Queensland - Sektor pertanian Australia sedang kebingungan mencari petani untuk memanen buah-buahan. Penyebabnya adalah adanya perbatasan perjalanan akibat COVID-19, sehingga imigran yang biasa bekerja kesulitan masuk.
Menurut laporan ABC Australia, Senin (15/3/2021), Presiden Asosiasi Petani Stroberi Queensland, Adrian Schulz, selama ini 70 persen produksi stroberi di Australia dipanen oleh tenaga kerja musiman yang biasanya adalah backpacker.
Advertisement
Baca Juga
Di kawasan Moreton Bay, Sunshine Coast dan Bundaberg di Queensland saja, menurut Schulz, selama musim dingin antara bulan Juni-Agustus diperlukan sekitar 7 ribu orang untuk memetik panenan stroberi.
"Ada banyak pemilik lahan yang sangat khawatir," katanya.
"Mereka sudah menurunkan jumlah tanaman yang ditanam sekitar 30 sampai 35 persen dari sebelumnya.
"Saya tahu ada beberapa pertanian yang memutuskan untuk tidak menamam sama sekali tahun ini."Stroberi mungkin akan jadi lebih mahal juga karena kalau kami tidak cukup punya pekerja untuk memetiknya, maka pasokan ke pasar juga akan sangat berkurang.
Menteri Pertanian Australia David Littleproud mengatakan jumlah pekerja musiman yang ada di Australia saat ini hanya sekitar 40 ribu orang dari sebelumnya sekitar 160 ribu orang sejak COVID-19 mulai muncul tahun lalu.
"Di mana-mana kekurangan pekerja terjadi," katanya.
"Kami berusaha melakukan perencanaan pada musim ini tetapi juga berusaha membuat strategi untuk tahun depan dan sesudahnya."
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Menarik Minta Pelajar dan Mahasiswa
Menteri Pertanian Australia David Littleproud mengatakan jumlah pekerja musiman yang ada di Australia saat ini hanya sekitar 40 ribu orang dari sebelumnya sekitar 160 ribu orang sejak COVID-19 mulai muncul tahun lalu.
"Di mana-mana kekurangan pekerja terjadi," katanya.
"Kami berusaha melakukan perencanaan pada musim ini tetapi juga berusaha membuat strategi untuk tahun depan dan sesudahnya."
Juga ada kesempatan pelonggaran pembatasan waktu kerja bagi para mahasiswa internasional yang sudah berada di Australia saat ini bila mereka bekerja di sektor pertanian.
Biasanya para mahasiswa internasional hanya boleh bekerja 20 jam dalam seminggu selama masa kuliah tapi tidak memiliki batas waktu di masa liburan.
Seperti yang tertera pada situsnya, Departemen Pertanian Australia mengatakan akan berkoordinasi dengan Pasukan Perbatasan Australia untuk 'mengambil pendekatan fleksibel' namun hanya pada industri tertentu.
Mahasiswi asal Chile Natalie Ayala memutuskan tetap berada di Australia ketika perbatasan internasional ditutup tahun 2020.
"Banyak orang dari Eropa kembali ke negara mereka, tetapi saya tetap di sini karena di sini aman," katanya."Di Amerika Selatan, situasinya lebih buruk.'
Ayala kemudian bekerja selama beberapa minggu di perkebunan stroberi milik Adrian Schulz.
"Bagi saya ini adalah pengalaman baru, dan kalau Anda mengunjungi sebuah negara, Anda harus membuka diri untuk mengalami hal-hal baru," katanya.
Advertisement
Masalah Birokrasi
Para petani stroberi di Queensland sudah menyerukan tindakan cepat supaya ribuan pekerja dari negara-negara di kawasan Pasifik bisa segera masuk ke Australia untuk bekerja di sektor pertanian.
Menurut Adrian Schulz, keharusan karantina dan pembatasan jumlah kedatangan internasional telah memperlambat kedatangan para pekerja tersebut.
"Kami memahami bahwa semua orang ingin merasa aman dan kami juga harus memastikan mereka aman," katanya."Namun kami sebenarnya ingin membawa masuk orang-orang dari negara yang tidak memiliki COVID."
Menteri Pertanian David Littleproud mengatakan sekitar 25 ribu warga dari kawasan Pasifik sedang menunggu untuk masuk ke Australia namun pemerintah negara bagian yang memperlambat kedatangan mereka.
"Kami bisa menambah batas bagi visa mereka tetapi hanya setelah pemerintah negara bagian memberikan persetujuan soal keamanan dari sisi kesehatan," katanya.
Adrian Schulz ingin kerjasama yang lebih erat antara pemerintah federal dengan negara bagian dan menyebutkan masalah karantina yang ada saat ini 'sangat menyusahkan'.
"Mereka hanya mengizinkan enam tempat saja di Queensland bagi karantina di ladang pertanian dengan minimum 30 orang dan maksimum 80 orang di fasilitas yang ada," katanya.
"Ini bagus bagi pertanian besar namun tidak bagus bagi pertanian menengah dan kecil."
Adrian Schulz mengatakan ketika sedang menjalani karantina, para pekerja ini boleh bekerja namun terpisah dari yang lain yang sudah lama datang.
"Kita harus menempatkan pengawas sendiri untuk bersama dengan para pekerja selama 14 hari dan polisi Queensland juga harus berada di sana," katanya.
"Ini sangat membebani bagi pertanian kecil dan menengah untuk mengurusi birokrasi seperti ini."
Terkini Lainnya
Turki Siap Vaksinasi 50 Juta Orang Agar COVID-19 Tak Lagi Jadi Beban
Sri Mulyani: Paling Terdampak Krisis, Perempuan Jadi Prioritas Dapat Bantuan
Italia Akan Lockdown COVID-19 pada Libur Paskah di April 2021
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Menarik Minta Pelajar dan Mahasiswa
Masalah Birokrasi
Petani
COVID-19
ABC Australia
ABC Indonesia
Australia
Rekomendasi
Cek Vaksin Booster COVID Omicron di Sekitar Saya, Ini Langkah-langkahnya
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024
25,27 Juta Orang Indonesia Masih Miskin hingga Maret 2024, Lebih Rendah Sebelum COVID-19
Judi Online Cari Mangsa, Literasi Digital Senjata Penangkalnya
Bansos Jokowi Dikorupsi Rp125 Miliar, KPK: Isi Beras, Minyak Goreng, Biskuit
Begini Modus Pelaku Korupsi Banpres Covid-19 Rugikan Negara Rp125 Miliar
Gejala Covid Varian Baru, Waspadai Penyebarannya
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Pengamat Hukum UI: Proses Pembangunan Gedung Kedubes India di Jakarta Tak Salahi Aturan
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Klarifikasi Kemlu RI: Anggota PPLN Den Haag dalam Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Bukan Seorang Diplomat
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
China Dukung Kazakhstan Bergabung dengan BRICS
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Jadikan Guru Sibuk Urusan Administratif, DPRD Jatim Minta Kurikulum Merdeka Dikaji Ulang
Pertamina Hulu Energi Catat Produksi Migas 1 Juta Barel Minyak per Hari di Mei 2024
Refleksi Perjalanan Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto dalam Buku Jurnalis Liputan6.com
Analis Sebut Kinerja Ethereum Bisa Ungguli Bitcoin, Ini Syaratnya
Buru Rekor Marc Marquez di MotoGP Jerman 2024, Pedro Acosta Andalkan 2 Faktor
Berapa Potongan BCA per Bulan? Naik Rp 2.500 Per Januari 2024
Caitlin Halderman Ketemu Ryan Reynolds dan Hugh Jackman, Hadiahkan Blangkon yang Terinspirasi Deadpool - Wolverine
Bamsoet Pertanyakan Parpol yang Tak Mampu Lahirkan Kader untuk Diusung Maju Pilkada
Bukalapak Geber Program Mentorship, Fokus pada Produk Virtual
Tarik Minat Anak Muda Terjun ke Pertanian, Kementan Beri Bantuan Akses Modal