DW - Seiring laju perubahan iklim, apa yang saat ini secara resmi dianggap sebagai cuaca "panas berbahaya", dalam beberapa dekade mendatang mungkin akan melanda sebagian besar dunia setidaknya tiga kali lebih sering, demikian menurut sebuah studi terbaru.
Dilansir DW Indonesia, Minggu (28/8/2022), di sebagian besar bagian dunia utara, suhu dan kelembapan yang melonjak hingga 39,4 derajat Celsius) atau lebih tinggi yang secara statistik seharusnya terjadi 20 hingga 50 kali setahun pada pertengahan abad, kini lebih sering terjadi, ungkap sebuah studi yang baru saja diterbitkan di Jurnal Communications Earth & Environment.
Baca Juga
Peringatan Suhu Panas Meluas di British Columbia
VIDEO: Gelombang Panas Ekstrem Terpa AS Bagian Timur
7 Fakta Gelombang Panas di India, Prediksi Suhu Ekstrem di Tahun 2024
Namun di tahun 2100, indeks suhu panas yang brutal ini diperkirakan akan bertahan selama sebagian besar musim panas di berbagai tempat seperti di Amerika Serikat wilayah tenggara, kata penulis studi tersebut.
Advertisement
Keadaannya pun diprediksi akan jauh lebih buruk untuk daerah tropis yang lembab.
Dalam studi ini, para peneliti memperkirakan potensi paparan panas dan kelembapan yang berbahaya. Mereka menggunakan proyeksi statistik untuk memprediksi tingkat emisi karbon dioksida dari aktivitas manusia dan tingkat pemanasan global yang dihasilkan.
Studi tersebut mengatakan indeks panas dianggap "sangat berbahaya" kala panas terasa melebihi 51 derajat Celsius. Meski saat ini jarang terjadi, kemungkinan indeks panas ini akan menyerang wilayah tropis yang mencakup India dalam rentang waktu satu hingga empat minggu dalam setahun pada akhir abad ini.
"Jadi itu hal yang mengerikan tentang ini," kata penulis studi Lucas Zeppetello yang adalah ilmuwan iklim di Harvard.
"Ini adalah saat ketika miliaran orang berpotensi terekspos cuaca panas yang sangat berbahaya secara rutin."
Gelombang panas yang melanda Paris membuat warga dan para turis memenuhi air mancur Trocadero. Mereka berupaya mendinginkan tubuh mereka dengan cara berenang di air mancur tersebut.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Berkali-kali Lipat
![Cuaca di Madrid dan sebagian besar Spanyol mulai mendingin](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/SagDZeJ5-xM2MN4kAzdkORE2TVo=/0x891:8640x5761/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4057761/original/026731300_1655681389-Cuaca_di_Spanyol_mulai_mendingin_setelah_gelombang_panas-AP_1__2_.jpg)
Zeppetello dan rekannya menggunakan lebih dari 1.000 simulasi komputer untuk melihat probabilitas di dua tingkat panas tinggi yang berbeda, yakni indeks panas 39,4 Celsius dan di atas 51 Celsius, yang merupakan ambang batas berbahaya dan sangat berbahaya menurut Layanan Cuaca Nasional AS.
Mereka menghitung untuk tahun 2050 dan 2100 dan membandingkannya dengan seberapa sering panas semacam itu terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia dari 1979 hingga 1998.
Studi ini menemukan peningkatan tiga sampai sepuluh kali lipat dalam terjadinya suhu 39,4 derajat Celsius di pertengahan garis lintang. Ini bahkan terjadi bila dikalkulasi menggunakan skenario terbaik yang tidak mungkin dari pemanasan global terbatas, yakni 2 derajat Celsius sejak zaman praindustri.
Hanya ada 5% kemungkinan pemanasan global akan menjadi serendah itu dan ini jarang terjadi. Yang justur lebih mungkin terjadi adalah bahwa panas hingga 39,4 derajat Celsius panas akan membekap daerah tropis "selama hampir setiap hari pada tiap tahunnya" pada 2100, demikian temuan studi tersebut.
Advertisement
Berbagai Isu Iklim
![Kebakaran Hutan Terus Melanda Portugal](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/OxWFsH607Bt5THvFPG4mwtTsh-w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4127340/original/057326200_1660783319-AP22229773700571.jpg)
Sayangnya, betapapun terdengan mengerikan, gelombang panas bukanlah satu-satunya tantangan yang dihadapi umat manusia akibat perubahan iklim. Masih ada kenaikan permukaan laut, kelangkaan air, dan perubahan ekosistem secara keseluruhan, kata Zeppetello, yang melakukan banyak penelitian di negara bagian University of Washington selama gelombang panas tahun 2021.
"Sayangnya, prediksi mengerikan yang ditunjukkan dalam penelitian ini dapat dipercaya," ilmuwan iklim Jennifer Francis dari Woodwell Climate Research Center, yang bukan bagian dari tim studi ini mengatakan dalam sebuah email.
"Dua musim panas terakhir telah membuka pandangan ke masa depan kita yang gerah, dengan gelombang panas mematikan di Eropa, Cina, Amerika Utara bagian barat laut, India, AS bagian selatan-tengah, Inggris, Siberia tengah, dan bahkan New England," ujarnya.
"Daerah-daerah yang memang sudah panas akan menjadi tidak dapat lagi dihuni karena indeks panas melebihi ambang batas berbahaya, yang mempengaruhi manusia dan ekosistem. Daerah di mana panas ekstrem sekarang jarang terjadi juga akan semakin menderita, karena infrastruktur dan makhluk hidup tidak beradaptasi dengan panas yang menghancurkan."
Dampak Gelombang Panas
![Ilustrasi gelombang panas di kota Paris, Prancis (AFP/Gerard Julien)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/MGQQgCaytWkwbmaTHx9i-1yS5Uw=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2835672/original/083087100_1561354308-bigobus.jpg)
Studi ini cerdas karena berfokus pada indeks panas dan dikombinasi dengan kelembaban yang merugikan kesehatan, begitu kata Dr. Renee Salas, seorang profesor di Harvard School of Public Health, yang juga bekerja sebagai dokter di ruang gawat darurat.
''Kala indeks panas meningkat, kita semakin sulit untuk mendinginkan tubuh,'' ujar Profesor Salas yang bukan bagian dari tim peneliti.
"Heat stroke adalah bentuk penyakit akibat panas yang berpotensi mematikan yang terjadi ketika suhu tubuh naik ke tingkat yang berbahaya."
Studi ini didasarkan pada probabilitas matematis alih-alih berdasarkan pada penelitian iklim lainnya yang melihat apa yang terjadi pada berbagai tingkat polusi karbon. Karena itulah, ilmuwan iklim Universitas Pennsylvania, Michael Mann, bersikap lebih skeptis terhadap penelitian ini.
"Hambatannya pada saat ini adalah politik … Tapi ada alasan untuk tetap bersikap optimis secara hati-hati," ujar Michael Mann.
![Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (/Trieyasni)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/JPvSEf8rJM1TG1eq5DmmVFPKOl0=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3287729/original/031608400_1604554604-Infografis_tips_jaga_kesehatan_mental_saat_covid-19.jpg)
Terkini Lainnya
Peringatan Suhu Panas Meluas di British Columbia
VIDEO: Gelombang Panas Ekstrem Terpa AS Bagian Timur
7 Fakta Gelombang Panas di India, Prediksi Suhu Ekstrem di Tahun 2024
Berkali-kali Lipat
Berbagai Isu Iklim
Dampak Gelombang Panas
Cuaca Ekstrem
Gelombang panas
Cuaca
cuaca panas
DW
Rekomendasi
7 Fakta Gelombang Panas di India, Prediksi Suhu Ekstrem di Tahun 2024
Gelombang Panas Picu Pemadaman Listrik Massal di Negara Balkan, Es Krim Mencair hingga Timbul Macet
India hingga Amerika Utara Diselimuti Gelombang Panas, Suhu Terpanas hingga 52 Derajat Celcius
Dokter di India Buka Klinik Khusus Pasien Terdampak Gelombang Panas Ekstrem
Krisis Iklim Hantui Ibadah Haji, Lebih dari 1.000 Jemaah Meninggal di Tengah Panas Ekstrem
Gelombang Panas di India Utara Tewaskan 52 Orang
Pria Ini Pasang 'Mini Shower' di Motor untuk Lawan Suhu Panas, Aksinya Viral
Laporan Kelompok Lingkungan: Suhu Panas Bisa Timbulkan Risiko Kesehatan Bagi Atlet
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
Maju Pilkada, Sekda Kabupaten Tangerang Pamit Pensiun Dini
Ketum PSI Kaesang Bakal Kunjungi Kantor DPP PKS Sore Ini, Bahas Pilkada?
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Studi Ini Kuak Kandungan Buah Delima Bisa Bantu Otak Cegah Alzheimer
Minibus di Ukraina Barat Kecelakaan, 14 Orang Tewas
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Pegi Setiawan
DPR Minta Nama Baik Pegi Setiawan Dipulihkan Usai Status Tersangkanya Gugur
Polda Jabar Segera Jalankan Putusan Hakim PN Bandung: Bebaskan Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Segera Dibebaskan, Pengacara Akan Jemput ke Rutan Polda Jabar
Hakim Putuskan Pegi Setiawan Bebas, Polda Jabar Bakal Cari Pembunuh Vina Sebenarnya?
Hakim PN Bandung Sebut Penetapan Tersangka Pegi Setiawan Tidak Cukup Bukti
Polda Jabar: Hakim Tidak Menyebutkan Ganti Rugi, Hanya Hentikan Penyidikan dan Bebaskan Pegi Setiawan
Berita Terkini
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
Dompet Bitcoin Jerman Merosot di Bawah 40,000 BTC, Nilainya Rp 37 Triliun
IPO ISEA Oversubscribed 12,9 Kali, Emiten Incar Kolam Udang Baru
Jatim Cetak Sejarah Pertama Kali Angka Kemiskinan Tembus 1 Digit, Ternyata Ini Rahasianya
8 Potret Detail Penampilan Salshabilla Adriani saat Akad dan Resepsi Pernikahan
Istri Song Joong Ki, Katy Louise Saunders Hamil Anak Kedua
Seekor Macan Tutul Tertangkap Kamera Pengunjung di Taman Nasional Baluran Situbondo
Semangat Siswa SLB YPAC Jakarta di Hari Pertama Masuk Sekolah
Bobby Nasution Resmi Diusung PKS di Pilgub Sumut 2024
Bank Mandiri Sukses Gelar Mandiri Jogja Marathon 2024 dengan Segudang Inisiatif Ramah Lingkungan
Selain Pernikahan dan Kehamilan, Ash Island dan Chanmina Juga Umumkan Tetap Berkarier dan Janji Jadi Orangtua yang Keren
2 Crosser Astra Honda Raih Poin di MXGP Indonesia 2024
Satgas Damai Cartenz Tangkap KKB Basoka Lawiya, Ini Jejak Kejahatannya