, Jakarta - Prof Dr dr Hiroto Inaba PhD dari St Jude Children's Research Hospital, mengatakan, leukemia jenis ALL adalah jenis kanker yang paling sering ditemukan di semua jenis keganasan pada anak. Angkanya di sekitar 50 hingga 70 persen.
Menurut Inaba, ALL adalah jenis kanker darah yang menyebabkan kelebihan produksi sel darah putih abnormal yang disebut limfoblas. Limfoblas ini beredar dalam aliran darah dan menyusup ke sumsum tulang, kelenjar getah bening, dan organ lain dalam tubuh.
Baca Juga
Akibatnya, kata dia, fungsi normal sumsum tulang terpengaruh yang menyebabkan produksi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit normal yang buruk.
Advertisement
Dengan ketepatan diagnosis dan terapi yang tepat, angka kesintasan ALL pada anak meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir terutama di negara-negara maju. Namun, hal ini tidak terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah.
"Sebagai perbandingan, di Vietnam tingkat kesintasan hanya sekitar 47,8 persen sementara di Belgia mencapai 83,8 persen," kata Inaba.
"Salah satu penyebabnya, terapi ALL di negara miskin dan berkembang masih mengandalkan rejimen kemoterapi yang toksik dan ini menjadi salah satu faktor penyebab angka kesintasan rendah," Prof Inaba menambahkan.
Penjelasan ini disampaikan Prof Inaba saat menjadi pembicara tamu dalam webinar 'Beban Global Leukemia Limfoblastik Akut (Acute Lymphoblastic Leukemia atau ALL)' yang diselenggarakan Yayasan Ongkologi Anak Indonesia (YOAI) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) - UKK Hematologi Onkologi Anak pada Sabtu, 28 Mei 2022.
Dilanjutkan Prof Inaba bahwa faktor klinis yang menentukan kesintasan pasien ALL anak adalah usia, dengan angka kesintasan pasien ALL usia 1 s.d 9 jauh lebih baik dibandingkan pasien anak usia kurang dari satu dan atau lebih dari 10 tahun.
Salah satu personel BTS, Suga sedang berulang tahun. Ia mendonasikan uang miliaran Rupiah untuk anak-anak penderita kanker.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Terapi Target dan Imunoterapi Meningkatkan Angka Harapan Hidup Pasien ALL Anak
![webinar 'Beban Global Leukemia Limfoblastik Akut (Acute Lymphoblastic Leukemia atau ALL)' yang diselenggarakan Yayasan Ongkologi Anak Indonesia (YOAI) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) - UKK Hematologi Onkologi Anak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/oo1T-X8OkycwMVfja6zPXO80wms=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4036440/original/071884200_1653794150-WhatsApp_Image_2022-05-28_at_10.56.32_AM__1_.jpeg)
Selain usia, faktor lain yang menentukan keberhasilan penanganan ALL adalah faktor genetik yang sangat kompleks dan rejimen pengobatan. Dari penapisan gentika sel-sel kanker, kemudian dikembangkan pengobatan yang lebih tepat sasaran, yaitu terapi target dan imunoterapi.
Di masa depan, terapi ini, menurut Prof. Inaba, diharapkan bisa mengurangi penggunaan atau dosis terapi kemoterapi konvensional yang toksis dan tidak mudah ditolerir pasien.
"Ada dilema dalam penggunaaan rejimen kemoterapi konvensional, di satu sisi mungkin ini menjadi pilihan terai yang terjangkau dan tersedia di beberapa negara, tapi sulit ditolerir pasien karena efek sampingnya berat," kata Prof Inaba.
Penambahan terapi target dan imunoterapi setelah kemoterapi, menunjukkan efek samping bisa ditekan. Angka kesintasan juga meningkat.
Inaba, mengatakan, imunoterapi menjadi topik hangat saat ini karena obat ini menyasar antibodi yang sangat spesifik yang berperan besar dalam perkembangan sel-sel kanker. Sedangkan terapi target menyasar pada gen tertentu yang bermutasi dan menyebabkan ALL.
Oleh sebab itu, sebelum memberikan terapi target, skrining atau penapisan gen penting dilakukan.
Menurut Prof Inaba, ada tiga kategori pasien ALL berdasarkan profil genetik sel kanker yakni risiko rendah, sedang, dan tinggi. Sekitar 25 persen pasien risiko rendah memiliki angka kesintasan sangat tinggi, lebih dari 97 persen dengan pengobatan target.
Sayangnya, obat-obatan ini masih sangat mahal, dan belum bisa djangkau untuk pasien di negara berpenghasilan menengah ke bawah.
Advertisement
Misdiganosis dan Kanker Anak Belum Menjadi Prioritas di Indonesia
![Webinar 'Beban Global Leukemia Limfoblastik Akut (Acute Lymphoblastic Leukemia atau ALL)' yang diselenggarakan Yayasan Ongkologi Anak Indonesia (YOAI) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) - UKK Hematologi Onkologi Anak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/QEfZcm5z50x4sCiTITPjfKR84BA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4036441/original/076648500_1653794150-WhatsApp_Image_2022-05-28_at_10.56.32_AM.jpeg)
Di kesempatan yang sama, Dr Eddy Supriyadi SpA(K) PhD dari RSUP dr Sardjito Yogyakarta mengatakan bahwa secara global di tahun 1990 s.d 2017 ada kenaikan kasus ALL yang drastis, yaitu sebesar 49 hingga 64 kasus per 100.000 penduduk.
Angka kejadian di negara maju kasus cenderung turun dan sebaliknya kasus meningkat di negara menengah. Angka kematian secara global pun sama, terjadi penurunan signifikan di negara maju dan kenaikan di negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah.
Indonesia masuk dalam 30 negara yang kenaikan kasusnya tinggi, yakni meningkat 33 persen dari tahun 1990 s.d 2017.
Data UKK Hematologi Anak IDAI menunjukkan bahwa kasus ALL mencapai 36 persen di dari seluruh kasus kanker anak tahun 2022.
"Insiden ini menjadi salah satu tolok ukur beban suatu penyakit yang berkaitan dengan pembiayaan yang dikeluarkan rumah sakit maupun negara," Eddy menjelaskan.
Prevalensi Kanker Anak
![20170516-Pangeran William Hibur Anak Pengidap Kanker-AP](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/DKRw4B8q2Gl9FfCXfF6p3JqR66w=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1596168/original/012675200_1494992198-20170516-Pangeran-William-Hibur-Bocah-Pengidap-Kanker-AP-6.jpg)
Berbicara tentang kanker pasa anak secara umum, Eddy melanjutkan, data di Litbangkes Kemenkes 2019 menunjukkan bahwa prevelensi kanker anak kurang dari dua persen. Ini menjadikan kanker anak belum menjadi prioritas pemerintah dari sisi pengobatan melalui BPJS.
Khusus leukemia pada anak, kata Eddy, masalah utama adalah meskipun kasus yang terus meningkat namun karena angkanya dianggap 'kecil' maka belum menjadi prioritas program pemerintah.
Hal ini menyebabkan penyediaan alat diagnostik, ketersediaan obat terbaru, unit kanker anak di rumah sakit, dan terapi suportif masih terbatas.
"Hal ini menjadi salah satu penyebab akurasi diagnosis rendah, bahkan antara jenis leukemia pun sering misdiagnosis, yang ini mencapai hampir 10 persen padahal salah diagnosis pun akan berlanjut pada salah pengobatan. Obat yang tersedia pun mayoritas masih memiliki toksisitas tinggi. Ini berkontribusi menambah beban penyakit ALL pada anak," kata Eddy.
Prof Inaba pun menyarankan, dengan masalah yang dihadapi negara menengah seperti Indonesia, perlu dilakukan berbagai upaya kerjasama dengan negara lain, melalui Yayasan filantorpi kemanusiaan yang banyak memberikan bantuan akses pengobatan termasuk terapi target dan imunoterapi, ke negara bepenghasilan menengah dan rendah.
Sebagian obat ini memang sudah ada di Indonesia, tapi belum dicover BPJS.
![Infografis: Redam Kanker dengan Cukai Rokok ( / Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/KiBk2TtE5Npv5DeiTkFBoHLcGsY=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3858938/original/041694600_1640823712-220103_special_content__Redam_Kanker_dengan_Cukai_Rokok_S.jpg)
Terkini Lainnya
Pesan Tersembunyi Kate Middleton di Foto Pertamanya Usai Menyepi untuk Obati Kanker
Studi Terbaru Ungkap, Orang Kaya Punya Risiko Kanker Lebih Tinggi Dibandingkan yang Kantongnya Pas-Pasan
Riset Terbaru Ungkap Ada Hubungan Antara Tato dengan Peningkatan Risiko Kanker Darah
Terapi Target dan Imunoterapi Meningkatkan Angka Harapan Hidup Pasien ALL Anak
Misdiganosis dan Kanker Anak Belum Menjadi Prioritas di Indonesia
Prevalensi Kanker Anak
Kanker
Kanker Darah
Kanker Anak
Pengobatan kanker
Diagnosis Kanker
Leukemia
Leukemia Limfoblastik Akut
Rekomendasi
Studi Terbaru Ungkap, Orang Kaya Punya Risiko Kanker Lebih Tinggi Dibandingkan yang Kantongnya Pas-Pasan
Riset Terbaru Ungkap Ada Hubungan Antara Tato dengan Peningkatan Risiko Kanker Darah
Jalani Pengobatan Kanker, Kate Middleton Ingin Privasi Keluarga Kerajaan Dijaga
Jangan Makan Daging Kurban Jika Punya 6 Kondisi Kesehatan Ini, Kamu Termasuk?
Jangan Diabaikan, 3 Tanda Penyakit Jantung dan Kanker yang Terlihat di Tangan
Kate Middleton Muncul Kembali di Publik, Bagikan Kabar Upaya Melawan Kanker
Kate Middleton Tampil Anggun Saat Hadiri Trooping the Color di Tengah Perjuangan Melawan Kanker
6 Potret Kate Middleton Tampil Segar dan Semringah di Trooping the Colour 2024, dari Kereta Kencana hingga Balkon Istana
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Gol Lautaro Martinez Pastikan Argentina Lolos ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Gol Martinez Pastikan Kemenangan Argentina atas Chile
Erik ten Hag Membuat Permintaan Khusus pada Manchester United Buat Rekrut Pemain Ini
Hasil Copa America 2024: Kanada Unggul Tipis Atas Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
Promosi Judi Online di Medsos, Selebgram Bogor Diringkus
Transaksi Judi Online Terus Melonjak, Nilainya Segini pada Kuartal I 2024
Antisipasi Judi Online, Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bhabinkamtibmas Turun
Kapolda Metro Minta Kapolres-Kapolsek Awasi Anak Buah dari Judi Online
PPATK Bongkar Modus Jual-Beli Rekening Judi Online
Haji 2024
Bacaan Doa Menyambut Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang Diajarkan Nabi
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
TOPIK POPULER
Populer
Alkohol Renggut 2,6 Juta Nyawa Tiap Tahun, WHO: Mayoritas Laki-Laki
Solusi Atasi Rematik yang Sering Dialami Saat Usia Muda
Jangan Takut Berenang Saat Menstruasi, Begini Penjelasan Dokter
Jokowi Bicarakan Soal Penggunaan Kratom, Komisi IX DPR RI: Tunggu Penelitiannya Selesai Dulu
Aktor Kim Woo Bin Beli Gedung Lama BTS, ARMY Ungkapkan Kekhawatiran Ini
6 Arti Mimpi tentang Bayi, Pertanda Baik atau Buruk? Cek di Sini
Jangan Berteriak, Ini 5 Tips Berkomunikasi dengan Orang yang Punya Gangguan Pendengaran
Polri Amankan 17.855 Kasus Narkoba di 2024, 18 Juta Jiwa Terselamatkan
Kegagalan Bukan Akhir dari Segalanya, 7 Tips Bangkit dari Keterpurukan Ini Bisa Dicoba
8 Tanda Anak Usia Remaja Kecanduan HP, Orangtua Harus Tahu
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Slovakia vs Rumania, Rabu 26 Juni Pukul 23.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Ukraina vs Belgia, Rabu 26 Juni Pukul 23.00 WIB: Kesempatan Terakhir Rebut Tiket 16 Besar
Gareth Southgate Balas Seruan untuk Mainkan Cole Palmer dan Kobbie Mainoo di Euro 2024
Didier Deschamps: Meski Cetak Gol, Mbappé Menganggap Topeng 'Rumit'
Ronald Koeman Murka Belanda Dikalahkan Austria di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Republik Ceko vs Turki: Mencari Pendamping Portugal
Berita Terkini
Bea Cukai Batam Lakukan 233 Penindakan hingga Mei 2024, Segini Nilai Kerugian Negara
Berantas Judi Online, Polda Metro Jaya Bakal Kejar Bandar sampai ke Taiwan
Muhammadiyah Bakal Gunakan Kalender Hijriah Global Tunggal Mulai Tahun Baru 1446 H, Apa Itu?
Susul Indonesia, Vietnam Targetkan Bangun Jalur Kereta Cepat Sepanjang 1.500 Km Mulai 2026
Tengku Dewi Tak Akan Hadiri Sidang Cerai Andrew Andika Besok, Alasannya Hamil Tua 35 Minggu
PKB Akan Buat Poros Baru Jika Ridwan Kamil Kembali di Pilkada Jabar
Jay Park Bikin Akun OnlyFans, Penggemar Terkejut
Sinopsis A Quiet Place: Day One, Kisah Awal Mula Kehancuran Dunia yang Menjadi Sunyi
Resmi Dilantik Jadi Ketua Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Penataan Akustik DMI, Arsjad Rasjid Bakal Fokus Ini
Potret Selebgram Dara Arafah Rajin Olahraga Panahan, Sering Tepat Sasaran Sampai Dikira Atlet Timnas
Profil Willie Salim, Kekasih TikTokers Vilmei yang Kerap Buat Konten Borong Dagangan dan Berbagi
Cerita Dubes Rwanda Soal Proses Pembukaan Kedutaan Besar di Jakarta, Butuh Hampir 2 Tahun hingga Diresmikan
Promosi Judi Online di Medsos, Selebgram Bogor Diringkus
Kelewat Sopan, Pencuri di China Tinggalkan Pesan Usai Merampok