uefau17.com

Media Sosial Weibo Milik China Larang Penggunaan Tagar Pemilu Taiwan - Global

, Jakarta - Platform media sosial China, Weibo memblokir tagar pemilu Taiwan setelah menjadi trending topik pagi ini, menurut AFP.

Penelusuran untuk #TaiwanElection kini menghasilkan pesan: “Sesuai dengan undang-undang, peraturan, dan kebijakan terkait, konten topik ini tidak ditampilkan."

Namun tagar terkait pemilu lainnya, seperti pemilu Taiwan 2024, masih dapat dicari, dikutip dari laman BBC, Sabtu (13/1/2024).

Masyarakat di Taiwan memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden yang akan berdampak besar terhadap hubungannya dengan Tiongkok.

Pemilu ini diyakini akan menjadi persaingan ketat antara kandidat yang digambarkan Beijing sebagai "pembuat onar", dan kandidat lainnya yang dianggap mendukung hubungan yang lebih hangat dengan Tiongkok daratan.

Inti permasalahannya adalah klaim Tiongkok atas Taiwan yang mempunyai pemerintahan sendiri.

Presiden Tiongkok Xi Jinping telah berjanji akan membawa Taiwan ke bawah pemerintahannya, dan telah menetapkan tahun 2049 sebagai target tanggal untuk "mewujudkan impian China" -- meskipun banyak warga Taiwan yang menganggap diri mereka sebagai bagian dari negara yang terpisah.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemilu Taiwan Hari Ini

Hari ini, Sabtu (13/1) warga Taiwan berhak untuk menentukan siapa calon presiden selanjutnya.

Warga di negara demokrasi ini sudah mulai mengantri untuk memberikan dua suara. Satu untuk presiden Taiwan dan satu lagi untuk memilih badan legislatif yang beranggotakan 113 orang.

Data resmi menyebutkan lebih dari 19,5 juta pemilih berhak memilih hari ini, dikutip dari BBC, Sabtu (13/1/2024).

Di distrik Yonghe di New Taipei City misalnya, para pemilih terus berdatangan ke sekolah dasar sambil memegang slip suara mereka.

Presiden Tsai Ing-wen sebelumnya juga hadir di sini, bersama dengan calon wakil presiden dari DPP partainya, Hsiao Bi-Khim.

Bagi seorang pemilih muda, ini adalah momen yang penuh dengan berbagai kemungkinan. “Dengan pemilu kali ini, era DPP dan [partai oposisi] KMT [mendominasi politik] telah berakhir berkat adanya partai baru. Ini waktunya bagi generasi muda untuk hadir dan membuat diri mereka didengar,” kata Huang, seorang tentara berusia 28 tahun.

 

3 dari 3 halaman

Terobosan Bagi Kaum Muda

Para pengamat mengatakan, Partai Rakyat Taiwan telah membuat terobosan dalam meraih dukungan, khususnya di kalangan pemuda.

Namun orang lain melihat sesuatu secara berbeda.

“Saya lahir di Taiwan. Kami sedang berjalan di jalur demokrasi dan kemajuan, kami tidak bisa mundur,” kata Nyonya Liu, yang bekerja di industri asuransi.

“Saya tidak takut dengan ancaman Tiongkok, kita harus membela diri. Bagaimanapun, tidak masalah siapa yang menang, Anda tidak akan menyelesaikan masalah ketegangan, Anda hanya meneruskannya ke generasi berikutnya,” tambahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat