uefau17.com

Makin Dewasa, Teman Makin Sedikit? Ini Penjelasan Psikolog - Health

, Jakarta - Tampaknya, sudah jadi rahasia umum jika seiring bertambahnya usia maka jumlah teman yang dimiliki juga semakin sedikit. 

Tentu, hal ini berkaitan erat dengan kehidupan dewasa yang makin sibuk. Dengan begitu, dibandingkan keluarga, pekerjaan, dan rutinitas lainnya, pertemanan biasa jadi aspek yang dikesampingkan.

Menurut seorang psikolog ahli di bidang pertemanan, Marisa Franco, penelitian mengungkap bahwa ada dua kunci yang diperlukan untuk membentuk pertemanan yang seimbang.

“Sebelumnya, para ahli sosiologi telah mengidentifikasi hal-hal yang perlu ada bagi kita untuk berteman secara adil, dan itu adalah interaksi terus-menerus yang tidak direncanakan dan berbagi kerentanan,” tuturnya kepada American Psychological Association (APA).

Marisa mengungkap, dua hal tersebut sangat mudah ditemukan saat kita berada di usia muda, tetapi berbeda ketika dewasa.

“Saat dewasa, tak mudah untuk menemukan lingkungan yang di dalamnya terjadi interaksi terus-menerus dan berbagi kerentanan bersama,” ia menambahkan.

Rata-rata, Teman Makin Sedikit Setelah Lulus Kuliah

Lebih lanjut, menurut Marisa, rata-rata menurunnya intensitas pertemanan terjadi setelah lulus kuliah.

“Riset mengungkap, pertemanan sedang erat-eratnya saat awal usia 20 tahun atau saat usia masih kuliah. Namun, setelah lulus, penurunan jumlah dan intensitas pertemanan terus terjadi,” ia menerangkan.

Saat Dewasa, Lebih Penting Kualitas Pertemanan daripada Jumlah

Marisa menjelaskan, terkadang, pemikiran yang makin dewasalah yang membuat orang justru secara sengaja mengurangi pertemanan.

“Untuk beberapa orang mungkin memang sulit membentuk dan menjaga pertemanan, tetapi ada juga orang yang memang sengaja mengurangi (pertemanan), karena sadar lebih penting kualitas pertemanan daripada jumlah teman,” tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pandemi Membuat Pertemanan Orang Dewasa Makin Sulit

Menurutnya, masalah ini semakin diperparah oleh pandemi yang dilalui selama kurang lebih 3 tahun.

“Pemisahan fisik yang dipaksakan karena pandemi tentu makin tidak membantu untuk tetap berhubungan antarteman,” ia melanjutkan.

Butuh Rata-rata 50 Jam Kebersamaan

Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Social and Personal Relationships menunjukkan, butuh waktu rata-rata 50 jam kebersamaan untuk membentuk pertemanan baru bagi orang dewasa, seperti melansir Insider.

Sedangkan, untuk membentuk pertemanan yang dekat, dibutuhkan rata-rata 200 jam kebersamaan.

Kendati demikian, Marisa menegaskan, membentuk pertemanan orang dewasa bukanlah hal yang tidak mungkin. 

Ia menyarankan, kuncinya adalah dengan mengatur jadwal aktivitas interaksi dengan orang lain, seperti rutin pertemuan dengan klub buku, bersepeda tiap akhir pekan, dan lainnya.

Bahkan, sebuah penelitian menunjukkan, bernyanyi bersama merupakan cara efektif untuk menyatukan pertemanan, seperti melansir Inc.

3 dari 4 halaman

Walau Punya Pasangan, Penting untuk Berteman

Telah menikah dan berkeluarga tidak menjadi alasan untuk tidak memiliki teman sama sekali. Sebab, menurut Marisa, teman dan pasangan memiliki peran masing-masing yang keduanya dibutuhkan.

“Tubuh kita selalu mengetahui bahwa kita membutuhkan komunitas untuk merasa puas dan penuh. Hanya bersama pasangan terus-menerus hanya memunculkan satu sisi dari diri kita,” ia menjelaskan.

Misalnya, tentu ada perbedaan aktivitas yang disukai dengan pasangan. Namun, dengan teman, Anda bisa memilih teman-teman yang memiliki minat yang sama. Dengan begitu, tak semua hal bisa dilakukan dengan pasangan saja.

“Aku merasakan kelimpahan keluar dari diriku sendiri, ketika aku bersama komunitas teman yang mampu membuatku senang melakukan aktivitas yang kusukai,” ungkapnya mengenai pengalamannya.

4 dari 4 halaman

Jaga Pertemanan yang Ada

Sulitnya membagi waktu untuk pertemanan juga kerap membuat kita lupa untuk menjaga pertemanan yang telah dimiliki.

Dengan begitu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga pertemanan sehat yang sudah terjalin, seperti melansir Nystrom Associates.

Berkomunikasi Rutin

Kesibukan masing-masing tentu tak memungkinkan untuk bertemu setiap saat. Dengan begitu, manfaatkanlah telepon atau fitur video call. Meski tidak lama, tetap berkabar satu sama lain dapat menjaga ikatan.

Menjadi Pendengar yang Baik

Ketika mendengarkan teman, ia dapat merasa dipedulikan dan dihargai ceritanya. Maka, penting memberi perhatian kepada teman ketika dibutuhkan.

Tunjukkan Apresiasi

Mengapresiasi teman merupakan hal yang dapat menjaga langgengnya pertemanan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan menghabiskan waktu dengan mereka, atau sesederhana memuji mereka.

Jadilah Fleksibel

Beranjak dewasa tentunya membuat banyak orang cenderung tidak memprioritaskan pertemanan. Oleh karena itu, penting untuk fleksibel dalam menjaga pertemanan.

Misalnya, Anda memiliki teman yang baru saja memiliki bayi, sehingga tidak bisa hadir ke acara reuni. Dalam kasus-kasus demikian, penting untuk memiliki sikap pengertian dalam pertemanan dewasa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat