, Jakarta - Banyak orang bilang diam itu emas. Namun, kalau pasangan melakukan aksi diam alias lancarkan aksi silent treatment saat sedang ada masalah malah membuat masalah.
Silent treatment artinya perlakuan diam atau penolakan komunikasi seseorang kepada orang lain seperti pasangan, bisa juga ke orangtua, teman atau sahabat. Hal ini bertujuan untuk menghindari konflik, mengontrol, atau memberikan hukuman.
Baca Juga
"Silent treatment juga didefinisikan ketika seseorang menarik diri dari suatu interaksi dan menolak untuk berpartisipasi atau terlibat persoalan. Pada dasarnya ia menjadi tidak responsif,” kata peneliti psikolog terkenal, John Gottman.
Advertisement
Pendapat lain disampaikan CEO Relationships Australia NSW, Elisabeth Shaw. Ia mengatakan silent treatment bila ditilik dari sisi psikolog adalah tindakan pelecehan.
“Mendiamkan seseorang termasuk dalam kategori tindakan yang melecehkan secara psikologis dan emosional,” jelas Elisabeth.
“Sekalipun tidak ada niat untuk menyakiti, perlakuan diam dapat menimbulkan konsekuensi yang menyiksa dan menjengkelkan bagi penerimanya,” lanjut Elisabeth.
Situasi ini menjadi sangat memprihatinkan jika tindakan tersebut dilakukan berulang-ulang oleh pasangan. Sebab yang menerima penolakan komunikasi akan merasakan lima dampak berikut dilansir dari Everday pada Selasa, 17 Oktober 2023 :
- Sakit emosional.
- Harga diri.
- Merasa seperti tidak memiliki keberadaan yang berarti.
- Hilangnya kendali.
- Merasa ditolak.
Hal tersebut akan menyebabkan depresi, gangguan makan, dan percobaan bunuh diri, menurut penelitian di University of Sydney, Australia.
Parahnya menurut Elisabeth, pelaku silent treatment umumnya tidak bertanggung jawab atas hal ini.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Silent Treatment Berbahaya untuk Hubungan
Psikolog dan terapis hubungan, Sian Khuman, memandang silent treatment adalah perlakukan yang ekstrem dalam hubungan.
“Silent treatment adalah salah satu cara paling ekstrem untuk mengekspresikan emosi seseorang,” kata Sian.
Hal ini biasanya terjadi ketika seseorang “terpancing dan dibanjiri emosi.” Pelaku silent treatment punya kendali untuk menentukan kapan hubungan akan kembali terjalin. Itu sebabnya hal ini berbahaya bagi hubungan, karena ada ketidakseimbangan kekuatan.
Di sisi lain pihak penerima perlakukan ini memandangnya sebagai bentuk hukuman yang bisa “menyiksa,” tambah Sian.
Advertisement
Tiga Penyebab Seseorang Melakukan Silent Treatment
Menurut Elisabeth, sikap diam adalah contoh buruknya regulasi emosi dan manajemen konflik.
Berikut adalah tiga latar belakang seseorang melakukan silent treatment:
1. Bentuk Hukuman
Psikolog dari Universitas Sydney, Karen Gonsalkorale, telah meneliti topik alasan seseorang melakukan silent treatment. Ternyata, jawaban umum seseorang melakukan aksi diam untuk 'menghukum' orang lain.
Menanggapi hal ini, Elisabeth memandang penyebab seseorang melakukan silent treatment karena bentuk kontrol dan hukuman kepada pasangan atau orang lain.
“Sebagai bentuk kontrol dan hukuman, tentu ada unsur yang cukup sadis,” kata Elisabeth.
2. Menghindari Konflik
Partisipan dalam penelitian Gonsalkorale juga menyebut, menghindari konflik sebagai alasan mengabaikan pasangannya.
“Kadang-kadang mereka mengatakan 'Saya ingin menghentikan eskalasinya terjadi konflik, hal itu menjadi tidak terkendali. Saya perlu menarik diri',” katanya.
Hal ini juga berlaku dalam pengalaman Sian dengan kliennya.
“Perdebatan semakin memanas dan mereka ingin menutup dan menghentikannya,” jelas Sian.
3. Terkurung dalam Emosi
Elisabeth menyebut, orang yang silent treatment menjadi begitu lantaran terkurung akibat kondisi yang dialami.
“Saya pernah bekerja dengan orang yang merasa begitu terkurung dalam rasa kesal atau reaktivitas mereka sendiri. Sehingga mereka merasa sulit untuk berbicara,” kata Elisabeth.
“Meskipun tahu pasangannya menderita, mereka tidak bisa melupakan amarahnya.”
Bagaimana Menghadapi Pasangan Silent Treatment?
Elisabeth menyarankan untuk menunjukkan dengan mengatakan sesuatu yang tenang ke orang yang melakukan aksi diam.
“Saya merasa terpengaruh oleh apa yang terjadi. Lalu saya ingin menghentikannya dan membicarakan hal ini,” Elisabeth mencontohkan.
“Itu adalah bagian dari penetapan batasan.”
Namun jika pasangan terus melancarkan aksi diam lebih baik menjauh.
“Sebab terkadang orang yang memberikan perlakuan diam sudah sangat terlatih dalam hal itu. Sehingga tidak peduli apa yang pasangannya lakukan. Merekalah jalan yang menentukan,” saran Elisabeth.
Silent treatment adalah pola dalam hubungan yang sulit dihilangkan oleh salah satu pihak, sehingga lebih baik pergi atau melakukan konseling kepada ahli.
Terkini Lainnya
4 Tanda Berada dalam Love Hate Relationship, Salah Satunya Sering Putus Nyambung
7 Tips Cegah Toxic Relationship, Salah Satunya Jangan Lakukan Silent Treatment
Deva Mahenra Akui Ego Tingginya Diimbangi Kesabaran Mikha Tambayong, Warganet Ingatkan Silent Treatment Tidak Baik
Silent Treatment Berbahaya untuk Hubungan
Tiga Penyebab Seseorang Melakukan Silent Treatment
Bagaimana Menghadapi Pasangan Silent Treatment?
Depresi
silent treatment
Penyebab Silent Treatment
Dampak Pasangan Silent Treatment
Tindakan Pelecehan
psikologis
Emosional
bahaya silent treatment
silent treatment artinya
silent treatment adalah
Rekomendasi
7 Tips Cegah Toxic Relationship, Salah Satunya Jangan Lakukan Silent Treatment
Deva Mahenra Akui Ego Tingginya Diimbangi Kesabaran Mikha Tambayong, Warganet Ingatkan Silent Treatment Tidak Baik
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
TOPIK POPULER
Populer
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Belanja Terus Menerus tapi Tetap Nggak Puas? Kenali 7 Gejala Kecanduan Belanja
Ikatan Batin Antara Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang, Khususnya pada 1.000 Hari Pertama Bayi
Menko PMK Optimistis Angka Stunting 2024 Turun hingga di Bawah 20 Persen
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Rambut Rontok Bikin Panik? Simak 6 Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya
Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini Perlu Kolaborasi Multisektor
Waspada Flu Singapura atau HFMD di Musim Liburan, Kasus Rentan Naik
Bayi Asal Sukabumi Meninggal Beberapa Jam Usai Imunisasi, Komnas KIPI Angkat Bicara
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
6 Potret Lawas Keluarga Kecil Reza Artamevia dan Mendiang Adjie Massaid
Potret Ayu Ting Ting Pakai Baju Kurung Maroon, Dipuji Mirip Permaisuri Brunei
Menunggu Data Inflasi, Rupiah Menguat Tipis
IHSG Sentuh Posisi 7.100, Harga Saham GOTO Stagnan Hari Ini 1 Juli 2024
Pebulu Tangkis China Meninggal usai Pingsan di BAJC 2024 Yogyakarta, Ini Penjelasan Badminton Asia dan PBSI
Istri Kanye West Digugat karena Dugaan Mengirimkan Film Porno ke Staf Yeezy
Zelenskyy Kembali Minta Dikirimkan Bantuan Pertahanan Udara
Kantongi 55 Medali Emas, Indonesia Tak Terkejar Pimpin Klasemen Sementara AUG 2024 di Jatim
2 Wisatawan di Pantai Rio by The Beach Tenggelam Saat Berenang, 1 Masih Hilang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Daftar 10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Ada di Posisi Teratas
6 Potret Erina Gudono Jalani Prenatal Yoga Bareng Kaesang Pangarep, Bumil dan Janin Didoakan Sehat
Jelang Melahirkan, Ini 7 Potret Erina Gudono Jalani Prenatal Yoga Ditemani Kaesang
Polda Sumbar Ungkap Hasil Penyidikan Kematian Afif Maulana: Meninggal karena Melompat dari Jembatan
Pemotretan Keluarga Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Sosok Putranya Tuai Pujian