, Warsawa - KTT perubahan iklim PBB dimulai pada hari Senin ini dengan peringatan, bahwa generasi saat ini adalah yang terakhir yang dapat mencegah bencana pemanasan global, serta yang pertama menderita dampaknya.
Hampir 200 negara akan bertemu di Polandia selama dua pekan ke depan, dengan tujuan untuk menuntaskan kesepakatan penting untuk mengubah visi pemotongan karbon yang ditetapkan di Paris pada 2015 menjadi kenyataan.
Dikutip dari The Guardian pada Senin (3/12/2018), bergerak cepat meningkatkan aksi penyelamatan Bumi akan menjadi tujuan utama pertemuan tersebut, dengan janji saat ini adalah mengendalikan kenaikan suhu tidak lebih dari 3 derajat Celsius.
Advertisement
Negosiasi akan berlangsung dengan latar belakang berita buruk, yakni empat tahun terakhir telah menjadi rekor terpanas dan peningkatan kembali emisi global, ketika seharusnya turun hingga 50 persen pada 2030.
Tindakan penanganan perubahan iklim harus ditingkatkan lima kali lipat, guna menyesuaikan imbauan ilmuwan yang membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celsius.
Baca Juga
Selain itu, latar belakang politik turut mengundang tantangan, dengan penolakan klaim perubahan iklim oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, serta serangan terhadap desakan kebijakan hijau PBB di Brasil, yang dikritik keras oleh presiden terpilih setempat, Jair Bolsonaro.
Penyelenggaraan KTT oleh pemerintah Polandia yang "ramah batu bara" semakin mengkhawatirkan beberapa pengamat. Namun, niat baru Uni Eropa menuju iklim netral dan penurunan biaya energi terbarukan menjadi hal yang positif di sela-selanya.
"Kami jelas generasi terakhir yang dapat mengubah arah perubahan iklim, tetapi kami juga generasi pertama yang menerima konsekuensinya," kata Kristalina Georgieva, CEO Bank Dunia.
Peran tuan rumah Polandia akan menjadi penting dan wakil menteri energi setempat, Michał Kurtyka, mengatakan akan fokus memanfaatkan hutan untuk menyerap karbondioksida dari atmosfer.
Selain itu, Warsawa juga berkomitmen untuk terus memperluas penggunaan kendaraan listrik dan memastikan pekerja di industri bahan bakar fosil direlokasi ke lapangan pekerjaan baru, setelah penerapan kebijakan kontra perubahan iklim diperketat.
Polandia menghasilkan 80 persen listriknya dari batu bara, dan KTT PBB akan berlangsung di sebuah kota pertambangan batu bara, Katowice. Pemerintah setempat juga telah mengizinkan dua perusahaan batu bara untuk mensponsori KTT tersebut.
"Mendapati perusahaan batu bara besar sebagai sponsor KTT iklim adalah pertanda yang buruk," kata Robert Cyglicki, direktur Greenpeace di Eropa Tengah dan Timur.
"Ini akan seperti Philip Morris mensponsori pertemuan puncak kesehatan, di mana larangan rokok seharusnya disepakati. Kami akan tahu ini adalah pertemuan puncak yang sukses jika perusahaan-perusahaan batu bara menyesal mensponsorinya," lanjutnya mengkritik.
Simak video pilihan berikut:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Janji Bantuan Dana Rp 1.423 Triliun
Sementara itu, negara-negara kaya telah menjanjikan dana US$ 100 miliar (Rp 1.423 triliun) setahun pada 2020, untuk membantu negara-negara miskin beradaptasi dengan perubahan iklim dan mengembangkan energi bersih.
Jumlah dana yang disalurkan via Bank Dunia itu akan dibagi merata antara proyek-proyek untuk memangkas emisi dan mendukung pembiayaan untuk mencegah orang-orang terkena dampak lebih besar dari bencana banjir, badai dan kekeringan yang disebabkan pemanasan global.
Dalam beberapa tahun terakhir, hanya 5 persen dari pendanaan global tersebut yang digunakan penuh untuk perlindungan iklim. Namun, dampak positif dari hal tersebut kembali terancam oleh meningkatnya bencana yang diakibatkan pemanasan global, seperti gelombang panas dan kebakaran hutan di Eropa dan California, serta banjir besar di India, Jepang dan Afrika timur.
"Kami sudah melihat dampak perubahan iklim yang menghancurkan," kata Kristalina Georgieva, CEO Bank Dunia.
"Kami sangat percaya bahwa tindakan harus dilakukan baik pada mitigasi maupun adaptasi," lanjutnya optimistis.
Gebru Jember Endalew, Ketua Kelompok 47 Negara Terkuat mengatakan, "Kami mewakili hampir satu miliar orang, yang paling tidak bertanggung jawab atas perubahan iklim, dan membuat kerugian terhadap sesama. Semakin lama negara-negara miskin harus menunggu (untuk pendanaan), semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk penanganan perubahan iklim."
Para perunding di Polandia dituntut membuat buku aturan, yang mengatur jelas bagaimana tindakan yang dijanjikan berdasarkan perjanjian Paris, dilacak dan dilaporkan untuk memastikan semua negara memainkan peran mereka.
"Aturan yang adil dan efektif untuk pencatatan alokasi dana harus ditetapkan, dengan tanggung jawab khusus tidak hanya untuk emiten besar seperti AS dan Eropa, tetapi juga China dan India," kata Prof Johan Rockström, ilmuwan di Penelitian Dampak Iklim Institut Potsdam di Jerman.
Terkini Lainnya
RI Ajak Negara G20 Perkuat Hubungan Multilateral Demi Kondisi Global Kondusif
PBB Desak China Pimpin Upaya Penyelamatan Kelestarian Bumi
Dukung Unjuk Rasa Perubahan Iklim, Ribuan Siswa di Australia Bolos Sekolah
Janji Bantuan Dana Rp 1.423 Triliun
Perubahan Iklim
Pemanasan Global
Rekomendasi
Akankah Kita Bisa Berhenti Menggunakan Plastik di Kehidupan Sehari-hari?
India hingga Amerika Utara Diselimuti Gelombang Panas, Suhu Terpanas hingga 52 Derajat Celcius
Kasihan, Satwa Liar di Antartika Terpapar Sinar Matahari Berbahaya Akibat Lapisan Ozon Berlubang
Sekjen PBB Antonio Guterres Sebut Dunia Makin Jauh dari Target Pembatasan Pemanasan Global
Hujan Lebat Picu Banjir dan Tanah Longsor di Sri Lanka, Sekolah-sekolah Diliburkan
PGN Gunakan Teknologi AI untuk Tekan Emisi, Begini Caranya
PM Singapura Janjikan Penyelidikan Menyeluruh Terkait Turbulensi Singapore Airlines
Studi: Populasi Lansia Akan Semakin Rentan Terhadap Suhu Ekstrem pada Tahun 2050
Studi Ini Kuak Musim Panas 2023 Jadi yang Terpanas dalam 2.000 Tahun
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Kondisi Pilu Anak-anak Gaza: Alami Penyakit Kulit Akibat Minim Air Bersih dan Sanitasi
Kanada-Indonesia Berkolaborasi Kampanyekan Masalah Polusi Plastik
Pangeran Harry Disebut Tak Beri Dukungan ke Kate Middleton yang Berjuang Melawan Kanker
Pesawat Maskapai AS Delta Airlines Mendarat Darurat, Akibat Penumpang Dapat Makanan Basi
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
China Dukung Kazakhstan Bergabung dengan BRICS
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Pencairan KJP Plus Dipercepat, Saat Ini Masuk Tahap Verifikasi Akhir
VIDEO: Terseret Air Pasang Laut, Hiu Paus Sepanjang 4 Meter Tersesat di Pesisir Demak
Telan Biaya Rp 3,33 Triliun, Investasi di Proyek Jalan Trans Papua Dijamin Kemenkeu
6 Potret Desain Bangunan Sekolah di Luar Ekspektasi, Bikin Murid Baru Terkesan
Simak Jadwal Cum Dividen Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Pantau Tinggi Badan Anak di Sekolah, Dokter: Penting untuk Deteksi dan Intervensi Masalah Psikososial
Daftar Bridesmaid Pernikahan Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, Mahalini sampai Azizah Salsha
Hari Kedua di Sulsel, Jokowi dan Iriana Cek Pasar Cekkeng Bulukumba
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
RPJPD Surabaya 2025-2045 Disetujui, Targetkan PDRB Rp 2,1 Triliun pada 2045
Infinix Rilis Laptop Gaming Perdana GTBook di Indonesia, Harga Mulai Rp 12 Jutaan
PT KA Bandung Ubah Jadwal 3 Perjalanan Kereta Api Mulai Juli 2024
Apa Beda PM dan AM? Sistem 12 Jam yang Digunakan Secara Internasional
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Top 3 Berita Bola: Direktur Olahraga Baru Manchester United Sudah Tentukan 4 Pemain untuk Dibeli di Musim Panas 2024