, Pulau Luzon - Letusan gunung berapi darat terbesar dalam sejarah terjadi di Pulau Luzon, Filipina.
Gunung Pinatubo, yang sebelumnya merupakan lereng tertutup hutan yang tak terlalu mencolok, akhirnya meletus pada 15 Juni 1991, tepat 33 tahun lalu.
Baca Juga
Hujan abu vulkanik jatuh sampai Singapura, dan dalam satu tahun berikutnya, partikel vulkanik di atmosfer menurunkan suhu global rata-rata sebesar 0,5 derajat Celsius, melansir dari Live Science, Sabtu (15/6/2024).
Advertisement
Adapun pada 15 Juni 1991 pukul 13.42 waktu setempat, Gunung Pinatubo secara besar-besaran meletus dengan hebat.
Letusan klimaksnya terjadi pada hari yang sama ketika Topan Yunya berhembus di atas Luzon, pulau tempat Pinatubo menunggu waktunya selama berabad-abad, dan terus berkembang.
Topan Yunya biasanya merupakan badai kecil, tetapi hujannya yang bercampur dengan abu Pinatubo membentuk lumpur berat seperti beton, yang jatuh dari langit dan menimpa atap-atap rumah, bahkan membuatnya roboh.
"Jika seseorang sebelumnya memberi tahu saya bahwa saya akan mengalami letusan gunung berapi besar ini hanya 15 kilometer dari saya saat topan melanda, saya akan tertawa dan berkata, 'Nah, saya tidak bisa merencanakan itu'," kata John Ewert, seorang ilmuwan USGS yang memantau gunung berapi dari dekat Pangkalan Udara Clark, kepada Live Science menjelang peringatan 20 tahun letusan itu.
"Dan memang, sulit merencanakan sesuatu seperti itu, tetapi, hal-hal seperti ini sering terjadi."
Bukan hanya beton saja yang turun dari langit. Di Pangkalan Udara Clark, potongan pumice atau batu lahar sebesar 4 cm jatuh. Jika terkena, pasti akan sakit.
"Jelas bahwa semua peralatan telah dikeluarkan dan sistemnya benar-benar tidak berjalan linear," kata Ewert.
"Semua seismometer beroperasi sekeras yang mereka bisa, dan kemudian kami mulai kehilangan stasiun di dekat gunung berapi karena mereka telah ditimpa aliran piroklastik."
Pinatubo telah mengalami letusan Plinean, suatu letusan vertikal besar yang lahir pada tahun 79 ketika magistra Romawi Plinius yang Muda mencatat letusan dahsyat Gunung Vesuvius.
Awan letusan membentang 34 kilometer ke atmosfer. Di puncaknya, awan itu mekar seperti payung, membentang sejauh 400 kilometer.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kondisi Setelah Gunung Meletus
![Ilustrasi tim penyelamat (pixabay)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/t38qMvwQ8loIeC_o7sGA55Ho0E4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3617280/original/009493800_1635503637-fire-4010889_1280.jpg)
Di Pangkalan Udara Clark, suara gunung berapi dikalahkan oleh suara gemuruh yang mengerikan.
Suara tersebut merupakan suara lahar, aliran abu, air, dan puing-puing batuan yang meluncur ke bawah dari gunung ke pangkalan. Gemuruh tersebut merupakan batu-batu besar yang bertabrakan dan dilempar seperti kerikil dalam kekuatan yang luar biasa dari aliran lumpur.
Dan itu sudah waktunya untuk evakuasi.
Pada saat itu, tim hanya memiliki satu seismometer saja, yang mereka bawa bersama, lainnya telah ditelan oleh Pinatubo.
"Jalanan dipenuhi dengan mobil, orang, dan kerbau air. Kami berlari secepat mungkin menjauhi gunung berapi, dalam sebuah truk pikap," kata Ewert. "Dan kami bergerak dengan kecepatan berjalan! Seperti melihat ke belakang kami dan awan letusan mendatangi kami."
Awan tersebut tidak datang, tetapi hujan lumpur, dan wiper truk tidak bisa bekerja. Para ilmuwan beralih ke satu-satunya alat yang masih dimiliki, yaitu sekotak minuman soda ceri yang dihindari oleh para prajurit di kantin Pangkalan Udara Clark karena terlalu menjijikan untuk diminum.
Ternyata minuman tersebut cukup berguna untuk membersihkan abu dari kaca depan.
Advertisement
Cerita Saat Proses Evakuasi
![Ilustrasi Mayat (Afandi Ibrahim/)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/KGakOI82SS0HvV-VqsNf4LUeD-k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3544705/original/095321700_1629348830-ilustrasi-mayat_20170616_132436.jpg)
Tim berhasil mencapai titik evakuasi, yaitu Pampanga Agricultural College (Sekolah Tinggi Pertanian Pampanga), 38 kilometer dari Gunung Pinatubo.
Di titik evakuasi, mereka menghabiskan malam dengan merasakan guncangan kecil setiap menit. Setiap 10 atau 15 menit, gempa besar mengguncang kampus tersebut.
Apa yang mereka rasakan sebagian adalah runtuhnya puncak Pinatubo menjadi kaldera seluas 2,5 kilometer. Kaldera ini nantinya menjadi danau kawah dalam salah satu banyak perubahan yang dibawa oleh letusan Pinatubo terhadap lanskap Bumi.
Meskipun termasuk letusan yang cukup besar, letusan ini kalah dari letusan di Alaska pada tahun 1912 pada abad ke-20.
Hanya seratusan orang yang meninggal, jumlah yang rendah karena evakuasi yang dilakukan secara proaktif.
Namun kemudian, jumlah korban meningkat menjadi lebih dari 700, karena hujan muson membuat lahar aktif kembali hingga menghanyutkan rumah-rumah. Suatu penyakit di kamp pengungsian juga menjadi faktor penyebab jatuhnya korban jiwa.
Memiliki Dampak Secara Global
![Ilustrasi Gunung Berapi.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Pbx_yWwC_p5j3NYppl5ajINuBk4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4115951/original/020581700_1659928604-ben-turnbull--S_iUQ87TXM-unsplash.jpg)
Secara global, Pinatubo telah menurunkan suhu global rata-rata sebesar 0,5 derajat Celsius dalam setahun setelah gunung tersebut meletus.
Di Luzon, hujan abu berlanjut selama berbulan-bulan, dengan Pinatubo yang mengeluarkan semburan abu hingga puluhan ribu kaki ke atmosfer saat kembali ke tidurnya.
"Bahkan akibat dari letusan itu sendiri akan menjadi letusan yang signifikan," ujar Hoblitt. "Hanya saja, itu didahului oleh sesuatu yang jauh lebih besar."
Lereng Pinatubo masih menjadi tempat yang berisiko. Pada tahun 2009, lima orang tewas dalam tur jeep ke danau kawah Pinatubo ketika aliran lumpur menyapu gunung.
Peristiwa vulkanik "tidak berakhir dengan cepat dan rapi dalam kebanyakan kasus," kata John Ewert, seorang ilmuwan USGS.
"Ketika Anda mengubah lanskap secara radikal seperti itu, Anda menciptakan lingkungan yang dinamis dan menantang bagi manusia untuk menghadapinya."
![infografis Status Gunung Berapi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/i5mtaa7PPi_fH24gJxfSPURgfvE=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1720929/original/051557300_1506412288-Status_Gunung_Berapi.jpg)
Terkini Lainnya
26 Juni 1906: Balapan Mobil Grand Prix Perdana di Le Mans Prancis
25 Juni 1996: Bom di Menara Khober Arab Saudi Tewaskan 19 Orang
24 Juni 2013: Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Divonis 7 Tahun Penjara, Terjerat Skandal Seks PSK di Bawah Umur
Kondisi Setelah Gunung Meletus
Cerita Saat Proses Evakuasi
Memiliki Dampak Secara Global
Filipina
Today in History
15 Juni 1991
Hujan Abu
Meletus
Gunung Pinatubo
Gunung Berapi
batu lahar
Rekomendasi
25 Juni 1996: Bom di Menara Khober Arab Saudi Tewaskan 19 Orang
24 Juni 2013: Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Divonis 7 Tahun Penjara, Terjerat Skandal Seks PSK di Bawah Umur
23 Juni 1934: Terungkapnya William Bayly Dalang Pembunuhan Tanpa Mayat di Selandia Baru
22 Juni 2022: Gempa M 5,9 Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang Lebih, Getaran Dirasakan hingga Pakistan dan Iran
21 Juni 2013: Aksi Penembakan dan Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan 15 Orang
20 Juni 2011: Pesawat Tu-134 RusAir Gagal Mendarat dan Terbakar di Jalan Raya, 44 Orang Tewas
19 Juni 1980: Pasukan Keamanan Irak Tembak Mati 3 Pria Bersenjata di Halaman Kedubes Inggris di Baghdad
18 Juni 1928: Amelia Earhart Jadi Wanita Pertama yang Lintasi Samudra Atlantik
17 Juni 2015: Penembakan di Gereja Kulit Hitam Bersejarah AS Tewaskan 9 Orang
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Gol Lautaro Martinez Pastikan Argentina Lolos ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Gol Martinez Pastikan Kemenangan Argentina atas Chile
Erik ten Hag Membuat Permintaan Khusus pada Manchester United Buat Rekrut Pemain Ini
Hasil Copa America 2024: Kanada Unggul Tipis Atas Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
6 Tips Terhindar dari Judi Online
Dua Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Judi Online, Kerap Mangkir Kerja Akibat Ditagih Utang
Pemkot Bandung Akan Beri Sanksi Tegas ASN yang Main Judi Online
Jakarta Darurat Judi Online, Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Kepolisian
Sinergitas Polri dan Masyarakat Dinilai Jadi Amunisi Pemberantasan Judi Online
Kapolda Metro: Kalau Tak Ada yang Pasang, Mati Sendiri Judi Online Itu
Haji 2024
Bacaan Doa Menyambut Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang Diajarkan Nabi
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
25 Juni 1996: Bom di Menara Khober Arab Saudi Tewaskan 19 Orang
Populer
Wanita Prancis Diserang 3 Ekor Serigala saat Jogging, Luka Parah di Leher, Punggung hingga Kaki
50 Tahun Hubungan Diplomatik, Indonesia Hibah Peralatan Medis Senilai Rp3,1 M ke Fiji
Korea Utara Kirim 70 Balon Udara Mengandung Parasit dari Kotoran Manusia ke Korsel
Teganya, Wanita di AS Nekat Tenggelamkan Anak Keturunan Palestina
Update 22 Korban Tewas Kebakaran Pabrik Baterai Lithium di Korea Selatan, 17 Orang Diduga WN China
Pangeran William dan Kate Middleton Dikabarkan Minta Anaknya Tak Lakukan Tugas Kerajaan, Kok Bisa?
Serangan Udara Israel Bunuh 24 Warga Palestina di Gaza, Termasuk Kerabat Pemimpin Hamas
Ini Alasan Tajikistan Negara Mayoritas Muslim Larang Hijab dengan Denda hingga Rp88 Juta
Polisi Kenya Menembaki Demonstran yang Serbu Parlemen, 10 Orang Tewas
Euro 2024
Jelang Ukraina Vs Belgia: Kemenangan Jadi Harga Mati bagi The Red Devils
Prediksi Euro 2024 Georgia vs Portugal: Berharap Belas Kasihan Cristiano Ronaldo Cs
Sempurna di Euro 2024, Pelatih Spanyol Minta Anak Asuhnya Membumi
Hasil Euro 2024: Denmark Melaju ke Babak 16 Besar Usai Imbang Vs Slovenia
Prediksi Euro 2024 Slovakia vs Rumania: Demi Tiket 16 Besar
Berita Terkini
Nasabah Kresna Life Terancam Rugi, Apa Masalahnya?
Sedekah kepada Keluarga atau Orang lain, Mana yang Lebih Utama?
Syarat KUR BRI 2024, Simak Pula Besaran Bunga dan Cara Mengajukannya
Atta Halilintar Turut Bahagia untuk Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid, Titip Pesan Jelang Keduanya Menikah
Logo HUT ke-79 RI Resmi Diluncurkan, Berikut Tema dan Link Downloadnya
Top 3 Tekno: Ini Alasan Apple dan Meta Batal Kolaborasi dalam AI Generatif
Polri Amankan 17.855 Kasus Narkoba di 2024, 18 Juta Jiwa Terselamatkan
Kasus Dugaan Korupsi PT Telkom, KPK Sebut Kerugian Negara Tembus Lebih Rp200 Miliar
6 Tips Terhindar dari Judi Online
4 Cara Bikin Dendeng Sapi untuk Stok Lauk, Dari yang Manis Sampai Gurih Pedas
3 Respons Anies Baswedan Usai Diusung PKS Maju Jadi Bakal Cagub di Pilkada Jakarta 2024
Serangan Udara Israel Bunuh 24 Warga Palestina di Gaza, Termasuk Kerabat Pemimpin Hamas
Jelang Ukraina Vs Belgia: Kemenangan Jadi Harga Mati bagi The Red Devils