, Washington, DC - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (18/6/2024) mengaku Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memberikan jaminan kepadanya bahwa Washington akan menghapus semua pembatasan pengiriman senjata ke Israel.
"Ketika Menteri Blinken belum lama ini berada di Israel, kami melakukan percakapan yang terbuka. Saya sampaikan saya sangat menghargai dukungan yang diberikan AS kepada Israel sejak awal perang," ujar Netanyahu dalam video berbahasa Inggris yang menurut BBC dipublikasikan kantornya, seperti dilansir Times of Israel, Rabu (19/6).
Baca Juga
VIDEO: Detik-Detik Israel Serang Infrastruktur Militer Hizbullah
PM Israel Benjamin Netanyahu: Pertempuran Sengit di Rafah Hampir Berakhir
Hubungan Israel dan Taiwan Semakin Erat, Apa Sebabnya?
"Namun, saya pun menyampaikan hal lain, saya mengatakan tidak dapat dibayangkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah (AS) telah menahan (pengiriman) sejumlah senjata dan amunisi untuk Israel. Israel, sekutu dekat AS, berjuang untuk kelangsungan hidupnya, berperang melawan Iran dan musuh bersama kami lainnya."
Advertisement
Netanyahu menambahkan, "Menteri Blinken meyakinkan saya bahwa pemerintah (AS) bekerja siang dan malam untuk menghilangkan hambatan ini. Saya tentu berharap hal itu terjadi. Seharusnya begitu."
Sementara itu, Blinken yang diminta konfirmasinya atas pernyataan Netanyahu mengindikasikan bahwa Netanyahu membesar-besarkan langkah AS. Dia menyatakan hanya satu pengiriman yang ditahan.
"Kami terus meninjau satu pengiriman ... sehubungan dengan bom seberat 2.000 pon karena kekhawatiran kami tentang penggunaannya di daerat padat penduduk seperti Rafah. Jadi, ini masih dalam peninjauan," tutur Blinken.
"Namun, segala sesuatunya berjalan seperti biasanya … dengan perspektif memastikan bahwa Israel memiliki apa yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri terhadap beragam tantangan yang (dihadapinya)."
Ketika dikonfirmasi apakah Netanyahu mengatakan yang sebenarnya, Blinken menjawab, "Saya tidak akan membahas apa yang kami bicarakan dalam percakapan diplomatik."
Gedung Putih melangkah lebih jauh dengan menolak klaim Netanyahu ketika ditanya tentang hal yang sama dalam konferensi pers Selasa malam.
"Kami benar-benar tidak tahu apa yang dia bicarakan. Kami tidak melakukannya," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre.
"Ada satu pengiriman amunisi yang dihentikan sementara dan Anda telah mendengar kami membicarakan hal itu berkali-kali. Kami terus melakukan pembicaraan konstruktif dengan Israel agar kiriman tersebut dapat diproses dan (kami) tidak mendapatkan informasi terbaru mengenai hal itu. Tidak ada jeda atau penundaan lainnya … Segala sesuatunya berjalan sesuai proses," ungkap Jean-Pierre.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tuntutan terkait Frekuensi Pengiriman Senjata
Netanyahu dalam pernyataan sebelumnya menekankan bahwa peningkatan aliran senjata AS akan membantu menyelesaikan perang lebih cepat – sesuatu yang ingin dicapai Joe Biden, terutama di tengah persaingan Pilpres AS yang sedang berlangsung.
"Selama Perang Dunia II, (pemimpin Inggris Winston) Churchill mengatakan kepada AS, 'Beri kami peralatannya, kami akan melakukannya'," kata Netanyahu. "Dan menurut saya, berikan kami alatnya dan kami akan menyelesaikan pekerjaan ini lebih cepat."
Laporan tanpa sumber – yang diterbitkan Senin (17/6) dalam bahasa Ibrani oleh Channel 12 dan dalam bahasa Jerman oleh harian Bild – menyebutkan bahwa selama pertemuannya dengan Blinken pekan lalu di Yerusalem, Netanyahu juga telah menuntut agar frekuensi pengiriman senjata AS kembali ke tingkat yang sama segera setelah tanggal 7 Oktober.
Berbeda dengan bantuan militer dalam jumlah besar yang diberikan AS pada awal perang di Jalur Gaza, situasi akhir-akhir ini dilaporkan justru sebaliknya.
Netanyahu dilaporkan berargumentasi bahwa lambatnya pemberian bantuan akan berdampak pada Iran dan proksinya di wilayah tersebut, termasuk Hamas dan Hizbullah, sehingga memperluas perang dan meningkatkan risiko meluasnya perang ke front-front baru.
Advertisement
Sekutu Dekat dan Pemasok Senjata Terbesar
AS telah lama menjadi pemasok senjata terbesar bagi Israel, sekutu terdekatnya di Timur Tengah, disusul oleh Jerman dan Italia.
Beberapa negara, seperti Italia, Kanada, dan Belanda, telah menghentikan pengiriman senjata ke Israel tahun ini karena kekhawatiran bahwa senjata tersebut dapat digunakan dengan cara yang melanggar hukum kemanusiaan internasional – yang menyebabkan korban sipil dan kehancuran daerah pemukiman – di Jalur Gaza.
Israel mengklaim pihaknya tidak menargetkan warga sipil dan operasi tersebut difokuskan untuk melenyapkan Hamas, namun fakta di lapangan menunjukkan bahwa korban sipil terus berguguran.
Meskipun Jerman menyetujui ekspor senjata ke Israel senilai 326 juta euro tahun lalu, 10 kali lebih banyak dibandingkan tahun 2022, volume persetujuan turun menjadi sekitar 10 juta euro pada kuartal pertama tahun ini.
Perang di Jalur Gaza diawali oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang diklaim menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. Pada hari yang sama, Israel membalas dengan menggempur Jalur Gaza hingga hari ini, menewaskan lebih dari 37.000 orang, termasuk perempuan, lanjut usia, dan anak-anak.
Hamas menuturkan bahwa serangan 7 Oktober merupakan reaksi atas pendudukan Israel.
Terkini Lainnya
VIDEO: Detik-Detik Israel Serang Infrastruktur Militer Hizbullah
PM Israel Benjamin Netanyahu: Pertempuran Sengit di Rafah Hampir Berakhir
Hubungan Israel dan Taiwan Semakin Erat, Apa Sebabnya?
Tuntutan terkait Frekuensi Pengiriman Senjata
Sekutu Dekat dan Pemasok Senjata Terbesar
Joe Biden
Amerika Serikat
Jerman
Italia
Belanda
Israel
Benjamin Netanyahu
Antony Blinken
Rafah
Hamas
Jalur Gaza
Rekomendasi
PM Israel Benjamin Netanyahu: Pertempuran Sengit di Rafah Hampir Berakhir
Hubungan Israel dan Taiwan Semakin Erat, Apa Sebabnya?
Israel dan Hizbullah Terancam Perang Habis-habisan, Kuwait Mulai Evakuasi Warganya dari Lebanon
Netanyahu: Pertempuran Sengit di Gaza Akan Berakhir tapi Tidak Perang
Pekerja di 10 Negara Ini Paling Sejahtera, Ternyata Ada Israel dan Kosta Rika
Tentara Israel Ikat Warga Palestina yang Terluka di Atas Mobil Jip, IDF Lakukan Penyelidikan
Prihatin Peningkatan Ketegangan Israel Vs Hizbullah, Sekjen PBB: Lebanon Tak Boleh jadi Seperti Gaza
Copa America 2024
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kosta Rika: Menanti Tarian Tim Samba
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Bungkam Perlawanan Panama, Uruguay ke Puncak Geser Amerika Serikat
Hasil Copa America 2024: Amerika Serikat Tekuk Bolivia
Hasil Copa America 2024: Tekuk Bolivia, Amerika Serikat Raih Poin Penuh di Laga Perdana
Bungkam Jamaika, Meksiko Raih Kemenangan Perdana di Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia di Indosiar dan Vidio, Senin 24 Juni Pukul 19.30 WIB
2 Kekurangan Ini Jadi Fokus Timnas U-16 Indonesia Hadapi Filipina
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Mencari Tabungan Gol
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 2024 Timnas Indonesia vs Singapura: Garuda Nusantara Terkam Singa Muda
Judi Online
Promosikan Situs Judi Online, Segini Upah yang Didapat 2 Selebgram Lampung
Kronologi Penangkapan Dua Selebgram Lampung yang Promosikan Judi Online
Menkominfo Budi Arie Perintahkan Operator Putus Akses Judi Online dari Kamboja dan Filipina
Judi Online Disebut Ancaman Serius Bagi Masa Depan Anak, Orang Tua Wajib Waspada
Haji 2024
Timwas DPR Dapat Keluhan dari Jemaah Haji: Tidur Kayak Ikan Pindang
PPIH Fasilitasi Tanazul Bagi Jemaah Haji Lansia dan Risti pada Fase Pemulangan
Masya Allah! Inilah Keuntungan Haji Mabrur Selain Balasan Surga
Buntut 530 Jemaah Haji Mesir Meninggal, Riyadh Cabut Izin 16 Perusahaan Agen Perjalanan
Top 3 Islami: Momen Mamah Dedeh 'Ngegas' Semprot Jemaah yang Sebut Diri dengan Gelar Haji, Doa Sedekah Subuh
Orang Baru Pulang Haji Maqbul dan Suci Seperti Bayi, Doa Apa yang Sebaiknya Diminta?
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
24 Juni 2013: Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Divonis 7 Tahun Penjara, Terjerat Skandal Seks PSK di Bawah Umur
Populer
Houthi Klaim Serang 2 Kapal di Laut Merah dan Samudera Hindia
20 Jenazah Ditemukan Usai Insiden Kebakaran di Pabrik Baterai Lithium Korea Selatan
India Tingkatkan Hubungan Pertahanan dengan Bangladesh, Upaya Imbangi China?
Hubungan Israel dan Taiwan Semakin Erat, Apa Sebabnya?
Perundingan Nuklir Informal Pertama AS dan China dalam 5 Tahun Sorot Janji Tiongkok Hadapi Taiwan Tanpa Nuklir
1.301 Jemaah Haji Tahun Ini Meninggal, Mayoritas Akibat Panas Ekstrem dan Kelelahan
Euro 2024
Gereja di Jerman Ikut Meriahkan Euro 2024
Kondisi Terbaru Striker Hungaria Barnabas Varga usai Cedera Serius di Euro 2024
Piala Eropa 2024: Spanyol Siap Tampil Maksimal Lawan Albania
Dihantam Kritik, Jarrod Bowen: Timnas Inggris Tetap Tenang di Euro 2024
Albania Bakal Habis-habisan Hadapi Spanyol di Laga Pamungkas Grup B Euro 2024
Meski Hanya Butuh Imbang, Italia Tetap Incar Kemenangan
Berita Terkini
Fakta Unik Kerajinan Tanah Liat yang Kerap Jadi Buah Tangan
Frislly Herlind Ceritakan Perkenalan dengan Pacar Barunya, Ungkap Hal yang Bikin Merasa Cocok
Adik Raja Charles III Putri Anne Dilarikan ke Rumah Sakit, Batal Ikut Sambut Kaisar Jepang
Saat Bos Taspen Ramai-Ramai Dicecar Anggota DPR soal Dugaan Investasi Fiktif Rp 1 Triliun
Houthi Klaim Serang 2 Kapal di Laut Merah dan Samudera Hindia
Jangan Lewatkan Sinetron Naik Ranjang di SCTV Episode Senin 24 Juni 2024 Pukul 20.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Mendagri Minta Pemda Genjot Vaksinasi Polio dan Respon Cepat Kasus Polio
Menteri ESDM Buka Suara soal Harga BBM Naik di Juli 2024
Potret Dapur Soimah di Rumah Yogyakarta, Sederhana Tanpa Kitchen Set tapi Luas
Komika Mamat Alkatiri Resmi Menikah, Nangis Kejer di Pelukan Arie Kriting hingga Praz Teguh
Film O Mrroo Wai Jai dan Anak Teladan Kampung Toladan Jadi Karya Unggulan di Fesbul Lokus 5 Papua
Kena Tipu Wedding Organizer, Pernikahan Pasangan di Bogor Berantakan
Short Selling Berlaku Oktober 2024, BEI Masih Susun Aturan dengan OJK
Rupiah Ditutup Menguat Lawan Dolar AS Senin Sore, Bagaimana Besok?