uefau17.com

Kleptomania Termasuk Gangguan Mental, Punya Keinginan Kompulsif untuk Mencuri - Health

, Jakarta - Pernahkah Anda melihat seseorang yang memiliki kebiasaan mencuri barang-barang kecil tanpa alasan yang jelas, bahkan tanpa berniat untuk menggunakannya? Atau mungkin Anda sendiri pernah merasakan dorongan yang kuat untuk mencuri sesuatu meskipun Anda tahu bahwa itu salah?

Jika ya, mungkin Anda perlu mengenal lebih jauh tentang kleptomania, suatu gangguan mental yang ditandai dengan keinginan kompulsif untuk mencuri.

Menurut Mayo Clinic, kleptomania adalah sebuah gangguan kesehatan mental yang tergolong langka, tapi dapat membawa dampak signifikan bagi kehidupan penderitanya.

Gangguan ini dipicu oleh ketidakmampuan untuk menahan dorongan mencuri barang-barang yang umumnya tidak dibutuhkan, meskipun memiliki nilai kecil dan mampu dibeli.

Meskipun terkesan sepele, kleptomania dapat menimbulkan rasa malu dan bersalah yang mendalam bagi penderitanya, serta berakibat pada keretakan hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Bahkan, jika tidak diobati, kleptomania dapat mengantarkan individu ke masalah hukum serius.

Kleptomania dikategorikan sebagai gangguan kontrol impuls, di mana penderitanya mengalami kesulitan dalam mengendalikan diri saat dihadapkan dengan godaan atau dorongan kuat untuk melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Rasa malu dan stigma yang melekat pada kleptomania seringkali mendorong penderitanya untuk menyembunyikan kondisi mereka dan enggan mencari bantuan profesional.

Padahal, dengan kombinasi terapi dan pengobatan yang tepat, seperti terapi pembentukan keterampilan dan obat-obatan, siklus mencuri kompulsif dapat dihentikan dan penderita kleptomania dapat kembali menjalani kehidupan yang bahagia dan normal.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa Ciri-Ciri Kleptomania?

Gejala khas kleptomania meliputi:

  1. Ketidakmampuan menahan dorongan mencuri: Penderita kleptomania diliputi dorongan kuat untuk mencuri, meskipun mereka sadar bahwa tindakan tersebut salah dan tidak perlu.
  2. Perasaan sebelum mencuri: Menjelang aksi pencurian, penderita kleptomania akan merasakan peningkatan ketegangan, kecemasan, atau bahkan gairah.
  3. Emosi setelah mencuri: Saat berhasil mencuri, mereka mungkin merasa senang, lega, atau puas. Namun, rasa bersalah, penyesalan, kebencian diri, rasa malu, atau ketakutan tertangkap biasanya akan muncul setelahnya.
  4. Siklus berulang: Dorongan untuk mencuri dan tindakan pencurian itu sendiri akan terus berulang, membentuk siklus kleptomania yang sulit dihentikan.

Penting untuk diingat bahwa kleptomania berbeda dengan pencurian biasa. Pengidap kleptomania tidak mencuri untuk keuntungan pribadi, balas dendam, atau pemberontakan. Mereka mencuri karena dorongan yang begitu kuat hingga tidak dapat dikendalikan.

 

3 dari 4 halaman

Karakteristik Lain Pengidap Kleptomania

Berikut beberapa karakteristik lain yang umumnya dimiliki pengidap kleptomania:

  1. Pencurian spontan: Episode kleptomania biasanya terjadi secara tiba-tiba, tanpa perencanaan atau bantuan orang lain.
  2. Lokasi pencurian: Kebanyakan pengidap kleptomania mencuri dari tempat umum, seperti toko. Namun, beberapa mungkin mencuri dari teman atau kenalan.
  3. Barang yang dicuri: Barang yang dicuri seringkali tidak memiliki nilai signifikan bagi pengidap kleptomania dan bahkan mampu untuk membelinya. Barang-barang tersebut biasanya disembunyikan, tidak digunakan, atau bahkan diam-diam dikembalikan ke tempat asalnya.
  4. Frekuensi dorongan: Dorongan untuk mencuri dapat muncul dan hilang atau terjadi dengan intensitas yang berbeda-beda seiring waktu.
4 dari 4 halaman

Bagaimana Menghadapi Keluarga yang Diduga Kleptomania?

Jika Anda menduga orang terdekat seperti teman atau anggota keluarga mengidap kleptomania, langkah pertama yang krusial adalah menyampaikan kepedulian Anda dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.

Ingatlah bahwa kleptomania merupakan gangguan kesehatan mental, bukan kecacatan moral. Oleh karena itu, tunjukkan empati dan hindari sikap menghakimi atau menyalahkan.

Berikut beberapa poin yang dapat Anda sampaikan untuk membantu orang terdekat Anda:

  1. Tekankan rasa kepedulian: Jelaskan bahwa Anda khawatir karena Anda ingin yang terbaik untuk kesehatan dan kebahagiaan mereka.
  2. Sampaikan kekhawatiran Anda: Ungkapkan kekhawatiran Anda tentang konsekuensi dari kleptomania, seperti tertangkap, kehilangan pekerjaan, atau keretakan hubungan.
  3. Pahami kondisinya: Akui bahwa dorongan untuk mencuri pada pengidap kleptomania mungkin sangat kuat dan sulit dikendalikan.
  4. Tawaran bantuan: Berikan informasi bahwa ada pengobatan yang tersedia untuk membantu mereka mengendalikan dorongan mencuri, hidup bebas dari kecanduan, dan terhindar dari rasa malu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat