, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji menolak sanksi apa pun terhadap militer negaranya. Penolakan tersebut muncul menyusul laporan bahwa Amerika Serikat (AS) berencana memangkas bantuan.
"Saya akan melawannya dengan seluruh kekuatan saya," kata Netanyahu pada hari Minggu (21/4/2024), seperti dilansir BBC, Senin (22/4).
Baca Juga
Serangan Israel Tewaskan 22 Orang di Rafah, 18 di Antaranya Anak-anak
Update Perang Israel Vs Hamas: Korban Tewas di Gaza Tembus 34.000 Jiwa
Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap BUMN, PM Benjamin Netanyahu Sebut Israel Akan Bela Diri
Sebelumnya, situs berita Axios menyebutkan AS akan menargetkan Batalion Netzah Yehuda atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Tepi Barat yang diduduki.
Advertisement
Ketika ditanya pekan lalu tentang laporan bahwa bantuan militer AS kepada unit dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dapat dihentikan karena tuduhan pelanggaran HAM di Tepi Barat yang diduduki, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, "Saya telah membulatkan tekad; Anda dapat berharap untuk melihatnya pada hari-hari mendatang."
AS, yang merupakan sekutu utama Israel, belum pernah menghentikan bantuan kepada unit IDF sebelumnya.
Sementara itu, militer Israel mengklaim Batalion Netzah Yehuda beroperasi sesuai dengan hukum internasional.
"Menyusul adanya publikasi mengenai sanksi terhadap batalion tersebut, IDF tidak mengetahui masalah ini," kata pihak militer Israel seperti dikutip Reuters. "IDF bekerja dan akan terus berupaya menyelidiki kejadian yang tidak biasa dengan cara yang praktis dan sesuai dengan hukum."
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dugaan Pelanggaran HAM oleh Israel
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dilaporkan telah meminta AS mengurungkan niatnya untuk memberikan sanksi kepada Netzah Yehuda. Dia mengatakan bahwa dunia sedang mengamati hubungan antara AS dan Israel lebih erat dari sebelumnya.
"Setiap upaya untuk mengkritik seluruh unit akan memberikan dampak besar pada tindakan IDF," demikian pernyataan Gollant, seraya menambahkan, "Ini bukanlah jalan yang tepat bagi mitra dan teman."
Pada hari Sabtu (20/4), Axios mengutip tiga sumber AS yang mengetahui masalah ini yang mengatakan bahwa Blinken diperkirakan akan mengumumkan sanksi terhadap Netzah Yehuda dalam beberapa hari.
Advertisement
Disebutkan bahwa tindakan tersebut dilakukan atas dugaan pelanggaran di Tepi Barat yang diduduki, termasuk satu insiden di mana seorang pria Palestina-AS, Omar Assad yang berusia 80 tahun, meninggal setelah diikat dan disumpal oleh tentara Israel selama penggeledahan di Tepi Barat yang diduduki pada Januari 2022.
Saat itu, AS menyerukan "penyelidikan kriminal menyeluruh dan akuntabilitas penuh" dalam kasus ini.
IDF kemudian mengatakan mereka menyesali kematian Assad dan komandan Netzah Yehuda akan "ditegur" atas kematian tersebut. Ditambahkan pula bahwa dua tentara akan dilarang bertugas di posisi senior selama dua tahun, namun tidak akan dituntut. IDF mengklaim bahwa kematian Assad disebabkan oleh kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.
Keluarga Assad, yang sebagian besar tinggal di AS, mengecam keputusan penutupan kasus tersebut.
Advertisement
Hukum Leahy
Keputusan apa pun untuk melarang unit IDF menerima bantuan militer AS akan dibuat berdasarkan "Hukum Leahy", yang disponsori pada tahun 1997 oleh Senator Patrick Leahy. Hal ini mencegah pendanaan atau pelatihan AS digunakan untuk unit militer asing yang diduga terlibat dalam pelanggaran HAM berat.
Tahun lalu, ungkap seorang mantan pejabat senior AS kepada BBC, sekelompok pejabat AS yang dikenal sebagai "forum pemeriksaan Israel-Leahy" menyelidiki setidaknya selusin tuduhan terhadap unit Israel, termasuk Batalion Netzah Yehuda.
"Kami percaya bahwa dalam sebagian besar kasus, hal ini tidak dapat diselesaikan – dengan kata lain, para pelakunya belum diadili secara layak," tutur mantan Direktur Biro Politik-Militer Kementerian Luar Negeri AS, yang mengawasi transfer senjata AS, Josh Paul.
Advertisement
Paul mengundurkan diri dari jabatannya pada November sebagai protes atas apa yang dilihatnya sebagai kurangnya akuntabilitas atas transfer senjata ke Israel. Ketika ditanya apakah rekomendasi yang dia sebutkan telah sampai ke meja Blinken, dia mengutip laporan media baru-baru ini yang menunjukkan bahwa rekomendasi tersebut telah sampai ke meja Blinken.
Dibentuk pada tahun 1999, Netzah Yehuda adalah unit khusus laki-laki di mana orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks bertugas.
Awal pekan ini, Kementerian Luar Negeri AS menjatuhkan sanksi terhadap aktivis sayap kanan Israel Ben Zion Gopstein. Disebut bahwa organisasinya, Lehava, terlibat dalam kekerasan yang mengganggu stabilitas yang berdampak pada Tepi Barat yang diduduki.
Terkini Lainnya
Serangan Israel Tewaskan 22 Orang di Rafah, 18 di Antaranya Anak-anak
Update Perang Israel Vs Hamas: Korban Tewas di Gaza Tembus 34.000 Jiwa
Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap BUMN, PM Benjamin Netanyahu Sebut Israel Akan Bela Diri
Dugaan Pelanggaran HAM oleh Israel
Hukum Leahy
Amerika Serikat
Benjamin Netanyahu
Israel
Batalion Netzah Yehuda
Pelanggaran HAM
Palestina
Hukum Leahy
Tepi Barat
Rekomendasi
Update Perang Israel Vs Hamas: Korban Tewas di Gaza Tembus 34.000 Jiwa
Soal Balas Serangan Iran, PM Benjamin Netanyahu: Israel Akan Lakukan Segala Cara untuk Pertahankan Diri
Infografis Iran dan Israel Saling Serang Militer, Perdamaian Timur Tengah Terancam?
Kabinet Perang Israel Meramu Respons Soal Serangan Iran, Sekutu Desak Benjamin Netanyahu Tahan Diri
HEADLINE: Iran dan Israel Saling Serang, Ancaman Perdamaian Timur Tengah?
Sosok Miliarder Simon Falic, Pemilik Vila Tempat Benjamin Netanyahu Mengungsi saat Israel-Iran Memanas
Menteri Israel: Serangan Iran Akan Dibalas pada Waktu yang Tepat
Israel Klaim Sukses Cegat Hampir Semua Drone dan Rudal Balistik Iran, Bagaimana Caranya?
Piala Asia U-23 2024
Ini Dia Pemain Termahal di Timnas Indonesia U-23
5 Pemain Termahal di Skuad Timnas Indonesia U-23
Adu Mahal Timnas Indonesia Vs Timnas Korsel di Piala Asia U-23 2024
Lawan Korsel di Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia Ternyata Punya Harga Pasar Fantastis
Infografis Timnas Indonesia Tembus 8 Besar Piala Asia U-23 2024
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
Hari Kartini
Seperti Kartini, Pemilik 5 Zodiak Ini Dikenal Sebagai Perempuan Tangguh dan Menginspirasi
Apresiasi Peran Perempuan, Pelita Air Persembahkan Kartini Flight dan Karbon Netral Industri Aviasi
Hari Kartini, Penerbangan Khusus Pelita Air Libatkan Pilot dan Awak Kabin Perempuan
Pesan Wali Kota Madiun untuk Perempuan, Teruslah Berkarya Tapi Jangan Lupa Kodratnya
ASBWI dan CSS Gelar Fun Football Liga Yooscout x Piala Kartini: Merayakan Hari Kartini dengan Semangat Olahraga
Foto-foto Publik Figur Kenakan Busana Hari Kartini, Amanda Manopo Tampil Cantik
Liga Champions
Barcelona Kandas di Liga Champions, Ronald Araujo Ogah Tanggapi Kritik Terbuka Rekan Setim
Mikel Arteta: Kekalahan Pahit dari Bayern Munchen Tidak Akan Merusak Arsenal
Kylian Mbappe Ungkap Makna Kesuksesan PSG Capai Semifinal Liga Champions
Thomas Tuchel Balas Kritikan Usai Bayern Munchen Pastikan Satu Tiket di Semifinal Liga Champions
Pep Guardiola Terima Kekalahan Manchester City dan Tak Salahkan Real Madrid
BRI Liga 1
Jadwal dan Link Streaming BRI Liga 1 2023/2024 Pekan ke-33 di Vidio: Persib vs Borneo FC
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Sikat RANS, PSIS Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Hajar Borneo FC, Arema FC Tinggalkan Zona Degradasi
Hasil BRI Liga 1: Hajar PSM Makassar, Madura United Jaga Asa ke Championship Seies
Hasil BRI Liga 1: Dewa United Menang Dramatis Lawan PSS, Bhayangkara FC Degradasi
Hasil BRI Liga 1: Hat-trick David da Silva Hancurkan Persebaya, Persib Segel Posisi 2
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
23 April 2019: Tanah Longsor di Tambang Batu Giok Myanmar, Lebih dari 50 Orang Tewas
Populer
4 Fakta Menarik Hujan Meteor Lyrids
Baku Tembak Tentara Filipina Vs Militan Tewaskan 12 Orang Termasuk Pemimpin Fraksi Bangsamoro Islamic Freedom Karialan
Alasan Seseorang Merasa Lapar, Ini Penyebabnya
Protes Perang Gaza Mengguncang Kampus-kampus di Amerika Serikat
Taiwan Diguncang 80 Lebih Gempa Bumi, Guncangan Terkuat Bermagnitudo 6,3
Mengenal Arabika, Jenis Kopi yang Sudah Berusia 600.000 Tahun
Pengakuan WNI di Iran: Kami Masih Merasa Aman
4 Zodiak Ini Punya Sifat Baik Hati dan Suka Menolong Sesama
Sidang Pidana Kasus Uang Tutup Mulut Donald Trump Bergulir, Jaksa: Murni Kecurangan Pemilu
Fakta-fakta Insiden Jatuhnya 2 Helikopter Milik Angkatan Laut Malaysia, 10 Orang Tewas
Putusan MK
5 Respons Kubu Prabowo-Gibran Setelah Putusan MK Tolak Semua Gugatan Terkait Sengketa Pilpres 2024
4 Pernyataan Muhaimin Iskandar Usai Putusan MK Tolak Gugatan Anies-Cak Imin Terkait Sengketa Pilpres 2024
Gaya Santuy Cak Imin Bercermin Saat Hakim MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024 Jadi Sorotan
5 Tanggapan Anies Baswedan Usai Putusan MK Tolak Gugatan Terkait Sengketa Pilpres 2024
Berita Terkini
8 Potret Tamu Artis Hadiri Ultah Irish Bella ke-28, Usung Tema Arabian Night
Dukcapil Jakarta Pusat Nonaktifkan 2.989 NIK Warga Meninggal
Pikiran Negatif Datang Menyerang, Ini Cara Mengatasinya
Momen Lebaran Bikin Penjualan SUV Honda Naik pada Maret 2024
Cara Menggunakan Safe Exam Browser, Aplikasi Ujian Anti Kecurangan Online
Hisense ASEAN Targetkan Pendapatan Tembus Rp 9,7 Triliun di 2024
5 Respons Kubu Prabowo-Gibran Setelah Putusan MK Tolak Semua Gugatan Terkait Sengketa Pilpres 2024
Peneliti: Seseorang Dikatakan Bahagia Jika Memiliki Tabungan Lebih dari Rp1 Miliar
Mengenal Apa Itu NFT dan Kegunaannya di Dunia Digital
Tim Putri Jakarta Elektrik PLN Optimis Tatap Gelaran Proliga 2024
5 Alasan Valid untuk Merahasiakan Hubungan Asmara, Begini Caranya
Jokowi Dijadwalkan Hadiri Puncak Peringatan Hari Otonomi Daerah di Balai Kota Surabaya Kamis 25 April 2024
Cara Atur Audio Spotify Biar Dengar Lagu Makin Asyik dan Menghentak!
Ini Dia Pemain Termahal di Timnas Indonesia U-23