, Jakarta - Kompetisi kecantikan "beauty.ai" menjanjikan obyektifitas dalam memilih orang berparas paling menawan di bumi. Yaitu dengan bantuan inteligensia buatan atau artificial inteligence, yang biasa disingkat AI.
Lebih dari 6.000 selfi sudah diserahkan, dari berbagai bagian dunia. Tapi, hampir semua pemenang berkulit putih, demikian dikutip dari laman DW Indonesia, Rabu (2/11/2021).
Masalahnya: inteligensia buatan dilatih memberikan penilaian dengan data-data wajah orang dari Eropa Tengah. Sedangkan wajah orang dari kawasan dunia lain tidak dikenali dengan baik.
Advertisement
Salah seorang peneliti inteligensia buatan, Joy Buolamwini, juga mengeluhkan kerugian besar lain akibat inteligensia buatan.
"Kita harus semakin menyadari adanya algoritme destruktif misterius yang menyebar luas, dan semakin digunakan untuk mengambil keputusan yang berdampak pada hidup kita."
Buolamwini menjelaskan lebih lanjut, misalnya dalam hal siapa yang dapat pekerjaan, siapa yang dipecat. Apa orang ini dapat pinjaman atau tidak, dapat asuransi, atau dapat tempat kuliah yang diinginkan.
Banyak piranti lunak yang digunakan perusahaan untuk memilih pekerja baru menggunakan kecerdasan buatan. Piranti lunak ini menganalisa bahasa tubuh atau kata-kata yang digunakan.
Pembuat piranti lunak seperti HireVue menjanjikan obyektifitas lebih tinggi, sehingga katanya keanekaragaman dan keadilan genderbisa tercapai
Pakar seperti Lorena Jaume-Palasí meragukan itu. Ia menganalisa 38 piranti lunak untuk proses penerimaan pegawai yang digunakan pemerintah Jerman.
"Banyak dari piranti lunak ini berlandaskan teori yang dalam berbagai ilmu sosial, sosiologi juga psikologi dianggap kontroversial, atau sudah lama usang,“ kata Jaume-Palasí. Di dalamnya tercakup ide-ide yang disebut Big Five.
Big Five dalam piranti lunak adalah: sikap terbuka, bertanggungjawab, menerima ide baru, punya empati dan keyakinan diri. Inteligensia artifisial menempatkan orang pada ibaratnya laci-laci ini, dan menarik kesimpulan tentang kelayakan seseorang.
Misalnya, empati tidak termasuk dalam kategori yang dicari untuk posisi pemimpin. Sementara empati diasosiasikan dengan perempuan. Akhirnya piranti lunak berinterpretasi: perempuan tidak cocok jadi pemimpin!
Masalah lainnya: Big Five adalah nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat Eropa. Jika kita memandang Asia misalnya, bisa dilihat, sikap rajin punya bobot sangat tinggi. Dan itu sama sekali tidak diperhitungkan "tool" yang biasanya digunakan perusahaan besar.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Teknologi Digunakan Untuk Evaluasi Orang
Uni Eropa juga menggunakan piranti lunak seperti itu untuk proses pencarian pegawai baru. Namanya Cammio. Tapi sekarang fungsi inteligensia buatan yang ada di piranti lunak itu belum mulai digunakan.
Lorena Jaume-Palasí yang juga jadi penasehat pemerintah dalam hal intelegensia artifisial mengatakan, "Saya rasa, kita harus memikirkan dulu, apakah teknologi seperti ini bisa digunakan dalam berbagai hal, yang tujuannya memberikan nilai dan mengevaluasi orang.“
Penyebabnya, karena teknologi ini sebenarnya tidak etis dan tidak sesuai dengan ilmu pengetahuan, dan tidak layak dilempar ke pasaran. Begitu ditekankan Jaume-Palasí yang juga pendiri organisasi non profit Ethical Tech Society
Namun demikian, di seluruh dunia, semakin banyak sistem kecerdasan buatan yang digunakan.
"Kita harus mulai memikirkan bagaimana caranya menciptakan program yang bersifat lebih inklusif dan mengikutsertakan praktik lebih inklusif pula. Ini harus dimulai manusia,“ kata Joy Buolamwini.
Peneliti intelegensia artifisial itu mengemukakan sejumlah hal yang harus dipertimbangkan. Apakah kita menciptakan tim dengan individu beraneka ragam, dan bisa saling melengkapi? Dari segi teknis, apakah kita memperhitungkan keadilan jika mengembangkan sistem?
Kita sekarang punya kesempatan untuk mencapai persamaan dan keadilan, jika kita menjadikan perubahan sosial sebagai prioritas, dan bukan hal sampingan. Demikian ditambahkan Joy Buolamwini.
Menilai orang secara adil, berkaitan dengan tantangan lebih besar. Dan itu menuntut biaya tambahan dari pembuat program inteligensia artifisial.
Terkini Lainnya
Teknologi Digunakan Untuk Evaluasi Orang
inteligensia
Inteligensia buatan
Rasis
DW Indonesia
DW
AI
artificial inteligence
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
5 Orang Tewas dalam Ledakan di Gudang Kembang Api Filipina
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Operasi Kaki, 27 Jadwal Perjalanan Kereta Api Diubah
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata: Saya Gagal Berantas Korupsi
6 Potret Nagita Slavina Berhijab Usai Berhaji yang Disorot, Didoakan Segera Istikamah
Dugaan Kebocoran Data Polri, Siapa Hacker yang Bertanggung Jawab?
PLN Setor Abu Sisa PLTU untuk Bangun Jalan dan Gereja di Jayapura
Sholat Belum Khusyuk Tidak Dapat Pahala? Begini Kata Buya Yahya
Coldplay Ajak Fans Kirim Cinta ke Israel dan Palestina Saat Tampil di Glastonbury 2024
PDIP Siap Bentuk Poros Bareng PKB di Jakarta, Usung Andika Perkasa?
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Sri Mulyani Minta Restu Pakai Dana Cadangan Buat Suntik PT KAI hingga Bank Tanah
Michael Bambang Hartono, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Pemilik Grup Djarum
Nonton Music Video Difki Khalif - Lamunan di Kota Itu di Vidio, Bawa Romansa dan Nostalgia
Neta S Station Wagon Segera Meluncur, Ketahuan Sedang Uji Coba Jalan
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online