, Jakarta - Pertengahan tahun hingga akhir, COVID-19 masih jadi topik utama pemberitaan di kanal Health-. Mulai dari ledakan kasus COVID-19 beberapa pekan usai Lebaran lalu muncul beberapa mutasi dari virus SARS-CoV-2 termasuk Omicron.
Di luar itu ada juga soal vaksinasi COVID-19 berbayar hingga kaburnya Rachel Vennya dari karantina usai menghadiri sebuah acara di Amerika Serikat menyita perhatian publik pada tahun ini.
Berikut kaleidoskop Health Juli hingga Desember 2021.
Advertisement
Juli:
1. Ledakan Kasus COVID-19, Buah Pahit Tingginya Mobilitas Masyarakat Abai Prokes
Tidak ada yang mau mengulang kejadian di Juli 2021, di mana kasus COVID-19 meningkat tajam. Pada saat itu, kasus harian COVID-19 bisa mencapai 45 ribu bahkan 50 ribu. Seperti pada 14 Juli 2021 terdapat penambahan 54.517 kasus COVID-19.
Saat itu, rumah sakit Indonesia hampir kolaps menangani pasien yang ada. Daya tampung rumah sakit di Indonesia adalah 600 ribu pasien COVID-19. Sementara saat itu sudah lebih dari 500 ribu kasus aktif COVID-19.
Dalam evaluasi mengenai apa yang terjadi saat Juli 2021, Ketua Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa faktor internal penyebab kenaikan kasus dan penyebaran virus saat itu karena meningkatnya mobilitas dan aktivitas masyarakat. Hal itu bersamaan dengan periode mudik Idulfitri disertai sikap abai terhadap protokol kesehatan. Hal ini disampaikan Wiku pada 21 September 2021.
2. Vaksinasi Berbayar, Awal Mula Muncul hingga Akhirnya Batal
Di pertengahan Juli 2022 PT Kimia Farma Tbk mengatakan bakal menyediakan Vaksinasi Gotong Royong Individu alias vaksinasi berbayar menggunakan Sinopharm. Pada saat itu, rencananya hal ini bakal digelar pada 12 Juli 2021 dengan biaya Rp879.140 ribu untuk dua dosis vaksin Sinopharm.
Namun, ketika hari H tiba, hal tersebut diundur hingga waktu yang tidak bisa ditetapkan. Penundaan pemberian vaksinasi berbayar lantaran banyak pihak lontarkan kritik terkait hal ini.
Salah satu kritik datang dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia yang menilai kebjiakan tersebut tidak etis di tengah darurat COVID-19. Epidemiolog Dicky Budiman juga mengatakan keberatan. Hal ini bisa menimbulkan ketidaksetaraan dan diskriminasi pada masyarakat seperti disampaikannya pada 12 Juli 2021.
Lalu, pada 16 Juli 2021, pemerintah membatalkan program vaksinasi COVID-19 berbayar.
Baca Juga
Kaleidoskop Health 2021: Suntikan Pertama Vaksin COVID-19 hingga Geger Alat Tes Antigen Bekas
Kaleidoskop Lifestyle 2021 (Bagian II): Menu Makanan Selama Karantina di Wisma Atlet Pademangan sampai Batalnya PPKM Level 3 Saat Nataru
Kaleidoskop 2021: Lawan Covid-19, Deretan Bansos yang Disalurkan selama PPKM
3. Vaksinasi Anak 12-17 Tahun Dimulai
Vaksinasi COVID-19 untuk anak berusia 12+ sudah bisa dimulai per 1 Juli 2021. Dimulainya vaksinasi umur ini berdasarkan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Vaksin yang digunakan adalah Sinovac berdasarkan rekomendasi BPOM. Lewat vaksinasi COVID-19 bisa memberikan perlindungan bagi anak 12 tahun ke atas bila terpapar virus SARS-CoV-2.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Agustus: Kematian COVID-19 Anak hingga Polemik Vaksin Nusantara
![Aburizal Bakri selesai menjalani suntik vaksin Nusantara.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Z-qqNKwoEu8NewqERxDj94GDlrU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3431060/original/067895000_1618569341-ical_vaksin.jpg)
1. Kematian COVID-19 Anak Naik
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyebut, kasus COVID-19 pada anak naik sebesar 2 persen. Pada Juli 2021, kasus COVID-19 pada anak masih 13 persen lalu pada Agustus menjadi 15 persen.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menyampaikan bahwa penanganan atas kenaikan kasus anak ini perlu dilakukan. Mulai dari peningkatan protokol kesehatan (prokes) anak hingga lindungi anak dari kerumunan publik.
“Tentunya prokes pada anak harus ditingkatkan, anak-anak jangan dibiarkan terpapar dengan risiko penularan di tempat publik,” ujar Nadia kepada Health melalui pesan singkat, pada Selasa, 31 Agustus 2021.
2. Polemik Vaksin Nusantara
Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengembangkan vaksin Nusantara dalam menghadapi COVID-19. Namun, vaksin ini menuai pro kontara karena mekanismenya tidak seperti vaksin pada umumnya.
Terkait ini Siti Nadia angkat bicara bahwa vaksin Nusantara tidak bisa dikomersialkan karena bersifat individual atau autologus.
"Sel dendritik bersifat autologus artinya dari materi yang digunakan dari diri kita sendiri dan untuk diri kita sendiri, sehingga tidak bisa digunakan untuk orang lain. Jadi produknya hanya bisa dipergunakan untuk diri pasien sendiri," tambahnya.
Advertisement
September: Vaksin Karya Anak Bangsa Siap Uji Klinis ke Manusia
![Vaksin Covid 19 Zifivax. (Dok PT. Biotis Pharmaceutical Indonesia (Biotis))](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/60WLop76R_pc9KdUoPAqO2Y-ek4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3599959/original/091400000_1634026067-5b4760c1-7f70-45fe-ab80-594ed647dee5.jpg)
Titik cerah kehadiran vaksin COVID-19 buatan anak bangsa alias Vaksin Merah Putih mulai terlihat. Vaksin Merah Putih yang digarap Universitas Airlangga dan Biotis, saat ini yang paling memperlihatkan titik cerah.
Vaksin yang digarap dengan platform whole genome inactivated saat ini sudah selesai uji praklinik fase 1 dan hampir selesai uji praklinik fase 2 seperti disampaikan Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia FX Sudirman.
"Uji praklinik fase 2 sekarang sedang berjalan dan diharapkan akhir bulan ini, 30 September selesai dilakukan," ujar Sudirman saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Komisi VII DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Setelah uji praklinik fase 2 selesai, selanjutnya, persiapan proses uji klinik yakni dilakukan pada manusia dalam waktu dekat.
"Kami berharap paling lambat bulan Juli 2022, vaksin kami sudah bisa dipakai oleh masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Oktober: Rachel Vennya Kabur dari Karantina
![Rachel Vennya](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/o70Dyyin2kOKAvFxYyfbNR8ioyM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3605902/original/071201100_1634547310-RACHEL.jpg)
1. Rachel Vennya Mangkir Karantina
Selebgram Rachel Vennya tidak mengikuti aturan karantina kesehatan setelah pulang dari Amerika Serikat. Ibu dua anak ini mengaku tidak menjalani karantina sesuai aturan berlaku dengan alasan rindu anak.
"Betul, aku pulang dari Amerika dan enggak menjalani karantina seperti yang seharusnya pemerintah anjurkan," ucap selebgram terkenal itu dalam video bersama Boy William diunggah pada 18 Oktober 2021.
Kasus bermula saat ia tiba dari New York, Amerika Serikat pada Oktober. Ia tidak menjalani karantina kesehatan dengan biaya sendiri malah menjalani karantina di RS Darurat Wisma Atlet yang peruntukan sebenarnya adalah untuk pekerja migran Indonesia, pelajar dari luar negeri, dan Aparatur Sipil Negara yang baru bertugas di luar negeri.
Di sana ia hanya jalani karantina tiga hari, padahal aturan masa karantina menurut Surat Edaran Satgas COVID-19 saat itu seharusnya 8 hari.
Dalam upaya kabur dari karantina, Rachel diduga dibantu oleh anggota TNI.
Aksi Rachel kabur dari karantina jadi sorotan, mengingat karantina kesehatan adalah upaya yang wajib dilakukan di tengah situasi pandemi saat ini.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pun sampai angkat bicara. Ia mengatakan apa yang dilakukan Rachel adalah tindakan egois.
"Harusnya dia segera masuk karantina lagi, dan dihukum supaya jangan melanggar lagi," terang Menkes Budi Gunadi di sela-sela peninjauan vaksinasi COVID-19 masyarakat Baduy di Ciboleger, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis, 14 Oktober 2021, siang.
"Karantina kesehatan itu kan bukan untuk kepentingan dia sebenarnya, tapi buat masyarakat. Kalau dia melanggar itu dia memberikan risiko (penularan) ke publik."
2. Kemenkes Tetapkan Harga Tes PCR Rp275 Ribu
Harga tes PCR yang semula Rp495 ribu untuk Pulau Jawa-Bali dan Rp525 Ribu untuk luar Jawa-Bali resmi turun per 27 Oktober 2021. Batas tarif tertinggi tes PCR di Jawa-Bali menjadi Rp275 ribu untuk Pulau Jawa-Bali, dan Rp300 ribu untuk luar Pulau Jawa dan Bali.
"Pemberlakuan daripada batas tarif tertinggi (tes PCR) mulai berlaku pada saat dikeluarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan. Dan, hari ini surat edaran tersebut sudah dikeluarkan, sehingga berarti mulai berlaku hari ini," kata Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Prof Abdul Kadir pada Rabu, 27 Oktober 2021.
Kementerian Kesehatan RI meminta agar seluruh pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, laboratorium, dan fasilitas pemeriksa lainnya yang telah ditetapkan oleh menteri dapat mematuhi batasan tarif tertinggi RT PCR tersebut.
Advertisement
November: Varian Delta Terus Bermutasi, Sudah Ada 22 Jenis
Varian Delta telah bermutasi di Indonesia. Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkantelah ditemukan 22 mutasi varian Delta di RI.
"Ada kurang lebih dari B.16.17:2 yang kita kenal sebagai varian Delta sudah punya turunannya 22 yang sudah kita identifikasi di Indonesia," kata Nadia dalam Dialog Produktif Kamis, Kamis, 4 November 2021.
Mutasi pada varian Delta ada banyak di kota-kota besar khususnya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur melaporkan adanya varian Delta. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan temuan varian Delta terbanyak.
Berdasarkan temuan data itu perlu menjadi kewaspadaan pemerintah mencegah agar tak berkembang lebih lanjut.
![Waspada Corona Varian B.1.1.529 Terdeteksi di Afrika Selatan, Disebut Lebih Berbahaya dari Delta](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/TF7NVgxRQl0AHowisHz63Lssf80=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3645258/original/065305300_1637920721-pexels-cdc-3992933.jpg)
Desember: Omicron Masuk RI
![Menkes Budi Gunadi Sadikin melaporkan varian Omicron terdeteksi di Indonesia.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/_DWSsDyCjyT9maUYlPoUnkqm8Jo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3717169/original/095965600_1639627098-WhatsApp_Image_2021-12-16_at_10.38.08.jpeg)
Kasus Omicron terdeteksi di Indonesia pada 15 Desember 2021. Berdasarkan tes spesimen yang diambil pada 8 Desember 2021, pekerja Wisma Atlet berinisial N terpapar Omicron.
N tidak pernah melakukan perjalanan ke luar negeri. Lalu, bagaimana bisa terpapar varian Omicron?Setelah merunut kasus WNI yang positif COVID-19 di Wisma Atlet pada 14 hari ke belakang, kemungkinan besar indeks case (kasus pertama) Omicron adalah WNI, dengan inisial TF, usia 21 tahun, yang tiba dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021.
Pemerintah kemudian terus menggencarkan pemeriksaan untuk mendeteksi varian Omicron. Data terakhir menunjukkan sudah ada 19 kasus Omicron di Indonesia.
Hingga kini studi terus berlanjut untuk mengetahui karakteristik varian Omicron. Studi awal di Inggris menunjukkan varian ini 3 kali lebih menular dari Delta. Sudah lebih dari 80 negara melaporkan adanya kasus Omicron.
Terkini Lainnya
Kaleidoskop Health 2021: Suntikan Pertama Vaksin COVID-19 hingga Geger Alat Tes Antigen Bekas
Kaleidoskop Lifestyle 2021 (Bagian II): Menu Makanan Selama Karantina di Wisma Atlet Pademangan sampai Batalnya PPKM Level 3 Saat Nataru
Kaleidoskop 2021: Lawan Covid-19, Deretan Bansos yang Disalurkan selama PPKM
Agustus: Kematian COVID-19 Anak hingga Polemik Vaksin Nusantara
September: Vaksin Karya Anak Bangsa Siap Uji Klinis ke Manusia
Oktober: Rachel Vennya Kabur dari Karantina
November: Varian Delta Terus Bermutasi, Sudah Ada 22 Jenis
Desember: Omicron Masuk RI
COVID-19
Corona
Kaleidoskop 2021
Kaleideskop health
Rachel Vennya
Rachel Vennya Kabur karantina
Kasus covid-19
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
TOPIK POPULER
Populer
7 Tips agar Lebih Rutin Berolahraga, Termasuk Jangan Ngoyo di Awal
Cara Menyimpan Nomor Ponsel Orang yang Ditaksir Bisa Tunjukkan Potensi Hubungan
Jalan Kaki 10 Menit Habis Makan Siang Bikin Kurus, Begini Tips dan Triknya
Efek Kekurangan Zat Besi Terhadap Rambut dan Kulit
Peneliti Jepang Temukan Obat Penyakit Ginjal untuk Kucing, Bisa Perpanjang Umur Anabul hingga 30 Tahun
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
Penggunaan Teknologi Terbaru dalam Perawatan Rambut Rontok
3 Kondisi Medis yang Bikin Anak Tak Boleh Dikhitan
Kolaborasi Dokter RS Adam Malik dan Arab Saudi Sukses Mengoperasi 25 Anak dengan Penyakit Jantung
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kesehatan Rambut
Euro 2024
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Berita Terkini
Heru Budi Resmikan Program Perbaikan Rumah di Jakarta Barat, Dihadiri Aguan hingga Boy Thohir
Tamaris Infrastructure Milik Anthony Salim Ajukan Pinjaman Bank Rp 4,9 Triliun, Buat Apa?
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Ilmuwan Beberkan Alasan Ketika Seseorang Merinding
Perluas Pasar, BYD Langsung Bawa 5 Mobil Listrik ke Tunisia
Gears of War: E-Day, Game Prekuel Terbaru dari Seri Gears Diumumkan
Digulirkan Sejak 2027, Program Rantang Kasih Sasar 3 Ribu Lansia Sebatang Kara di Banyuwangi
6 Perjalanan Cinta Singkat Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardhana, Batal Menikah
Manchester United Bakal Beri Kesempatan Kedua buat Bintang yang Performanya Memble Musim Lalu
2 Tahun Rehat, Penyanyi Aimi Terakawa Rilis Album LIVE IT NOW
Kolaborasi Qualcomm-Manchester United, Snapdragon Hiasi Seragam Baru Setan Merah
Tambah 9 Unit Pesawat di 2024, Garuda Indonesia Pede Cuan Rp 48 Triliun