, Jakarta - Orang yang memiliki trauma masa kecil ternyata lebih mungkin menjadi pemarah saat dewasa. Hal ini diungkapkan oleh penelitian yang diunggah di jurnal European Psychiatry pada Maret 2023 lalu.
Pemimpin penelitian dari Leiden University, Nienke de Bles, mengungkap bahwa makin traumatis masa kecil seseorang, orang tersebut makin mudah marah orang saat dewasa.
“Penemuan kami yang paling penting menunjukkan bahwa trauma masa kanak-kanak secara umum dikaitkan dengan semua aspek kemarahan, baik perasaan maupun ekspresi. Ini berarti semakin traumatis masa kanak-kanak, semakin marah ia saat dewasa,” tutur Bles kepada Everyday Health.
Advertisement
Lebih lanjut, penelitian itu mengungkap beberapa riwayat trauma masa kecil yang berkaitan dengan amarah saat dewasa.
Di antaranya adalah kehilangan orangtua, perceraian orangtua, dan tinggal di panti asuhan.
Bles mengungkap, jenis trauma masa kanak-kanak ini dikaitkan dengan tingkat kemarahan yang lebih tinggi.
“Selain itu, kami juga menemukan terdapat risiko yang lebih tinggi bagi mereka untuk memiliki sifat kepribadian antisosial di masa dewasa,” katanya.
Amarah yang Ditekan Saat Kecil, Kembali Muncul Saat Dewasa
Menurut seorang psikolog klinis di Duke Health, North Carolina Amerika Serikat (AS), Stephanie Hargrove, penelitian ini masuk akal dengan temuan-temuan sebelumnya.
Ia mengungkap, ketika seseorang mengalami trauma saat masa anak-anak, sering kali mereka merasa kekuatannya diambil.
Pada situasi itu, anak merasa tidak diperbolehkan untuk menyuarakan perasaan atau kebutuhan mereka.
“Orang-orang ini kemungkinan bertumbuh besar berada dalam situasi yang menyakitkan atau sangat buruk untuk mereka. Karena tak diekspresikan saat kecil, mereka pantas untuk marah pada situasi semacam itu ketika dewasa,” kata Hargrove.
Anggapan hewan yang setia kerap kali ditujukan pada anjing. Terlebih saat sang majikan sedang dalam bahaya, anjing kerap jadi penyelamat. Namun kucing berikut ini coba membuktikan kesetiaannya layaknya anjing. Kucing belang oranye ini terekam berusah...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Marah dengan Sehat, Bisakah?
![Ilustrasi marah](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/gCDrq0jByq-diLbxWenpPmaAwBk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2960951/original/071815600_1573111240-Raychan.jpg)
Menurut Hargrove, kemarahan tak seharusnya selalu dianggap buruk.
“Ketika kemarahan ditekan atau disingkirkan, saat itulah kita melihat kemarahan dapat berubah menjadi serangan terhadap orang lain. Jadi, penting bagi orang untuk dapat memproses kemarahan dengan cara yang sehat,” ungkap wanita lulusan George Mason University, AS itu.
"Kemarahan tidak berbeda dengan emosi lain seperti kesedihan, ketakutan, dan kebahagiaan karena tidak 'buruk' atau 'baik'. Semua emosi berguna dan melayani fungsi yang berbeda," lanjut Hargrove.
Menurut Hargrove, kemarahan sering kali merupakan emosi sekunder, bukan emosi primer. Artinya, bisa jadi ada emosi yang lebih utama dirasakan seseorang, seperti kesedihan.
“Misalnya, seseorang yang kehilangan pekerjaan mungkin sangat sedih karena kehilangan itu, tetapi itu mungkin muncul sebagai kemarahan terhadap mantan rekan kerja mereka yang masih bekerja,” ujarnya.
Advertisement
Amarah yang Terpendam Bisa Berbahaya
![Pengaruh Lingkungan dan Trauma Masa Kecil](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/5c9E-Qvtd6IolNKlzD97mN5t4tA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3306785/original/080140900_1606293504-pexels-photo-1490278.jpeg)
Hargrove juga menegaskan, amarah yang dipendam bisa memiliki efek yang berbahaya.
“Memendam amarah bukan strategi yang dapat membantu dalam jangka panjang. Meskipun itu dapat membantu orang menghindari konflik dalam jangka pendek, emosi yang tidak diungkapkan dapat menumpuk,” terangnya.
Dalam banyak kasus, seseorang yang memendam arah dapat "meledak" pada waktu yang tak terduga.
“Dia bisa marah dengan tingkat kemarahan yang tidak sesuai dengan situasi sebenarnya. Dan bukan itu yang kami inginkan,” tambah Hargrove.
Tak hanya itu, Hargrove mengungkap, kemarahan yang terpendam dapat “mengikis” seseorang di dalam dirinya sendiri.
“Orang-orang ini dapat membenci diri sendiri, sangat kritis terhadap diri sendiri, ataupun mengalami depresi dan gangguan lain karena kemarahan yang diarahkan ke diri sendiri,” tuturnya.
Merefleksikan Amarah Dapat Berdampak Positif
![Jurnal](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/oSjJ6gsEnGhIdGXWG63gV6JFlPY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4254047/original/031748800_1670486305-rachel-coyne-SiNfA_qy2Fg-unsplash.jpg)
Saat kemarahan mulai muncul, Hargrove menyarankan untuk refleksi dan memeriksa diri sendiri daripada langsung memendam.
Salah satu cara untuk mempraktikkannya adalah melalui menulis jurnal, mengutip Hargrove.
“Tuliskan apa yang Anda rasakan dan alasannya. Biarkan diri Anda sejenak untuk memproses. Ingat, terkadang kemarahan masuk akal. Itu dapat membantu membuat perubahan dan mengatasi masalah yang perlu ditangani,” terangnya.
Misalnya, jika suatu masalah di tempat kerja telah memicu kemarahan, tuliskan ide dan buatlah rencana untuk bertemu dengan atasan yang dapat membantu.
"Gunakan amarah untuk berkomunikasi dengan diri Anda atau orang lain,” pungkas Hargrove.
![INFOGRAFIS JOURNAL_ Beberapa Gejala Permasalahan Kesehatan Mental pada Anak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/heisP2AmSDRF26E-zd06t28k_Vk=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4208524/original/082992800_1667124589-221030_JOURNAL_Beberapa_Gejala_Permasalahan_Kesehatan_Mental_pada_Anak_S.jpg)
Terkini Lainnya
Ritual Kemarahan Viral di TikTok, Orang Rela Bayar Puluhan Juta untuk Luapkan Emosi
Amarah yang Ditekan Saat Kecil, Kembali Muncul Saat Dewasa
Marah dengan Sehat, Bisakah?
Amarah yang Terpendam Bisa Berbahaya
Merefleksikan Amarah Dapat Berdampak Positif
amarah
Kemarahan
Trauma Masa Kecil
trauma
Marah
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Pilkada 2024
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
TOPIK POPULER
Populer
Waspada Flu Singapura atau HFMD di Musim Liburan, Kasus Rentan Naik
Jangan Buru-Buru Marah, Ini 3 Langkah Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Berbohong
Tarot Cinta: Fokus pada Niat Baik
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Ransomware Bisa Serang Data Kesehatan, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Makanan Pencetus Migrain, Camilan Kesukaan Banyak Orang Masuk Daftar
Waspada Hipertensi Bisa Picu Pecahnya Aneurisma Otak, Begini Penjelasan Dokter
Keluarga Tolak Autopsi pada Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Setelah Imunisasi
Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini Perlu Kolaborasi Multisektor
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Euro 2024
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Hacker Klaim Bobol Data Polri, Nama Personel hingga Dokumen Rahasia Polisi Bocor
Penambang Kripto Rusia Makin Tumbuh, Butuh Tambahan Listrik hingga 6,9 GigaWatt
8 Momen Kocak Orang Nembak Gebetan, Ada yang Berujung Patah Hati
1.487 Caleg Terpilih Belum Lapor LHKPN, KPK Akan Pampang Namanya ke Publik
Harga Beras Eceran di Juni 2024 Inflasi 11,8%, Padahal di Grosir Deflasi
Orang Rajin Sholat tapi Masih Gemar Maksiat, Ustadz Adi Hidayat Pastikan Ada 1 Kesalahan yang Terjadi
Hotman Paris dan Raffi Ahmad Ucap Syukur Kondisi Prabowo Sehat Setelah Operasi Kaki: Thanks God!
Delta Dunia (DOID) Resmi Akuisisi 4 Tambang Antrasit di AS, Nilainya Bikin Kaget
Kompor Hunian Vertikal dan Rumah Menteri IKN Pakai Jaringan Gas PGN, Siap Operasi Agustus
Tanggal Merah Bulan Juli 2024, Ada Berapa Hari Libur Nasional?
Suzuki Berhenti Jual Mobil Bensin di Inggris, Empat Model Dipensiunkan
Polri Kerahkan 2.959 Personel Amankan Pesta Rakyat HUT ke-78 Bhayangkara di Monas
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Kisah Sedih Helma Yana, Berangkat Haji Berdua tapi Harus Pulang Sendiri Usai Suami Wafat di Tanah Suci