, Palestina - Tepat 29 tahun yang lalu, tanggal 25 Februari 1994, telah terjadi tragedi bersejarah. Seorang pemukim Yahudi membunuh hingga 30 warga Palestina di sebuah masjid di Hebron.
Ia membunuh dengan melepaskan tembakan ketika orang-orang berkumpul untuk salat Jumat pagi (25/2).
Baca Juga
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
Dokter kelahiran AS, Baruch Goldstein, yang berusia 38, menerobos masuk ke masjid di Gua Machpela dan menembakkan hingga 100 peluru ke arah jamaah, menurut laporan TV pemerintah.
Advertisement
Saksi mata mengatakan, Goldstein menghujani orang-orang dengan senapan jenis galil otomatisnya dan AK47 Soviet buatan Israel. Penembakan itu berlangsung setidaknya 10 menit, menurut para saksi.
Masjid itu dipenuhi oleh 800 jamaah untuk salat di bulan Ramadan. Goldstein, yang mengenakan seragam tentara, ditemukan tewas di masjid setelah penembakan berhenti.
Awalnya, polisi percaya bahwa Goldstein telah menembak dirinya sendiri tetapi dalam pernyataan selanjutnya mereka mengatakan dia dipukuli sampai mati dengan jeruji besi.
Pemimpin PLO Yasser Arafat mengatakan dalam sebuah wawancara di TV, "Apa yang telah terjadi hari ini di masjid adalah tragedi yang nyata dan akan menjadi bumerang yang sangat negatif pada seluruh proses perdamaian".
Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin menelepon Arafat, dan menggambarkan serangan itu sebagai tindakan kriminal pembunuhan yang menjijikkan, dan ia juga berjanji untuk mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk mewujudkan ketenangan.
Rabin mengatakan, Israel akan meluncurkan penyelidikan atas pembunuhan tersebut.
Penjaga masjid Mohammad Suleiman Abu Saleh mengatakan, dia mengira Goldstein berusaha membunuh orang sebanyak mungkin dan menggambarkan bagaimana ada mayat dan darah di mana-mana. "Lantai masjid penuh dengan jenazah dan darah", ucap Mohammad Sulaiman Abu Saleh
Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa Goldstein memiliki kaki tangan di dalam masjid.
Mereka yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Aghli di Hebron barat, di mana ribuan orang berkumpul untuk mendengar kabar dari kerabat dan teman yang berada di masjid pada saat serangan itu.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Granat Tangan di Gunakan untuk Serangan
Pelaku dilaporkan telah membunuh 12 warga Palestina saat kerusuhan pecah di luar rumah sakit saat perasaan memuncak setelah penembakan.
Dr Daoud Obeidi, direktur Rumah Sakit Aghli, mengatakan dari luka pecahan peluru yang diderita beberapa jemaah, tampaknya granat tangan digunakan dalam serangan itu.
Tiga jam setelah serangan yang terjadi sekitar subuh itu, petugas rumah sakit masih belum bisa memastikan berapa banyak korban tewas dan luka-luka.
Organisasi Pembebasan Palestina telah menuntut agar Israel melucuti semua 120.000 pemukim Yahudi di wilayah pendudukan dan agar PBB bertindak untuk melindungi warga Palestina.
Siapakah Goldstein ?
Antara 30 dan 54 warga Palestina diyakini tewas dalam serangan senjata oleh Baruch Goldstein di Hebron. Penyelidikan resmi kemudian memutuskan bahwa Goldstein bekerja sendiri dan tidak memiliki kaki tangan.
Goldstein telah tinggal di Israel selama 11 tahun dan menjadi dokter di pemukiman Yahudi Kiryat Arba, tepat di luar Hebron. Sebagai dokter darurat utama pemukiman, dia terlibat dalam merawat korban kekerasan Arab Israel.
Dilaporkan bahwa kebenciannya menjadi begitu kuat sehingga akhirnya dia menolak untuk merawat orang Palestina. Goldstein pernah menjadi anggota Liga Pertahanan Yahudi, sebuah organisasi kekerasan yang didirikan oleh Rabbi Meir Kahane.
Beberapa pemukim memperlakukan Goldstein sebagai orang suci, mendirikan tempat suci untuknya yang dipindahkan secara paksa oleh Pemerintah Israel pada tahun 1999.
Goldstein bukanlah orang Amerika pertama di balik serangan terhadap warga Palestina di wilayah yang dikuasai Israel. Pada tahun 1982, Alan Goodman melakukan penembakan di luar masjid suci Al Aqsa di Yerusalem, menewaskan dua orang.
Advertisement
Sejarah Lain di Tanggal 25 Februari
Di tanggal yang sama pada 25 Februari, juga telah terjadi sebuah tragedi ledakan di berazil pada tahun 1984. Ledakan ini diakibatkan oleh ledakan pipa gas yang menewaskan 508 orang.
Investigasi terhadap insiden tersebut kemudian mengungkapkan bahwa penghitungan kematian yang sebenarnya tidak mungkin diketahui, mengingat begitu banyak mayat telah dikremasi dalam kobaran api yang hebat.
pipa gas yang dikendalikan Petrobas beroperasi di sebelah permukiman kumuh. Ketika para pekerja membuka pipa yang salah pada hari sebelumnya, gas oktan yang sangat mudah terbakar mengalir ke parit Vila Soco.
Saat tengah malam, kobaran api menyebar dan meluap di saat bensin dari pipa yang pecah dinyalakan, memicu badai yang begitu hebat hingga melemparkan gubuk-gubuk kayu yang ada di sekitar begitu tinggi ke udara dan menyapu daerah.
Sehari setelah insiden ledakan, hanya sekitar 86 mayat yang ditemukan setelah api menyapu Sao Jose, daerah kumuh yang dibangun dengan kayu di atas rawa pantai.
Menurut laporan dari surat kabar yang ditulis oleh dua jaksa penuntut umum Marco Ribeiro dan Jose Passos, gas beroktan tinggi yang melenyapkan kota kumuh terbakar lebih tinggi dari 982 derajat Celcius, yang cukup panas untuk membakar tulang dan gigi.
Perkiraan Angka Kematian
Penyelidik sampai di angka kematian dengan memperkirakan jumlah gubuk di pusat badai berdasarkan jumlah koneksi listrik yang legal. Perhitungan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang tewas didasarkan pada kepadatan populasi, tingkat kelahiran, dan pendaftaran sekolah.
Menurut laporan surat kabar, mengatakan perkiraan konservatif dari jumlah kematian adalah 508, tetapi sangat mungkin bahwa jumlahnya jauh lebih tinggi, mungkin lebih dari 700.
Mereka memperkirakan setidaknya 300 anak di bawah usia tiga tahun tewas dalam insiden itu. "Ada lebih dari 300 anak, berusia 3 hingga 6 tahun, terdaftar di sekolah komunitas setempat, semua termasuk penduduk di daerah kumuh ini," kata pihak berwenang.
Mereka memperkirakan setidaknya 300 anak di bawah usia tiga tahun tewas dalam insiden itu. "Ada lebih dari 300 anak, berusia 3 hingga 6 tahun, terdaftar di sekolah komunitas setempat, semua termasuk penduduk di daerah kumuh ini," kata pihak berwenang.
Petugas medis Affonso Figueiredo melaporkan, "Karena seluruh keluarga tewas, tidak ada yang bisa melaporkan kematian atau hilangnya anak-anak mereka."
Berdasarkan hasil penyelidikan, hanya 60 dari sekian banyak orang yang telah diidentifikasi secara positif masih hidup. Laporan itu mengatakan perkiraan optimis bahwa setengah dari anak-anak yang hilang, kini tinggal bersama kerabatnya yang masih hidup.
Advertisement
25 Februari 1964: Momen Perdana Muhammad Ali Raih Juara Dunia Tinju Kelas Berat
25 Februari 1964, tepat 59 tahun lalu, menjadi hari bersejarah dalam karier Muhammad Ali. Petinju kelahiran Amerika Serikat ini meraih gelar juara dunia kelas berat, setelah berhasil menumbangkan Sonny Liston.
Muhammad Ali --yang ketika itu masih menggunakan nama lahirnya sebagai Cassius Clay-- memukul habis Liston hingga membuat lawannya tersebut nyaris tak berdaya di arena tinju Miami, pada ronde keenam. Liston pada akhirnya menyatakan menyerah di ronde ketujuh.
Sebelum pertandingan dimulai, Clay alias Ali sempat didenda sebesar 900 pound sterling (Rp 16,5 miliar) karena dianggap melakukan perbuatan kurang pantas, yakni dengan meneriakkan ancaman ke Liston. "Saya akan mengacak-ngacak. Anda gelandangan dan saya akan memakanmu. Seseorang akan mati di pinggir ring malam ini," seru Ali.
Para jurnalis olahraga sebelumnya mengira bahwa Ali bukanlah lawan sepadan bagi Liston yang selama ini menjadi juara bertahan. Para pengamat juga memprediksi kuat bahwa Liston akan kembali meraih gelar juara ketiganya.
Namun kenyataannya berbeda. Muhammad Ali tampil lebih cemerlang. Liston pada akhirnya tak berkutik di hadapan Ali.
Memang awalnya Liston tampak lebih unggul dengan membuat Ali terpental ke pinggir ring. Tapi di ronde ketiga, Clay alias Ali membalikkan keadaaan. Mata kiri Liston penuh darah setelah ditinju Ali.
Ali mengatakan, kemenangannya atas dirinya sendiri membuktikan bahwa ia pantas dan telah memenuhi syarat untuk menjadi juara dunia. Karena adanya dugaan kecurangan, pertandingan Clay versus Liston diulang setahun kemudian, di Maine, dan Ali kembali menang.
Tak lama setelah pertandingan ulang tersebut, Clay memutuskan untuk pindah kepercayaan. Ia menjadi seorang muslim. Namanya pun berganti, dari yang semula Cassius Clay, menjadi Muhammad Ali.
Kariernya ke depan semakin gemilang, dengan 56 kali kemenangan dan 37 kali membuat lawan KO. Dalam setiap aksinya, menurut para penggemar, saat beraksi Ali bagaikan mengambang seperti kupu-kupu dan menyengat seperti lebah.
Terkini Lainnya
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
Granat Tangan di Gunakan untuk Serangan
Siapakah Goldstein ?
Sejarah Lain di Tanggal 25 Februari
Perkiraan Angka Kematian
25 Februari 1964: Momen Perdana Muhammad Ali Raih Juara Dunia Tinju Kelas Berat
Today in History
26 Februari
Palestina
Israel
Penembakan
masjid
Pembunuhan
tragedi
Rekomendasi
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
28 Juni 1836: Wafatnya James Madison, Presiden Ke-4 Sekaligus Salah Satu Bapak Pendiri Amerika Serikat
27 Juni 2015: Pesta Bubuk Warna-warni Color Play Asia di Taiwan Berakhir Tragis, 500 Orang Alami Luka Bakar
26 Juni 1906: Balapan Mobil Grand Prix Perdana di Le Mans Prancis
25 Juni 1996: Bom di Menara Khober Arab Saudi Tewaskan 19 Orang
24 Juni 2013: Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Divonis 7 Tahun Penjara, Terjerat Skandal Seks PSK di Bawah Umur
23 Juni 1934: Terungkapnya William Bayly Dalang Pembunuhan Tanpa Mayat di Selandia Baru
22 Juni 2022: Gempa M 5,9 Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang Lebih, Getaran Dirasakan hingga Pakistan dan Iran
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Ketegangan AS-Tiongkok Meningkat Akibat Masalah Kabel Bawah Laut, Beijing Dituduh Lakukan Spionase
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Kata 'Tolong' Sudah Jarang Terdengar dalam Permintaan Orang Amerika Serikat, Kesopanan Menurun?
Miliarder di Inggris Bakar Rumah Mewahnya, Tak Rela Dimiliki oleh Mantan Istri
Mengenal Kampung Oben, Desa Inklusif yang Berdayakan Penyandang Disabilitas
Bank Sentral Myanmar Bantah Laporan PBB soal Transaksi Senjata: Kami
Rencana Israel Legalkan 5 Permukiman Yahudi di Tepi Barat Picu Kecaman Internasional
Zelenskyy Kembali Minta Dikirimkan Bantuan Pertahanan Udara
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Total Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp 479,42 Triliun
Mengenal Cedera Otot dan Cara Mengatasinya, Ketahui Juga Penyebabnya
ASN Pemda sekitar IKN Bisa Ajukan Pindah ke Nusantara
Miliarder di Inggris Bakar Rumah Mewahnya, Tak Rela Dimiliki oleh Mantan Istri
Cara Bakar Sate yang Enak dan Empuk, Ternyata Tekniknya Gampang
Kronologi Meninggalnya Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Saat Bertanding di GOR Amongrogo Yogya
Isuzu ELF NMR Adopsi Sistem Filter Bahan Bakar Baru
Angka Kemiskinan di Jateng Turun, Nana Sudjana Minta Semua Pihak Tetap Bekerja Keras
Baru 40 Persen Tenaga Teknis Museum Tersertifikasi, IHA Gandeng Prancis Latih Kurator
Kenali Conflict Resolution Style Demi Hubungan yang Lebih Sehat
KPK Lelang Ruko Milik Mantan Wakil Rektor UI Tafsir Nurchamid di Depok
5 Tips untuk Memulai Suka Makan Sayur, Bisa dari Sayuran yang Manis
Indonesia Deflasi di Mei dan Juni, Hati-hati PHK Besar-besaran