Berlin - Setelah Jerman mendeklarasikan peluasan energi terbarukan pada sepuluh tahun lalu, mereka disebut-sebut sebagai pelopor agenda perubahan iklim. Namun kini, mereka gagal mencapai targetnya sendiri, menurut lembaga analisis isu lingkungan.
Laporan tahunan Climate Change Performance Index (CCPI) untuk 2019 menunjukkan bahwa hanya segelintir negara saja yang menerapkan strategi untuk membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat Celcius.
Laporan Indeks Perubahan Iklim yang dirilis awal minggu ini di KTT Iklim COP24 di Katowice, Polandia, meninjau kinerja perubahan iklim di 56 negara dan Uni Eropa. Jerman hanya menempati ranking ke-27, lima tempat di bawah posisi tahun lalu.
Advertisement
"Indeks perubahan iklim Jerman menunjukkan bahwa memang komitmen terhadap perjanjian iklim Paris tidak berkurang - tetapi yang kurang adalah kemauan politik untuk menerapkan langkah-langkah konkret," kata Jan Burck dari Germanwatch, organisasi lingkungan yang turut menulis laporan tersebut bersama Institut NewClimate dan Jaringan Aksi Iklim, seperti dikutip dari Deutsche-Welle, Senin (17/12/2018).
Baca Juga
"Sebenarnya tidak ada alasan untuk ini, karena semua solusi sudah ada di meja dan juga terjangkau," tambah Jan Burck.
Jerman tidak sendirian, kebanyakan negara-negara yang tergabung dalam G20 juga tidak mencapai target mereka. Bahkan AS menyatakan ke luar dari Kesepakatan Paris. Sedangkan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa Bangsa baru-baru ini justru memperingatkan, emisi CO2 secara global dari tahun-ke-tahun bukannya turun, naik 1,6 persen pada tahun 2017.
Siapa pelopor energi terbarukan?
Mengingat kebijakan iklim di Amerika Serikat tertatih-tatih, maka Uni Eropa sekarang harus mengambil peran di depan, kata Stephan Singer dari Climate Action Network, yang juga terlibat dalam penyusunan laporan CCPI.
"Sangat penting sekarang bahwa Uni Eropa meningkatkan komitmen iklim untuk menunjukkan kepemimpinan," kata Singer pada presentasi laporan CCPI di Katowice. Dia menambahkan, negara-negara anggota Uni Eropa, terutama Jerman, harus mempertahankan target iklim mereka.
"Sebelum Paris, dunia sedang menuju 4-5 derajat pemanasan global. Sekarang kita masih berada di jalur menuju lebih dari 3 derajat – itu masih merupakan perspektif bencana," kata Niklas Höhne, peneliti dari NewClimate Institute.
"Biaya untuk listrik dari tenaga angin dan matahari sudah turun sekitar sepertiganya sejak itu, jadi semua negara bisa meningkatkan ambisi dan kecepatan," tambahnya.
Jerman harus lebih baik
Jan Burck dari Germanwatch mengatakan, harus ada komitmen politik yang baru untuk perlindungan iklim di Jerman. Pemerintah federal dalam beberapa tahun terakhir justru memperlambat kebijakan iklim, misalnya penggunaan mobil listrik dan penghentian batubara. Jadi Jerman datang ke Katowice "dengan tangan kosong", katanya.
Jan Burck selanjutnya mengatakan, Jerman sekarang harus mengambil pendekatan yang lebih radikal terhadap perlindungan iklim, melalui instrumen-instrumen baru seperti penerapan harga karbon di semua sektor.
Tanpa instrumen-instrumen yang khusus menargetkan perlindungan iklim, maka "transformasi ke alternatif yang efektif tidak akan berhasil memenuhi target pada waktunya", tandas Burck.
Simak video pilihan berikut:
Akibat perubahan iklim, sebuah gunung es raksasa Gletser Grey, di Chili patah.
Terkini Lainnya
Jalanan di Jerman Ini Mendadak Dilapisi Cokelat, Ada Apa?
Tanda Pengenal Ini Kuak Jati Diri Vladimir Putin Sebagai Intelijen Jerman Timur
Pecahkan Rekor Dunia, Pohon Natal dari Kerat Minuman Didirikan di Jerman
Jerman
Perubahan Iklim
Pemanasan Global
Sains
DW
Rekomendasi
Azerbaijan Giatkan Represi Jelang KTT Iklim COP29
Survei: Banyak Orang Muda Jerman Tinggal dengan Orang Tua
Survei: Jumlah Orang Kaya di Dunia Capai Rekor Tertinggi
Jelang COP29 di Baku Azerbaijan, Proses Pendanaan untuk Iklim Jadi Bahasan
Banjir Jerman: Relawan Bekerja 40 Jam Tanpa Tidur
Laporan WHO: Industri Tembakau Bidik Anak-anak Lewat Vape
Jerman Janjikan Bantuan Senjata Senilai Rp8,8 Triliun buat Ukraina
Survei: Warga Jerman Ternyata Tak Risau Akan Perang
Kematian Seorang Aktivis Picu Gerakan Reformasi di Thailand
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
5 Orang Tewas dalam Ledakan di Gudang Kembang Api Filipina
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Taspen Tunjuk Konsorsium BUMN China dan Jepang Garap Gedung Pencakar Langit di Jakarta
Cara Buat SKCK Online di Website Polri, Persiapkan Persyaratan dan Biayanya
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata: Saya Gagal Berantas Korupsi
6 Potret Nagita Slavina Berhijab Usai Berhaji yang Disorot, Didoakan Segera Istikamah
Dugaan Kebocoran Data Polri, Siapa Hacker yang Bertanggung Jawab?
PLN Setor Abu Sisa PLTU untuk Bangun Jalan dan Gereja di Jayapura
Sholat Belum Khusyuk Tidak Dapat Pahala? Begini Kata Buya Yahya
Coldplay Ajak Fans Kirim Cinta ke Israel dan Palestina Saat Tampil di Glastonbury 2024
Meutya Hafid: Pilihan Prabowo Jalani Operasi di RSPPN Soedirman Bukti Tenaga Medis Indonesia Berkualitas
PDIP Siap Bentuk Poros Bareng PKB di Jakarta, Usung Andika Perkasa?
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Sri Mulyani Minta Restu Pakai Dana Cadangan Buat Suntik PT KAI hingga Bank Tanah
Michael Bambang Hartono, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Pemilik Grup Djarum