, Jakarta Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono menyampaikan, 74 persen dari total 614 pasien anak diduga hepatitis akut di sejumlah negara positif mengandung Adenovirus. Hal itu yang menjadi salah satu hipotesis awal penyebab hepatitis.
"Adenovirus sebagai salah satu hipotesis penyebab hepatitis akut misterius disebabkan karena 74 persen dari total 614 yang terkena, positif Adenovirus, tapi tidak semua Adenovirus," ungkap Dante dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2022).
Para ahli kesehatan dunia juga terus mendalami 74 persen strain Adenovirus yang dialami pasien. Ini demi memastikan secara klinis konfirmasi penyebab kasus hepatitis misterius.
Advertisement
Lantas, apakah Adenovirus menjadi penyebab dugaan kasus hepatitis akut di Indonesia?
Menurut Dante, kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Indonesia belum dipastikan Adenovirus. Sampai saat ini, pemeriksaan laboratorium masih dilakukan untuk menemukan penyebabnya.
"Pemeriksaan strain Adenovirus sedang kita lakukan. Tapi sampai sekarang belum teridentifikasi. Mungkin kita bukan bagian dari 74 persen (dugaan adanya Adenovirus)," ujarnya usai rapat.
"Kita tetap tunggu hasil pemeriksaan nanti. Jadi, sekarang memang belum teridentifikasi adanya Adenovirus (dari laporan kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia)."
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus hepatitis akut pada anak yang tak diketahui etiologinya atau penyebabnya menjadi perhatian dunia dalam sebulan terakhir.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyebab di Indonesia Belum Bisa Diprediksi
![Sosialisasi Pencegahan Hepatitis Akut](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/PPS7neVKzFIXPMwxnD_ginu1VNQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4030754/original/003542400_1653289391-Sosialisasi-Pencegahan-Hepatitis-Akut-IQBAL-11.jpg)
Selain Adenovirus, Dante Saksono Harbuwono mengatakan, hipotesis kedua terkait penyebab hepatitis akut pada anak di bawah umur 16 diakibatkan sindrom SARS-CoV-2 usai infeksi yang belum diketahui sebelumnya.
Ketiga, hipotesis akibat pengaruh obat, racun atau paparan lingkungan.
"Dalam fenomena one health, obat, racun dan paparan lingkungan terutama dari hewan bisa sebabkan penularan pada manusia. Sehingga mungkin hepatitis misterius diakibatkan itu," terang Wamenkes Dante.
Hipotesis penyebab hepatitis misterius keempat adalah patogen baru yang belum diketahui. Kelima, hipotesis varian baru SARS-CoV-2 yang mungkin muncul dan masih terus diteliti.
Menilik hipotesis dugaana penyebab hepatitis akut di atas, apakah kasus di Indonesia diperkirakan menyoal pengaruh obat atau patogen baru?
"Itu pun belum tahu, karena kita belum ada konfirmasi lebih lanjut. Jadi, kita butuh informasi lebih lanjut lagi untuk diperiksa lagi, penyebab kasus dugaan hepatitis di kita itu Adenovirus atau bukan," jelas Dante.
"Sekarang, belum bisa diprediksi penyebabnya apa di Indonesia. Kita butuh studi lebih lanjut, terutama megenai patologi anatomi dari hati pasien--yang diduga hepatitis akut."
Advertisement
14 Kasus Dugaan Hepatitis Akut di RI
![Anak Rentan Sakit](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/fP5QVut_vSTquGWx3nQxNcqKZHY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4021727/original/057613300_1652425616-Anak_Rentan_Sakit.jpg)
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengatakan, ada 14 kasus dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Indonesia. Data ini dihimpun Kemenkes hingga 22 Mei 2022.
Dari 14 kasus tersebut terdiri dari 1 kasus probable dan 13 kasus lainnya berstatus pending klasifikasi.
"Per tanggal 22 Mei kemarin itu ada 14 dugaan hepatitis akut di Indonesia, 1 di antaranya probable, yang 13 case pending/pending klasifikasi," kata Syahril dalam diskusi, Senin (23/5/2022).
Kemenkes juga mencatat ada 19 kasus dugaan hepatitis akut berstatus discarded. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan discarded sebagai kasus yang tidak berkaitan dengan hepatitis akut.
"Sementara pending klasifikasi ini adalah satu kasus dugaan yang kita masih menunggu hasil laboratorium," lanjut Syahril.
Sebaran 14 dugaan kasus hepatitis akut di Indonesia, sebagai berikut:
- Sumatera Barat: 1 kasus pending klasifikasi
- Jambi: 1 kasus pending klasifikasi
- Bangka Belitung: 1 kasus pending klasifikasi
- DKI Jakarta: 1 kasus probable dan 4 kasus pending klasifikasi
- DI Yogyakarta: 1 pending klasifikasi
- Jawa Timur: 2 pending klasifikasi
- Bali: 2 kasus pending klasifikasi
- Nusa Tenggara Barat: 1 kasus pending klasifikasi
Surveilans dan Analisis Patogen Terus Dilakukan
![Tembus 1.078 Kasus, Kenali Ciri-ciri Tubuh Terpapar Covid-19 Varian Omicron](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/eq4A2_VdooYKhm7MeFa3OwvZlng=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3910967/original/057716700_1642761838-pexels-andrea-piacquadio-3807629__3_.jpg)
Kemenkes terus melakukan pemeriksaan terhadap dugaan kasus hepatitis misterius melalui sejumlah panel, di antaranya, saluran napas, gastrointestinal (saluran cerna) dan hepatitis A, B, C serta E. Seluruhnya dilakukan secara simultan.
"Kita tetap melakukan evaluasi sendiri dengan juga melakukan pemeriksaan panel-panel tersebut," Dante Saksono Harbuwono menambahkan.
Seluruh hasil pemeriksaan panel terhadap dugaan kasus hepatitis akut tersebut di Indonesia juga dikoordinasikan dengan sejumlah otoritas terkait di dunia, seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Upaya menangani penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, Pemerintah gencar melakukan surveilans, analisis patogen untuk mengetahui varian virus. Kemudian, pendataan kasus serta menyusun pedoman dan tata laksana penanganan kasus.
Selanjutnya, menunjuk laboratorium untuk memeriksa sampel dari pasien-pasien yang diduga terserang hepatitis akut.
![infografis journal](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Zu5-3YFJaMLHe5YFY-eCdDccNak=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4022521/original/045877800_1652506409-Infogarfis_Jurnal.jpg)
Terkini Lainnya
Penyebab di Indonesia Belum Bisa Diprediksi
14 Kasus Dugaan Hepatitis Akut di RI
Surveilans dan Analisis Patogen Terus Dilakukan
Hepatitis
Hepatitis Akut
Dante Saksono Harbuwono
Wamenkes Dante Saksono
Hepatitis Misterius
hepatitis akut misterius
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
Populer
Potret Pabrik Susu Frisian Flag Terbesar di Cikarang, Mampu Proses 400 Ribu Kg Susu per Hari
Dokter Ini Ungkap Rahasia untuk Jaga Stamina Pria Dewasa
Terbangun Tengah Malam dengan Kondisi Lapar, Ini 8 Makanan yang Bisa Dikonsumsi Tanpa Khawatir Berat Badan Naik
Transformasi Kesehatan Wanita, Kadin dan Brawijaya Hospital Bersatu Lawan Kanker Payudara dan Serviks
Konsultasi dengan Ahli Dermatologi tentang Rambut Rontok, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?
Pj Bupati Bekasi Gencar Kenalkan Wisata Industri, Tur dari Pabrik ke Pabrik
2 Ciri Kamu Tak Bisa Jadikan Mantan Sebagai Teman, Salah Satunya Masih Cinta
Kemenkes: Fitnah dan Hoaks soal Menkes Budi Minta Rektor Pecat Dekan FK Unair
Keajaiban Tak Terduga Pecel Lele di Balik IPK Sempurna 4.0 Naufal Clash of Champions
Ibunda Disebut-Sebut Penyebab Putusnya dengan Baifern, Tangis Nine Naphat Pecah: Ini Semua Kesalahanku
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Menko Luhut Bongkar Isi Laut Indonesia: Mega Biodiversity dengan 8.500 Biota
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Menangis Saat Baca Pleidoi, SYL: Kesaksian dalam Sidang Bagai Guntur dan Petir
Bacaan Niat Puasa Daud, Tata Cara, dan Waktu Pelaksanaannya yang Perlu Diketahui
Potret Afgan Bareng Dita Secret Number dan Zayyan Xodiac, Sukses Konser di Seoul
Kronologi OJK Coba Selamatkan Kresna Life Sebelum Akhirnya Cabut Izin Usaha
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle Bakal Tayang di Bioskop sebagai Film Trilogi, Jadi Puncak Kisah Animenya
Saksikan FTV Kisah Nyata Sore Spesial di Indosiar, Jumat 5 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 16.00 WIB
5 Kode Redeem Zenless Zone Zero Juli 2024, Jangan Sampai Ketinggalan!