, Los Angeles - Serangkaian gempa besar dan lindu susulan di negara bagian California, Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu, telah mengakibatkan gangguan dan kerusakan yang signifikan di sebagian besar wilayahnya.
Muncul bersamaan denganya, kekhawatiran bahwa aktivitas gempa dapat memicu erupsi vulkanik, Pasalnya, tidak jauh dari pusat guncangan, terhampar sebuah area gunung api berjuluk Lahan Vulkanik Coso.
Namun, sebagaimana dikutip dari Newsweek.com pada Senin (8/7/2019), lembaga geologi pemerintah AS --USGS-- mengatakan gempa California tidak memicu indikator letusan gunung api.
Advertisement
Apa alasannya?
Baca Juga
Menurut peringatan awal yang diterbitkan USGS pada Sabtu 6 Juli 2019 siang, tepi selatan Lahan Vulkanik Coso mengalami "kawanan" --istilah untuk rangkaian gempa yang dilokalisasi dalam kerangka waktu singkat-- pada pukul 21.19 malam sebelumnya.
Gerombolan setara magnitudo 5,4 itu merupakan dampak dari gempa bermagnitudo 7,1 pada hari Jumat, yang terjadi berselang kurang dari 20 menit.
Lahan Vulkanik Coso terletak di sebelah timur pegunungan Sierra Nevada di bagian utara Gurun Mojave, atau sekitar 200 mil (setara 321 kilometer) utara Los Angeles.
"Rata-rata sekitar 30 gempa per jam telah terdeteksi sejak itu," tulis peringatan USGS, yang mengatakan bahwa sebagian besar lindu berada dalam kisaran magnitudo 1 hingga 3.
"Tidak ada indikasi deformasi dasar aktivitas gunung berapi yang terdeteksi, dan tidak ada ancaman erupsi yang akan terjadi," kata peringatan itu.
"Observatorium Gunung Api California akan terus memantau situasi untuk tanda-tanda aktivitas gunung berapi, dan memberikan pembaruan sebagaimana diperlukan," ia memungkasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dipicu Kompleksitas Faktor
Menurut USGS, Lahan Vulkanik Coso mencakup sekitar 150 mil persegi (setara 388 kilometer persegi) tanah di wilayah tersebut, dengan sebagian besar terletak di dalam area Pusat Latihan Angkatan Udara AS di distrik China Lake.
Lahan Vulkanik Coso terdiri dari beberapa kubah dan aliran lava, serta kerucut abu yang meletus selama 250.000 tahun terakhir.
"Namun, sudah sekitar 40.000 tahun silam wilayah itu tidak lagi mengalami letusan meski gempa-gempa besar mengguncang silih berganti," kata USGS.
Surat kabar Los Angeles Times melaporkan bahwa pada Sabtu sore, tercatat sebanyak lebih dari 1.400 getaran susulan di wilayah vulkanik tersebut, menyusul dua gempa bermagnitudo besar pada Kamis dan Jumat.
Ditanya tentang apakah mungkin rangkaian gempa besar terakhir memicu aktivitas vulkanik di Coso, USGS menjawab bahwa peristiwa alam itu saja tidak cukup.
"Ada beberapa faktor yang saling berkesinambungan dalam mendorong aktivitas vulkanis, dan itupun belum tentu bisa diprediksi seratus persen. Tanda-tanda bisa dibaca, tapi kapan letusan dan apa penyebab utamanya masih menjadi misteri," pungkas USGS.
Advertisement
Sinyal Waspada di Alaska
Aktivitas seismik di California selatan baru-baru ini telah merusak bangunan, jalan dan infrastruktur lainnya, serta mengakibatkan beberapa kebakaran.
Namun dalam sisi positif, belum ada laporan kematian yang dikaitkan terhadap gempa, tulis koran LA Times.
Sementara itu, gempa yang melanda negara bagian Alaska baru-baru ini, menurut catatan USGS, berpotensi mendorong meningkatnya aktivitas vulkanis di wilayah pangkal utara Cincin Api Pasifik itu.
Gempa Alaska mendorong USGS mengeluarkan "sinyal kuning" --atau siaga-- pada Jumat 5 Juli.
Tanda peringatan ini berarti masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri terhadap beberapa kemungkinan buruk terkait gempa dan aktivitas vulkanis.
Terkini Lainnya
3 Ribu Gempa Bumi Tercatat Terjadi di California Sejak 4 Juli 2019?
Video Guncangan Gempa California Merambat ke Amerika Utara
Unggah Gambar 'Ular Raksasa Penyebab Gempa Bumi', Pria China Diringkus Polisi
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dipicu Kompleksitas Faktor
Sinyal Waspada di Alaska
Gempa
Gempa California
Vulkanik
Rekomendasi
Jalur Pendakian Gunung Slamet Ditutup, 1.000 Pendaki Gagal ke Puncak
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Mengapa Negara-negara Eropa Timur Banyak yang Jago IT? Ini Alasannya
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
Australia, Selandia Baru, dan China Berebut Pengaruh di Pasifik
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
Kekurangan Pasukan, Ukraina Berikan Narapidana Pembebasan Bersyarat untuk Ikut Berperang
Istri Presiden Pertama RI Ratna Sari Dewi Sukarno ke Lokasi Gempa Hualien Taiwan, Beri Donasi Rp1 Miliar
Euro 2024
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Paman Tusuk Keris Keponakan hingga Tewas di Bangkalan, Begini Kronologinya
Lebih Siap Diajak Bertualang, Ini yang Disuguhkan Ducati DesertX Discovery
Erick Thohir Bakal Kerahkan BUMN Sokong Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Terperosok di Zona Merah, Berikut Kinerja Memecoin Dogecoin
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Qodari Sebut Jokowi Effect Jadi Variabel Kunci di Pilkada Jawa Tengah
Cak Imin Kritik Menko Muhadjir soal Usulan Kenaikan UKT
Rumah Orang Kaya di Berbagai Belahan Dunia, Mengalami Inflasi Signifikan
Penerima Gaji Buta di Manchester United Bersyukur Tak Ditendang Sir Jim Ratcliffe
Mantan Dirut BEI Ini Bakal Akumulasi Saham GOTO meski Berpotensi Masuk FCA
Ransomware Terus Berkembang, Ahli Keamanan Siber Jelaskan Cara Perkuat Ekosistem Digital
Sejarah Singkat Dulmuluk, Kesenian Teater Khas Sumatra Selatan
Jepang Akhirnya Setop Penggunaan Disket Setelah Lebih dari 20 Tahun
Alasan Pertamina Buka Kantor Cabang di Dubai
Aaliyah Massaid Kenang Pengalaman Pahit Lihat Angelina Sondakh Masuk Penjara Usai Pesta Ulang Tahunnya