, Baku - Kesepakatan damai telah disepakati antara Armenia dan Azerbaijan, dua wilayah bekas republik Uni Soviet di wilayah Kaukasus.
Perjanjian ini mengakhiri pertempuran sengit selama berminggu-minggu, yang menewaskan ribuan orang dan mengakibatkan banyak warganya terlantar.
Kesepakatan damai, yang ditandatangani oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, berlaku mulai Selasa 10 November 2020 pukul 01.00 waktu setempat (Senin 9 November pukul 21.00 GMT ).
Advertisement
Baca Juga
Wartawan BBC Orla Guerin di Baku mengatakan bahwa secara keseluruhan, kesepakatan itu berati kemenangan Azerbaijan dan kekalahan Armenia.
Selama pidato online yang disiarkan televisi, Presiden Putin mengatakan bahwa penjaga perdamaian Rusia akan dikerahkan untuk berpatroli di garis depan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa 1.960 personel akan terlibat, dan laporan yang beredar menyebut pesawat telah meninggalkan pangkalan udara di Ulyanovsk pada hari Selasa, membawa penjaga perdamaian dan mengangkut personel bersenjata lengkap ke Karabakh. Bagian dari peran mereka adalah menjaga "koridor Lachin", yang menghubungkan ibu kota Karabakh, Stepanakert, ke Armenia.
Turki juga akan mengambil bagian dalam proses pemeliharaan perdamaian, menurut presiden Azerbaijan, yang bergabung dengan Presiden Putin selama pidato tersebut.
Berikut ini kronologi perang atau konflik antara Azerbaijan dan Armenia, dikutip dari BBC, Rabu (11/11/2020):
Kronologi Awal
Pusat konflik adalah wilayah Nagorno-Karabakh. Area yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi dikendalikan oleh etnis Armenia.
Negara-negara tersebut melakukan perang berdarah di wilayah tersebut pada akhir 1980-an dan awal 1990-an, dan menjadi pemicu bentrokan kekerasan pada tahun-tahun sesudahnya.
Nagorno-Karabakh adalah bagian dari Azerbaijan, tetapi populasinya mayoritas adalah Armenia. Ketika Uni Soviet dilanda peningkatan ketegangan di republik-republik konstituennya pada 1980-an, Nagorno-Karabakh memilih untuk menjadi bagian dari Armenia - memicu perang yang berhenti dengan gencatan senjata pada 1994.
Sejak itu, Nagorno-Karabakh tetap menjadi bagian Azerbaijan tetapi dikendalikan oleh etnis separatis Armenia yang didukung oleh pemerintah Armenia. Hingga saat ini, negosiasi yang dimediasi oleh kekuatan internasional gagal menghasilkan kesepakatan damai.
Armenia adalah mayoritas Kristen sedangkan Azerbaijan adalah mayoritas Muslim. Turki memiliki hubungan dekat dengan Azerbaijan, sedangkan Rusia bersekutu dengan Armenia - meskipun Turki juga memiliki hubungan baik dengan Azerbaijan.
Berebut Kendali
Kaukasus adalah wilayah pegunungan yang penting secara strategis di Eropa Tenggara. Selama berabad-abad, berbagai kekuatan di wilayah ini - baik Kristen maupun Muslim - bersaing untuk mendapatkan kendali di sana.
Armenia dan Azerbaijan modern menjadi bagian dari Uni Soviet ketika dibentuk pada 1920-an. Nagorno-Karabakh adalah wilayah mayoritas etnis Armenia, tetapi Soviet memberikan kendali atas wilayah tersebut kepada otoritas Azerbaijan.
Baru setelah Uni Soviet mulai runtuh pada akhir 1980-an parlemen regional Nagorno-Karabakh secara resmi memilih untuk menjadi bagian dari Armenia.
Azerbaijan berusaha untuk menekan gerakan separatis, sedangkan Armenia mendukungnya. Hal ini menyebabkan bentrokan etnis, dan - setelah Armenia dan Azerbaijan mendeklarasikan kemerdekaan dari Moskow - perang skala penuh.
Puluhan ribu orang tewas dan hingga satu juta orang mengungsi di tengah laporan pembersihan etnis dan pembantaian yang dilakukan oleh kedua belah pihak. Kebanyakan dari mereka yang mengungsi dalam perang adalah orang Azerbaijan.
Pasukan Armenia menguasai Nagorno-Karabakh sebelum gencatan senjata yang ditengahi Rusia dideklarasikan pada tahun 1994. Setelah kesepakatan itu, Nagorno-Karabakh tetap menjadi bagian dari Azerbaijan, tetapi sejak itu sebagian besar diperintah oleh separatis, republik yang dideklarasikan sendiri, dijalankan oleh etnis Armenia dan didukung oleh pemerintah Armenia. Juga membentuk Nagorno-Karabakh Line of Contact atau Garis Kontak Nagorno-Karabakh, memisahkan pasukan Armenia dan Azerbaijan.
Saksikan Juga Video Ini:
Ketika dunia tengah sibuk menekan angka kasus covid-19, pertempuran justru pecah antara Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mulai Perundingan Damai
![FOTO: Rakyat Azerbaijan Rayakan Perjanjian Damai dengan Armenia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Phy_-xDtEpbIU0TJxLwyKVXYpU8=/1x119:1023x695/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3293086/original/047127700_1605070217-AP20315375031914.jpg)
Perundingan damai telah berlangsung sejak saat itu dimediasi oleh Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE) Minsk Group atau Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) Minsk Group - sebuah badan yang dibentuk pada tahun 1992 dan diketuai oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat.
Namun bentrokan terus berlanjut, dan gejolak serius pada tahun 2016 menyebabkan kematian puluhan tentara di kedua sisi.
Konflik tersebut semakin diperumit oleh geopolitik. Turki negara anggota NATO adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Azerbaijan pada tahun 1991. Mantan Presiden Azeri Heydar Aliyev pernah menggambarkan keduanya sebagai "satu bangsa dengan dua negara". Keduanya berbagi budaya dan populasi Turki.
Apalagi Turki tidak memiliki hubungan resmi dengan Armenia. Pada tahun 1993 Turki menutup perbatasannya dengan Armenia untuk mendukung Azerbaijan selama perang di Nagorno-Karabakh.
Sedangkan Armenia memiliki hubungan baik dengan Rusia. Ada pangkalan militer Rusia di Armenia, dan keduanya adalah anggota aliansi militer Collective Security Treaty Organization (CSTO) atau Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif. Namun, Presiden Vladimir Putin juga memiliki hubungan baik dengan Azerbaijan.
Pada 2018, Armenia mengalami revolusi damai, menyingkiran penguasa lama Serzh Sargysan dari tampuk kekuasaan. Pemimpin protes, Nikol Pashinyan menjadi perdana menteri setelah pemilu bebas tahun itu.
Pashinyan setuju dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk mengurangi ketegangan dan mendirikan pos militer pertama antara kedua negara.
Pada 2019, kedua negara mengeluarkan pernyataan yang menyatakan perlunya "mengambil tindakan konkret untuk mempersiapkan penduduk untuk perdamaian".
Tetapi tahun ini, melihat bulan-bulan meningkatnya ketegangan dan pertempuran sengit di wilayah tersebut. Tidak jelas negara mana yang memulai tindakan kekerasan terbaru, yang dimulai pada Juli dan menimbulkan korban di kedua sisi.
Pemimpin Armenia di Nagorno-Karabakh, Arayik Harutyunyan, mengatakan gencatan senjata tidak terhindarkan setelah hilangnya kota terbesar kedua Karabakh, Shusha (dikenal sebagai Shushi dalam bahasa Armenia).
Pertempuran sudah berlangsung di pinggiran kota utama Karabakh, Stepanakert, dan jika konflik terus berlanjut, seluruh Karabakh akan hilang, katanya di Facebook. “Kami akan mengalami kerugian yang jauh lebih banyak,” katanya.
Di ibu kota Armenia, Yerevan, kerumunan besar berkumpul untuk memprotes kesepakatan tersebut, menurut media lokal. Mereka masuk ke gedung parlemen dan pemerintah, berteriak "Kami tidak akan menyerah."
Para pengunjuk rasa menggeledah kediaman resmi perdana menteri dan PM Pashinyan mengatakan mereka "mencuri komputer, jam, parfum, SIM, dan barang lainnya".
Kendati demikian, pertempuran berakhir pada November ketika kedua belah pihak setuju untuk menandatangani kesepakatan perdamaian yang ditengahi Rusia. Berdasarkan ketentuan dalam perjanjian tersebut, Azerbaijan akan mempertahankan beberapa daerah yang dikuasainya selama konflik, sementara Armenia akan menarik pasukan dari beberapa daerah yang berdekatan.
Presiden Putin mengatakan perjanjian itu akan mencakup pertukaran tahanan perang, dengan "semua kontak ekonomi dan transportasi akan dibuka."
Adegan kegembiraan pun dilaporkan terlihat di Azerbaijan.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan bahwa keputusannya setuju dengan kesepakatan damai ut didasarkan pada "analisis mendalam tentang situasi pertempuran dan dalam diskusi dengan para ahli terbaik di bidangnya".
"Ini bukan kemenangan tapi tidak ada kekalahan sampai Anda menganggap diri Anda kalah," kata PM Pashinyan.
Terkini Lainnya
Akar Konflik Azerbaijan Vs Armenia di Nagorno-Karabakh Menurut Eks Dubes Husnan Fananie
Baru 5 Menit, Gencatan Senjata Armenia-Azerbaijan Ambyar
WHO Sebut Konflik Azerbaijan Vs Armenia Berperan Sebarkan Corona COVID-19
Kronologi Awal
Berebut Kendali
Saksikan Juga Video Ini:
Mulai Perundingan Damai
Azerbaijan
Armenia
Perang Azerbaijan-Armenia
Konflik Azerbaijan-Armenia
Nagorno-Karabakh
Nagorno
Karabakh
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Pengamat Hukum UI: Proses Pembangunan Gedung Kedubes India di Jakarta Tak Salahi Aturan
Mengenal 55 Cancri e, Planet Berlian
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
Fadli Zon: Delegasi Komite PBB Tunjukkan Parlemen Indonesia Mitra Strategis Bagi Perjuangan Bangsa Palestina
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
Baca Nota Pembelaan, SYL: Seolah-olah Saya Manusia Rakus dan Maruk
Daftar Wakil Presiden Soeharto Selama 3 Dekade, Simak Masa Jabatannya
Jerawat Membandel di Pipi, Ini Penyebab dan Solusi Efektif untuk Mengatasinya
Bitcoin Amblas 3 Hari Beruntun, Ini Biang Keroknya
Siap-siap, 7 Produk Impor Ini Bakal Kena Dua Tambahan Bea Masuk
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Caplok Aito dari Huawei, Seres Gelontorkan 344 Juta Dolar AS
Betrand Peto Suntik Filler Dagu, Diklaim Bikin Wajahnya Jadi Maskulin
Cerita Perjuangan Turnadi, Pustakawan Sukoharjo yang Berkawan dengan Kemajuan Teknologi
Jangan Lewatkan Sinetron My Heart di SCTV Episode Jumat 5 Juli 2024 Pukul 17.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Megawati Kritik Utang Makin Membengkak di Zaman Jokowi: Cara Bayarnya Gimana?