, Washington DC - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau hendak mendukung gencatan senjata di Gaza antara Hamas vs. Israel. Ucapan Trudeau berbeda dari para pemimpin Amerika Serikat dan Inggris yang masih ogah mendukung gencatan senjata.
Sayangnya, Justin Trudeau malah tidak jadi ngomong gencatan senjata. Momen itu sudah terlanjur tersebar di media sosial.
Baca Juga
VIDEO: Perundingan Gencatan Senjata Gaza Terus Macet
Cek Fakta: Klarifikasi Video 100 Anak Korban Perang Gaza Diselamatkan ke Hotel di Indonesia
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
"Kita butuh gencatan ... uh, kita perlu adanya jeda kemanusiaan jadi kita bisa mengalirkan ... kita harus menggecatan level kekerasan yang kita lihat," ujar Justin Trudeau saat memberikan keterangan pers di Washington, DC, dikutip Senin (6/11).
Advertisement
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkata menolak adanya gencatan senjata. Hal senada diberikan mantan menlu AS Hillary Clinton.
Hillary Clinton berkata gencatan senjata bakal dimanfaatkan Hamas untuk membangun persenjataannya.
Perdana Menteri UK Rishi Sunak juga menolak gencatan senjata dan memilih jeda kemanusiaan, sama seperti Trudeau.
Sekjen PBB Antonio Guterres, Ketua UNICEF Catherine Russell, dan Sekjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus telah berkali-kali mendukung gencatan senjata di Jalur Gaza, tetapi suara mereka tidak diindahkan.
Israel terus membombardir Palestina, ribuan orang tewas, warga yang sekarat pun tak terhitung. Rumah tak lagi jadi tempat melindungi mereka dari serangan, karena ikut rata dengan tanah. Begitu gambaran terakhir situasi Gaza menurut kesaksian Sabreen ...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
PBB: Rata-rata Satu Anak Tewas Setiap 10 Menit Akibat Serangan Israel ke Gaza
![Suar Terangi Langit Malam di Gaza](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/usaghGJO2V78B93QV555PTTzzNo=/0x367:5488x3460/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4635974/original/082701800_1699148623-Suar_Terangi_Langit_Malam_di_Gaza-AP__4_.jpg)
Sebelumnya dilaporkan, Kantor PBB di Jenewa, Swiss, menguraikan skala mengerikan serangan Israel terhadap Gaza dengan mengutip laporan Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
"Rata-rata, satu anak terbunuh dan dua anak terluka setiap 10 menit selama perang di #Gaza, lapor UNRWA.
Total warga Palestina di Gaza yang tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 menurut otoritas kesehatan Gaza mencapai 10.022, di mana 4.104 di antaranya adalah anak-anak. Demikian seperti dilansir The Guardian, Senin (6/11).
Pada Jumat (3/11), Direktur UNRWA Thomas White mengungkap hal yang tidak kalah memilukan, yaitu rata-rata warga Palestina di Gaza hidup dari dua potong roti yang terbuat dari tepung yang ditimbun PBB.
White mendefinisikan Gaza sebagai panggung kematian dan kehancuran. Tidak ada tempat aman di Gaza, kata dia, orang-orang mengkhawatirkan kehidupan mereka, masa depan mereka, dan kemampuan mereka untuk memberi makan keluarga.
Seorang film-maker di Gaza, Bisan Owda, menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan yang dikabarkan telah melintasi Rafah tidak menjangkau warga di Gaza utara, tempatnya berada saat ini.
"Bantuan kemanusiaan tidak mencapai wilayah utara, mereka ke selatan ... Kebanyakan orang berada di utara. Kami butuh bahan bakar, kamu butuh pasokan medis, kami butuh makanan ... Kami lapar, kami seharusnya makan sehari sekali, tapi kali ini bahkan kami tidak bisa makan sekalipun. Eksistensi kami tidak ada nilainya, uang kami tidak ada nilainya ... tidak ada apapun," ungkap Bisan.
Advertisement
Gaza Sekarat
![Warga Tinggalkan Kota Gaza](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/jzigxdACm_r_9mE4bGf5zNYo4nU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4609759/original/080133400_1697193621-20231013-Gelombang_Pengungsi-AFP_1.jpg)
Kepala Urusan Bantuan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths mengungkapkan bahwa negosiasi intensif sedang dilakukan antara pihak berwenang dari Israel, Mesir, Amerika Serikat (AS), dan PBB mengenai izin masuk bahan bakar ke Gaza.
Bahan bakar, tegas Griffiths, sangat penting untuk operasional institusi, rumah sakit, dan distribusi air serta listrik.
Menggemakan pernyataan Griffiths, Hastings mengatakan, "Generator cadangan, yang sangat penting untuk menjaga rumah sakit, pabrik desalinasi, fasilitas produksi makanan dan layanan penting lainnya satu per satu berhenti beroperasi karena kehabisan pasokan bahan bakar."
Tidak kalah penting adalah pasokan gas yang dibawa ke Gaza dari Mesir oleh pihak swasta sebelum perang Hamas Vs Israel meletus semakin menipis.
"Organisasi bantuan seperti UNRWA tidak akan bisa turun tangan dan meniru jaringan distribusi yang dilakukan sektor swasta untuk barang penting ini," tutur White.
Hampir 600.000 orang, kata White, berlindung di 149 fasilitas UNRWA, di mana besar adalah sekolah. Namun, diakuinya bahwa pihaknya telah kehilangan kontak dengan banyak orang di Gaza utara, tempat Israel melakukan operasi darat dan udara yang intens pasca serangan Hamas 7 Oktober.
Rata-rata 4.000 pengungsi di Gaza tinggal di sekolah tanpa sumber daya untuk menjaga sanitasi yang layak.
"Kondisinya sangat menyedihkan, di mana perempuan dan anak-anak tidur di ruang kelas dan laki-laki tidur di luar, di tempat terbuka," ungkap White.
PBB tidak bisa memberi mereka keamanan, tegas White, sambil merujuk pada lebih dari 50 fasilitas UNRWA yang terdampak konflik, termasuk lima yang terdampak langsung.
"38 orang tewas di tempat penampungan kami. Saya khawatir dengan pertempuran yang terjadi di wilayah utara saat ini, jumlah tersebut akan bertambah secara signifikan," ujarnya.
PBB Tak Berdaya
![Gaza Palestina](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/jon_BjIIjcrg-_MZyJyrEg8P7Bc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4606230/original/067412400_1696988147-20231011-Gaza-Palestina-AP-5.jpg)
Griffiths membeberkan bahwa 72 staf UNRWA tewas sejak 7 Oktober.
"Saya pikir ini adalah jumlah tertinggi staf PBB yang hilang dalam konflik," kata Griffiths.
"Total lebih dari 9.000 orang yang terbunuh di Gaza adalah empat kali lebih banyak dibandingkan konflik 50 hari antara Israel dan Hamas di Gaza pada tahun 2014 ketika lebih dari 2.200 warga Palestina terbunuh."
Griffiths menambahkan bahwa jumlah korban sebenarnya hanya akan muncul setelah puing-puing di Gaza dibersihkan. Dia menyerukan jeda kemanusiaan demi memungkinkan bantuan sampai ke tangan yang membutuhkan.
Di lain sisi, Griffiths mendesak pula pembebasan segera sandera oleh Hamas dan perlindungan seluruh warga sipil oleh kedua belah pihak sebagaimana yang diwajibkan berdasarkan hukum kemanusiaan internasional.
Namun, desakan Griffiths dikritik oleh Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour. Pasalnya, alih-alih menggunakan terminologi gencatan senjata, Griffiths menyuarakan jeda kemanusiaan, istilah yang dipilih oleh AS.
"Itu berarti, Israel terus membunuh warga Palestina, namun sesekali memberi kami waktu beberapa jam untuk mendapat makanan dan barang lainnya," sebut Mansour.
Seperti halnya Israel, AS menentang gencatan senjata karena menilai hal itu dapat menguntungkan Hamas. Dan Washington memilih memakai istilah jeda kemanusiaan untuk mengizinkan bantuan masuk.
Mansour menggarisbawahi bahwa gencatan senjata sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.
"Hampir 50 persen dari seluruh bangunan di Jalur Gaza telah dihancurkan oleh Israel dan situasi yang dihadapi warga Palestina tidak lagi dapat dipahami dan digambarkan," imbuhnya. "Hal ini mengharuskan kita semua melakukan segala yang kita bisa untuk menghentikannya."
![Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (/Gotri/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/R-ThyA3hL1ZQ6byMIA5aWx2GOFc=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4604493/original/013896000_1696856153-Infografis_SQ_Hamas-Israel_Perang_Lagi__Ini_Respons_Dunia.jpg)
Terkini Lainnya
VIDEO: Perundingan Gencatan Senjata Gaza Terus Macet
Cek Fakta: Klarifikasi Video 100 Anak Korban Perang Gaza Diselamatkan ke Hotel di Indonesia
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
PBB: Rata-rata Satu Anak Tewas Setiap 10 Menit Akibat Serangan Israel ke Gaza
Gaza Sekarat
PBB Tak Berdaya
Kanada
Gaza
Justin Trudeau
Jalur Gaza
Hamas
Rekomendasi
Cek Fakta: Klarifikasi Video 100 Anak Korban Perang Gaza Diselamatkan ke Hotel di Indonesia
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
Hubungi Prabowo Subianto, PM Malaysia Doakan Pulih dari Operasi Kaki-Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Pejabat Hamas: Tak Ada Kemajuan Soal Diskusi Gencatan Senjata
Aksi Dua Lipa di Festival Glastonbury 2024 Jadi Ajang Perang Bendera Antara Pendukung Palestina dan Israel
Relawan Dokter Ungkap Pengalaman Bertugas di Jalur Gaza, Tangani Luka Tembak dan Ledakan Jadi Pekerjaan Sehari-hari
AS Pasok 14.000 Lebih Bom Seberat 970 Kg ke Israel Sejak 7 Oktober 2023
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
TODAY IN HISTORY
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Populer
Swedia Sahkan UU yang Izinkan Kakek-Nenek Dapat Cuti Berbayar untuk Merawat Cucu
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
Warga Korea Utara Mulai Wajib Kenakan Pin Kim Jong Un
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
Hubungi Prabowo Subianto, PM Malaysia Doakan Pulih dari Operasi Kaki-Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Jutaan Nyamuk Wolbachia Dilepas di Hawaii, Demi Selamatkan Spesies Burung dari Kepunahan
Polisi Australia Tangkap Remaja 14 Tahun Pelaku Penusukan di Universitas Sydney
Mengenal Omega Centauri, Gugus Bintang Paling Terang dan Padat
Petaka Pertemuan Keagamaan di India, 87 Orang Tewas Terinjak Akibat Berdesakan
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
KPK Sebut Korupsi di PT Pelni Rugikan Negara Rp9 Miliar
Rincian Biaya Admin BRI 2024 per Bulan, Simak Pula Bank Lainnya
IHSG Dibuka Perkasa, Sektor Saham Transportasi Menjulang Tinggi
Ribuan Buruh Mau Kepung Istana Negara, Minta PHK Sektor Tekstil hingga logistik Dihentikan
Haji Thoriq Jadi Meme di Mana-Mana, Thariq Halilintar Siapkan Umrah Gratis bagi Orang Terkreatif
Pekerja Tekstil yang Dipecat Tak Dapat Jaminan Kehilangan Pekerjaan, DPR Minta BPJS Telusuri
7 Khasiat Torpedo Sapi yang Jarang Diketahui, Tak Kalah dari Torpedo Kambing
3 Doa Pembuka Pintu Rezeki Secepat Kilat dan Pelunas Utang dari Imam Nawawi
iPhone 16 Pro Max akan Dilengkapi Baterai Berkapasitas Besar, Fans Apple Antusias!
Rekomendasi Set Top Box untuk TV Tabung Bersertifikat Kominfo, Simak Cara Memasangnya
Harga Emas Antam Turun Tipis Hari Ini, Cek Rinciannya
Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Paguyuban Pedagang Madura: Bukti Pemerintah Tak Peka
Sempat Dikira Kambing, Korban Tewas Kebakaran SPBU di Pati Ternyata Sopir Espass
Kecelakaan Pesawat Jet Militer Subsonik Su-25 Georgia Saat Latihan, Pilot Tewas