Lainnya
4 Jenis Penyakit Lupus dan Faktor Risiko Penyebabnya, Ketahui Sejak Dini
Penyebab Penyakit Lupus dan Faktor Risikonya, Ketahui Sejak Dini
Lupus adalah Penyakit Autoimun, Ketahui Penyebab, Jenis, dan Gejalanya
Penyebab Lupus
Gejala Lupus
Jenis lupus
Pengobatan Lupus
Lupus
Penyebab lupus
Gejala Lupus
Jenis Lupus
Pengobatan Lupus
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
Populer
6 Potret Shabira Alula yang Kini Sudah Lulus TK, Pernah Viral di Usia 3 Tahun
7 Bahan Tambahan Bumbu Rendang Instan agar Harum dan Sedap, Cita Rasa Autentik
Daging Sapi untuk Sate Dicuci Atau Tidak? Simak Tips Agar Empuk dan Juicy
Kode Proxy Whatsapp Indonesia, Begini Cara Settingnya
6 Potret Benda Rusak Tapi Estetik Ini Bikin Salfok, Tak Terlihat Ada Kerusakan
Brontosaurus, Dinosaurus Sauropoda Terbesar yang Pernah Hidup
6 Cara Cek KIS Aktif atau Tidak Secara Online, Bisa Tanpa Aplikasi
6 Ciri-Ciri Weton Tulang Wangi yang Dikaitkan dengan Malam 1 Suro
15 Aplikasi Belajar Mengetik 10 Jari untuk Pemula, Gampang Banget
15 Variety Show Korea yang Cocok Buat Healing, Bikin Mood Naik Tanpa Mikir
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Jokowi Buka-bukaan soal Swasembada Pangan, Mengapa Sulit Terwujud?
Top! Bank Mandiri Borong 8 Penghargaan di Asian Banking & Finance Awards 2024
Megawati Sebut Ada Ilalang Ambisius Kejar Kekuasaan, Singgung Siapa?
Dramatis, Ibu di India Melahirkan di Atas Perahu Akibat Banjir
Rekomendasi Airbnb Bali yang Cocok untuk Healing, Damai dan Menenangkan
Emiten Sri Tahir Sejahteraraya Anugrahjaya Private Placement 1,2 Miliar Saham
Horor Serangan Israel di Gaza Belum Ada Tanda Berakhir, Warga Tewas Tembus 38 Ribu Jiwa
Ahli Ungkap 3 Cara Sederhana Menambah Energi Tanpa Minum Kopi, Patut Dicoba
2 Ciri Kamu Tak Bisa Jadikan Mantan Sebagai Teman, Salah Satunya Masih Cinta
Jenang Krasikan, Camilan Manis Khas Purworejo
Tak Cuma China, Indonesia Juga Bakal Tarik Bea Masuk 200% ke Negara Lain
Rivalnya Ganti Haluan, Peluang Manchester United Tebus Striker Idaman Terbuka Lebar
Alasan Paula Verhoeven Mantap Berhijab: Aku Takut Mati
Heru Budi Ajak Daerah Lain Bangun Sekolah Berkualitas Setara Jakarta