uefau17.com

Komisi IX DPR RI Imbau Masyarakat Pastikan Kepesertaan BPJS Kesehatan Masih Aktif Sebelum Mudik - Health

, Jakarta Idul Fitri 1445 H tinggal menghitung hari, sebagian masyarakat telah berangkat mudik atau pulang ke kampung halaman.

Supaya mudik lancar dan tetap sehat, Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menitip beberapa pesan. Salah satunya, agar setiap pemudik mempersiapkan kebutuhannya selama mudik dengan baik. Termasuk mempersiapkan kesehatan sebagai faktor yang penting.

Bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Edy berpesan agar pemudik memastikan kepesertaannya masih aktif. Sebab, dengan keaktifan kepesertaan maka jaminan layanan kesehatan dapat diberikan.

Bagi masyarakat yang memiliki komorbid dan harus tergantung dengan obat maupun layanan kesehatan, dapat memanfaatkan layanan BPJS Kesehatan selama musim mudik kali ini.

“Peserta JKN yang ingin mudik ke luar kota dan membutuhkan obat, BPJS Kesehatan memberikan relaksasi agar peserta bisa mengambil obat lebih awal. Itu dapat dimanfaatkan asal kepesertaan aktif,” kata Legislator dari Dapil Jawa Tengah III ini dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (5/4/2024).

Dia menambahkan, obat juga bisa diambil di daerah tujuan di apotek yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, asal dapat menunjukkan resep.

Tak lupa, Edy meminta fasilitas kesehatan untuk siaga. Terutama di jalur mudik dan daerah tujuan. Menurutnya, manajemen sumber daya manusia (SDM) kesehatan dan obat harus diperhatikan. Sehingga, momen lebaran tetap bisa dinikmati baik SDM kesehatan maupun masyarakat.

“Masyarakat yang membutuhkan layanan tetap terlayani, di sisi lain petugas medis juga dapat merasakan momen lebaran,” tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pos Kesehatan di Setiap Simpul Transportasi

Hal lain yang perlu disoroti menurut Edy adalah adanya pos kesehatan di setiap simpul transportasi.

Misalnya di rest area, stasiun, bandara, atau terminal. Menurut Politikus PDI Perjuangan itu, adanya layanan kesehatan di setiap simpul transportasi dapat meminimalisasi kasus kegawatan.

Perjalanan jauh dan dalam kondisi puasa acap kali membuat kondisi tubuh tidak prima.

“Sopir bus atau masyarakat yang ada keluhan kesehatan bisa memanfaatkan posko tersebut. Mereka diperiksa kondisi medisnya, diberi perawatan atau obat. Jika sudah sehat diperbolehkan jalan lagi,” saran Edy.

3 dari 4 halaman

Posko Kesehatan Sebaiknya Berjejaring dengan Faskes

Posko kesehatan ini juga sebaiknya berjejaring dengan fasilitas kesehatan (Faskes), lanjut Edy. Sehingga ketika terjadi kegawatan, dapat segera dirujuk.

“Jangan lupa sediakan juga ambulance untuk membantu rujukan,” ucap Edy.

Edy pun meminta agar masyarakat hati-hati membawa oleh-oleh makanan. Pasalnya, Temuan Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) sebanyak 188.640 pieces pangan tidak memenuhi ketentuan harus mendapatkan perhatian.

4 dari 4 halaman

Cermat Pilih Oleh-Oleh

Selain ada makanan yang rusak atau kadaluwarsa, juga ada makanan yang mengandung bahan kimia dilarang seperti formalin.

“Untuk makanan kemasan, perhatikan tanggal kadaluwarsa dan kemasannya masih bagus atau tidak. Nah untuk makanan olahan bisa dipastikan warna, tekstur, atau pun baunya tidak mencurigakan,” ungkapnya.

Selain kehati-hatian masyarakat, pengawasan terhadap makanan ini juga harus lebih diperketat.

Edy berharap agar mudik dan balik 2024 ini dapat berjalan lancar. “Bukan hanya infrastrukturnya yang diperbagus, kendaraannya diuji kelayakannya, tubuh pun perlu dijaga kesehatannya,” pungkas Edy.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat