, Bogota - Pada Jumat (9/6/2023), di tengah malam di jantung hutan Kolombia, radio tentara berbunyi: "Keajaiban, keajaiban, keajaiban, keajaiban."
Kode tersebut mengungkapkan bahwa empat anak yang hilang di Hutan Amazon selama 40 hari seluruhnya telah ditemukan dalam kondisi hidup.
Baca Juga
Anak-anak, yang merupakan anggota masyarakat adat Huitoto itu, hilang sejak pesawat Cessna 206 yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan pada dini hari tanggal 1 Mei 2023. Tragedi itu membunuh ibu mereka, satu pilot, dan seorang co-pilot, meninggalkan anak-anak yang masing-masing berusia 13, sembilan, empat, dan 11 bulan, terdampar di daerah yang penuh dengan nyamuk, ular, bahkan jaguar.
Advertisement
Tim penyelamat awalnya mengkhawatirkan yang terburuk, namun jejak kaki, buah-buahan liar yang dimakan sebagian, dan petunjuk lain segera memberi mereka harapan bahwa anak-anak itu kemungkinan masih hidup setelah meninggalkan lokasi kecelakaan pesawat untuk mencari bantuan.
Selama enam pekan, keempat anak tersebut berjuang melawan ketidakmungkinan yang oleh Presiden Kolombia Gustavo Petro disebut sebagai contoh kelangsungan hidup total yang akan dikenang dalam sejarah.
'Anak Hutan'
Berasal dari kelompok adat Huitoto, keempat anak Keluarga Mucutuy tersebut tidak asing dengan aktivitas berburu hingga memancing. Sang kakek, Fidencio Valencia, mengatakan bahwa anak tertua, Lesly dan Soleiny, sangat mengenal hutan.
Sementara bibi para bocah tersebut, Damarys Mucutuy, menuturkan bahwa keluarga mereka secara teratur memainkan "survival game" atau "permainan bertahan hidup".
"Saat bermain, kami mendirikan seperti kemah kecil," kenangnya seperti dilansir BBC, Senin (12/6/2023). "Lesly yang berusia 13 tahun tahu buah apa yang tidak boleh dimakan karena banyak buah beracun di hutan. Dan dia juga tahu cara merawat bayi."
Pasca kecelakaan, Lesly pun membangun tempat berlindung darurat dari dahan yang disatukannya dengan menggunakan karet rambutnya. Dia juga menemukan Farina atau tepung singkong di antara reruntuhan pesawat.
Menurut salah satu tokoh adat yang ikut dalam pencarian, Edwin Paki, anak-anak itu bertahan hidup dengan Farina sampai itu habis dan setelahnya mereka memakan biji-bijian.
"Ada buah yang mirip markisa, namanya avichure," kata Paki. "Mereka mencari pohon avichure sekitar satu setengah kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat."
Ketua Colombian Institute of Family Welfare Astrid Caceres mengungkapkan bahwa periode anak-anak itu menghilang terjadi saat "hutan sedang panen".
Di luar urusan makan, tetap saja anak-anak tersebut menghadapi tantangan signifikan untuk bertahan hidup di lingkungan yang tidak ramah.
Pada satu waktu, kata Presiden Petro, anak-anak tersebut bahkan harus membela diri dari anjing liar.
Pemimpin kelompok Guanano di Vaupes, bagian tenggara Kolombia tempat anak-anak tersebut dibesarkan, mengungkapkan bahwa bocah-bocah itu dibesarkan oleh nenek mereka yang merupakan seorang tetua adat yang dihormati secara luas.
"Mereka menggunakan apa yang mereka pelajari di masyarakat, mengandalkan pengetahuan leluhur untuk bertahan hidup," ujarnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ibarat Pencarian Kutu di Karpet
![Ilustrasi Hutan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/R10tr1cWE44awtmDibExrpqXQEw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3286711/original/026845900_1604473624-fog-3622519_1280.jpg)
Saat pencarian berlanjut, para pejabat di Bogota mendapat tekanan karena dinilai lamban. Presiden Petro juga menghadapi kritik setelah kantornya mempublikasikan twit palsu yang mengatakan bahwa anak-anak itu telah ditemukan.
Pihak berwenang menjatuhkan 10.000 selebaran dengan tips bertahan hidup yang ditulis dalam bahasa Spanyol dan bahasa pribumi Huitoto, serta helikopter membunyikan pesan dari nenek mereka lewat pengeras suara untuk meyakinkan anak-anak tersebut bahwa mereka sedang dalam pencarian.
Namun, tanpa sepengetahuan media, pencarian oleh tentara semakin menemukan titik terang.
"Dalam beberapa kesempatan, tim penyelamat lewat dalam jarak 20 hingga 50 meter dari tempat anak-anak itu ditemukan," kata komandan pencarian Jenderal Pedro Sanchez.
Pada saat anak-anak ditemukan, sekitar 150 tentara dan 200 sukarelawan dari kelompok masyarakat adat setempat terlibat dalam operasi tersebut, yang menyisir area seluas lebih dari 300 km persegi.
"Ini bukan pencarian jarum di tumpukan jerami, ini pencarian kutu kecil di karpet yang luas karena mereka terus bergerak," kata Jenderal Sanchez.
Dan pada Jumat, setelah pencarian selama lebih dari sebulan, anjing spesialis penyelamat menemukan anak-anak tersebut.
"Kata-kata pertama dari putri tertua Lesly, yang menggendong adik bayinya adalah 'Saya lapar'," kata salah satu penyelamat kepada RTVC Kolombia.
Adapun salah satu anak laki-laki, yang sedang berbaring, bangkit, dan mengatakan, "Ibu saya sudah meninggal".
Sebuah video yang dibagikan oleh Kementerian Pertahanan Kolombia memperlihatkan anak-anak tersebut diangkat ke dalam helikopter untuk kemudian diterbangkan ke Bogota, di mana ambulans membawa mereka ke rumah sakit untuk perawatan medis lebih lanjut.
Keluarga anak-anak tersebut berterima kasih kepada militer Kolombia karena terus melakukan pencarian meskipun kemungkinan kecil untuk bertahan hidup, dan mereka mendesak pemerintah untuk membawa pulang anak-anak tersebut secepat mungkin.
"Saya tidak pernah kehilangan harapan, saya selalu mendukung pencarian. Saya merasa sangat senang, saya berterima kasih kepada Presiden Petro dan 'orang-orang sebangsa' saya yang melewati begitu banyak kesulitan," kata nenek para bocah tersebut.
Presiden Petro juga memuji upaya tentara dan para sukarelawan, menyebutnya sebagai "pertemuan pengetahuan: pribumi dan militer". Dia menambahkan bahwa "inilah jalan perdamaian yang sebenarnya".
Secara khusus, Presiden Petro memuji keempat anak korban kecelakaan pesawat tersebut.
"Mereka adalah anak-anak hutan dan sekarang mereka juga anak-anak Kolombia," ujarnya.
Alex Rufino, ahli pribumi, mengatakan kisah sebenarnya terletak pada "hubungan spiritual mereka dengan alam".
"Hutan tidak hanya hijau, tetapi ada energi kuno yang berhubungan dengan populasi," tutur Rufino.
"Sulit untuk memahami ini, saya tahu, tetapi ini adalah kesempatan yang baik bagi masyarakat, umat manusia, untuk belajar tentang perbedaan pandangan... Ibu yang sama, yang menjadi arwah setelah kecelakaan itu, melindungi mereka. Dan baru sekarang dia akan mulai beristirahat."
Terkini Lainnya
Jurnalis Kolombia Jorge Mendez Ditembak Mati di Kawasan Perkebunan Koka Dekat Venezuela, Geng Narkoba Dalangnya?
Hasil Copa America 2024: Hajar Kosta Rika 3-0, Kolombia Selangkah Lagi ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Kolombia Menang Tipis Atas Paraguay di Laga Perdana Grup D
'Anak Hutan'
Ibarat Pencarian Kutu di Karpet
Kolombia
Kecelakaan Pesawat
Hutan Amazon
Gustavo Petro
Huitoto
Hutan
Buah Beracun
keajaiban
Rekomendasi
Hasil Copa America 2024: Hajar Kosta Rika 3-0, Kolombia Selangkah Lagi ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Kolombia Menang Tipis Atas Paraguay di Laga Perdana Grup D
Wanita di Kolombia Jalin Hubungan dengan 7 Lansia Demi Dapat Uang Bulanan
Kolombia Tawarkan Perawatan Medis kepada Anak-anak Palestina yang Terluka dalam Perang Israel Vs Hamas
Kolombia Stop Ekspor Batu Bara ke Israel Imbas Genosida di Jalur Gaza
Brasil Tarik Dubesnya dari Israel Usai Kritik Perang di Gaza
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Zelenskyy Kembali Minta Dikirimkan Bantuan Pertahanan Udara
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
4 Museum di Ibu Kota Rusia Ini Wajib Dikunjungi
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
5 Orang Tewas dalam Ledakan di Gudang Kembang Api Filipina
Volodymyr Zelenskyy Serukan Serangan Jarak Jauh dan Pertahanan Udara Pasca-Serangan di Kota Vilniansk
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Kuasa Hukum Ungkap Kejanggalan Penetapan Pegi Setiawan sebagai Tersangka
Dua Korban Longsor di Blitar Ditemukan Meninggal Dunia, Satu Orang Lagi Masih Pencarian
Kenali Penyebab Kulit Leher Hitam dan Cara Mengatasinya
15 Atlet Terkaya di Dunia 2024, Messi dan Ronaldo Nomor Berapa?
Tingkat Kemiskinan di Kota Lebih Tinggi Dibanding Sebelum Pandemi
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024
Mantan Miss Universe Olivia Culpo Menikah, Gaun Pengantin Rancangan D&G Dikritik Membosankan
Catat, 6 Rekomendasi Kafe Menarik di Solo
Kaspersky: Aktivitas Kejahatan Siber di Telegram Melonjak 53 Persen pada 2024
Giliran Thariq Halilintar Debat dengan Atta Halilintar: Gue Haji Senior, Nih!
Anggota Komisi III DPR Cecar KPK soal Ketua Menghilang hingga KPK Rapuh
5 Alasan Gen Z Memilih Menunda Pernikahan, Ingin Mandiri Finansial Masuk Daftar