, Jakarta - Apakah pola makan Anda didominasi oleh makanan ultra proses seperti makanan siap saji dan berbagai jenis keripik-keripik?
Jika iya, Anda mungkin memiliki risiko tinggi untuk terkena stroke dan demensia. Berdasarkan data dari penelitian terbaru.
Dilansir dari Wion, Sabtu (25/5/2024), penelitian berskala besar yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang dewasa paruh baya yang sering mengonsumsi makanan yang diproduksi secara massal seperti minuman bersoda, burger, kue, dan makanan manis lebih mungkin mengalami masalah memori.
Advertisement
Apa yang Membuat Makanan Ultra Proses Berbahaya?
Penelitian yang dilakukan selama 11 tahun ini menyimpulkan bahwa efek berbahaya dari makanan ultra proses berasal dari proses pembuatannya, bukan hanya dari kandungan kalorinya yang memang tinggi.
Penelitian ini menunjukan bahwa zat aditif dalam makanan ini dapat menganggu peran dari bakteri usus, menyebabkan peradangan yang memiliki hubungan dengan penyakit kronis.
Studi ini meneliti data dari lebih dari 30.000 orang dewasa berusia 45 tahun ke atas, yang dipantau selama 11 tahun.
Sebagai bagian dari penelitian, mereka diminta untuk mengisi kuesioner tentang pola makan mereka dan akan dikategorikan ke dalam empat kelompok berdasarkan makanan olahan yang mereka konsumsi.
Kelompok-kelompok ini terdiri dari orang-orang yang paling banyak makan makanan olahan ke orang-orang yang paling sedikit mengonsumsinya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Temuan Penelitian
![Ilustrasi pasien stroke.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/91dGreVZytyJ1F3AlG9r1EI8YXU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3567197/original/072178100_1631245139-pexels-kampus-production-7551677.jpg)
Di akhir penelitian, sekitar 1.108 peserta telah menderita stroke, dan 768 telah didiagnosis memiliki gangguan kognitif yang merupakan tanda awal demensia.
Risiko demensia ditemukan 16% lebih tinggi pada orang yang mengonsumsi makanan ultra proses dalam jumlah yang lebih banyak dari orang lainnya.Selain itu, risiko stroke juga meningkat sebanyak 8% dengan meningkatkannya konsumsi makanan ini, terlepas dari asupan kalori harian mereka secara keseluruhan.
Hasil ini disesuaikan dengan faktor risiko demensia dan stroke lainnya, termasuk usia, jenis kelamin, dan tekanan darah tinggi.
Bahaya Makanan Olahan
Dr William Taylor Kimberly, penulis utama studi ini, mengatakan, "Kami menemukan bahwa peningkatan konsumsi makanan ultra-proses dikaitkan dengan risiko stroke dan gangguan kognitif yang lebih tinggi."
"Temuan kami menunjukkan bahwa tingkat pengolahan makanan memainkan peran penting dalam kesehatan otak secara keseluruhan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil ini dan untuk lebih memahami komponen makanan atau pengolahan mana yang paling berkontribusi terhadap efek ini," tambah Kimberly.
Hasil penelitian ini berkontribusi pada semakin banyaknya bukti yang mengaitkan makanan ultra-proses dengan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, kanker, depresi, dan diabetes.
Advertisement
Waspada, Konsumsi Makanan Ultra Proses Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Anda
![7 Faktor Pengganggu Kesehatan Mental Seorang Karyawan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/y1y-GDy69n--VfNFFUvK4yKtcjM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/821436/original/086422200_1425443349-Pekerja.jpg)
Selain memengaruhi kesehatan fisik hingga membuat stroke, percaya tidak? makanan Ultra Proses juga berbahaya untuk kesehatan mental anda.
Klasifikasi NOVA (yang mengelompokkan makanan menurut sifat, luas dan tujuan industri pengolahan yang dijalaninya) mengkategorikan makanan berdasarkan luas dan tujuan pengolahan industri menjadi empat kategori, dari yang paling sedikit diproses hingga yang paling banyak diproses.
Kelompok satu mencakup makanan yang tidak diolah atau diproses secara minimal, seperti buah-buahan dan sayuran segar, beku, atau kering, biji-bijian, kacang-kacangan, potongan daging dan ikan utuh, telur, susu, dan yogurt alami.
Makanan-makanan ini diubah melalui proses yang dirancang untuk mengawetkan makanan alami, membuatnya cocok untuk disimpan, atau membuatnya aman atau dapat dimakan atau lebih enak untuk dikonsumsi.
Melansir dari MedicalNewsToday, Rabu (4/10/2023), makanan ultra proses termasuk dalam kelompok empat, dan dijelaskan oleh NOVA sebagai “formulasi industri yang biasanya terdiri dari lima bahan atau lebih dan biasanya banyak bahan, yang seringkali mencakup bahan-bahan yang juga digunakan dalam makanan olahan, seperti gula, minyak, lemak, garam, antioksidan, penstabil dan pengawet.”
Hubungan Antara Makanan Ultra Proses dan Kesehatan Mental
![Ilustrasi penyakit mental (pexels)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/c-bNi3y6geGqj3aJfB_kEvTi4zU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3624887/original/041546800_1636200283-pexels-photo-5255996.jpeg)
Di tengah aktivitas yang padat serta keinginan untuk mengonsumsi makanan yang instan dan mudah didapatkankan, konsumsi makanan ultra proses saat ini memang cukup meningkat pesat selama beberapa dekade terakhir.
Bahkan, sebuah penelitian pada tahun 2022 menemukan bahwa makanan ultra proses menyumbang hampir 60% dari pola makan kebanyakan orang dewasa di Amerika Serikat.
Kini, sebuah penelitian skala besar di Australia menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan ultra proses dalam jumlah besar memiliki risiko depresi yang jauh lebih besar dibandingkan mereka yang mengonsumsi sedikit makanan olahan. Studi ini dipublikasikan di Journal of Affective Disorders.
Penelitian terbaru di Australia ini mengamati data selama 15 tahun dari lebih dari 23.000 orang di Melbourne Collaborative Cohort Study, sebuah survei yang mengamati pengaruh pola makan dan gaya hidup terhadap risiko penyakit kronis. Pada awalnya, tidak ada peserta yang mengonsumsi obat untuk depresi atau kecemasan.
Para peneliti lalu membagi kelompok menjadi beberapa kuartil berdasarkan proporsi asupan energi mereka yang berasal dari makanan ultra proses. Bagi mereka yang berada di kuartil tertinggi, 37,1% dari total makanan mereka berasal dari makanan ultra-proses, yang menyediakan hampir separuh dari seluruh asupan energi mereka.
Mereka yang berada pada kuartil terendah makan rata-rata 15,9% berdasarkan massa (30,8% berdasarkan energi).
Setelah menyesuaikan karakteristik sosiodemografi, gaya hidup, dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan, para peneliti menemukan bahwa mereka yang berada di kuartil tertinggi untuk konsumsi makanan ultra proses memiliki kemungkinan 23% lebih besar untuk menunjukkan “peningkatan tekanan psikologis,” yang merupakan penanda depresi.
![Infografis Ciri-Ciri Orang Miliki Gangguan Kesehatan Mental](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/MFdjfh0_SgIKwYcs4SHRiQ7TPQw=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3952796/original/093985200_1646411366-Infogarfis_cerita_akhir_pekan.jpg)
Terkini Lainnya
Apa yang Membuat Makanan Ultra Proses Berbahaya?
Temuan Penelitian
Bahaya Makanan Olahan
Waspada, Konsumsi Makanan Ultra Proses Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Anda
Hubungan Antara Makanan Ultra Proses dan Kesehatan Mental
ultra proses
makanan ultra-proses
makanan siap saji
Makanan Olahan
makanan
Berita Terkini
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Kecelakaan Pesawat Jet Militer Subsonik Su-25 Georgia Saat Latihan, Pilot Tewas
Hujan Badai di China Picu 242.000 Orang Dievakuasi, Ketinggian Air Sungai Yangtze Kian Mengkhawatirkan
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
115 Penerbangan Jet Komersial Korea Selatan Terganggu Balon Sampah Korut, 10.000 Penumpang Pesawat Terdampak
Indonesia dan Malaysia Komitmen Perjuangkan Kemerdekaan Palestina, Sepakat Aktif di Forum Internasional
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
Korea Selatan Ragukan Klaim Korea Utara soal Rudal Baru dengan Hulu Ledak Super Besar
Rusia Klaim Hancurkan 5 Jet Militer Ukraina di Pangkalan Udara, Kemampuan Kyiv Jaga Pesawat Bantuan Diragukan
Wayang Alien di Lokasi Crop Circle Jadi Penanda Indonesia UFO Festival 2024
Euro 2024
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Berita Terkini
Benarkah Permen Karet Butuh Waktu 7 Tahun untuk Dicerna Jika Tertelan? Ini Penjelasannya
YLKI Dorong BPOM Sosialisasikan Label Peringatan Bahaya BPA pada Galon Air Minum
Dahlan Iskan Diperiksa KPK terkait Kasus LNG Pertamina, Dicecar soal RUPS
Mirae Asset Turunkan Target IHSG ke 7.585 hingga Akhir 2024, Saham-Saham Ini Jadi Pilihan
Masa Depan Perpustakaan Usai Pandemi dan Merebaknya AI
6 Potret Ikan Nyeleneh Setelah Digoreng, Bikin Senyum Tipis ketika Makan
Jangan Malas Sholat Tahajud, Ketahui 6 Hal yang Jadi Penyebabnya
Penyakit Kulit Berbahaya Intai Anak-anak Gaza Palestina, Obat dan Air Bersih Tak Tersedia
Chicco Kurniawan Emosional Baca Naskah Film 1 Kakak 7 Ponakan, Rasakan Jadi Sandwich Generation
Baru Dilantik jadi Dirjen Perhubungan Darat, Ini Misi Risyapudin Nursin
Heru Budi Resmikan Program Perbaikan Rumah di Jakarta Barat, Dihadiri Aguan hingga Boy Thohir
BSKDN Kemendagri: Pemanfaatan Bonus Demografi Penting untuk Atasi Kemiskinan