, Jakarta Pengadilan Moskow menuntut Wikipedia menghapus informasi terkait invasi Rusia ke Ukraina. Yayasan nirlaba Wikimedia, yang menaungi Wikipedia, kemudian mengajukan banding terhadap keputusan.
Mengutip VOA Indonesia, Rabu (15/6/2022), banding diajukan karena Wikimedia berpendapat warga dunia memiliki hak untuk mengetahui fakta-fakta perang tersebut.
Pengadilan Moskow mendenda Wikimedia Foundation sebesar 5 juta rubel atau sekitar Rp 1,3 miliar karena menolak menghapus artikel Wikipedia berbahasa Rusia tentang perang termasuk "Invasi Rusia ke Ukraina", "Kejahatan Perang selama Invasi Rusia ke Ukraina" dan "Pembantaian di Bucha."
Advertisement
Moskow mengatakan informasi-informasi tersebut merupakan disinformasi.
"Keputusan ini menyiratkan bahwa sumber informasi yang baik dan terverifikasi di Wikipedia yang tidak sejalan dengan keterangan yang diberikan pemerintah Rusia merupakan disinformasi," Stephen LaPorte, Associate General Counsel di Wikimedia Foundation, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Wikipedia, yang mengatakan telah menawarkan "sejarah draf kedua," adalah salah satu dari sedikit sumber informasi berbahasa Rusia yang digunakan warga negara tersebut untuk memverifikasi fakta mengenai perang Rusia Ukraina yang saat ini masih berlangsung, setelah tindakan keras yang dilakukan Kremlin terhadap sejumlah media di Moskow.
"Pemerintah menarget informasi yang vital bagi kehidupan masyarakat di masa krisis," kata LaPorte. "Kami mendesak pengadilan untuk mempertimbangkan kembali untuk mendukung hak setiap orang atas akses pengetahuan dan kebebasan berekspresi."
Pengadilan Moskow berpendapat bahwa apa yang disebut sebagai disinformasi di Wikipedia menimbulkan risiko bagi ketertiban umum di Rusia dan bahwa Yayasan, yang berkantor pusat di San Francisco, California, beroperasi di dalam wilayah Rusia.
Yayasan itu dituntut di bawah undang-undang Rusia tentang kegagalan untuk menghapus informasi yang dilarang.
Kasus ini dibawa oleh regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pasukan Ukraina mengatakan Rusia terus menembaki desa-desa kecil di garis depan di wilayah Donbas sebagai penargetan sembarangan terhadap wilayah sipil.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Banding Wikipedia
![Ilustrasi Kasus-Pengadilan-Laporan Polisi (Freepik/Rawpixel.com)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/dhl7fPTduE6Maq8rHm_dUPRUvxU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4017205/original/093435100_1652084853-law-judgement-rights-weighing-legal-concept.jpg)
Banding Wikipedia, yang diajukan pada 6 Juni, berpendapat bahwa menghapus informasi adalah pelanggaran hak asasi manusia. Wikipedia mengatakan Rusia tidak memiliki yurisdiksi atas Wikimedia Foundation, yang tersedia secara global dalam lebih dari 300 bahasa.
Informasi yang terdapat Wikipedia ditulis dan diedit oleh sukarelawan.
Narasi perang di Ukraina, invasi darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, hadir dalam informasi yang bervariasi secara drastis -- dan telah sangat dipolitisasi dengan jurnalis asal Rusia dan negara-negara Barat secara rutin dituduh salah dalam melaporkan berita mengenai perang tersebut.
Ukraina mengatakan pihaknya adalah korban perampasan tanah gaya kekaisaran yang tidak beralasan oleh Rusia, tetapi Kiev akan berjuang sampai akhir untuk merebut kembali wilayah yang telah diduduki pasukan Rusia. Kiev telah berulang kali meminta bantuan Barat untuk memerangi Rusia.
Presiden Vladimir Putin dan pejabat Rusia tidak menggunakan kata "perang" atau "invasi.” Mereka menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk mencegah penganiayaan terhadap penutur bahasa Rusia di Ukraina timur.
Putin juga mengatakan konflik tersebut adalah titik balik dalam sejarah Rusia: pemberontakan Moskow melawan Amerika Serikat, yang menurutnya telah mempermalukan Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991 dan mendorong untuk memperbesar aliansi militer NATO.
Ukraina dan pendukung Baratnya menyangkal klaim Moskow bahwa penutur bahasa Rusia dianiaya. Kiev mengatakan pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang, termasuk pembunuhan, penyiksaan dan pemerkosaan di beberapa wilayah seperti Bucha.
Advertisement
Rusia Larang Facebook dan Instagram, Moskow: Perusahaan Ekstremis
![Ilustrasi Facebook - Media sosial](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/jwJTicaXiHHgjAI2AbDcsKdmK2M=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2709607/original/089829600_1548079940-william-iven-19844-unsplash.jpg)
Sebelumnya Pengadilan Moskow memutuskan untuk melarang Facebook dan Instagram di Rusia, melabeli perusahaan induk dari dua jejaring sosial, Meta Platforms Inc. sebagai perusahaan "ekstremis."
Kantor Kejaksaan Agung Rusia mengatakan bahwa gugatan itu ditujukan untuk melindungi orang Rusia dari "pelanggaran hak-hak mereka," menurut media lokal, demikian dikutip dari laman Xinhua, Selasa (22/3/2022).
Meta mengizinkan penggunanya melakukan posting pidato kekerasan militer Rusia.
Pihak Metaverse diklaim Rusia telah mengabaikan lebih dari 4.500 permintaan untuk menghapus informasi palsu tentang operasi militer khusus Rusia.
Hal yang membuat Rusia geram yaitu, Meta mengizinkan penyebaran informasi soal seruan demonstrasi.
Putusan pengadilan akan segera berlaku tetapi tidak akan memengaruhi keberadaan WhatsApp.
Meta juga dilarang melakukan bisnis di Rusia karena Kantor Kejaksaan Agung dan Layanan Keamanan Federal Rusia menuduh perusahaan raksasa AS itu bertindak melawan Rusia dan angkatan bersenjatanya.
Berawal dari Pembatasan Akses
Semula Rusia memberlakukan akses terbatas warganya ke Facebook atas sikapnya di tengah invasi ke Ukraina.
Regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor menuduh jaringan "penyensoran" di negara tersebut melakukan pelanggaran atas "hak dan kebebasan warga negara."
Facebook mengatakan, telah menolak untuk menghentikan pengecekan fakta dan pelabelan konten dari organisasi berita milik negara.
Langkah itu dilakukan sehari setelah Rusia melancarkan serangannya ke Ukraina, demikian dikutip dari laman BBC.
Tidak jelas apa arti pembatasan regulator, atau sejauh mana platform lain seperti, WhatsApp, Facebook Messenger dan Instagram akan terpengaruh.
Regulator turut menuntut Facebook mencabut pembatasan yang berlaku pada Kamis (24/2).
Dikatakan bahwa Metaverse telah "mengabaikan" permintaan ini.
Rusia Izinkan WhatsApp Meski Blokir Meta, Facebook, dan Instagram
![WhatsApp](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/PDlmsKiBbRjlt2MPLvAQ0GiAdos=/0x265:3700x2350/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4042011/original/052621400_1654274751-WhatsApp.jpg)
Sebuah pengadilan di Moskow, Rusia, menyatakan bahwa Meta bersalah karena mendorong aktivitas ekstremisme. Rusia sebelumnya sudah memblokir Facebook dan Instagram.
Kendati begitu, tak semua anak perusahaan Meta Facebook yang diblokir. Pasalnya, pemerintah Rusia masih mengizinkan operasional WhatsApp, bahkan layanan chatting ini belum terdampak sanksi apa pun. Demikian seperti dilaporkan Reuters, Rabu (23/3/2022).
Belum jelas bagaimana layanan WhatsApp akan tetap beroperasi sementara perusahaan induknya Meta dilarang beroperasi di Rusia, begitu juga dengan jejaring sosial Facebook dan Instagram.
Meta tidak menanggapi permintaan komentar setelah Pengadilan Distrik Moskow menyatakan pihaknya telah menguatkan gugatan jaksa penuntut tentang pelarangan kegiatan Meta Facebook di wilayah Rusia.
Kantor berita Interfax melaporkan, Pengacara Meta, Victoria Shakina, sebelumnya mengatakan pada pengadilan, Meta tidak melakukan kegiatan ekstremis dan menentang Rusia.
Tidak jelas apakah Meta akan mengajukan banding atas pelarangan aktivitas Facebook dan Instagram di Rusia karena perusahaan dianggap telah mendorong aktivitas ekstremisme. Namun menurut hakim, larangan akan segera diberlakukan.
Tak berapa lama setelah keputusan pengadilan keluar, regulator telekomunikasi Rusia, Roskomnadzor menyebut, pihaknya akan mengecualikan Meta dari daftar entitas asing yang boleh beroperasi di Rusia. Interfax juga menyebut, Instagram dan Facebook tak boleh beroperasi.
![Infografis Rusia Didepak dari Dewan HAM PBB](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/iKG0AtqNV6WIMxG63aiaPr7l2JI=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3989734/original/007075800_1649426043-AS_3.jpg)
Terkini Lainnya
Tim Israel Ketahuan Edit Narasi Wikipedia Soal Pembantaian Warga Palestina di Kamp Pengungsian Nuseirat Gaza
Banding Wikipedia
Rusia Larang Facebook dan Instagram, Moskow: Perusahaan Ekstremis
Rusia Izinkan WhatsApp Meski Blokir Meta, Facebook, dan Instagram
Rusia
Wikipedia
Wikimedia
Ukraina
Perang Ukraina
Perang Rusia-Ukraina
Invasi Rusia
VOA Indonesia
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Lumat Kosta Rika, Kolombia Makin Dekat dengan Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Hasil Copa America 2024: Hajar Kosta Rika 3-0, Kolombia Selangkah Lagi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil di Indosiar dan Vidio, Sabtu 29 Juni Pukul 08.00 WIB
4 Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Copa America, Plus Era Keemasan dan Pemain Legenda yang Menentukan Prestasi
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
MUI Ajak Masyarakat Dukung Polri Berantas Judi Online dan Pinjol
Soal Bandar Judi Online Terdeteksi di Indonesia, Kapolri: Penelusuran Sampai Titik Puncak
HEADLINE: PPATK Membongkar Ada 1.000 Anggota DPR dan DPRD Terlibat Judi Online, Siap Buka Data?
Judi Online Merebak, Begini Islam Memandang Hal Tersebut
Gara-Gara Judi Online dan Pinjol, Kasus Perceraian di Depok Meningkat
Kominfo Luncurkan Dua Aplikasi Pemberantasan Judi Online
Pilkada 2024
Buka Mukerwil DPW PPP Kepri, Mardiono Sebut Akan Siapkan Calon Terbaik di Pilkada 2024
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Survei Pilkada Tana Tidung: Said Agil Unggul Tipis dari Petahana
Pengamat Nilai Program Pro Rakyat Sekda Majalengka Eman Suherman Bisa Raih Dukungan di Pilkada 2024
Jelang Pilkada Indramayu, Kelompok Petani Milenial Akui Kinerja Nina Agustina
Pj Gubernur Kalbar Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
28 Juni 1836: Wafatnya James Madison, Presiden Ke-4 Sekaligus Salah Satu Bapak Pendiri Amerika Serikat
Populer
Hujan Lebat Picu Atap Bandara di New Delhi India Runtuh, 1 Orang Tewas dan Sejumlah Penerbangan Domestik Dibatalkan
Joe Biden dan Donald Trump Mulai Debat Capres AS 2024 Pertama Tanpa Jabat Tangan, Perang Israel Vs Hamas di Gaza Salah Satu Fokusnya
Desain Loreng Harimau Seragam Malaysia untuk Olimpiade Paris yang Dinilai Terlihat Murahan dan Tuai Cemooh Publik
Suara Serak Saat Debat Capres 2024 Perdana Disorot, Joe Biden Disebut Tengah Berjuang Lawan Flu
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
Soal Usia Sepuh Saat Jabat Presiden AS, Joe Biden: Donald Trump Lebih Muda Tapi Kurang Kompeten
Waspada! Marah-marah Bisa Picu Risiko Terkena Serangan Jantung
Mengenal Sekolah Perempuan di NTT: Mama-mama Belajar Berani Bersuara Lawan Kekerasan Terhadap Wanita dan Anak
Gempa M 7,2 Guncang Peru Selatan, Getaran Terasa hingga Ibu Kota dan Buat Tempat Tidur Goyang
Warga Ethiopia Kini Hidup di Tahun 2016 dan Bukan 2024, Begini Sejarahnya
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Jerman vs Denmark: Tim Panser Ogah Menanggung Malu
Prediksi Euro 2024 Swiss vs Italia: Tidak Mudah Singkirkan Juara Bertahan
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Lolos dari Jalur Neraka di Babak Gugur Euro 2024, Bek Timnas Inggris Pantang Anggap Remeh Lawan
Meriahkan UEFA Euro 2024, EA Sports FC Mobile Gelar Exhibition dan Turnamen Seru di Sarinah
Berita Terkini
Infografis PPATK Kuak 1.000 Orang di DPR dan DPRD Main Judi Online
Steam Summer Sale 2024 Dimulai! Ratusan Game Populer Didiskon Besar-besaran
Mengenal Penyakit Hepatitis A hingga E dan Peluang Kesembuhannya
Prediksi Euro 2024 Jerman vs Denmark: Tim Panser Ogah Menanggung Malu
Saksikan Mentari TV Fest Ceria 2024 Tanggal 29 Juni Live Non Stop di VIDIO, Hadirkan Cipung dan Nagita
Siap-siap, Barang China Bakal Kena Bea Masuk hingga 200%
Kuasa Hukum Wina Natalia Ungkap Perceraian dengan Anji Belum Final, Masih Didoakan Balikan Lagi
Peluang Bonus Demografi di IKN Seolah Positif tapi Semu, Kepala BKKBN Jelaskan Alasannya
PPIH Fasilitasi Jemaah Haji Belum ke Masjidil Haram, Bisa Doa di Depan Ka’bah
Bansos Jokowi Dikorupsi Rp125 Miliar, KPK: Isi Beras, Minyak Goreng, Biskuit
6 Potret Kebersamaan Fuji dan Rebecca Klopper, Nge-gym dan Dinner Bareng
Berkelana ke Masa Depan nan Futuristik di Wonderlab, Bisa Ngobrol dengan Metahuman bak Bestie
Penasihat Coinbase Masuk Tim Kampanye Joe Biden di Pilpres AS
Pefindo Beri Rating idAAA/Stable Outlook untuk InJourney, Apa Pendorongnya?