, Jakarta Laura Anna dikabarkan meninggal dunia, Rabu (15/12/2021) pagi. Kabar duka ini pertama disampaikan oleh Shandy Purnamasari dan sahabat Laura, Aan Story. Selebgram berusia 21 tahun ini sebelumnya tengah mengajukan kasus kecelakaan mobil bersama Gaga Muhammad.
Akibat kecelakaan yang menimpanya, Laura mengalami cedera tulang belakang (spinal cord injury). Kondisi ini mengharuskan Laura untuk tirah baring selama dua tahun belakangan. Dari tirah baringnya yang lama, Laura juga mengalami dekubitus ulkus.
Advertisement
Baca Juga
Kenang Momen Kecelakaan, Ini 7 Potret Terbaru Laura Anna Mantan Gaga Muhammad
Selebgram Laura Anna Meninggal Dunia, Sempat Alami Cedera Saraf Tulang Belakang
VIDEO: Laura Anna Meninggal Dunia Saat Tengah Perjuangkan Keadilan
Laura sempat membagikan kisahnya selama menjalani perawatan dekubitus. Ia merasakan sakit luar biasa pada bagian belakang tubuhnya.
Apa penyebab dekubitus? Bagaimana tahapan terbentuknya, gejala, dan risiko komplikasinya? Berikut rangkuman tentang dekubitus, dari berbagai sumber, Rabu (15/12/2021).
Kabar duka datang dari dunia selebritis tanah air. Artis cantik Laura Anna yang tengah berjuang mendapat keadilan buat kondisinya selama ini, meninggal dunia pada hari Rabu (15/12/2021).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenal dekubitus
![dekubitus](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Ugw4xFtizU7RXCQro9nub0yrmj0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3715053/original/039582400_1639551312-ill-male-patient-bed-talking-nurse_23-2148981216.jpg)
Dekubitus ulkus juga dikenal dengan luka baring, luka tekan, atau bedsores. Melansir Mayo Clinic, dekubitus adalah luka yang terjadi akibat cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya akibat tekanan yang berkepanjangan pada kulit. Dekubitus paling berisiko dialami orang dengan kondisi medis yang membatasi kemampuan mereka untuk mengubah posisi atau menyebabkan mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat tidur atau kursi.
Luka dekubitus terbentuk karena tekanan yang berlangsung lama pada area tertentu dari tubuh. Dekubitus sering berkembang pada kulit yang menutupi area tulang tubuh, seperti tumit, pergelangan kaki, pinggul, dan tulang ekor. Luka baring dapat berkembang selama berjam-jam atau berhari-hari.
Kebanyakan luka sembuh dengan pengobatan, tetapi beberapa tidak pernah sembuh sepenuhnya. Tanpa pengobatan, luka pada akhirnya dapat menyebabkan komplikasi yang berpotensi fatal.
Advertisement
Penyebab dekubitus
![Ilustrasi kesehatan punggung/ Pexels](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/SWDowLXmTCLBvQhFFjMIx7HLqVc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3387599/original/015465300_1614323265-pexels-karolina-grabowska-4506109.jpg)
Menurut Mayo Clinic, dekubitus disebabkan oleh tekanan pada kulit yang membatasi aliran darah ke kulit. Gerakan terbatas dapat membuat kulit rentan terhadap kerusakan dan menyebabkan perkembangan luka baring. Orang yang yang bertahan dalam satu posisi untuk waktu yang lama berisiko mengalami dekubitus.
Ada tiga faktor utama penyebab dekubitus. Ini meliputi:
Tekanan
Tekanan konstan pada bagian tubuh mana pun dapat mengurangi aliran darah ke jaringan. Aliran darah sangat penting untuk mengantarkan oksigen dan nutrisi lain ke jaringan. Tanpa nutrisi penting ini, kulit dan jaringan di sekitarnya akan rusak dan akhirnya bisa mati. Ini pada akhirnya yang akan menimbulkan luka.
Tekanan cenderung terjadi di area yang tidak dilapisi dengan baik oleh otot atau lemak dan yang terletak di atas tulang, seperti tulang belakang, tulang ekor, tulang belikat, pinggul, tumit, dan siku.
Gesekan
Gesekan bisa terjadi ketika kulit bergesekan dengan pakaian atau tempat tidur. Itu bisa membuat kulit yang rapuh lebih rentan cedera, apalagi jika kulit sedang lembap.
Geseran
Geseran terjadi ketika dua permukaan bergerak dalam arah yang berlawanan. Misalnya, ketika tempat tidur ditinggikan di kepala, tubuh bisa meluncur ke bawah di tempat tidur. Saat tulang ekor bergerak ke bawah, kulit di atas tulang mungkin tetap di tempatnya. Ini bisa menjadi penyebab timbulnya dekubitus.
Faktor risiko dekubitus
![dekubitus](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/GkwjO8GoYE2pqLzYBsOarvPmCS8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3715054/original/043953500_1639551312-daughter-holding-her-mothers-hand-hospital_53876-139572.jpg)
Terbaring di tempat tidur, tidak sadar, tidak dapat merasakan sakit, atau tidak dapat bergerak meningkatkan risiko terjadinya luka baring. Risiko meningkat jika orang tersebut tidak diputar, diposisikan dengan benar, atau diberikan nutrisi dan perawatan kulit yang tepat. Seseorang memiliki risiko lebih besar mengalami dekubitus jika memiliki faktor berikut:
Inkontinensia
Dekubitus juga bisa disebabkan karena kerentanan kulit pada paparan urin dan tinja yang berkepanjangan.
Kurangnya persepsi sensorik
Cedera tulang belakang, gangguan saraf, dan kondisi lain dapat menyebabkan hilangnya sensorik. Ketidakmampuan untuk merasakan sakit atau ketidaknyamanan dapat mengakibatkan seseorang tidak menyadari tanda-tanda peringatan dan kebutuhan untuk mengubah posisi.
Nutrisi dan hidrasi yang buruk
Tubuh membutuhkan cukup cairan, kalori, protein, vitamin dan mineral dalam makanan sehari-hari mereka untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah kerusakan jaringan. Jika nutrisi dan hidrasi kurang, kulit jadi rentan mengalami luka.
Kondisi medis yang memengaruhi aliran darah
Masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi aliran darah, seperti diabetes dan penyakit pembuluh darah, dapat meningkatkan risiko kerusakan jaringan seperti luka baring.
Advertisement
Tahap perkembangan dekubitus
![rumah sakit](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/YXtJCoL2LUEc8HZkzJGdhYCV0_g=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3715055/original/047680500_1639551312-wife-visiting-her-ill-husband_23-2148981236.jpg)
Melansir Hopkinsmedicine, dekubitus dibagi menjadi 4 tahap. Tahapan ini dari yang paling ringan hingga yang paling parah.
Tahap 1
Pada tahap satu, area kulit akan terlihat merah dan terasa hangat saat disentuh. Dengan kulit yang lebih gelap, area tersebut mungkin memiliki warna biru atau ungu. Pasien mungkin juga merasakan terbakar, sakit, atau gatal.
Tahap 2
Di tahap 2, area kulit terlihat lebih rusak dan mungkin memiliki luka terbuka, goresan, atau lecet. Pasien akan mengeluhkan rasa sakit yang signifikan dan kulit di sekitar luka mungkin berubah warna.
Tahap 3
Pada tahap 3, area kulit memiliki penampakan seperti kawah karena kerusakan di bawah permukaan kulit.
Tahap 4
Tahap 4 merupakan tahap parah di mana area kulit akan rusak parah dan terdapat luka besar. Otot, tendon, tulang, dan sendi dapat terpengaruh. Infeksi adalah risiko yang signifikan pada tahap ini.
Gejala dekubitus
![Atasi Tekanan dan Nyeri Otot](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/l2JGwk2KxleL1erwAedS-L_Obdw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3506487/original/004480200_1625851834-pexels-photo-4506105__1_.jpeg)
Gejala dekubitus biasanya tergantung pada tahapannya. Melansir Medical News Today, secara umum, gejala dekubitus meliputi:
Perubahan warna
Perubahan warna kulit seperti kulit gelap bisa menjadi kebiruan, ungu, atau mengkilat merupakan salah satu gejala dekubitus. Kulit terang bisa berubah menjadi merah muda atau merah, atau mungkin menjadi gelap. Jika perubahan warna tidak hilang setelah melepaskan tekanan selama 10-30 menit, ini mungkin menunjukkan bahwa luka sedang terbentuk.
Perubahan tekstur
Pada dekubitus, area kulit mungkin terasa keras atau kenyal dan hangat.
Kulit rusak
Pada dekubitus mungkin ada luka terbuka yang dangkal dengan cairan atau nanah di dalamnya. Luka dapat meluas ke lapisan jaringan yang lebih dalam.
Infeksi
Infeksi pada dekubitus ditandai dengan perubahan warna atau sensasi di sekitar tepi luka, adanya lebih banyak nanah, jaringan hijau atau hitam di sekitar luka, dan demam.
Advertisement
Komplikasi
![Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/V7h4N-9xGxbU87hBnqBX0zf2uTk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3182829/original/089936000_1594979071-insung-yoon-Mj6C32u_1XA-unsplash.jpg)
Jika tidak mendapatkan perawatan, dekubitus bisa menyebabkan komplikasi. Menurut Mayo Clinic, komplikasi akibat dekubitus meliputi:
Selulitis
Selulitis adalah infeksi pada kulit dan jaringan lunak yang terhubung. Hal ini dapat menyebabkan kehangatan, kemerahan dan pembengkakan pada daerah yang terkena. Orang dengan kerusakan saraf seringkali tidak merasakan nyeri di area yang terkena selulitis.
Infeksi tulang dan sendi
Infeksi dari luka tekan dapat masuk ke dalam sendi dan tulang. Infeksi sendi (septic arthritis) dapat merusak tulang rawan dan jaringan. Infeksi tulang (osteomielitis) dapat menurunkan fungsi sendi dan anggota badan.
Kanker
Luka jangka panjang yang tidak sembuh-sembuh dapat berkembang menjadi jenis karsinoma sel skuamosa.
Sepsis
Meski jarang, dekubitus bisa menyebabkan sepsis.
Terkini Lainnya
Kenang Momen Kecelakaan, Ini 7 Potret Terbaru Laura Anna Mantan Gaga Muhammad
Selebgram Laura Anna Meninggal Dunia, Sempat Alami Cedera Saraf Tulang Belakang
VIDEO: Laura Anna Meninggal Dunia Saat Tengah Perjuangkan Keadilan
Mengenal dekubitus
Penyebab dekubitus
Tekanan
Gesekan
Geseran
Faktor risiko dekubitus
Inkontinensia
Kurangnya persepsi sensorik
Nutrisi dan hidrasi yang buruk
Kondisi medis yang memengaruhi aliran darah
Tahap perkembangan dekubitus
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Tahap 4
Gejala dekubitus
Perubahan warna
Perubahan tekstur
Kulit rusak
Infeksi
Komplikasi
Selulitis
Infeksi tulang dan sendi
Kanker
Sepsis
Dekubitus
Luka Baring
Penyebab Dekubitus
Gejala Dekubitus
Laura Anna
Edelenyi Laura
Rekomendasi
Hati-hati Ulkus Dekubitus, Jangan Biarkan Lansia Kelamaan Berbaring di Posisi Sama
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
Populer
Rekomendasi Set Top Box untuk TV Tabung Bersertifikat Kominfo, Simak Cara Memasangnya
7 Momen Cindy Fatikasari Rayakan Hari Nasional Kanada, Sajikan Kuliner Nusantara
Bacaan Azan Salat 5 Waktu dan Cara Menjawabnya, Ketahui Keutamaan Menjawab Azan
6 Keinginan Netizen Jika Punya Senter Pembesar di Doraemon Ini Bikin Senyum
Cara Memasak Sop Kepala Sapi, Pahami Cara yang Benar untuk Membersihkannya
Tampil Berhijab, Ini 7 Potret Syifa Hadju di Acara Kajian yang Sempat Bikin Pangling
13 Ciri Telepon Penipuan yang Perlu Diwaspadai, Perhatikan Nomornya
Link Pendaftaran Beasiswa Unggulan 2024, Catat Syarat dan Tanggalnya
Ingat Alwi Assegaf di Sinetron ‘Raden Kian Santang’? 7 Potretnya Sudah Dewasa
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
Indonesia Ajak Australia Jalankan Transisi Energi di Derah Terpencil
Bolehkan Sapi Betina untuk Kurban? Simak Syarat Sah dan Ketentuannya
PKB Akui Condong ke Bobby Nasution untuk Pilkada Sumut
Samsung Gelar Galaxy Unpacked 10 Juli, Pre-Order Galaxy Z Terbaru Sudah Buka
Allah Tidak Suka Orang yang Berdoa Begini, Kata Gus Baha
Thariq Halilintar Balas Warganet yang Mengolok-oloknya soal Gelar Haji: Aku Berangkatin Umrah!
KPK Bakal Dalami Green House Milik Ketua Partai yang Bersumber dari Dana Kementan
Israel Disebut Buang Limbah Cemari Aliran Air Al-Auja Spring, Kesehatan Warga Palestina di Desa Al-Auja Kian Terancam
Anak Buah Menperin Luruskan Pernyataan Soal Bea Masuk 200% Produk Impor
7 Resep Bumbu Ketupat Sayur yang Enak dan Gurih, Sedapnya Bikin Nambah Terus
Blusukan di Pasar Nangka Senen Jakpus, Gibran: Belanja Masalah
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Ditemani Raffi Ahmad, Gibran Blusukan ke Kampung Manggis, Bagikan Buku dan Susu Gratis
Tips Merawat Rambut agar Tetap Kuat dan Sehat: Panduan Lengkap untuk Rambut Panjang Impian