, Jakarta - Pesta Halloween di Itaewon menewaskan lebih banyak wanita daripada pria. Hingga kini, tercatat 154 orang meninggal dunia, dengan korban wanita hampir dua kali lipat lebih banyak dibanding pria. Sebanyak 98 wanita dan 56 pria tewas dalam pesta halloween ini. Lalu, yang luka masih ada 132 orang.
Melansir dari New York Times, sebanyak 100.000 orang memadati gang-gang kecil di distrik Itaewon pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022.
Massa yang berkerumun serta tempat-tempat kecil menjadi kombinasi penyebab kematian massal di Itaewon malam itu. Penyebab paling umum dari cedera serta kematian dalam tragedi ini adalah asfiksia kompresif, yaitu kondisi ketika saluran udara seseorang tersumbat atau tertekan akibat saling mendorong.
Advertisement
Menurut profesor dari University of Suffolk yang mendalami dampak keramaian, G Keith Still mengatakan bukti wanita lebih rentan terhadap asfiksia kompresif daripada pria belum banyak. Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan fatalitas wanita pada kondisi ramai seperti dalam tragedi Itaewon itu.
"Wanita, meskipun mempunyai tubuh yang lebih kecil, memiliki lebih banyak massa tubuh di dada bagian atas mereka. Mereka umumnya memeliki dada yang lebih besar dibanding pria," katanya.
"Jika ada tekanan yang diberikan di sana, ada lebih banyak beban yang mendorong ke dalam, menjadi lebih merugikan bagi wanita," lanjut Still mengutip The New York Times, Senin (31/10/2022).
Still juga mencatat, ketika orang-orang berkerumunan, permainan kekuatan akan terjadi. Pria cenderung memiliki kekuatan tubuh bagian atas lebih besar dari wanita.
"Pria biasanya memiliki lebih banyak kekuatan tubuh bagian atas daripada wanita. Lalu, pria juga memiliki peluang lebih tinggi untuk keluar dari situasi tersebut," katanya.
Ia menegaskan, salah satu faktor penyebab kematian adalah jumlah orang yang berkerumunan yang terlalu banyak serta rasio pria dan wanita.
Sementara itu, polisi dan pemadam kebakaran di Seoul enggan mengomentari perbedaan korban yang kebanyakan wanita. Pihak berwenang belum mengidentifikasi apa yang menyebabkan kematian massal tersebut.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Terlalu Banyak Orang Berkerumun
![Pesta Haloween di Itaewon Tewaskan 120 Orang Akibat Berdesakan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/4oFhO4MmsT4-vJVhMHT8Ff0S508=/0x197:6992x4138/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4208168/original/034074200_1667083409-Pesta_Haloween_di_Itaewon_Tewaskan_120_Orang_Akibat_Berdesakan-AP__6_.jpg)
Pada sabtu malam, anak-anak muda berbondong-bondong ke distrik Itaewon untuk merayakan Halloween, menurut situs International Business Times.
Pesta Halloween yang harusnya menjadi waktu bersenang-senang berubah menjadi bencana yang menewaskan sedikitnya 154 orang. Sebanyak 98 wanita dan 56 pria tewas dalam pesta halloween ini. Sementara korban luka berjumlah 132 orang, menurut data dari Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korea Selatan.
24 jam sebelumnya, sudah ada tanda peringatan bahwa perayaan itu dihadiri terlalu banyak orang sehingga berbahaya. Pada Jumat malam, seorang saksi melihat kerumunan orang memadati jalanan pameran Halloween.
Sehari kemudian, kerumunan itu kembali.
Penyebab yang mendorong kerumunan melonjak masih diselidiki, tetapi saksi dan rekaman media sosial menunjukkan orang-orang berdesakan di jalan-jalan beberapa blok di sekitar gang di mana banyak korban berjatuhan.
Tepat sebelum pukul 22.20 waktu Seoul, kekacauan terjadi, dengan polisi berusaha untuk mengendalikan kerumunan, kata para saksi.
Orang-orang berdatangan ke satu gang yang sangat sempit dan miring, bahkan ketika itu sudah penuh sesak dari ujung ke ujung. Rekaman media sosial menunjukkan beberapa orang mencoba menghindari himpitan ketika yang lain berteriak, menangis, atau memaki.
Advertisement
Kronologi Kejadian
![Pesta Haloween di Itaewon Tewaskan 120 Orang Akibat Berdesakan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/DiCNcaOPOvRDXxJhQRi9Nah7uY4=/0x0:8256x4653/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4208169/original/020664800_1667083414-Pesta_Haloween_di_Itaewon_Tewaskan_120_Orang_Akibat_Berdesakan-AP__5_.jpg)
Menurut salah satu saksi di tempat kejadian, kepadatan massa mencapai titik di mana orang-orang benar-benar terjebak di tempat. Seorang korban tragedi Itaewon yang selamat melaporkan mendengar orang-orang berteriak.
Situasi berubah jadi fatal ketika beberapa orang di tengah kerumunan tersandung dan jatuh, mendorong orang lain di sebelah mereka dan memicu efek domino. Saksi mata mengatakan, "keruntuhan" itu tampaknya terjadi "secara tiba-tiba."
"Kami tiba sekitar pukul 10 malam untuk pergi ke klub tetapi kemudian melihat orang-orang berjatuhan di jalan," kata Moon Ju-young, 21 tahun.
"Beberapa berdarah, yang lain merintih kesakitan."
Seorang mahasiswa dari Prancis mengatakan dia terjebak di kerumunan selama sekitar satu setengah jam.
"Saya ingin pergi ke tempat yang aman tetapi itu tidak mungkin," katanya. "Saya didorong semua orang dan saya tidak bisa berbuat apa-apa."
Dia mengatakan berhasil keluar dari kerumunan dengan nyeri dada dan pergelangan kaki yang terluka. Meskipun demikian ia amat sedih pada mereka yang meninggal atau terluka lebih parah. Ia juga melihat pekerja darurat yang mati-matian berusaha membebaskan orang-orang yang terjebak.
Dia merasa kesal terhadap mereka yang terus berusaha mendorong jalan melewati kerumunan. Orang-orang itu seringkali mempersulit tugas petugas penyelamat yang mengatakan kepada kerumunan untuk tetap tenang dan diam di tempat.
"Saya kesal pada mereka karena mereka mendorong semua orang dan mereka tidak menyadarinya," katanya.
Saling Dorong dan Berdesakan
![Lokasi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. (Yonhap)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/cJExl40rdcWz6RsqLfkpckbaqIk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4208133/original/099645100_1667070103-itaewon_2.jpg)
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan para korban terjepit di antara bangunan, beberapa di bagian bawah tampak tidak sadarkan diri, sementara yang lain berusaha mencapai pekerja darurat yang berusaha membebaskan mereka.
"Seseorang tepat di sebelah saya jatuh, tetapi kemudian orang-orang di belakang saya terus mendorong saya, kemudian lebih banyak orang jatuh dan agak menumpuk satu sama lain," kata seorang siswa sekolah pascasarjana berusia 30 tahun dari Seoul.
"Saya berteriak pada orang-orang yang mendorong saya: 'Jangan mendorong! Orang-orang jatuh!'"
Seorang wanita mengatakan, putrinya, yang ditarik dari kerumunan orang, selamat setelah terjebak selama lebih dari satu jam.
Moon, pemuda yang menyaksikan korban berjatuhan di jalan, mengatakan penonton tampaknya menambah kericuhan saat mereka berusaha membantu teman.
"Ada beberapa orang yang mencoba secara paksa melintasi garis polisi, mengatakan mereka punya teman di sana, dan mereka diseret oleh polisi," kata Moon.
(Adelina Wahyu Martanti)
![Infografis Tips Pilih Masker Medis Asli dan Aman Cegah Covid-19. (/Niman)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/2b7bAFH4CXxnf3qqr5ChOc7QmNI=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3605080/original/049279000_1634474653-Infografis_Tips_Pilih_Masker_Medis_Asli_dan_Aman_Cegah_Covid-19.jpg)
Terkini Lainnya
Terlalu Banyak Orang Berkerumun
Kronologi Kejadian
Saling Dorong dan Berdesakan
Halloween Day
Itaewon
Pesta Halloween di Itaewon
penyebab kematian
tragedi Itaewon
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
TOPIK POPULER
Populer
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Tarot Cinta: Fokus pada Niat Baik
Waspada Hipertensi Bisa Picu Pecahnya Aneurisma Otak, Begini Penjelasan Dokter
Jangan Buru-Buru Marah, Ini 3 Langkah Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Berbohong
Ransomware Bisa Serang Data Kesehatan, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Belanja Terus Menerus tapi Tetap Nggak Puas? Kenali 7 Gejala Kecanduan Belanja
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
5 Alasan Gen Z Memilih Menunda Pernikahan, Ingin Mandiri Finansial Masuk Daftar
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini Perlu Kolaborasi Multisektor
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Dua Korban Longsor di Blitar Ditemukan Meninggal Dunia, Satu Orang Lagi Masih Pencarian
Kenali Penyebab Kulit Leher Hitam dan Cara Mengatasinya
15 Atlet Terkaya di Dunia 2024, Messi dan Ronaldo Nomor Berapa?
Tingkat Kemiskinan di Kota Lebih Tinggi Dibanding Sebelum Pandemi
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024
Mantan Miss Universe Olivia Culpo Menikah, Gaun Pengantin Rancangan D&G Dikritik Membosankan
Catat, 6 Rekomendasi Kafe Menarik di Solo
Kaspersky: Aktivitas Kejahatan Siber di Telegram Melonjak 53 Persen pada 2024
Giliran Thariq Halilintar Debat dengan Atta Halilintar: Gue Haji Senior, Nih!
Anggota Komisi III DPR Cecar KPK soal Ketua Menghilang hingga KPK Rapuh
5 Alasan Gen Z Memilih Menunda Pernikahan, Ingin Mandiri Finansial Masuk Daftar
Indonesia Kecam Keputusan Israel Sahkan Pos Pemukiman Yahudi, Dinilai Langgar Hukum Internasional dan Resolusi PBB