, Wuhan - Tiga tahun setelah virus (yang awalnya disebut) misterius menyebabkan Kota Wuhan di China harus menjalani karantina yang mengerikan, masyarakat setempat merayakan kedatangan Tahun Kelinci dengan kembang api, karangan bunga dan persembahan untuk orang-orang terkasih yang telah tiada karena COVID-19.
Kebanyakan pembeli memborong bunga berwarna-warni di pasar bunga yang dipadati pengunjung pada Sabtu 21 Januari 2023 untuk menyambut Tahun Baru Imlek dan menikmati Festival Musim Semi. Namun, ada sebagian yang membeli bunga untuk alasan yang lebih mengharukan: berduka atas kematian orang yang dicintai karena direnggut dalam gelombang kasus COVID-19 terbaru.
"Saya punya kerabat dan keluarga yang meninggal belum lama ini," kata Zhang, pria berusia 54 tahun, kepada AFP sambil memegang seikat bunga krisan, yang melambangkan kesedihan dalam budaya China, dikutip dari VOA Indonesia, Senin (23/1/2023).
Advertisement
Ia menjelaskan bahwa tradisi Imlek di Provinsi Hubei, di mana Wuhan menjadi ibu kotanya, adalah mengunjungi rumah orang-orang yang baru meninggal untuk memberikan bunga dan membakar dupa sebagai persembahan.
Tepat pada tengah malam pergantian tahun, banyak warga yang melakukan tradisi itu. Situasi itu dimanfaatkan oleh para pedagang kaki lima menjual bertangkai-tangkai bunga krisan dan persembahan lainnya hingga Minggu (22/1) dini hari.
Pada saat yang sama, kembang api dinyalakan menghiasi kegelapan, meskipun terdapat larangan.
Pemerintah China mencabut kebijakan nol-COVID-19 yang ketat Desember lalu, tetapi kemudian gelombang infeksi melanda negara itu dan membunuh ribuan orang.
Wuhan, kota metropolitan di tepi Sungai Yangtze yang sekarang identik dengan COVID-19, melaporkan beberapa kasus pertama COVID-19 pada akhir 2019. Pada saat itu, COVID-19 adalah virus mematikan yang belum pernah terdeteksi sebelumnya.
Pihak berwenang kemudian memberlakukan penutupan wilayah yang ketat hanya dua hari sebelum perayaan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari 2020 untuk menghentikan penyebaran virus.
Tak dapat merayakan Imlek, sebelas juta penduduk kota itu terputus dari dunia luar selama 76 hari, sedangkan Wuhan menjadi pusat epidemi yang menjadi sebuah pandemi global.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cerita Bahagia Mahasiswa Asing Bisa Kembali ke Wuhan
Dijauhkan dari China selama 2,5 tahun terakhir, kandidat doktoral Natalia Loseva akhirnya dapat kembali ke Tiongkok pada September 2022 dengan penerbangan charter khusus yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan Rusia.
Setelah menjalani karantina selama delapan hari di Harbin, wanita berusia 33 tahun itu akhirnya berhasil kembali ke Wuhan pada Oktober 2022.
Loseva adalah satu di antara ribuan orang asing yang bisa kembali ke Wuhan dalam beberapa bulan terakhir setelah Beijing mulai melonggarkan pembatasan perjalanan.
Sejak Minggu (8/1), semua persyaratan karantina telah dihapuskan, setelah hampir tiga tahun protokol kesehatan yang ketat dijalankan.
Sebelum pandemi, Wuhan memiliki konsentrasi siswa internasional tertinggi di China. Kota ini sangat populer di kalangan mahasiswa kedokteran, lantaran di negara asal mereka biaya untuk menjadi dokter lebih lebih mahal.
Tidak ada angka resmi berapa banyak siswa yang diizinkan kembali, tetapi diperkirakan ribuan sudah bisa menginjakkan kakinya di Wuhan.
"Bagi saya, ini mendekati bab yang belum selesai yang telah membebani saya selama 2,5 tahun," kata Loseva.
"Saya tidak ingin mencari pekerjaan tetap karena awalnya saya pikir kami hanya akan pergi selama beberapa bulan dan saya siap untuk kembali. Siapa yang tahu bahwa itu akan berlangsung sangat lama?"
Loseva yang berkuliah di kampus Universitas Teknologi Wuhan mengatakan, "Ada begitu banyak batasan, seperti harus meminta izin meninggalkan universitas. Ini sangat nyata, kami tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya."
Advertisement
Cerita Lain dari Mahasiswa Afrika Selatan
Bukan hanya Loseva yang menghadapi masalah. Pekerja dan mahasiswa seperti Jocelyn Potgieter dari Afrika Selatan juga terkena dampaknya.
Potgieter (37) yang pertama kali datang ke kota pada tahun 2017 sebagai mahasiswa di Universitas Wuhan, meninggalkan kota itu dengan penerbangan evakuasi yang disediakan pemerintah pada Maret 2020.
Ia dihubungi pada pertengahan 2022 oleh perusahaannya dengan tawaran untuk pekerjaan lamanya.
"Saya akhirnya bisa mengajukan visa untuk kembali," kata dia.
Tapi ada banyak halangan yang harus dilewati, termasuk dokumen dalam jumlah banyak dan harga tiket pesawat yang selangit.
Terbang dari Kampung Halaman
Akhirnya Potgieter memilih rute yang membawanya terbang dari rumahnya di Durban ke Johannesburg, melalui Doha ke Hong Kong dan kemudian ke Wuhan -- di mana ia dikarantina selama seminggu di fasilitas terpusat.
Potgieter mengatakan dia telah menghabiskan beberapa tahun terakhir menjalankan bisnis online sambil mencoba menemukan cara untuk kembali.
"Orang-orang tidak memahaminya, tapi saya masih memiliki daya tarik yang sangat kuat dengan China. Bagi beberapa orang mungkin ini soal urusan yang belum selesai, tetapi bagi saya rasanya seperti bisa pulang."
Terkini Lainnya
Cerita Bahagia Mahasiswa Asing Bisa Kembali ke Wuhan
Cerita Lain dari Mahasiswa Afrika Selatan
Terbang dari Kampung Halaman
COVID-19
China
wuhan
Wuhan Corona
Wuhan China
Corona China
Corona COVID-19
virus corona
VOA Indonesia
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Populer
Kekurangan Pasukan, Ukraina Berikan Narapidana Pembebasan Bersyarat untuk Ikut Berperang
Polisi Australia Tangkap Remaja 14 Tahun Pelaku Penusukan di Universitas Sydney
Mengapa Negara-negara Eropa Timur Banyak yang Jago IT? Ini Alasannya
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
Utang Negara-negara di Afrika Makin Parah Akibat Bunga Pinjaman dari China
Indonesia Diskusi Bareng Taliban di Pertemuan Doha III, Cari Solusi Akhiri Krisis Multidimensi Rakyat Afghanistan
Petaka Pertemuan Keagamaan di India, 87 Orang Tewas Terinjak Akibat Berdesakan
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
Euro 2024
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Berita Terkini
Kemenhub Pastikan Gangguan PDN Tidak Berdampak pada Penerbangan
Harga Kripto Hari Ini 3 Juli 2024: Solana Pimpin Kenaikan
KPK Sebut Gugatan Kubu Sekjen PDIP Bikin Penyidikan Harun Masiku Terhambat
Lawan Merek China, Ford Siapkan Mobil Listrik Rp 400 Jutaan
Harga Minyak Mentah Lengser dari Puncak Meski Perang Israel dan Hizbullah Memanas
4 Zodiak yang Suka Ragu dengan Hubungan Cintanya
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
Jakarta Urutan Ketiga Destinasi Paling Bikin Stres di Dunia, Sandiaga Uno: Jangan Baper
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
IHSG Berpeluang Rawan Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 3 Juli 2024
Simak, Tips Agar Cat Rumah Tidak Cepat Pudar
Cara Menghitung Zakat Mal Menurut Islam, Simak Pula Syarat dan Ketentuannya
Aditya Zoni Akan Perjuangkan Hak Asuh Anak dalam Sidang Cerai dengan Yasmine Ow
Akun Facebook Saya Diretas, Ini Cara Memulihkan Akun yang Dihack