, Soweto - Tepat hari ini, 48 tahun yang lalu, sebuah pemberontakan yang menewaskan sekitar 176 pengunjuk rasa terjadi di Afrika Selatan.
Pemberontakan yang dipimpin oleh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) ini dimulai pada tanggal 16 Juni 1976 sebagai tanggapan atas kebijakan pendidikan pemerintah yang memaksa penggunaan bahasa Afrikaans sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah setempat.
Baca Juga
Bahasa Afrikaans adalah bahasa yang dikembangkan oleh komunitas Afrikaner, (keturunan pemukim Belanda) yang tiba di Afrika Selatan pada abad ke-17.
Advertisement
Pada masa apartheid (politik diskriminasi), bahasa Afrikaans dianggap sebagai alat penindasan dan simbol kekuasaan rezim apartheid. Selain itu, banyak penduduk Afrika yang tidak mengerti bahasa Afrikaans, sehingga bahasa ini dianggap asing dan tidak relevan bagi mereka.
Melansir dari Zinn Education Project, Minggu (16/6/2024), protes ini dikenal sebagai pemberontakan Soweto, diperkirakan sekitar 20.000 siswa ikut serta dalam protes tersebut.
Polisi menembakkan gas air mata dan peluru ke arah para siswa yang berdemonstrasi. Jumlah resmi pengunjuk rasa yang tewas akibat pemberontakan itu tercatat sekitar 176 orang, tetapi perkiraan korban sebenarnya jauh lebih tinggi.
Alasan yang memicu pemberontakan ini dapat ditelusuri kembali melalui kebijakan-kebijakan pemerintah Apartheid yang saat itu menghasilkan Bantu Education Act (Undang-Undang Pendidikan Bantu) pada tahun 1953.
Munculnya Black Consciousness Movement (BCM) atau Gerakan Kesadaran Kulit Hitam dan pembentukan South African Students Organisation (SASO) atau Organisasi Mahasiswa Afrika Selatan meningkatkan kesadaran politik banyak mahasiswa, sementara yang lainnya bergabung dengan gelombang sentimen anti-Apartheid dalam komunitas mahasiswa.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Menjadi Demonstrasi Besar-Besaran
![Dijarah Pendemo, Begini Kondisi Toko-Toko di AS](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/8oJ5V7tZ7jsEilbzPxRezrk3Nyc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3141585/original/062965800_1591078090-20200602-Dijarah-Pendemo_-Begini-Kondisi-Toko-Toko-di-AS-1.jpg)
Pada tahun 1974, ketika pemerintah menetapkan bahwa bahasa Afrikaans dan bahasa Inggris harus digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah, pelajar kulit hitam mulai bergerak untuk menentang kebijakan ini.
Di tengah perjalanan untuk menyuarakan pendapatnya, mereka dihadang oleh polisi bersenjata lengkap yang mengarahkan gas air mata dan menembak peluru ke arah para mahasiswa yang sedang berdemonstrasi.
Ini mengakibatkan pemberontakan besar yang berkembang menjadi perlawanan terhadap pemerintah. Meskipun awalnya dimulai di daerah Soweto, Afrika Selatan, pemberontakan ini menyebar ke seluruh negeri dan berlanjut hingga tahun berikutnya.
Pemberlakuan bahasa Afrikaans bersama dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dianggap sebagai penyebab utama Pemberontakan Soweto, tetapi sebenarnya ada berbagai faktor di balik kerusuhan mahasiswa tahun 1976.
Faktor-faktor tersebut dapat dilihat di Undang-Undang Pendidikan Bantu yang diperkenalkan oleh pemerintah Apartheid pada tahun 1953.
Advertisement
Penduduk Pribumi Tidak Setara Dengan Orang Kulit Putih
![20170206-Polisi Prancis Sodomi Pemuda, Ratusan Warga Berdemo di Paris-Prancis](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/S4LiF6W5GU_tV0Y_nzLboXjLTmg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1499478/original/030277600_1486447816-20170206-Polisi-Prancis-Sodomi-Pemuda_-Ratusan-Warga-Berdemo-di-Paris-AP-3.jpg)
Ketentuan dalam Undang-Undang Pendidikan "Bantu" dan beberapa kebijakan yang diumumkan oleh Departemen Pendidikan Bantu berperan dalam menyebabkan pemberontakan tersebut.
Dr. Hendrik F. Verwoerd dari Departemen Urusan Pribumi yang merancang Undang-Undang Pendidikan Bantu, pernah menyatakan bahwa “Penduduk asli (kulit hitam) harus diajarkan sejak dini bahwa kesetaraan dengan orang Eropa (kulit putih) tidak diperuntukkan bagi mereka.”
Tanggal 16 Juni kini diperingati sebagai hari libur nasional di Afrika Selatan, dikenal sebagai Hari Pemuda, untuk mengenang peristiwa bersejarah Pemberontakan Soweto.
Siapa Tokoh yang Berjuang Melawan Politik Apartheid?
![[Bintang] Cerita Nelson Mandela yang Jatuh Cinta denga Batik Indonesia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/em6bS1FmkoV4xld9BWAXynBt55A=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2285984/original/006832200_1532063009-GettyImages-85787258-e1530018707115.jpg)
Nelson Mandela adalah seorang tokoh yang berjuang melawan politik apartheid di Afrika Selatan. Ia lahir pada tanggal 18 Juli 1918 di desa Mvezo, Transkei, Afrika Selatan. Pendidikan Mandela dimulai di Sekolah Misionaris Methodist di desanya, kemudian ia melanjutkan studinya di sekolah menengah di Fort Hare University College di Alice.
Nelson Mandela diakui oleh dunia sebagai salah satu tokoh perjuangan kemanusiaan yang paling terkenal dan dihormati. Ia dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 1993, dan menjadi Presiden Afrika Selatan yang pertama pada tahun 1994 setelah pemilihan umum yang bebas dan demokratis. Melalui dedikasinya yang luar biasa, Mandela telah mengilhami banyak orang di seluruh dunia untuk berjuang melawan ketidakadilan dan mencari perdamaian.
Untuk mengenal lebih dalam tentang tokoh yang berjuang melawan politik apartheid ini, bagaimana perjuangannya, serta bagaimana pandangan politiknya, simak penjelasan selengkapnya berikut ini, sebagaimana telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (25/4/2024).
Nelson Mandela adalah seorang tokoh yang berjuang melawan politik apartheid di Afrika Selatan. Peran besar Mandela dalam perjuangan ini dimulai ketika ia bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC). Ia berperan penting dalam membentuk sisi gerakan perlawanan yang bertujuan untuk menentang diskriminasi rasial di negara tersebut.
Mandela dan ANC berjuang melawan pemerintah yang secara sistematis membedakan orang berdasarkan rasnya. Mereka menyuarakan perlawanan dengan menggunakan segala macam cara, termasuk aksi protes, boikot ekonomi, dan pemogokan. Upaya mereka untuk memerangi apartheid mendapat pengakuan internasional dan simpati di seluruh dunia.
![Infografis Mencari Dalang Demo Rusuh Tolak UU Cipta Kerja. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Idt1VBxixdmU3Luji9GVHz3nJVw=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3263298/original/030477600_1602250824-Infografis_CARI_DALANG_DEMO_RUSUH_TOLAK_UU_CIPTA_KERJA.jpg)
Terkini Lainnya
Cyril Ramaphosa Kembali Menjadi Presiden Afrika Selatan
Tak Merasa Bersalah, Pria Afrika Selatan Mengaku Mantan Zionis Tikam Perempuan Pro Palestina Berkali-kali di Hadapan Putrinya
Hampir 90 Negara dan Organisasi Akan Hadiri KTT Perdamaian Ukraina, Bagaimana dengan Rusia?
Menjadi Demonstrasi Besar-Besaran
Penduduk Pribumi Tidak Setara Dengan Orang Kulit Putih
Siapa Tokoh yang Berjuang Melawan Politik Apartheid?
Afrika Selatan
pemberontakan Soweto
pemberontakan
Afrikaans
Apartheid
Today in History
Rekomendasi
Tak Merasa Bersalah, Pria Afrika Selatan Mengaku Mantan Zionis Tikam Perempuan Pro Palestina Berkali-kali di Hadapan Putrinya
Hampir 90 Negara dan Organisasi Akan Hadiri KTT Perdamaian Ukraina, Bagaimana dengan Rusia?
Daftar 20 Negara Paling Ramah bagi Turis Asing Versi Forbes, Asia Hanya Diwakili 1 Negara
Chile Gabung Indonesia Cs untuk Dukung Afrika Selatan Gugat Israel di ICJ
China dan Arab Bersatu Mengutuk Veto AS terhadap Palestina
Meksiko Bergabung dengan Afrika Selatan Gugat Israel ke ICJ Terkait Genosida di Gaza
Israel Ngotot Operasi Militer di Rafah Sejalan dengan Hukum Internasional
Biden Marah Jaksa ICC Berupaya Tangkap PM Israel
Israel Bersumpah Intensifkan Serangan terhadap Rafah, Bantah Tuduhan Lakukan Genosida
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Hasil Copa America 2024: Miguel Araujo Diusir Wasit, Kanada Bungkam Perlawanan Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina di Indosiar dan Vidio, Rabu 26 Juni Pukul 08.00 WIB
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Chile vs Argentina: Tim Tango Mengincar Tiket 8 Besar
Profil Endrick Penyerang Muda Brasil, Klub, Riwayat Karier, Usia, dan Status Transfer di Real Madrid
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
Kapolda Metro: Kalau Tak Ada yang Pasang, Mati Sendiri Judi Online Itu
Polri masih Koordinasikan soal Rencana Ribuan Rekening Judi Online Masuk Kas Negara
Menko PMK: Kalau Orang Pinjam Nama atau Nomor Rekening Tolak, Itu untuk Judi Online
164 Wartawan Terlibat Judi Online Rp 1,4 Miliar, Nama-namanya Lengkap
5 Provinsi dengan Penjudi Online Terbanyak, Nomor 1 Jabar dengan Nilai Transaksi Rp3,8 Triliun
BPK Dorong Polri Gelar Kampanye Pencegahan Kejahatan Siber, Khususnya Judi Online
Haji 2024
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
Tangis Haru Warnai Kedatangan Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Lampung di Rajabasa
TOPIK POPULER
Live Streaming
Makan Gratis Bergizi Rp 71 Triliun, APBN Kuat atau Jebol?
TODAY IN HISTORY
25 Juni 1996: Bom di Menara Khober Arab Saudi Tewaskan 19 Orang
Populer
Fakta-Fakta STSS, Bakteri Pemakan Daging
Pendiri Wikileaks Julian Assange Dibebaskan Usai Capai Kesepakatan Pembelaan AS, 1.901 Hari Setelah Dipenjara di Inggris
Gaun Pink yang Dipakai Putri Charlotte Nonton Konser Taylor Swift Harganya Kurang dari Rp1 Juta, Ini Faktanya
Kolaborasi BPBD NTT dan Siap Siaga dalam Manajemen Kebencanaan Bantu Masyarakat Mitigasi Bencana
Juara Masterchef Australia Brent Draper Jalan-jalan ke BSD Serpong, Ngapain Saja?
Teganya, Wanita di AS Nekat Tenggelamkan Anak Keturunan Palestina
Jelajah Wisata Budaya dan Kuliner Khas Provinsi Guangdong di Pameran Asia Culture Tour 2024
26 Juni 1906: Balapan Mobil Grand Prix Perdana di Le Mans Prancis
Putri Anne Adik Raja Charles III Cedera Kepala Ringan dan Gegar Otak, Diduga Akibat Benturan dengan Kuda
Studi Ini Ungkap Pemberian Produk Kacang pada Anak Kecil Kurangi Risiko Alergi
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Denmark Melaju ke Babak 16 Besar Usai Imbang Vs Slovenia
Prediksi Euro 2024 Slovakia vs Rumania: Demi Tiket 16 Besar
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Grup Euro 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
Laga Euro 2024 Inggris Vs Slovenia Berakhir Dengan Skor Kacamata
Hasil Prancis Vs Timnas Polandia: Les Bleus Gagal Menang
Berita Terkini
Polisi Kenya Menembaki Demonstran yang Serbu Parlemen, 10 Orang Tewas
3 Sate Kambing Bumbu Kacang, Menu Favorite Semua Usia
Cara Membuat Lontong Enak dengan Rice Cooker, Sangat Praktis dan Hasilnya Padat
Wuling Starlight S Bakal Debut Agustus 2024
Risiko Tinggi, Bappebti Minta Platform Jual Beli Kripto Edukasi Calon Investor
Buyung Poetra Sembada Tebar Dividen Rp 9,68 Miliar Meski Alami Rugi
210 Instansi Terdampak Serangan Ransomware ke Pusat Data Nasional
Hasil Euro 2024: Denmark Melaju ke Babak 16 Besar Usai Imbang Vs Slovenia
PKS dapat Sinyal Positif dari Surya Paloh Bangun Koalisi di Pilkada Jakarta
Mengenal Olive Undertone, Warna Kulit ‘Baru’ yang Belum Banyak Disadari Orang
Balita 3 Tahun di Kediri Tewas Dianiaya Orangtuanya, Alami Pendarahan di Kepala
Mengenal Warung Kopi Purnama, Kedai Kopi Legendaris di Bandung Sejak 1930
Prediksi Euro 2024 Slovakia vs Rumania: Demi Tiket 16 Besar
Tarif Ekstra Taksi dari Bandara Changi Singapura Berlaku Permanen per 1 Juli 2024, Jadi Berapa?
Jangan Berteriak, Ini 5 Tips Berkomunikasi dengan Orang yang Punya Gangguan Pendengaran