, Sydney - Paket misterius berisi lebih dari 120 kilogram (260 pon) kokain terdampar di sebuah pantai Australia selama periode Natal.
Polisi Australia mengatakan pada Rabu 27 Desember 2023 bahwa mereka menjelajahi pantai setelah paket misterius yang diyakini berisi lebih dari 120 kilogram kokain itu terdampar.
Mengutip AFP, Jumat (20/12/2023), kumpulan pertama berisi 39 bongkahan seperti batu bata seberat satu kilogram yang diduga berisi kokain bertatahkan teritip ditemukan pada Jumat 22 Desember di dekat Pantai Magenta, sebelah utara Sydney, kata polisi.
Advertisement
Sejak itu, 85 paket lainnya dengan ukuran yang sama telah terlihat di sepanjang sekitar 80 kilometer (50 mil) garis pantai New South Wales, kata polisi negara bagian Australia itu.
"Polisi mendesak masyarakat untuk melaporkan paket mencurigakan apa pun," kata Kepala Detektif Inspektur Jason Weinstein dalam sebuah pernyataan.
"Detektif dan polisi spesialis saat ini menyisir pantai dan garis pantai untuk mencari paket yang belum terselesaikan dan bekerja di belakang layar untuk memastikan kami menemukan dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab," kata Weinstein, yang merupakan direktur komando kejahatan negara bagian tersebut.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
WNA Eropa, Australia, dan India Jadi Pelaku Terbanyak Pelanggaran Narkotika di Bali
Bicara soal narkoba, warga Negara dari negara Eropa, Australia, dan India tercatat menjadi pelaku terbanyak pelanggaran kasus narkotika di Pulau Dewata Bali, hal itu diungkapkan oleh pihak Bea Cukai Ngurah Rai Bali.
Perlakuan pencegahan terhadap wisatawan asing yang membawa narkotika Direktorat Jenderal Bea Cukai Ngurah Rai, Bali melakukan peningkatan pengawasan terkhusus menjelang Hari Natal dan Tahun Baru mendatang.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai, Mira Puspita Dewi dalam kegiatan media gathering bersama awak media di Bali.
Dirinya mengaku tahun 2023 pihaknya telah menangani kasus narkotika sebanyak 112 kasus di tiga provinsi Bali, NTB, dan NTT dengan potensi kerugian negara hingga Rp53 miliar.
Sementara Bali menjadi penyumbang angka terbanyak kasus pelanggaran penggunaan narkotika sebanyak 89 kasus penindakan penggunaan narkotika.
Penindakan yang dilakukan oleh Bea Cukai Ngurah Rai pada tahun 2023 mengalami peningkatan daripada tahun sebelumnya, di mana periode Januari hingga Oktober 2022 pelanggaran narkotika di Bali sebnayak 69 kasus, 11 kasus di NTB, dan 2 kasus di NTT.
"Pelaku terbanyak WN Eropa, disusul Australia dan India. Terbanyak penindakan di Bali," kata dia kepada awak media di Denpasar, Rabu (6/12/2023).
Sementara itu, Kepala Kanwil DJBC Ngurah Rai, Susila Brata menjelaskan pihaknya melakukan pengamanan lebih menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2024 beberapa minggu ke depan. Pihaknya membentuk peningkatan pengamanan dan personel satuan tugas (satgas) bekerja sama dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
"Banyaknya modus baru dengan tidak mengesampingkan modus lama dalam upaya penyelundupan narkotika melalui Bandara Ngurah Rai," tutur dia.
Advertisement
Penemuan 1,4 Ton Kokain di Australia Catatkan Sejarah
Sementara itu, sebuah sindikat narkoba transnasional menggunakan yacht--perahu pesiar--untuk berlayar ke sebuah "kapal induk" yang menunggu mereka di perairan internasional.
Namun rencana tersebut berhasil digagalkan polisi federal Australia dan berujung pada penemuan kokain terbesar dalam sejarah negara itu, yakni 1,4 ton kokain.
Kokain senilai US$ 312 juta atau setara dengan Rp 4,1 triliun itu disita dari yacht Elakha di South Coast, New South Wales pada Kamis malam waktu setempat. Demikian seperti dikutip dari 9news.com.au, Senin, (6/2/2017).
Penangkapan sindikat narkoba ini juga melibatkan pihak bea cukai Selandia Baru yang telah melacak jejak Elakha selama empat tahun terakhir. Mereka berbagi data intelijen dengan mitra di Australia melalui operasi "Anzac spirited".
"Yacht itu berangkat dari Selandia Baru ke "kapal induk" di selatan Samudra Pasifik dan kemudian dicegat pada jarak 370 kilometer dari lepas pantai," ujar pejabat polisi federal Australia, Neil Gaughan.
Menurut pihak berwenang, pria Selanda Baru berusia 63 tahun dan seorang lainnya yang memiliki kewarganegaraan ganda Swiss-Fiji berusia 54 tahun berada di atas yacht tersebut.
Tak lama, sekitar tiga orang lainnya juga ikut ditahan di Sydney dan South Coast. Mereka dituduh berencana melakukan pertemuan di yacht.
Kelak, mereka yang ditangkap akan menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup.
"Sindikat ini berniat untuk membawa kesengsaraan signifikan kepada rakyat Australia. Setiap sindikat kejahatan terorganisir cepat atau lambat akan tertangkap," tegas Gaughan.
Selain menemukan kokain, polisi juga ikut menyita uang tunai dalam jumlah besar, perhiasan, dan perangkat elekktronik. Aparat penegak hukum pun berharap dapat melakukan lebih banyak penangkapan.
Gaughan menerangkan, "kapal induk" tengah diselidiki. Bahkan pemilik Elakha disebutnya menjadi salah satu pihak yang dipidanakan.
Menteri Kehakiman Federal, Michael Keenan berharap penangkapan kali ini akan menaikkan harga jual kokain di Australia--yang sudah relatif tinggi.
"Jelas ini merupakan pukulan besar bagi pemasok obat-obatan terlarang di Australia, terutama kokain," terang Keenan.
Alasan tingginya harga kokain yang mencapai sembilan kali lipat di Australia inilah yang menjadi daya tarik para pengedar.
Sindikat Australia ini disebut telah saling mengenal selama beberapa dekade dan memiliki hubungan dengan kelompok Selandia Baru.
Selundupkan Kokain Rp 2,2 Miliar, Mantan Atlet Olimpiade Divonis Bersalah
Sementara itu, atlet Olimpiade, Nathan Baggalay, dan adiknya Dru Baggaley, dinyatakan bersalah karena berusaha menyelundupkan kokain ke Australia. Kokain itu seharga 200 juta dolar Australia (Rp 2,2 triliun).
Nathan adalah atlet yang bertanding di Olimpiade Athena 2004 di cabang olahraga kayak.
Dilaporkan BBC, Jumat (2/4/2021), Baggaley bersaudara masih mengaku tidak bersalah atas perbuatan tersebut. Keduanya ditangkap pada 2018.
Penangkapan duo Baggaley cukup dramatis dan melibatkan pasukan laut dan udara Australia.
Dru dan satu pelaku lain, Anthony Draper, menempuh perjalanan laut untuk mengambil barang haram itu di sebuah kapal asing. Namun, mereka ketahuan pesawat pengintai dan diekor oleh kapal angkatan laut.
Dru ketahuan melemparkan paket-paket kokain ke kapalnya. Mereka kemudian ditangkap oleh polisi Queensland.
Dru berkilah bahwa ia berpikir ia sedang mengambil tembakau dan bukan kokaina.
Ia juga mengaku diculik oleh Draper dan keluarganya diancam jika tidak mau terlibat.
Di lain pihak, Draper berkata direkrut oleh Dru untuk mengambil "smoko" yang ia kira sebagai ganja.
Hukuman Draper dikurangi setelah bersaksi melawan Baggaley bersaudara.
Sementara, Nathan Braddley yang meraih dua perak Olimpiade merupakan sosok yang menyewa kapal dan mengatur telepon satelit dan sistem navigasi.
Ia mengaku kapal itu ia beli melalui uang yang diberikan oleh Draper, dan ia diberitahu kapal itu untuk bisnis menonton paus.
ABC News menyebut kakak-adik itu terancam hukuman penjara seumur hidup.
Terkini Lainnya
WNA Eropa, Australia, dan India Jadi Pelaku Terbanyak Pelanggaran Narkotika di Bali
Penemuan 1,4 Ton Kokain di Australia Catatkan Sejarah
Selundupkan Kokain Rp 2,2 Miliar, Mantan Atlet Olimpiade Divonis Bersalah
Natal
Narkoba
Kokain
Australia
Misterius
Misteri
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Lumat Kosta Rika, Kolombia Makin Dekat dengan Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Hasil Copa America 2024: Hajar Kosta Rika 3-0, Kolombia Selangkah Lagi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil di Indosiar dan Vidio, Sabtu 29 Juni Pukul 08.00 WIB
4 Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Copa America, Plus Era Keemasan dan Pemain Legenda yang Menentukan Prestasi
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
MUI Ajak Masyarakat Dukung Polri Berantas Judi Online dan Pinjol
Soal Bandar Judi Online Terdeteksi di Indonesia, Kapolri: Penelusuran Sampai Titik Puncak
HEADLINE: PPATK Membongkar Ada 1.000 Anggota DPR dan DPRD Terlibat Judi Online, Siap Buka Data?
Judi Online Merebak, Begini Islam Memandang Hal Tersebut
Gara-Gara Judi Online dan Pinjol, Kasus Perceraian di Depok Meningkat
Kominfo Luncurkan Dua Aplikasi Pemberantasan Judi Online
Pilkada 2024
Buka Mukerwil DPW PPP Kepri, Mardiono Sebut Akan Siapkan Calon Terbaik di Pilkada 2024
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Survei Pilkada Tana Tidung: Said Agil Unggul Tipis dari Petahana
Pengamat Nilai Program Pro Rakyat Sekda Majalengka Eman Suherman Bisa Raih Dukungan di Pilkada 2024
Jelang Pilkada Indramayu, Kelompok Petani Milenial Akui Kinerja Nina Agustina
Pj Gubernur Kalbar Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
28 Juni 1836: Wafatnya James Madison, Presiden Ke-4 Sekaligus Salah Satu Bapak Pendiri Amerika Serikat
Populer
Hujan Lebat Picu Atap Bandara di New Delhi India Runtuh, 1 Orang Tewas dan Sejumlah Penerbangan Domestik Dibatalkan
Joe Biden dan Donald Trump Mulai Debat Capres AS 2024 Pertama Tanpa Jabat Tangan, Perang Israel Vs Hamas di Gaza Salah Satu Fokusnya
Desain Loreng Harimau Seragam Malaysia untuk Olimpiade Paris yang Dinilai Terlihat Murahan dan Tuai Cemooh Publik
Suara Serak Saat Debat Capres 2024 Perdana Disorot, Joe Biden Disebut Tengah Berjuang Lawan Flu
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
Soal Usia Sepuh Saat Jabat Presiden AS, Joe Biden: Donald Trump Lebih Muda Tapi Kurang Kompeten
Waspada! Marah-marah Bisa Picu Risiko Terkena Serangan Jantung
Mengenal Sekolah Perempuan di NTT: Mama-mama Belajar Berani Bersuara Lawan Kekerasan Terhadap Wanita dan Anak
Gempa M 7,2 Guncang Peru Selatan, Getaran Terasa hingga Ibu Kota dan Buat Tempat Tidur Goyang
Warga Ethiopia Kini Hidup di Tahun 2016 dan Bukan 2024, Begini Sejarahnya
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Jerman vs Denmark: Tim Panser Ogah Menanggung Malu
Prediksi Euro 2024 Swiss vs Italia: Tidak Mudah Singkirkan Juara Bertahan
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Lolos dari Jalur Neraka di Babak Gugur Euro 2024, Bek Timnas Inggris Pantang Anggap Remeh Lawan
Meriahkan UEFA Euro 2024, EA Sports FC Mobile Gelar Exhibition dan Turnamen Seru di Sarinah
Berita Terkini
Infografis PPATK Kuak 1.000 Orang di DPR dan DPRD Main Judi Online
Steam Summer Sale 2024 Dimulai! Ratusan Game Populer Didiskon Besar-besaran
Mengenal Penyakit Hepatitis A hingga E dan Peluang Kesembuhannya
Prediksi Euro 2024 Jerman vs Denmark: Tim Panser Ogah Menanggung Malu
Saksikan Mentari TV Fest Ceria 2024 Tanggal 29 Juni Live Non Stop di VIDIO, Hadirkan Cipung dan Nagita
Siap-siap, Barang China Bakal Kena Bea Masuk hingga 200%
Kuasa Hukum Wina Natalia Ungkap Perceraian dengan Anji Belum Final, Masih Didoakan Balikan Lagi
Peluang Bonus Demografi di IKN Seolah Positif tapi Semu, Kepala BKKBN Jelaskan Alasannya
PPIH Fasilitasi Jemaah Haji Belum ke Masjidil Haram, Bisa Doa di Depan Ka’bah
Bansos Jokowi Dikorupsi Rp125 Miliar, KPK: Isi Beras, Minyak Goreng, Biskuit
6 Potret Kebersamaan Fuji dan Rebecca Klopper, Nge-gym dan Dinner Bareng
Berkelana ke Masa Depan nan Futuristik di Wonderlab, Bisa Ngobrol dengan Metahuman bak Bestie
Penasihat Coinbase Masuk Tim Kampanye Joe Biden di Pilpres AS
Pefindo Beri Rating idAAA/Stable Outlook untuk InJourney, Apa Pendorongnya?