uefau17.com

OIKN Jawab Sejumlah Tantangan Capai Target Net Zero 2045 - Global

, Dubai - Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi guna mencapai target Net Zero 2045.

“Kami memahami bahwa tidak mudah untuk mencapai tujuan ini, mengingat beberapa faktor,” kata Myrna dalam acara side event COP28 bertajuk Realizing Net Zero Emissions Indonesia's New Capital City 2045, Selasa (5/12/2023).

“Di sektor FOLU misalnya, kita harus menghadapi situasi saat ini dimana sebagian besar ekosistem hutan sedang terdegradasi.”

Menurutnya, ini merupakan warisan masa lalu dimana industri ekstraktif telah mengubah hutan alam menjadi hutan monokultur, kelapa sawit, dan pertambangan batu bara.

“Demikian pula dengan kebakaran hutan di Kalimantan Timur pada tahun 1990an yang menghancurkan sebagian besar hutan di kawasan yang kini menjadi IKN,” kata Myrna.

Meskipun demikian, kebijakan dan program reboisasi adalah suatu keharusan, kata Myrna.

“Perencanaan tata ruang kami telah menetapkan 65 persen IKN sebagai kawasan lindung yang perlu direboisasi.”

“Kami harus bekerja keras di bidang ini. Bukan sekedar menanam pohon tetapi membangun kembali hutan yang sehat dengan keanekaragaman hayati yang lebih baik.”

Tahun depan OIKN akan meluncurkan Nature Positive Plan sebagai dokumen lain yang melengkapi RLDC Nusantara.

“Untuk melakukan reboisasi dan mengendalikan deforestasi, kami juga telah menerapkan kebijakan moratorium izin baru kelapa sawit dan pertambangan.”

“Begitu pula dengan penegakan hukum terhadap aktivitas penambangan liar yang dilakukan bersama kementerian dan lembaga hukum lainnya melalui satuan tugas khusus penambangan liar.”

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Di COP28 OIKN Sebut Ingin Tingkatkan Keanekaragaman Hayati Nusantara

Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) menyebut Nusantara akan tetap meningkatkan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut dan terus melakukannya di tengah target men also Net Zero tahun 2045.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Pembangunan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN, Pungky Widiaryanto dalam acara side event COP28 bertajuk Realizing Net Zero Emissions Indonesia's New Capital City 2045. 

“Nusantara bukan hanya kota yang berketahanan tetapi juga kota yang memiliki sifat positif, dan kami ingin meningkatkan keanekaragaman hayati. Kami tahu bahwa ada banyak keanekaragaman yang lebih baik di Nusantara,” kata Pungky Widiaryanto, di Paviliun Indonesia Dubai Expo City, Selasa (5/12/2023).

“Tidak hanya di darat tetapi juga di laut, misalnya , lumba-lumba di Teluk Balikpapan.” 

Pungky juga menegaskan bahwa target pada tahun 2045 ini juga selaras dengan kebijakan nasional.

Nantinya segala upaya yang telah ditargetkan oleh pihak OIKN tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tapi juga melibatkan banyak pihak.

“Nusantara adalah wilayah yang cukup besar dan akan berstatus administratif dan lokal. Lantaran kami akan melibatkan komunitas lokal dan juga masyarakat adat,” kata Pungky.

3 dari 3 halaman

Bambang Susantono: Dunia Ambil Bagian

Pada kesempatan itu juga Pungky menjelaskan bahwa OIKN baru saja meluncurkan dokumen Nusantara's Net Zero Emission Strategy.

“Ini adalah salah satu indikator kinerja utama kita (Indonesia) untuk mendapat target Net Zero pada tahun 2045.”

Dokumen Nusantara's Net Zero Emission Strategy/RLDC ini telah diluncurkan oleh Kepala OIKN Bambang Susantono pada Minggu (3/12).

“Secara resmi saya meluncurkan Strategi Net Zero Emission Nusantara,” kata Kepala OIKN Bambang Susantono yang kemudian disambut oleh tepuk tangan oleh tamu undangan.

“Saya juga meminta agar semua pemerintah subnasional di seluruh dunia mengambil tindakan kolektif dan langkah-langkah tegas dan berdampak untuk melawan meningkatnya ancaman lingkungan yang kita hadapi.”

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat