uefau17.com

Mengenal Kawah Jazero, Danau Kuno di Permukaan Mars yang Alami Banjir Bandang - Global

, Jakarta - Kawah Jazero merupakan cekungan besar yang menjadi lokasi pendaratan rover Perseverance milik Badan Antariksa Amerika (NASA) di Mars. Perseverance telah tiba di Mars pada 18 Februari 2018 lalu.

Rover milik NASA sudah banyak mengambil data di Kawah Jezero. Lokasi ini diyakini menyimpan banyak rahasia planet Mars.

Melansir laman resmi NASA pada rabu (05/06/2024), para peneliti mengkonfirmasi bahwa Kawah Jezero dulunya adalah danau Mars.

Danau kuno yang tenang dialiri oleh sungai kecil pada 3,7 miliar tahun lalu. Bahkah, melalui gambar yang dianalisis tersebut, para peneliti mengungkapkan bukti bahwa Kawah Jezero pernah mengalami banjir bandang.

Ilmuwan menyimpulkan banjir bandang di Mars cukup besar, sehingga mampu menyapu batu-batu besar puluhan mil ke hulu. Batu-batuan inilah yang ditemukan oleh rover Perseverance NASA di dasar Kawah Jazero.

Dalam analisis ilmiah yang telah diterbitkan di jurnal Science tersebut, batu-batuan tersebut juga ditemukan di sisi barat Kawah Jazero. Sebelumnya, satelit NASA telah menunjukkan peta topografi Kawa Jazero jika dilihat dari atas.

Singkapan ini menyerupai delta sungai di Bumi, dengan lapisan sedimen diendapkan dalam bentuk kipas saat sungai mengalir ke danau. Kemudian, gambar terbaru Perseverance yang diambil dari dalam kawah, mengkonfirmasi bahwa singkapan ini memang delta sungai.

Berdasarkan lapisan sedimen dalam singkapan di dalam Kawah Jezero tersebut, tampak bahwa delta sungai masuk ke danau yang tenang. Kemudian, perubahan iklim di permukaan Mars memicu banjir episodik pada atau menjelang akhir sejarah danau Mars kuno.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Robot Perseverance NASA

Saat robot Perseverance NASA menjelajahi kawah Jezero, para ilmuwan berharap dapat mengungkap lebih banyak petunjuk tentang evolusi iklim planet merah ini. Sekarang setelah mereka memastikan bahwa Kawah Jezero Mars itu dulunya adalah lingkungan danau.

Para peneliti meyakini bahwa jejak kehidupan air purba Mars di Kawah Jezero tersimpan dalam sedimennya. Dalam misinya ke depan, Perseverance akan mencari lokasi untuk mengumpulkan dan melestarikan sedimen.

Sampel-sampel batuan Mars di Kawah Jezero ini akan dikirim kembali ke Bumi. Para ilmuwan dapat menyelidikinya untuk mencari tanda-tanda biologis Mars, termasuk memastikan danau Mars kuno.

Dalam analisis batuan dari Kawah Jezero yang diamati lebih dekat oleh para ilmuwan. Mereka melihat batu-batu besar dan kerikil tertanam di lapisan delta yang paling muda dan paling atas.

Beberapa bongkahan batu berukuran lebar 1 meter, dan diperkirakan beratnya mencapai beberapa ton. Batuan masif ini, tim menyimpulkan, berasal dari luar kawa.

Ada kemungkinan merupakan bagian dari batuan dasar yang terletak di tepi kawah atau 40 mil atau lebih ke hulu. Dilihat dari lokasi dan ukuran batuan-batuan Mars saat ini, tim NASA mengatakan batu-batu besar itu terbawa ke hilir.

Kemudian masuk ke dasar danau oleh banjir bandang yang mengalir hingga 9 meter per detik dan memindahkan hingga 3.000 meter kubik air per detik. Sebab, Karena batuan besar terletak di lapisan atas delta, mereka mewakili material yang paling baru diendapkan.

Batu-batu besar itu berada di atas lapisan sedimen yang lebih tua dan jauh lebih halus.

 

3 dari 3 halaman

Keberadaan Air di Permukaan Mars

Selama puluhan tahun para peneliti mencari jejak air di permukaan Mars. Para astronom percaya dulunya Mars memiliki kondisi yang hampir serupa dengan bumi.

Penjelajahan Mars mengumpulkan bukti bahwa air pernah mengalir di planet ini. Dikutip dari laman Space pada Rabu (05/06/2024), ciri-ciri topografi seperti aliran sungai, selokan, kawah tumbukan, dan retakan lumpur mengindikasikan masa lalu yang kaya akan air.

Pada 2005, pengorbit Mars Express milik Badan Antariksa Eropa menemukan mineral terhidrasi, batuan dengan struktur kristal yang mengandung campuran atom hidrogen dan oksigen. Mineral ini hanya dapat terbentuk jika ada air cair.

Pesawat penjelajah Curiosity pada 2012 turut menambah temuan bukti adanya air cair di Kawah Gale. Meskipun lenyap dua hingga tiga miliar tahun yang lalu, keberadaan air di permukaan Mars menciptakan kondisi yang mendukung kehidupan.

(Tifani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat