, Jakarta - Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit berbentuk elips. Komet sering disebut sebagai bintang berekor, meskipun komet bukanlah bintang.
Para ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 10 miliar komet di luar angkasa. Seperti anggota tata surya lainya, komet bergerak mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk elips atau lonjong.
Di balik penampakannya yang indah, berikut fakta komet yang dikutip dari laman NASA Space Place pada Rabu (06/04/2024).
Advertisement
Baca Juga
1. Asal-usul komet
Nama komet berasal dari bahasa Yunani, “kometes”, berarti rambut panjang. Orang Jawa menyebut komet sebagai “lintang kemukus” karena memiliki ekor seperti kukusan.
Komet terbentuk dari campuran es, debu, dan batuan yang membentuk sebuah benda langit. Proses terbentuknya komet dimulai di awan debu dan gas raksasa yang ada di luar angkasa yang disebut nebula.
Di dalam nebula ini, gravitasi mulai bekerja untuk menarik materi yang ada ke dalam satu titik. Proses ini dikenal sebagai gravitasi runtuh. Ketika materi ini berkumpul dalam satu titik yang padat, disebut inti komet.
Ukuran komet dapat mencapai beberapa kilometer. Ketika inti komet terbentuk, pergerakan planet-planet dalam tata surya bisa mengganggu jalur inti dan mengirimnya ke orbit yang sangat panjang.
Hal inilah yang menjadi awal perjalanan komet melalui ruang angkasa.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Orbit Komet
2. Perjalanan orbit komet
Setelah inti komet terlempar ke orbit yang ekstrem, mereka menjadi bagian dari kategori komet periodik atau non-periodik. Komet periodik adalah komet yang kembali ke tata surya bagian dalam dalam jangka waktu tertentu, seperti komet Halley yang muncul sekali setiap 76 tahun.
Sementara itu, komet non-periodik adalah komet yang datang sekali dan tidak diketahui kapan akan muncul lagi. Saat komet mendekati matahari, pemanasan dari radiasi matahari menyebabkan es di inti komet menguap.
Proses ini menciptakan koma, lapisan kabut yang mengelilingi inti. Cahaya matahari membuat koma ini bersinar, memberikan tampilan yang menarik bagi pengamat di Bumi.
Selain itu, tekanan sinar matahari dan partikel angin matahari membentuk ekor komet yang panjang yang selalu menghadap jauh dari Matahari.
Advertisement
Bau Busuk
3. Komet berbau busuk
Inti komet terdiri dari es air, amonia, metana, dan bahan kimia beku lainnya yang terjebak di dalamnya. Saat komet mendekati Matahari, zat yang terkandung dalam komet akan mulai keluar menjadi gas karena panas yang didapat.
Wahana antariksa Philae Rosetta milik Badan Antariksa Eropa menganalisis susunan kimia komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Kandungan amonia dan metana dari dalam komet akan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
4. Membawa rahasia alam semesta
Komet selalu menjadi daya tarik khusus bagi para peneliti astronomi. Komet memberikan wawasan tentang asal-usul tata surya.
Sebagai sisa-sisa materi pembentuk tata surya, komposisi komet mencerminkan kondisi awal tata surya dan bahan yang digunakan dalam proses pembentukannya. Dalam komponen es yang ada di dalam inti komet, peneliti dapat mempelajari lebih lanjut tentang kondisi lingkungan dan komposisi materi di tata surya awal.
Komet juga merupakan benda langit yang menarik karena mereka membawa informasi tentang kondisi lingkungan dan evolusi di luar tata surya. Beberapa komet berasal dari Sabuk Kuiper, wilayah di luar orbit Neptunus yang kaya akan benda-benda beku.
Studi terhadap komet yang berasal dari Sabuk Kuiper dapat memberikan wawasan tentang kondisi dan perubahan yang terjadi di bagian terluar tata surya.
Berbahaya
5. Berbahaya bagi bumi
Komet berpotensi menabrak bumi. Bahkan sebenarnya ada komet yang pernah menabrak Bumi dan jatuh di Gurun Sahara sekitar 28 juta tahun yang lalu.
Hal ini dibuktikan dengan adanya kerikil kecil yang ditemukan di Gurun Sahara yang berasal dari inti es komet. Pada 2011, para ilmuwan juga menemukan bahwa air yang terkandung di dalam komet memiliki unsur yang mirip dengan air di lautan Bumi.
Hal ini menunjukkan bahwa komet mungkin pernah membawa air ke Bumi miliaran tahun lalu.
6. Menghasilkan hujan meteor
Saat mengorbit Matahari, komet akan melepaskan batu-batuan kecil yang membentuk seperti jejak debu. Saat Bumi mengorbit Matahari dan melewati jejak debu ini, manusia akan menyaksikan hujan meteor.
Misalnya hujan meteor Lyrid yang berasal dari sisa debu komet Thatcher, hujan meteor Eta Aquariid dari sisa debu komet Halley, dan lain-lain.
(Tifani)
Kemunculan komet langka bernama komet hijau akan bisa disaksikan di langit Indonesia. Benda langit ini hanya bisa dilihat sekali seumur hidup.
Terkini Lainnya
Sebelum Valentine, Planet Bumi Ditinggalkan Komet Hijau yang Cantik
Fenomena Langka Komet Hijau Muncul 50 Ribu Tahun Sekali, Berikut Cara Melihatnya
Fenomena Langka Komet K2 Melintas Dekat Bumi, Apa Dampaknya?
Orbit Komet
Bau Busuk
Berbahaya
tata surya
Komet
fakta menarik komet
fakta komet
Rekomendasi
4 Fakta Menarik Komet Bernardinelli-Bernstein, Terbesar di Alam Semesta
Pecahan Komet Melintas di Atas Spanyol dan Portugal
7 Fakta Menarik Komet Hale-Bopp
Cara Membedakan Meteoroid, Asteroid dan Komet, Begini Penjelasan Peneliti BRIN
Komet Tsuchinshan, Tamu yang Menghiasi Langit Malam
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Pilkada 2024
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Indonesia Kecam Keputusan Israel Sahkan Pos Pemukiman Yahudi, Dinilai Langgar Hukum Internasional dan Resolusi PBB
Bank Sentral Myanmar Bantah Laporan PBB soal Transaksi Senjata: Kami
Korea Utara Tindak Tegas Pelaku Pelanggaran Budaya, Larang Pakai Gaun Pengantin hingga Bahasa Gaul
Ketegangan Israel-Hizbullah Meningkat, Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Sesegera Mungkin
Pria di Florida AS dalam Kondisi Kritis Usai Diserang Hiu
Ketegangan AS-Tiongkok Meningkat Akibat Masalah Kabel Bawah Laut, Beijing Dituduh Lakukan Spionase
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Miliarder di Inggris Bakar Rumah Mewahnya, Tak Rela Dimiliki oleh Mantan Istri
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
Euro 2024
Dapatkan Link Live Streaming Babak 16 Besar Euro 2024 Prancis vs Belgia, Tayang Sesaat Lagi
Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Selasa 2 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar, Senin 1 Juli Pukul 23.00 WIB
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Berita Terkini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Dapatkan Link Live Streaming Babak 16 Besar Euro 2024 Prancis vs Belgia, Tayang Sesaat Lagi
Fadhilah Dahsyat Membaca Al-Qur’an Menurut Rasulullah, Yuk Amalkan Setiap Hari!
Benarkah Pelaku Mutilasi di Garut Selatan adalah ODGJ?
HUT ke-78 Bhayangkara, Paulus Sinambela: Polri Semakin Presisi dan Dicintai Rakyat
PLN Icon Plus Tingkatkan Kualitas Jaringan Fiber Optic
Praktisi Kesehatan Olahraga Wajib Miliki Sertifikasi
Momen HUT Bhayangkara, Polisi Gerebek Pengedar Sabu di Tangerang
Top 3 Berita Hari Ini: Wanita Terpaksa Servis Motor sampai Jutaan Rupiah karena Utamakan Beli Skincare Dibanding Ganti Oli
Harvest City Lakukan Serah Terima Kunci kepada Konsumen Rukan Hana Business Square
Tentang Visa Italia dan Tempat Mengurusnya di Jakarta
Generasi Ini Diramal Jadi Generasi Terkaya dalam Sejarah, tapi Dinilai Tak Bisa Mengelolanya
Penting, Penyadaran Kesehatan Mata dan Mental di Masyarakat
Sah, MIND ID Genggam Saham Mayoritas Vale Indonesia
Rangkaian HUT Bhayangkara, Divisi Humas Polri Gelar Khataman Alquran 78 Kali