, Jakarta Setelah keluar dari pandemi COVID-19, pemerintah tak lagi menggratiskan vaksin COVID-19 untuk semua masyarakat Indonesia. Pemerintah lewat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menyatakan bahwa per 1 Januari 2024 vaksin COVID-19 berbayar.
Kebijakan tersebut muncul usai terbitnya Surat Edaran (SE) Dirjen Farmalkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI HK.02.02/E/2571/2023 tentang Penyediaan Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksin COVID-19 Pilihan.
Baca Juga
Disebutkan dalam SE tersebut bagi masyarakat yang tidak masuk dalam kriteria kelompok rentan, imunisasi COVID menjadi imunisasi pilihan secara mandiri. Vaksinnya bisa didapatkan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang menyediakan layanan vaksinasi COVID-19.
Advertisement
Mengenai harga vaksin COVID-19 berbayar, di akhir 2023 Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan masih melakukan kajian apakah pemerintah bakal ikut mengatur atau dilempar ke pasar. Namun, Budi sempat beri bocoran harga vaksin COVID-19 berbayar.
"Ya, (harganya) ratusan ribu (rupiah) harusnya. Ratusan ribu lah dan itu kan 6 bulan sekali ya," kata Budi usai menghadiri 'Launching Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim' di Djakarta Theater, Jakarta pada Sabtu, 16 Desember 2023.
Terbaru, Kementerian Kesehatan memutuskan bahwa pemerintah tidak mengatur soal harga vaksin COVID-19. Tarif layanan vaksinasi COVID mandiri secara keseluruhan akan tergantung masing-masing fasilitas kesehatan.
"Kalau harga (vaksin COVID-19), di fasilitas kesehatan yang memberikan layanan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Health pada Rabu, 3 Januari 2024.
Peran Pemerintah lebih menyangkut penetapan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) atau tarif Badan Layanan Umum (BLU).
"Kalau institusi Pemerintah ada penetapan tarif BLU atau PNBP nantinya. Kita tidak mengatur harga," tegas Nadia.
"Sama seperti vaksin influenza, vaksin HPV pada wanita dewasa juga tidak ditentukan (harga vaksin). Kalau mandiri, kita (Kemenkes) tidak pernah tentukan harganya."
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Vaksin Produksi Dalam Negeri Indovac dan InoVac Sudah Spill Harga
Dua vaksin COVID-19 produksi anak bangsa yakni Indovac dari Bio Farma dan InaVac dari PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia sudah menyatakan harga vaksin COVID-19 sekali suntik.
Head of Corporate Communications PT Bio Farma, Iwan Setiawan juga menuturkan, kisaran tarif layanan vaksin COVID-19 Indovac mandiri di fasilitas kesehatan Bio Farma Group pada rentang Rp200.000 sampai Rp250.000 sekali suntik.
"Untuk di fasilitas kesehatan Bio Farma Group, tarif layanan vaksinasi (COVID-19 mandiri) berkisar antara Rp200.000 sampai Rp250.000 per kali suntikan," tuturnya.
"Tarif layanan ini akan bervariasi, tergantung dari fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan vaksin IndoVac," lanjut Iwan.
Setali tiga uang dengan Indovac, harga vaksin InaVac di kisaran Rp200.000 sampai Rp250.000.
Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman menyampaikan, harga tersebut sudah mencakup tarif layanan jasa dokter. Meski begitu, besaran tarif layanan keseluruhan tergantung dari fasilitas kesehatan masing-masing.
"Harga berbayar vaksin InaVac Rp200-250 ribu per dosis, tergantung lokasi dan fasilitas kesehatan. Sudah termasuk tarif jasa dokter atau belum? Sudah harusnya," ujar Sudirman saat dikonfirmasi Health pada Kamis, 4 Januari 2024.
Mengenai kebutuhan stok, Biotis sudah mempersiapkan 3 juta dosis untuk vaksinasi COVID mandiri.
Advertisement
Kapan Masyarakat Bisa Akses Vaksin COVID-19 Berbayar?
Nadia mengatakan pelaksanaan vaksinasi COVID mandiri sebagai imunisasi pilihan harus utamakan syarat vaksin yang telah memeroleh Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Dalam hal ini, fasilitas kesehatan dapat memberikan layanan vaksin COVID-19 berbayar dengan vaksin yang sudah ada izin edar dari BPOM. Kemudian vaksin tersebut terdaftar pada e-katalog pengadaan barang dan jasa.
"Pastinya sudah harus ada NIE dari BPOM dan kita mendorong untuk didaftarkan ke dalam e-katalog. Mekanismenya ya kalau (vaksinasi) mandiri, tidak diatur oleh Pemerintah," terang Nadia.
Di sisi lain, fasilitas kesehatan (faskes) seperti klinik, apotek juga diminta oleh Kementerian Kesehatan membuka layanan vaksinasi COVID-19 berbayar.
"Kepada faskes ya segeralah untuk melakukan pelayanan atau klinik, terutama di apotik-apotik seperti Kimia Farma, kami akan dorong mereka menyiapkan," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan , Maxi Rein Rondonuwu pada 3 Januari 2024.
Terkait ini, Iwan mengatakan layanan vaksinasi COVID-19 Indovac dapat diperoleh di fasilitas kesehatan milik BUMN Holding Farmasi (Kimia Farma Klinik Diagnostik) atau fasilitas kesehatan milik BUMN lain atau swasta.
DPR Minta Penundaan Vaksin COVID-19 Berbayar
Ketok palu vaksin COVID-19 berbayar menimbulkan kontra oleh sebagian pihak. Komisi IX DPR RI menilai kebijakan berbayar per 1 Januari 2024 belum tepat waktunya lantaran akhir tahun kemarin terjadi kenaikan kasus.
"Justru pada akhir tahun ini ada peningkatan kasus COVID-19, ada 318 kasus baru dan satu kematian. Jadi, pemberlakuan kebijakan ini (vaksin COVID berbayar) dirasa kurang tepat waktunya," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati pada Minggu, 31 Desember 2023.
Hal senada disampaikan anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto yang mengatakan vaksin COVID-19 berbayar sebenarnya bisa ditunda hingga Februari 2024.
Ia mengatakan penundaan vaksin COVID-19 berbayar ini melihat situasi COVID di Indonesia yang sedang naik, terutama penyebaran varian JN.1. Terlebih lagi, ada potensi puncak kasus COVID selepas libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Kewajiban pembiayaan vaksin oleh masyarakat penting untuk dipertimbangkan kembali. Dengan ini, maka masyarakat kembali antusias untuk melakukan vaksinasi COVID-19," kata Edy.
Advertisement
Siapa yang Mau Beli Vaksin COVID-19 Berbayar?
Anggota Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati mengatakan semasa pandemi, saat vaksin COVID-19 gratis saja tidak semua masyarakat mendapatkan vaksin booster alias dosis ketiga.
"Banyak masyarakat yang belum dapat vaksin ketiga, artinya animo masyarakat divaksin saat pandemi dan gratis saja masih kurang atau minim walau belakangan meningkat. Apalagi kalau diterapkan vaksin berbayar," kata Kurniasih pada Rabu, 3 Januari 2024.
Menurut data Kemenkes diakses 4 Januari 2024, 86 dari 100 penduduk sasaran vaksinasi sudah dapat dosisi pertama. Namun, baru 74,5 persen (175.969.323 dosis) yang dapat dosis lengkap atau dua kali. Lalu, baru 39 persen atau 70.958.894 dosis untuk vaksin dosis ketiga.
Mengenai kemungkinan orang mau membayar untuk mendapatkan vaksin COVID-19, epidemiolog yang juga dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko menuturkan bahwa sangat kecil orang mau membayar untuk vaksin COVID-19.
"Sangat kecil."
"Saya lihat, berdasarkan assesment saya di 4 kabupaten di dua provinsi itu kecil. Di Papua kecil (orang mau vaksin COVID-19 berbayar), kalau di Jakarta ada tapi kalau di luar Jakarta lebih kecil dari 30 persen yang mau vaksin dan bayar sendiri," kata Miko.
Menurutnya, orang-orang yang rela merogoh kocek untuk melakukan vaksinasi COVID-19 berbayar adalah mereka dengan pendidikan tinggi serta memiliki pemahaman risiko bila terinfeksi virus SARS-CoV-2.
"Orang yang berpendidikan tinggi, orang yang tahu akibat dari COVID, apalagi orang yang punya komorbid dia takut kan dia punya komorbid," kata Miko via telepon pada Kamis (4/1/2024).
Kelompok yang Masih Bisa Dapat Vaksin COVID-19 Gratis
Selain berbayar, Kemenkes RI menyatakan ada kelompok yang masih bisa mendapatkan gratis vaksin COVID-19. Hal tersebut lantaran kelompok tersebut memiliki risiko fatalitas dan kematian akibat COVID-19.
Maxi mengatakan ada dua kelompok yang tidak perlu membayar vaksin COVID-19:
- Kelompok satu: belum pernah menerima vaksin COVID-19 sama sekali
- Kelompok dua: sudah menerima minimal satu dosis vaksin COVID-19.
Vaksin COVID-19 gratis untuk kelompok satu dan dua dikhususkan untuk beberapa kategori, yakni:6
- Masyarakat lanjut usia
- Lanjut usia dengan komorbid
- Dewasa dengan komorbid
- Tenaga kesehatan yang bertugas di garda terdepan
- Ibu hamil
- Remaja usia 12 tahun ke atas dan kelompok usia lainnya dengan kondisi immunocompromised (orang yang mengalami gangguan sistem imun) sedang–berat.
Mendengar kabar ini, epidemiolog Dicky Budiman memberi tanggapan positif. Menurutnya, vaksin gratis bagi kelompok rentan akan mempermudah capaian vaksinasi.
“Wah ini sangat bagus sekali dan ini juga sesuai dengan yang sejak awal saya rekomendasikan. Jadi pemberian vaksinasi gratis pada kelompok rentan ini akan memberikan proteksi dan memberikan daya ungkit dalam capaian cakupan vaksinasi itu sendiri. Kalau berbayar ya susah,” kata Dicky kepada Health melalui pesan suara dikutip Rabu (3/12/2024).
Sementara itu, Miko mengatakan bahwa vaksin COVID-19 gratis itu seharusnya diberikan pada saat terjadi wabah dan untuk semua.
"Tidak ada dasar hukumnya, pemberian vaksinasi gratis itu kalau benar-benar terjadi wabah," kata Miko.
Terkini Lainnya
Ramai soal Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Apakah Artinya? Berikut Penjelasan Secara Medis
Penurunan Penggunaan AstraZeneca di Dunia Sudah Terjadi Sebelum Isu Efek Trombositopenia Mencuat
Infografis AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia
Vaksin Produksi Dalam Negeri Indovac dan InoVac Sudah Spill Harga
Kapan Masyarakat Bisa Akses Vaksin COVID-19 Berbayar?
DPR Minta Penundaan Vaksin COVID-19 Berbayar
Siapa yang Mau Beli Vaksin COVID-19 Berbayar?
Kelompok yang Masih Bisa Dapat Vaksin COVID-19 Gratis
COVID-19
Corona
Vaksin Covid-19
Rekomendasi
Penurunan Penggunaan AstraZeneca di Dunia Sudah Terjadi Sebelum Isu Efek Trombositopenia Mencuat
Infografis AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia
AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19, Pakar Sebut Efek Samping Langka TTS Belum Tunjukkan Penambahan
BPOM: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia
AstraZeneca Tarik Produk Vaksinnya di Seluruh Dunia, Pakar: Tentu Perlu Alasan yang Sangat Kuat
Kata BPOM soal Efek Vaksin COVID-19 AstraZeneca yang Bisa Sebabkan Kondisi Langka Pembekuan Darah
Tanggapan Menkes soal Polemik Vaksin Covid-19 AstraZeneca Picu Pembekuan Darah
Apa Itu TTS? Efek Samping Vaksin COVID-19 AstraZeneca
Angka Kejadian Trombositopenia Akibat AstraZeneca 8,1 Kasus per Sejuta Penerima Vaksin, Pakar: Sangat Langka
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
Solusi atau Fiksi, Apakah Katarak Bisa Sembuh dengan Obat Tetes?
Orang di Atas 50 Tahun yang Kesepian Kronis Berisiko Lebih Tinggi Terkena Stroke
Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Cikarang, Terapkan Teknologi Ramah Lingkunan
Menkes Budi Ungkap Alasan Datangkan Dokter Asing: Demi Selamatkan Lebih Banyak Bayi
Jalan Kaki 10 Menit Habis Makan Siang Bikin Kurus, Begini Tips dan Triknya
Efek Kekurangan Zat Besi Terhadap Rambut dan Kulit
3 Kondisi Medis yang Bikin Anak Tak Boleh Dikhitan
Virus West Nile Serang Israel, 100 Orang Terinfeksi dan 5 Meninggal Dunia
Asupan Serat Harian RI Masih Minim, Minuman Fiber Bisa Jadi Solusi dan Bantu Kenyang Lebih Lama
Kolaborasi Dokter RS Adam Malik dan Arab Saudi Sukses Mengoperasi 25 Anak dengan Penyakit Jantung
Euro 2024
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Bacaan Doa Setelah Adzan Sesuai Sunnah Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Geger Penemuan Benda Diduga Granat di Jambi
Pimpinan MPR Temui Zulhas, Minta Pandangan soal Amandemen UUD 1945
Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik Terintegrasi, Jokowi Pede Libas Negara Lain
Tandai Dua Dekade Berkarya, Band Float Rilis Emily
Bahas Transisi Kepemimpinan Nasional, Pimpinan MPR RI Sambangi Kantor PAN
Nama SBY Muncul Jadi Line-Up Pestapora, Rilis 2 Lagu Baru di Bulan Juni 2024
Poco F5 Indonesia, Spesifikasi dan Harga Terbaru
Nagita Slavina Banjir Pujian karena Berhijab Usai Berhaji, Netizen: Semoga Allah Kuatkan Hatinya
Profil Sandy Kristian, Peserta Clash of Champions yang Jadi Sorotan Warganet
Kejar Produksi 600.000 Mobil Listrik, Luhut Yakin Bakal Pangkas Impor dan Subsidi BBM
Mengenal Mom Shaming, Contoh, dan Dampaknya pada Kesehatan Ibu Baru
Menurut UAH Rezeki Dunia sudah Diatur, Ini yang Perlu Diikhtiarkan
Angka Pengangguran Masih Tinggi di Indonesia, Begini Solusi FEB UI