, Beirut - Nasib 120 sandera yang tersisa di Jalur Gaza sangat penting bagi setiap kesepakatan untuk mengakhiri perang berkepanjangan antara Israel dan Hamas. Namun, seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada yang tahu berapa banyak dari mereka yang masih hidup dan bahwa setiap kesepakatan untuk membebaskan mereka harus mencakup jaminan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Dalam wawancara dengan CNN di Beirut, Lebanon, juru bicara Hamas dan anggota biro politik Osama Hamdan blak-blakan mengenai posisi kelompok militan itu atas perundingan gencatan senjata yang terhenti hingga apakah Hamas menyesali keputusannya untuk menyerang Israel pada 7 Oktober 2023 mengingat meningkatnya jumlah korban jiwa warga Palestina.
Baca Juga
Hamdan menegaskan bahwa serangan pada 7 Oktober, yang memicu perang di Jalur Gaza saat ini, merupakan reaksi terhadap pendudukan.
Advertisement
Serangan itu adalah serangan paling mematikan dalam sejarah Israel. Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya diklaim membunuh lebih dari 1.200 orang dan juga menyandera sekitar 250 orang di Jalur Gaza.
Israel dengan cepat membalas pada hari yang sama, segera menyatakan perang terhadap Hamas dan melancarkan kampanye pengeboman intensif di Jalur Gaza yang diikuti dengan invasi darat beberapa pekan kemudian.
Operasi militer Israel berdampak mematikan pada warga Palestina di Jalur Gaza. Menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong itu, lebih dari 37.000 orang tewas, di mana sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Sekitar 90 persen orang yang tinggal di wilayah tersebut diperkirakan mengungsi.
Ketika ditanya berulang kali oleh CNN apakah Hamas menyesali keputusannya menyerang Israel, Hamdan menjawabnya dengan menyalahkan situasi tersebut pada Israel.
"Yang berkuasa atau bertanggung jawab atas hal itu adalah pendudukan (Israel). Jika Anda menolak pendudukan, (mereka) akan membunuh Anda, jika Anda tidak melawan pendudukan, (mereka) juga akan membunuh Anda dan mendeportasi Anda keluar negara Anda. Jadi, apa yang harus kita lakukan, menunggu saja?" ujarnya seperti dikutip Sabtu (15/6/2024).
Hamdan menolak laporan palsu bahwa pemimpin Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar menyatakan kematian ribuan warga Palestina adalah pengorbanan yang diperlukan.
Israel berulang kali menuduh Hamas menggunakan warga sipil di Jalur Gaza sebagai perisai manusia dan awal pekan ini, Wall Street Journal menerbitkan apa yang dikatakannya sebagai bocoran pesan dari Sinwar kepada para pemimpin Hamas lainnya di mana dia diduga menyatakan tekad tanpa kompromi untuk terus berperang, terlepas dari harga nyawa yang harus dibayar.
Hamdan mengonfirmasi kepada CNN bahwa pesan tersebut palsu.
"Itu adalah pesan palsu yang dilakukan oleh seseorang yang bukan warga Palestina dan dikirim (ke) Wall Street Journal sebagai bagian dari tekanan terhadap Hamas dan memprovokasi masyarakat untuk melawan pemimpinnya," ujarnya. "Tidak ada seorang pun yang bisa menerima pembunuhan terhadap warga Palestina, terhadap rakyatnya sendiri."
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Alasan Hamas Menolak Proposal Gencatan Senjata
Amerika Serikat (AS) percaya bahwa Hamas memegang kunci dalam perundingan gencatan senjata.
"Tawar-menawar harus dihentikan," ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken kepada NBC pada hari Kamis, mendesak Sinwar untuk mengakhiri perang.
"Dia relatif aman di bawah tanah; orang-orang yang dia wakili, mereka menderita setiap hari."
Hamdan menjelaskan proposal gencatan senjata terbaru – yang pertama kali diumumkan secara publik oleh Presiden AS Joe Biden akhir bulan lalu – tidak memenuhi tuntutan pihaknya untuk mengakhiri perang.
Hamdan, yang merupakan bagian dari tim perunding Hamas di lapangan, menyatakan pihaknya "memerlukan posisi yang jelas dari Israel untuk menerima gencatan senjata, penarikan sepenuhnya dari Jalur Gaza, membiarkan Palestina menentukan masa depan mereka sendiri, rekonstruksi, (pencabutan) pengepungan … dan kita siap untuk membicarakan kesepakatan yang adil mengenai pertukaran tahanan."
Negosiasi mengenai proposal yang didukung AS telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, namun dikabarkan terhenti pada hari Rabu (12/6) setelah Hamas menyampaikan tanggapannya terhadap proposal tersebut.
Blinken mengungkapkan rasa frustrasinya atas apa yang dia katakan sebagai keputusan Hamas untuk mengajukan banyak perubahan dan menggambarkan beberapa di antaranya melampaui posisi yang diambil (Hamas) sebelumnya.
"Beberapa perubahan bisa diterapkan. Ada yang tidak," kata Blinken pada konferensi pers di Doha pada Rabu.
Proposal gencatan senjata yang didukung AS dan disetujui oleh Dewan Keamanan PBB menjabarkan pendekatan bertahap.
Tahap pertama dari proposal yang diusulkan akan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk, pembebasan sejumlah sandera dan jenazah sandera, warga Palestina dapat kembali ke rumah-rumah mereka, dan lonjakan bantuan kemanusiaan.
Fase kedua adalah penghentian permusuhan secara permanen, pertukaran tahanan dan sisa sandera yang masih hidup, serta penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Tahap ketiga adalah rencana rekonstruksi besar-besaran Jalur Gaza dengan bantuan AS dan internasional dan pengembalian sisa jenazah sandera.
Hamdan menjelaskan kepada CNN bahwa durasi gencatan senjata adalah masalah utama bagi Hamas, yang khawatir Israel tidak berniat menindaklanjutinya ke tahap kedua. Pengakhiran permusuhan harus bersifat permanen, katanya, dan Israel harus menarik diri sepenuhnya dari Jalur Gaza.
"Israel menginginkan gencatan senjata hanya untuk enam minggu dan kemudian mereka ingin kembali berperang, yang menurut saya AS, sampai sekarang, mereka tidak meyakinkan Israel untuk menerima (gencatan senjata permanen)," ujarnya, seraya menambahkan bahwa AS perlu meyakinkan Israel untuk menerima gencatan senjata permanen sebagai bagian dari kesepakatan.
Advertisement
AS Menyalahkan Hamas
Israel belum secara terbuka berkomitmen terhadap proposal gencatan senjata, meskipun Gedung Putih telah berulang kali menekankan bahwa proposal yang disodorkan Biden berasal dari Tel Aviv.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang mendapat tekanan untuk mengumumkan dukungannya terhadap proposal gencatan senjata, telah berulang kali mengatakan bahwa perang tidak akan berakhir sampai Israel melenyapkan Hamas.
Blinken mengaku kepada NBC Netanyahu telah menegaskan kembali kepadanya bahwa Israel mendukung proposal itu dan dan menyalahkan Hamas atas terhentinya negosiasi.
"Hamas harus menunjukkan bahwa mereka juga ingin hal ini segera berakhir. Jika ya, kita bisa mengakhirinya. Jika tidak, berarti mereka ingin perang terus berlanjut," kata Blinken.
Berapa Sisa Sandera yang Masih Hidup?
Ketika Israel melancarkan perang ke Jalur Gaza, Netanyahu mengatakan tujuannya adalah untuk menghancurkan Hamas dan memulangkan sandera.
Namun, lebih dari delapan bulan kemudian, tujuan untuk menghilangkan kelompok tersebut belum tercapai. Meskipun IDF telah membunuh beberapa komandan Hamas, para pemimpin tertinggi mereka di Jalur Gaza, termasuk Sinwar, terus lolos. Meskipun infrastrukturnya rusak, Hamas juga masih mampu menembakkan roket ke Israel, walau disebut lebih sporadis dibandingkan saat awal konflik.
Pejabat intelijen AS percaya bahwa Sinwar kemungkinan besar yakin Hamas dapat bertahan dari upaya Israel untuk menghancurkannya.
Pada saat yang sama, Netanyahu berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk mencapai kesepakatan yang akan menjamin kembalinya para sandera. Israel meyakini lebih dari 70 sandera dari lebih dari 100 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza masih hidup.
Berbicara kepada CNN, Hamdan mengaku tidak tahu berapa banyak sandera yang masih hidup.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang itu. Tidak ada yang tahu mengenai hal ini," katanya, sambil menuduh operasi Israel untuk membebaskan empat sandera pada hari Sabtu (8/6) mengakibatkan kematian tiga orang lainnya, termasuk seorang warga negara AS.
Ada kekhawatiran lebih banyak sandera yang tewas daripada yang diketahui publik.
Ditanya tentang kesaksian seorang dokter yang merawat para sandera yang dibebaskan dan mengatakan mereka menderita penganiayaan mental dan fisik serta dipukuli setiap jam, Hamdan kembali menyalahkan Israel.
"Saya yakin kalau mereka punya masalah mental, itu karena perbuatan Israel di Gaza. Karena (tidak ada yang bisa) menangani apa yang dilakukan Israel, melakukan pengeboman setiap hari, membunuh warga sipil, membunuh perempuan dan anak-anak … mereka melihatnya (dengan) mata kepala mereka sendiri," tutur Hamdan.
Terkini Lainnya
10 Hari Tersesat di Pegunungan, Pendaki Ini Bertahan Hidup dengan Minum 1 Galon Air Tiap Hari
Kontestan Tertua, Wanita 71 Tahun Ikuti Ajang Kecantikan Amerika Serikat
India Tingkatkan Hubungan Pertahanan dengan Bangladesh, Upaya Imbangi China?
Alasan Hamas Menolak Proposal Gencatan Senjata
AS Menyalahkan Hamas
Berapa Sisa Sandera yang Masih Hidup?
Amerika Serikat
Joe Biden
Hamas
Palestina
Jalur Gaza
Osama Hamdan
Gencatan senjata
Yahya Sinwar
Israel
Antony Blinken
Benjamin Netanyahu
Rekomendasi
Kontestan Tertua, Wanita 71 Tahun Ikuti Ajang Kecantikan Amerika Serikat
India Tingkatkan Hubungan Pertahanan dengan Bangladesh, Upaya Imbangi China?
Hasil Copa America 2024: Bungkam Perlawanan Panama, Uruguay ke Puncak Geser Amerika Serikat
Hubungan Israel dan Taiwan Semakin Erat, Apa Sebabnya?
Hasil Copa America 2024: Tekuk Bolivia, Amerika Serikat Raih Poin Penuh di Laga Perdana
Gunakan 7 Kalimat Ini Untuk Memulai Percakapan dengan Orang Baru
Utusan AS Kunjungi Hanoi Beberapa Hari Usai Kedatangan Putin ke Vietnam, Ada Apa?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Siaran Langsung Brasil vs Kosta Rika, Selasa 25 Juni 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kosta Rika: Menanti Tarian Tim Samba
Hasil Copa America 2024: Bungkam Perlawanan Panama, Uruguay ke Puncak Geser Amerika Serikat
Hasil Copa America 2024: Amerika Serikat Tekuk Bolivia
Hasil Copa America 2024: Tekuk Bolivia, Amerika Serikat Raih Poin Penuh di Laga Perdana
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia di Indosiar dan Vidio, Senin 24 Juni Pukul 19.30 WIB
2 Kekurangan Ini Jadi Fokus Timnas U-16 Indonesia Hadapi Filipina
Judi Online
Kritik Keras Mahasiswa IPB Asal Gorontalo soal Pemberian Bansos bagi Pelaku Judi
Promosikan Situs Judi Online, Segini Upah yang Didapat 2 Selebgram Lampung
Kronologi Penangkapan Dua Selebgram Lampung yang Promosikan Judi Online
Menkominfo Budi Arie Perintahkan Operator Putus Akses Judi Online dari Kamboja dan Filipina
Judi Online Disebut Ancaman Serius Bagi Masa Depan Anak, Orang Tua Wajib Waspada
Haji 2024
Tangis Haru Warnai Kedatangan Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Lampung di Rajabasa
13 Bandara Siap Sambut Kepulangan 216 Ribu Jemaah Haji hingga 22 Juli 2024
Timwas DPR Dapat Keluhan dari Jemaah Haji: Tidur Kayak Ikan Pindang
PPIH Fasilitasi Tanazul Bagi Jemaah Haji Lansia dan Risti pada Fase Pemulangan
Masya Allah! Inilah Keuntungan Haji Mabrur Selain Balasan Surga
Buntut 530 Jemaah Haji Mesir Meninggal, Riyadh Cabut Izin 16 Perusahaan Agen Perjalanan
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
24 Juni 2013: Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Divonis 7 Tahun Penjara, Terjerat Skandal Seks PSK di Bawah Umur
Populer
10 Fakta Unik Lautan, Kekayaan Hayati hingga Fenomena Alam yang Menakjubkan
1.301 Jemaah Haji Tahun Ini Meninggal, Mayoritas Akibat Panas Ekstrem dan Kelelahan
Buntut 530 Jemaah Haji Mesir Meninggal, Riyadh Cabut Izin 16 Perusahaan Agen Perjalanan
Mengapa Kita Sulit Melihat Warna dalam Gelap? Ini Alasannya
10 Hari Tersesat di Pegunungan, Pendaki Ini Bertahan Hidup dengan Minum 1 Galon Air Tiap Hari
PM Israel Benjamin Netanyahu: Pertempuran Sengit di Rafah Hampir Berakhir
Serangan Gereja dan Sinagoga di Rusia, 15 Orang Dilaporkan Tewas
Euro 2024
Pasca Kalah dari Spanyol di Euro 2024, Italia Bakal Berbenah Melawan Kroasia
Perilaku Rasis, UEFA Larang Penyerang Albania Bermain di Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Kroasia vs Italia, Selasa 25 Juni Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Albania vs Spanyol, Selasa 25 Juni Pukul 02.00 WIB
UEFA Perketat Keamanan Setelah Cristiano Ronaldo Diserbu Fans Cilik
Gereja di Jerman Ikut Meriahkan Euro 2024
Berita Terkini
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Pasca Kalah dari Spanyol di Euro 2024, Italia Bakal Berbenah Melawan Kroasia
Geger Ular Sanca Berjemur di Atap Gedung Kampus di Sukabumi, Diduga Sering Memangsa Kucing
Seblang Bakungan, Ritual Tarian Magis Warga Osing Banyuwangi yang Sudah Berusia Ratusan Tahun
Mendagri Resmi Lantik Penjabat Gubernur di Tiga Provinsi, Fatoni dan Hassanudin Pindah Tugas
SYL Akui 2 Kali Beri Uang ke Firli Bahuri, Totalnya Capai Rp1,3 Miliar
Mensos Risma Soroti Pentingnya Pendekatan Inklusif dan Holistik dalam Penanganan Disabilitas
Perilaku Rasis, UEFA Larang Penyerang Albania Bermain di Euro 2024
Mengenal Lebih Dekat Kampung Siaga Bencana Desa Paas-Pameungpeuk Garut
3 Tanda Batu Empedu Harus Segera Ditangani, Salah Satunya Badan Berwarna Kuning
Tangis Haru Warnai Kedatangan Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Lampung di Rajabasa
Viral Petugas Reaksi Cepat Bersihkan Gorong-Gorong Secara Manual di Jember: Warganet Memuji, Bupati Tegur Keras
MKD DPR Nyatakan Bamsoet Langgar Kode Etik Terkait Klaim Semua Sepakat Amandemen UUD
Di Forum Internasional, Dirut BPJS Kesehatan Bicara Pemanfaatan Teknologi Digital dan IoT untuk Sektor Kesehatan