uefau17.com

HEADLINE: Donald Trump Hadapi 34 Dakwaan Kejahatan, Peluangnya Maju Pilpres AS Terganjal? - Global

, Manhattan - Tanpa senyum, Donald Trump menjalani persidangannya atas 34 dakwaan kejahatan di Pengadilan Distrik Manhattan. Mantan Presiden Amerika Serikat itu, menyerahkan diri ke persidangan, sebelum akhirnya ditangkap dan ditahan.

Dengan pesawat pribadinya 'Trump Force One', Trump meninggalkan Mar-a-Lago, resor pribadi miliknya di Palm Beach, Florida ke New York City, menuju Manhattan. Kedatangannya ke Pengadilan Distrik Manhattan sebagai bentuk penyerahan diri untuk mendengar pembacaan dakwaan terhadap dirinya.

Trump dituduh melakukan 34 tindak pidana pemalsuan catatan bisnis, termasuk skandal suap sebesar US$ 130 ribu terhadap bintang porno Stormy Daniels pada 2016, beberapa hari sebelum dia terpilih sebagai presiden.

Selain memiliki gelar CEO, pembawa acara reality show, raja kasino, pemilik kontes kecantikan, dan presiden ke-45 AS, pada Selasa (4/4/2023) sore, Donald Trump resmi mendapat gelar baru: terdakwa kriminal, gelar yang belum pernah dimiliki oleh presiden atau mantan presiden AS sepanjang sejarah.

Dalam dakwaannya, uang suap yang diberikan Trump disebut sebagai imbalan tutup mulut bagi Daniels atas dugaan perselingkuhannya. Mantan pengacara Trump, Michael Cohen, telah mengakui bahwa dirinya yang mengatur pembayaran terhadap Daniels.

Cohen telah menjalani hukuman di penjara federal setelah mengaku bersalah pada tahun 2018 atas penghindaran pajak dan pelanggaran dana kampanye sehubungan dengan pembayaran suap terhadap Daniels.

Meski masih dikawal oleh agen Dinas Rahasia dan tidak diborgol saat mendatangi Pengadilan Distrik Manhattan, Trump sejatinya telah ditangkap dan ditahan. Mengutip BBC dan AP, ketika seseorang diambil sidik jarinya dan diproses maka yang bersangkutan dianggap ditangkap dan ditahan, dan itulah yang terjadi pada Trump.

Setelah panitera membacakan dakwaan terhadap Trump, Hakim Juan Merchan meminta pembelaan Donald Trump.

"Tidak bersalah," ujar Trump singkat seperti dikutip dari CBS News, Rabu (5/4/2023).

Trump telah membantah melakukan hubungan seksual dengan Daniels. Trump, seorang Republikan yang telah mengumumkan pencalonannya dalam Pilpres 2024, telah berulang kali menuduh Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg, yang merupakan seorang Demokrat, mengincarnya karena permusuhan politik.

Investigasi yang membuat Trump dijerat 34 dakwaan bermula pada tahun 2018 di bawah pendahulu Bragg, Cyrus Vance Jr. Awalnya, investigasi berfokus pada suap kepada Daniels, sebelum berkembang menjadi penyelidikan besar-besaran terhadap keuangan Trump.

Selama hampir satu jam persidangan, Trump dilaporkan duduk dengan tubuh menghadap ke depan. Dia sering menoleh untuk menatap pengacaranya dan jaksa penuntut saat mereka berbicara.

CBS News melaporkan bahwa Trump, yang mengenakan jas biru tua dan dasi merah, berbicara lima kali dalam persidangan menjawab pertanyaan yang diajukan kepadanya. Kata-katanya sesingkat "ya" dan "saya bersedia".

Dalam persidangan, jaksa meminta Merchan untuk memperingatkan Trump agar tidak memicu kegaduhan melalui unggahan-unggahannya di media sosial. Jaksa Christopher Conroy mengutip, antara lain, sebuah unggahan Trump di akun Truth Social-nya, di mana dia memegang tongkat baseball di dekat kepala Bragg.

Merchan kemudian meminta pengacara Trump mengingatkan kliennya untuk tidak membuat pernyataan yang dapat menyebabkan kekerasan atau kerusuhan sipil. "Tolong jangan terlibat dalam kata-kata atau perilaku yang membahayakan supremasi hukum," ungkap Merchan, seraya menambahkan bahwa peringatan serupa juga berlaku kepada para saksi.

Ketika sidang selesai, Trump pergi secepat dia datang. Persidangan selanjutnya akan berlangsung pada 4 Desember 2023.

Para ahli hukum menilai bahwa peluang mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dipenjara atas 34 dakwaan kejahatan pemalsuan catatan bisnis sangat kecil, mengingat tuduhan itu non-kekerasan dan merupakan pelanggaran level rendah.

Pakar hukum menilai, bagaimanapun, potensi Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg memenjarakan Trump tetap ada mengingat kejahatan pemalsuan catatan bisnis memungkinkan hukuman hingga maksimal empat tahun penjara. Selain itu, jaksa juga dapat meminta denda yang lebih besar, pelayanan terhadap masyarakat, dan masa percobaan jika memang Trump dinyatakan bersalah.

Mantan jaksa di Brooklyn, Arthur Aidala, sangat meragukan Trump akan dipenjara. "Saya tidak bisa mengatakan kepastian 100 persen mutlak bahwa tidak mungkin ada penjara karena menurut catatan, dia bisa masuk penjara," ujar Aidala.

Namun, kata Aidala, "Saya tidak melihat skenario di mana Donald Trump menghabiskan satu menit pun di penjara."

Aidala dan sejumlah pengacara lain mengungkapkan kepada Insider bahwa sangat langka bagi terdakwa di New York dipenjara karena kasus non-kekerasan, pelanggaran pertama, dan pelanggaran level rendah.

Dia juga menyebut, Jaksa Bragg akan menjadi sorotan apabila memilih memenjarakan Trump mengingat dia adalah anggota Partai Demokrat. Aidala meyakini, Bragg bisa kehilangan kredibilitasnya di dunia hukum apabila menjebloskan Trump ke penjara.

Pengacara dan mantan jaksa di Manhattan, Mark Bederow, menyorot faktor usia dalam kasus Trump. "Di Negara Bagian New York, khususnya New York County, sangat jarang seorang pria berusia 70-an (Donald Trump 76 tahun) pada penangkapan pertama, yang dihukum akibat pelanggaran level rendah non-kekerasan dipenjara," tutur Bederow.

Seperti Aidala, Bederow pun menggarisbawahi bahwa tidak ada jaminan apapun karena faktanya Trump telah menorehkan sejarah sebagai mantan presiden AS pertama yang didakwa. Bederow yakin ada orang-orang anti-Trump yang bakal menolak Trump dipenjara karena akan menjadikannya preseden buruk.

Pengacara dan mantan jaksa Manhattan lainnya, Jeremy Saland, mengatakan bahwa pemenjaraan Trump  dapat memicu perpecahan dan kemarahan.

Sementara itu, Pengamat Hubungan Internasional Universitas Indonesia Suzie Sudarman mengatakan, Donald Trump akan mengalami rintangan terburuknya menuju Pilpres AS jika ia benar-benar maju ke tahap pengadilan. 

"Yang berat bagi Donald Trump kalau sampai maju ke pengadilan karena akan ada juri dan menjadi tontonan khalayak," ujar Suzie kepada pada Rabu (5/4/2023). 

Menurut Suzie, tuduhan terberat bagi Trump sebenarnya bukanlah masalah di pengadilan. Tuduhan terberatnya adalah jika uang suap kepada Daniels tersebut menghalangi kampanyenya untuk kembali menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di AS.

"Makanya, Trump mengaku tidak bersalah agar tidak akan ada pengadilan berlangsung yang jadi tontonan massa. Pengadilan ini menyoal seks di luar nikah apalagi dengan bintang porno. Kemungkinan ibu-ibu mapan yang berasal dari kaum Republik akan sangat meningkat antipatinya pada Trump. Padahal ibu-ibu mapan itu kunci kemenangannya dulu," tambah Suzie.

Dengan adanya kasus tersebut, Suzie menilai bahwa proses hukum di AS semakin meningkat. Dalam hal ini, tidak ada lagi kelompok yang luput dari hukum.

"Jadi memang perlahan-lahan, semakin meningkat proses hukum AS color blind, artinya tidak mengenal warna kulit, akan semakin terbukti. Ini berarti bahwa semua orang layak diadili kalau bersalah," ungkapnya.

Suzie mengungkap bahwa dengan sikap Trump yang selama ini dikenal arogan, maka ia akan tetap mampu mengikis kekebalannya dari hukum dan aturan negara.

"Makanya, Trump mengaku tidak bersalah agar tidak akan ada pengadilan berlangsung yang jadi tontonan massa. Dengan pengadilan ini yang menyoal seks di luar nikah apalagi dengan bintang porno, kemungkinan ibu-ibu mapan kaum Republik akan sangat meningkat antipatinya pada Trump. Padahal ibu-ibu mapan itu kunci kemenangannya dulu," tambah Suzie.

"Bagi seorang psychotic seperti Trump maka sedikit demi sedikit, kekuatan hukum AS membutuhkan kredibilitas hukumnya untuk menghapus kemampuan orang yang lazim berbohong dan memanipulasi rakyat AS," Suzie memungkasi.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengakuan Donald Trump

Selain di Manhattan, Donald Trump juga menghadapi proses hukum di beberapa wilayah lain. Di Fulton County, Georgia, Jaksa Wilayah Fani Willis mempertimbangkan apakah akan mengajukan dakwaan atas dugaan upaya Trump dan lebih dari selusin sekutunya merusak hasil Pilpres 2020, yang dimenangi Joe Biden. Juri khusus disebut melakukan penyelidikan selama enam bulan pada tahun lalu dan melaporkan temuannya kepada Willis pada Januari.

Di Washington, penasihat khusus Jack Smith mengawasi dua penyelidikan Kementerian Kehakiman atas dugaan upaya mengganggu pengalihan kekuasaan yang sah setelah Pilpres 2020 dan penanganan Trump atas dokumen sensitif pemerintah yang ditemukan di rumahnya di Mar-a-Lago, termasuk kemungkinan dia menghalangi upaya untuk mengambil kembali dokumen-dokumen itu.

Dan beberapa blok dari gedung Pengadilan Distrik Manhattan, tempat Trump disidang pada Selasa, adalah kantor Jaksa Agung New York, yang pada September 2022 menggugat Trump, tiga anaknya, dan perusahaan mereka sebesar US$ 250 juta atas tuduhan penipuan yang meluas selama lebih dari satu dekade. Jaksa menuntut serangkaian sanksi untuk melumpuhkan perusahaan mereka.

Trump pun membantah melakukan kesalahan dalam semua kasus tersebut. Ia berbicara kepada para pendukungnya di kediamannya Mar-a-Lago di Florida, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (4/4/2023) malam.

Momen itu berlangsung setelah Trump menghadiri sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Distrik Manhattan, di mana dia dituduh melakukan 34 tindak pidana pemalsuan catatan bisnis, termasuk skandal suap sebesar US$ 130 ribu terhadap artis porno Stormy Daniels pada tahun 2016, beberapa hari sebelum dia terpilih sebagai presiden.

Dalam pembelaannya di pengadilan, Trump mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan.

Setidaknya, ada 500 pendukung Trump yang hadir di Mar-a-Lago. Di antara keramaian itu terdapat anak dan mantunya, yakni Donald Trump Jr., Tiffany Trump, Eric Trump, Lara Trump, dan sejumlah Republikan termasuk Matt Gaetz dan Marjorie Taylor Greene.

"Saya tidak pernah berpikir hal seperti ini bisa terjadi di AS," kata Trump seperti dikutip dari CBS News. "Tidak pernah terpikir itu bisa terjadi. Satu-satunya kejahatan yang saya lakukan adalah membela negara kita tanpa rasa takut dari mereka yang berusaha menghancurkannya."

Trump menggambarkan dakwaan terhadap dirinya sebagai upaya terbaru Partai Demokrat AS untuk menghentikannya. Dia mengatakan bahwa lawan-lawannya telah benar-benar meningkatkan upaya mereka dengan mendakwa presiden ke-45 AS.

"Bahkan orang yang bukan penggemar berat mengatakan (dakwaan) ini bukan hal yang benar untuk dilakukan. Ini merupakan penghinaan bagi negara kita mengingat dunia menertawakan kita karena banyak alasan lain," ujar Trump.

Sidang pembacaan dakwaan pada Selasa resmi menjadikan Trump sebagai mantan presiden pertama dalam sejarah AS yang menghadapi tuntutan pidana. Dalam persidangan, hakim memperingatkan Trump untuk menahan diri dari retorika-retorika yang dapat mengobarkan kekerasan atau kerusuhan sipil.

Sementara itu, dalam pidatonya di Mar-a-Lago, Trump mengaku bahwa dia berhasil mengumpulkan lebih dari US$ 8 juta dana kampanye pada hari-hari sejak kabar dakwaan muncul. Permintaan penggalangan dana yang dilakukan Trump berjudul "Email Terakhir Saya Sebelum Penangkapan".

Trump telah berulang kali menyerang Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg terkait dakwaan terhadapnya dan menyemangati para pendukungnya untuk melancarkan protes. Dia juga mengklaim tanpa bukti bahwa hakim yang memimpin kasusnya membenci dirinya, tuduhan yang menurut pengacaranya sendiri tidak benar.

Persidangan berikutnya terhadap Trump akan berlangsung pada 4 Desember 2023. Terkait itu, pengacaranya telah meminta agar Trump dibebaskan dari keharusan menghadiri sidang secara langsung mengingat proses keamanan yang luar biasa.

Dakwaan menyebutkan bahwa mulai Agustus 2015, Trump mengatur skema dengan pihak lain untuk memengaruhi Pilpres 2016. Mereka diduga mengidentifikasi dan melakukan suap untuk menekan publikasi klaim negatif tentang Trump demi meningkatkan prospek pemilihannya.

Dengan melakukan hal tersebut, mereka diduga melanggar undang-undang pemilu dan membuat catatan bisnis palsu.

Kasus terhadap Trump bermula dari pengakuan bersalah mantan pengacara pribadi Trump, Michael Cohen, pada tahun 2018. Cohen mengaku berkontribusi dalam kampanye ilegal pada tahun 2016 dengan membayar suap kepada Daniels sebesar US$ 130 ribu untuk membungkam perempuan itu atas klaimnya berselingkuh dengan Trump.

Trump dan sekutunya mempertanyakan kredibilitas pengakuan Cohen, tetapi Jaksa Bragg mengatakan, para penyelidiknya memperoleh sejumlah bukti termasuk email, catatan telepon kontemporer, dan beberapa kesaksian, yang akan dimunculkan di persidangan.

Trump sendiri tidak ditahan di balik jeruji besi. Setelah meninggalkan gedung pengadilan, dia dilaporkan terbang dengan jet pribadinya untuk kembali ke kediamannya di Mar-a-Lago, California, di mana dia disebut akan memberikan keterangan pers.

3 dari 4 halaman

Kronologi Hubungan Bintang Porno Stormy Daniels dan Donald Trump

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menuai kontroversi. Gara-gara masalah uang tutup mulut, ia didakwa oleh pengadilan di Manhattan, New York. 

Uang tutup mulut itu untuk mencegah tersebarnya hubungan gelap antara Donald Trump dan Stormy Daniels di tengah musim pemilu 2016. Uang yang dikeluarkan kubu Trump dilaporkan mencapai US$130 ribu.

Siapa Stormy Daniels?

Stormy Daniels merupakan nama samaran dari Stephanie Clifford. Ia merupakan seorang aktris film dewasa.  

Namanya menjadi sorotan media setelah mengaku pernah menjadi selingkuhan Presiden Donald Trump, meski Trump sudah menikah dengan model internasional Melania Trump. 

Pembayaran uang tutup mulut itu juga berpotensi melanggar UU pemilu, sehingga bisa membawa masalah ke Donald Trump. Hingga kini, Trump masih membantah pernah selingkuh dengan Stormy. 

Berikut kronologis hubungan Donald Trump dan Stormy Daniel 

2006: Awal Pertemuan

<p>Bintang porno Stormy Daniels yang mengaku pernah jadi selingkuhan Donald Trump. Dok: Instagram @thestormydaniels</p>Pada wawancara di acara 60 Minutes pada 2018, Stormy mengaku bertemu Trump pada 2006. Saat itu, Melania Trump baru saja melahirkan putra bungsu Trump. 

Waktu itu Stormy berusia 27 tahun, sementara Trump sudah kepala enam. 

Menurut laporan Daily Mail, Donald Trump mengajak Stormy ke hotelnya untuk bercengkerama. Setelah itu, hubungan keduanya terus berlanjut. Trump juga pernah mengundang Stormy ke Trump Tower, serta acara pesta peluncuran produk Vodka Trump. 

2007: Prospek Masuk TV 

Stormy berkata mulai 2007 hubungannya dengan Trump sudah tidak lagi bernuansa seksual, meski Trump disebut masih menginginkan Stormy. 

Pada tahun ini, Stormy diajak bicara oleh Trump terkait prospek masuk TV di acara Celebrity Apprentice yang dibintangi oleh Trump. Namun, wacana kehadiran Stormy tak terwujud. Hubungan keduanya pun pudar.

2011: In Touch

Storm Daniels berbagi ceritanya dengan In Touch Magazine terkait hubungannya dengan Donald Trump. Menurut laporan Associated Press, wawancara batal ditayangkan karena mendapat ancaman dari pengacara Donald Trump: Michael Cohen. 

Cohen dilaporkan akan menggugat In Touch Magazine jika wawancara dengan Stormy Daniels itu terbit. 

Eks pengacara Donald Trump, Michael Cohen (AP/Pablo Martinez Monsivais)

4 dari 4 halaman

2015: Donald Trump Menuju Pilpres 

Pada Juni 2015, Donald Trump memulai langkah bersejarah dengan mengumumkan keingingannya untuk menjadi calon presiden. Pengumuman itu dibuat di Trump Tower. 

Ia bersaing melawan Hillary Clinton dari Partai Demokrat.

2016: Uang Tutup Mulut

Uang tutup mulut dilaporkan dibayar ke Stormy Daniels pada 2016. Uang diberikan oleh Michael Cohen, yakni cek senilai US$130 ribu. 

Stormy Daniels menerima uang tersebut dan harus menandatangani perjanjian untuk tidak pernah membahas hubungan dengan Donald Trump. 

Pada November 2016, Trump dinyatakan menang di pemilu AS.

2018: Badai Politik

Bintang porno Stormy Daniels, yang mengaku berselingkuh dengan Donald Trump. (AFP)Pada 2018, Stormy Daniels secara sepihak melanggar perjanjian untuk tutup mulut. Ia tampil di acara 60 Minutes untuk berbincang dengan Anderson Cooper. 

Stormy dibela oleh pengacara bernama Michael Avenatti yang menegaskan bahwa ada uang tutup mulut dari Michael Cohen, pengacara Trump.

Ketika tampil di Today Show, jurnalis dan eks-pengacara Megyn Kelly bertanya ke Avenatti kenapa Stormy Daniels dulu mau mengambil uangnya, kemudian baru bicara dua tahun kemudian. 

"Sejujurnya, ia adalah wanita yang prinsipil," jawab Avennati. Audiens menertawakan jawaban pengacara tersebut. 

Pada Agustus 2018 Michael Cohen divonis penjara selama 3 tahun. Situs Department of Justice menyatakan Cohen bersalah karena menghindari pajak, penipuan di bank, serta memberi uang tutup mulut ke dua orang perempuan.

Trump dan Cohen lantas pecah kongsi.

In Touch juga akhirnya merilis wawancara eksklusif bersama Stormy Daniels yang batal terbit pada 2011. Saat itu, Stormy mengakui mengungkap secara detail malam pertamanya dengan Trump. 

Stormy juga menyebut Trump sebagai sosok yang baik dan cerdas. 

2022: Pengacara Stormy Dipenjara

Drama antara Donald Trump-Stormy Daniels belum selesai dengan dipenjaranya Michael Cohen. Pada 2022, Michael Avenatti yang merupakan lawyer Stormy Daniels divonis penjara. 

Vonis Avenatti bahkan lebih parah dari Michael Cohen, yakni selama 22 tahun penjara. 

Kasus dimulai pada 2019 karena Avenatti disebut ingin memeras brand Nike. Media-media AS melaporkan bahwa Avenatti divonis 30 bulan penjara karena kasus itu. 

Serupa dengan kasus Cohen, perkara Avenatti berbuah jadi kasus pajak dan penipuan.

Situs Department of Justice memvonis Avenatti dengan tambahan 22 tahun penjara karena menipu sejumlah klien. Empat orang korban rugi US$7,6 juta dalam berbagai skema penipuan.

Avenatti juga ketahuan menghindari pajak dari 2011 hingga 2017.

2023: Donald Trump Jadi Terdakwa

Donald Trump pun akhirnya dipanggil oleh pengadilan Manhattan. Ia menyebut dakwaan terhadapnya ini sebagai erburuan penyihir (witchhunting) alias mencari-cari kesalahan.

Kabar tersebut juga dikecam oleh Partai Republik, termasuk oleh Ketua DPR Kevin McCarthy yang menuduh jaksa di Manhattan menjadian hukum sebagai alat politik. 

Donald Trump rencananya akan hadir di pengadilan pada awal April mendatang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat