, Kabul - Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani dikabarkan telah meninggalkan negara itu pada Minggu 15 Agustus 2021, bergabung dengan sesama warga dan orang asing dalam upaya bergegas melarikan diri dari Taliban yang kian meresahkan -- menandakan akhir dari eksperimen Barat selama 20 tahun yang bertujuan untuk membangun kembali Afghanistan.
Presiden Ashraf Ghani terbang ke luar negeri, dua pejabat anonim -- karena tak berwenang untuk memberi pengarahan kepada wartawan -- mengatakan kepada The Associated Press (AP).
Tak lama kemudian Kepala Dewan Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Abdullah Abdullah mengkonfirmasi bahwa Ghani telah pergi.
Advertisement
"Mantan presiden Afghanistan meninggalkan Afghanistan, meninggalkan negara dalam situasi sulit ini," kata Abdullah. "Tuhan harus meminta pertanggungjawabannya."
Baca Juga
Taliban, yang selama berjam-jam berada di pinggiran Kabul mengepung, kemudian mengumumkan bahwa mereka segea akan bergerak lebih jauh ke kota yang tengah dilanda kepanikan. Di mana helikopter berlomba-lomba terbang di atas kepala sepanjang hari untuk mengevakuasi personel dari Kedutaan Besar AS. Sementara asap membumbung di dekat kompleks itu ketika staf menghancurkan dokumen-dokumen penting. Beberapa misi Barat lainnya juga bersiap untuk menarik orang-orang mereka keluar dari negara tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menolak perbandingan penarikan warga AS dengan proses serupa saat perang Vietnam, karena banyak yang menyaksikan dengan tidak percaya kondisi mirip yang terlihat genting saat helikopter mendarat di kompleks kedutaan.
Di sisi lain, warga sipil yang takut bahwa Taliban dapat menerapkan kembali jenis aturan brutal yang menghilangkan hak-hak perempuan juga bergegas meninggalkan negara itu, mengantre di mesin ATM untuk menarik tabungan untuk bekal mereka.
Sementara orang-orang yang sangat miskin — yang telah meninggalkan rumah-rumah di pedesaan demi keamanan berada di ibu kota Afghanistan — tetap tinggal bersama ribuan orang lainnya di taman dan ruang terbuka di seluruh kota.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negaranya hari Minggu (15/8) di tengah kemungkinan kota Kabul dikuasai milisi taliban. Tidak diketahui lokasi tujuan sang presiden.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pergerakan Cepat Taliban hingga Kritik Kepergian Presiden Afghanistan
![Warga Berduyun-duyun Tinggalkan Afghanistan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/qC1D8PfTBhmJJ0TupbkArjpV80Q=/0x568:5776x3823/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3540691/original/014708000_1629003443-AP21226472384423.jpg)
Dalam pemberontakan yang menakjubkan, Taliban merebut hampir seluruh Afghanistan hanya dalam kurun waktu seminggu, meskipun miliaran dolar dihabiskan oleh AS dan NATO selama hampir dua dekade untuk membangun pasukan keamanan Afghanistan.
Beberapa hari sebelumnya, penilaian militer Amerika memperkirakan langkah militan tersebut memakan waktu sebulan sebelum ibu kota berada di bawah tekanan pemberontak.
Sebaliknya, Taliban dengan cepat mengalahkan, mengkooptasi, atau mengirim pasukan keamanan Afghanistan yang melarikan diri dari petak-petak luas negara itu, meskipun mereka mendapat dukungan udara dari militer AS. Tetapi kesepakatan damai dengan AS membatasi aksi militer langsung yang menargetkan mereka, memungkinkan mereka untuk bersiap dan bergerak cepat untuk merebut wilayah-wilayah utama ketika Presiden Joe Biden mengumumkan rencananya untuk menarik semua pasukan Amerika pada akhir bulan ini.
Banyak yang dengan cepat membandingkan antara jatuhnya Kabul—helikopter yang bergemuruh di atas kepala mengevakuasi diplomat Amerika—dengan akibat dari Perang Vietnam, yang melihat penyelamatan udara yang lebih semrawut.
Didesak CNN tentang hal itu, Blinken berkata: "Ini bukan Saigon." Namun, dia mengakui 'kekosongan' pasukan keamanan Afghanistan.
"Dari perspektif pesaing strategis kami di seluruh dunia, tidak ada yang mereka inginkan selain melihat kami di Afghanistan selama lima, 10, 20 tahun lagi," katanya. "Ini sama sekali bukan untuk kepentingan nasional."
Pada hari Minggu, para pemberontak memasuki pinggiran Kabul tetapi awalnya tetap berada di luar pusat kota. Sementara itu, negosiator Taliban di Kabul membahas pengalihan kekuasaan, kata seorang pejabat Afghanistan yang berbicara dengan syarat anonim karena takut akan pembalasan. Masih belum jelas kapan transfer itu akan dilakukan dan siapa di antara Taliban yang sedang bernegosiasi.
Negosiator di pihak pemerintah termasuk mantan Presiden Hamid Karzai dan Abdullah, yang telah menjadi kritikus vokal Ghani.
Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rincian negosiasi tertutup, menggambarkan kondisi saat ini dengan 'tegang'.
Karzai muncul dalam sebuah video yang diposting online, ketiga putrinya yang masih kecil di sekitarnya, mengatakan dia tetap di Kabul. "Kami mencoba menyelesaikan masalah Afghanistan dengan kepemimpinan Taliban secara damai," katanya, sementara deru helikopter yang lewat terdengar di atas kepala.
Penjabat menteri pertahanan Afghanistan, Bismillah Khan Mohammadi, tidak menahan kritiknya terhadap presiden yang melarikan diri itu.
"Mereka mengikat tangan kami dari belakang dan menjual negara," tulisnya di Twitter. "Terkutuklah Ghani dan gengnya."
Advertisement
Taliban Tenangkan Warga Afghanistan, Janji Manis Semu?
![Pasukan keamanan mengambil bagian dalam operasi yang sedang berlangsung melawan militan Taliban di distrik Arghandad di Provinsi Kandahar, Afghanistan, 2 November 2020.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/AmOUMpY86Uu1Goipj7x3bIVF0uQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3388774/original/024475100_1614478185-ba65622a-93b3-4cfe-915c-015cfb41f543_w1023_r1_s.jpg)
Laporan yang beredar menyebut bahwa para pemberontak berusaha menenangkan penduduk ibu kota, bersikeras para militan anggota mereka tidak akan memasuki rumah orang atau mengganggu bisnis. Mereka juga mengatakan akan menawarkan "amnesti" kepada mereka yang bekerja dengan pemerintah Afghanistan atau pasukan asing.
"Tidak ada nyawa, harta benda dan martabat yang akan dirugikan dan nyawa warga Kabul tidak akan terancam," kata para pemberontak dalam sebuah pernyataan.
Tetapi ada laporan pembunuhan balas dendam dan taktik brutal lainnya di wilayah negara yang telah direbut Taliban dalam beberapa hari terakhir.
Apakah pernyataan pemberontak Taliban kepada rakyat Afghanistan hanya janji manis semu?
Di satu sisi, pada hari Minggu, kepanikan melanda ketika banyak orang bergegas meninggalkan negara itu melalui bandara Kabul, rute terakhir ke luar negeri karena Taliban sekarang memegang setiap perbatasan penyeberangan. NATO mengatakan pihaknya "membantu mempertahankan operasi di bandara Kabul untuk menjaga Afghanistan tetap terhubung dengan dunia."
"Anda mengecewakan generasi muda Afghanistan," kata Aisha Khurram, 22, yang sekarang tidak yakin apakah dia akan bisa lulus dalam waktu dua bulan. "Sebuah generasi ... dibesarkan di Afghanistan modern berharap untuk membangun negara dengan tangan mereka sendiri. Mereka mencurahkan darah, upaya, dan keringat ke dalam apa pun yang kita miliki saat ini."
AS memutuskan beberapa hari lalu untuk mengirim ribuan tentara untuk membantu mengevakuasi beberapa personel, dan dua pejabat mengatakan hari Minggu bahwa diplomat Amerika sedang dipindahkan dari kedutaan ke bandara. Helikopter militer pun bolak-balik antara kompleks kedutaan dan bandara, di mana kehadiran pasukan penting akan tetap ada selama mungkin untuk alasan keamanan.
(Para pejabat tidak berwenang untuk membahas gerakan diplomatik dan berbicara dengan syarat anonim.)
Penerbangan evakuasi itu dimulai beberapa jam setelah Taliban merebut kota terdekat Jalalabad - yang telah menjadi kota besar terakhir selain ibu kota yang tidak ada di tangan mereka.
Sementara itu, gumpalan asap terlihat di dekat atap kedutaan ketika para diplomat segera menghancurkan dokumen-dokumen sensitif, menurut dua pejabat militer Amerika yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas situasi tersebut. Asap semakin tebal dari waktu ke waktu di daerah itu, rumah bagi kedutaan besar negara lain juga.
Para pejabat Afghanistan mengatakan gerilyawan Taliban juga merebut ibu kota Provinsi Maidan Wardak, Khost, Kapisa dan Parwan pada hari Minggu.
Para pemberontak juga merebut perbatasan darat di Torkham, yang terakhir tidak dalam kendali mereka, pada hari Minggu. Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed mengatakan kepada penyiar lokal Geo TV bahwa Pakistan menghentikan lalu lintas lintas perbatasan di sana setelah militan merebutnya.
Kemudian, pasukan Afghanistan di pangkalan udara Bagram, rumah bagi penjara yang menampung 5.000 narapidana, menyerah kepada Taliban, menurut kepala distrik Bagram Darwaish Raufi. Penjara di bekas pangkalan AS itu menampung para militan Taliban dan ISIS.
Terkini Lainnya
Joe Biden Utus 5 Ribu Personel Bantu Proses Penarikan Militer AS, Taliban Diminta Tak Ganggu
Taliban Dapat Uang dari Mana? Ini Sumber Kekayaannya
Taliban Makin Ganas, Kemlu: Masih Ada WNI di Afghanistan
Pergerakan Cepat Taliban hingga Kritik Kepergian Presiden Afghanistan
Taliban Tenangkan Warga Afghanistan, Janji Manis Semu?
afganistan
Afghanistan
Taliban
Presiden Afghanistan
Presiden Afganistan
Ashraf Ghani
Ashraf Gani
Kabul
Tajikistan
Rekomendasi
22 Juni 2022: Gempa M 5,9 Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang Lebih, Getaran Dirasakan hingga Pakistan dan Iran
Jusuf Kalla: Taliban Bukan Teroris, Mereka Berjuang untuk Negerinya
Di Oslo Forum, Menlu Retno Desak Negara di Dunia Berkontribusi Wujudkan Perdamaian Dunia
Jusuf Kalla Tawarkan Pemuda Afghanistan Berkuliah di Indonesia
Lewat JK, Menhan Afghanistan Sampaikan Pesan Siap Kerja Sama dengan Amerika
JK Bertolak ke Afghanistan, Bahas Soal Pendidikan Perempuan
31 Mei 2017: Bom dalam Truk Meledak di Pusat Kota Kabul Afghanistan
Melihat Pembersihan Ranjau Anti-Tank di Afghanistan
Afghanistan Butuh Bantuan Jangka Panjang Usai Dilanda Banjir Bandang
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Dinilai Tampil Mengecewakan pada Debat Perdana Pilpres AS 2024, Akankah Joe Biden Tergantikan?
5 Orang Tewas dalam Ledakan di Gudang Kembang Api Filipina
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
Bank Sentral Myanmar Bantah Laporan PBB soal Transaksi Senjata: Kami
Volodymyr Zelenskyy Serukan Serangan Jarak Jauh dan Pertahanan Udara Pasca-Serangan di Kota Vilniansk
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
Siswa SMAN 3 Kupang Timur Jadi Agen Pengendali Perubahan Iklim Lewat Game GENERAKSI
Rangkaian Ledakan di Nigeria Tewaskan 18 Orang dan Sejumlah Lainnya Luka-luka
Euro 2024
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
Berita Terkini
Polda Sumbar Ungkap Hasil Penyidikan Kematian Afif Maulana: Meninggal karena Melompat dari Jembatan
Pemotretan Keluarga Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Sosok Putranya Tuai Pujian
KAI Ubah Jadwal 27 Perjalanan Kereta Api Mulai 1 Juli 2024, Cek Daftarnya
Sengketa Laut China Selatan, Filipina dan AS Kerahkan Kapal Perang
Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Meninggal Saat Berlaga di GOR Amongrogo Yogya
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Microsoft Kirim Email ke Pengguna yang Kena Serangan Hacker Rusia, Akun Kamu Aman?
Bursa Saham Asia Bervariasi Usai Data Manufaktur China Kembali Kontraksi
7 Potret Pengajian Chand Kelvin dan Dea Sahirah Jelang Nikah, Haru Bahagia
Patuhi MK, KPU Jakarta Jakarta Gelar Rekapitulasi Suara Ulang di 233 TPS
Fadhilah Sholawat Nuril Qiyamah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani, Tubuh Bercahaya di Hari Kiamat
Kisah Peselancar Belgia Memilih Hidup di Pulau Terpencil di Indonesia, Rela Tinggalkan Rumah dan Pekerjaannya
6 Potret Pertemuan Alice Norin dan Davina Karamoy, Bak Saudara Kembar
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 2.000 Hari Ini 1 Juli 2024, Tengok Daftar Lengkapnya