, London - Konsentrasi karbon dioksida atau CO2 di atmosfer telah mencapai tingkat tertinggi dalam setidaknya 800.000 tahun. Hal itu dianggap cukup mengerikan bagi para ilmuwan.
Pada bulan April, konsentrasi CO2 di atmosfer melebihi rata-rata 410 parts per million (ppm) dalam satu bulan, menurut Observatorium Mauna Loa di Hawaii.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah pembacaan observatorium itu bahwa rata-rata bulanan CO2 telah melampaui level tersebut. Demikian seperti dikutip dari The Independent pada Minggu (6/5/2018).
Advertisement
The Scripps Institution of Oceanography mengatakan bahwa sebelum Revolusi Industri, tingkat karbon dioksida tidak melebihi 300ppm dalam 800.000 tahun terakhir.
Baca Juga
Kurva Keeling, yang mengukur konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, menunjukkan peningkatan yang stabil dalam tingkat CO2 di atmosfer selama beberapa dekade.
Para ilmuwan telah memperingatkan tingkat karbon dioksida yang melintasi ambang dapat menyebabkan pemanasan global di luar tingkat "aman" yang diidentifikasi oleh masyarakat internasional, mendorong kenaikan permukaan laut.
Karbon dioksida adalah gas rumah kaca paling penting yang dipancarkan oleh aktivitas manusia termasuk pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan minyak, pembuatan semen dan penggundulan hutan.
CO2 tetap di atmosfer selama puluhan ribu tahun, memerangkap panas dari radiasi matahari dan mendorong perubahan iklim.
Pembacaan terbaru menunjukkan peningkatan 30 persen konsentrasi karbon dioksida di atmosfer global sejak pencatatan dimulai pada tahun 1958. Pengukuran pertama tercatat memiliki kapasitas 315ppm.
Konsentrasi karbon dioksida atau CO2 melebihi 400ppm untuk pertama kalinya pada tahun 2013.
Sebelum tahun 1800, CO2 atmosfer rata-rata sekitar 280ppm, yang menunjukkan efek emisi buatan manusia sejak revolusi industri.
Para ilmuwan percaya bahwa dunia tidak pernah mengalami peningkatan kadar CO2 secepat dan sebanyak ini.
Tahun lalu, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan bahwa konsentrasi CO2 pada 2017 sekitar 400ppm melebihi variabilitas alami yang terlihat selama ratusan ribu tahun.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
()
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
CO2 Tertinggi Pernah Terjadi pada Era Purbakala
![10 Bukti Keganasan Pemanasan Global](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/118o7Jyh0zz2v808IKJ4UW6Y2gI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1087064/original/047381600_1450330153-20151217-Pemanasan_Global.jpg)
Ralph Keeling, direktur program CO2 di Scripps Institution of Oceanography yang memantau pembacaan, mengatakan kepada The Washington Post, "tingkat konsentrasi CO2 di atmosfer telah meningkat lebih cepat dalam dekade terakhir dibandingkan pada tahun 2000-an."
"Ini adalah tonggak peningkatan CO2. Angka itu lebih dekat dari perkiraan yang tidak ingin kita dapatkan, seperti lebih dari 450 atau 500 ppm," ucap Keeling.
"Itu angka yang cukup berbahaya," katanya.
Mengikuti berita dari pengamatan Observatorium Mauna Loa, ahli iklim Katharine Hayhoe menulis di Twitter, "Sebagai seorang ilmuwan, yang paling memprihatinkan saya adalah apa yang terus naik ini sebenarnya berarti: bahwa kita terus maju dengan percobaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan planet kita, satu-satunya rumah yang kita miliki."
Tingkat CO2 terakhir kali mencapai 400ppm adalah 3-5 juta tahun yang lalu, pada era pertengahan Pliosen.
"Selama periode itu, suhu permukaan rata-rata global dua derajat lebih hangat dari hari ini, lapisan es di Greenland dan Antartika Barat meleleh dan bahkan bagian dari es Antartika Timur mundur, menyebabkan permukaan laut naik 10-20m lebih tinggi daripada hari ini," kata WMO.
Terkini Lainnya
Pangeran Harry Libatkan Keluarga Putri Diana dalam Pernikahannya
Ilmuwan Berusia 104 Tahun Asal Australia Terbang ke Swiss untuk Mati...
'Neraka' Gelombang Panas Ancam Bunuh 3/4 Populasi Bumi
CO2 Tertinggi Pernah Terjadi pada Era Purbakala
CO2
Pemanasan Global
Karbon dioksida
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Judi Online
VIDEO: Heboh! Situs Resmi KPU Kota Tangsel Diretas dan Promosikan Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
2 Juli 1881: Penembakan Tragis Presiden ke-20 Amerika Serikat James A. Garfield di Hadapan Anaknya
Populer
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
Hujan Badai di China Picu 242.000 Orang Dievakuasi, Ketinggian Air Sungai Yangtze Kian Mengkhawatirkan
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Ratusan Pendemo Turun ke Jalanan Kota Mexico City, Advokasikan Hak-hak Hewan
Kecelakaan Pesawat Jet Militer Subsonik Su-25 Georgia Saat Latihan, Pilot Tewas
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
Hizbullah Serang Israel Utara dengan Puluhan Roket Katyusha, Balas Kematian Warga Sipil
Istri Presiden Pertama RI Ratna Sari Dewi Sukarno ke Lokasi Gempa Hualien Taiwan, Beri Donasi Rp1 Miliar
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Mengapa Negara-negara Eropa Timur Banyak yang Jago IT? Ini Alasannya
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Harga Bitcoin Sempat Pulih ke Level USD 63.800, Bagaimana Sentimen Sepekan Ini?
Perbandingan Harga Pasar Maarten Paes vs Lionel Messi, Bakal Setim di MLS All-Star 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
10 Manfaat Jarang Posting di Media Sosial, Bisa Terhindar dari Kecemasan dan Depresi
VIDEO: Heboh! Situs Resmi KPU Kota Tangsel Diretas dan Promosikan Judi Online
Platform Online Asing Boleh Punya Usaha Logistik, Karyawan Tiki Dkk Terancam PHK
Ratusan Buruh Berunjuk Rasa di Kawasan Patung Kuda Jakarta
Aulia Rachman Siap Maju Pilwalkot Medan: Insya Allah, Siap Juga 'Ganti Baju'
8 Potret Melody Prima saat Asuh Anak, Umumkan Kehamilan Ketiga
Ketetapan KPU soal Batas Usia Kepala Daerah Dihitung Sejak 1 Januari 2025 Dinilai Tidak Sah
Potret Carissa Puteri Nonton Euro Bareng Anak di Esprit Arena Dusseldorf, Seru Dukung Prancis
Yunani Tambah Jam Kerja Karyawan Jadi 6 Hari Kerja Sepekan
Jumlah Penonton Ipar Adalah Maut 3,8 Juta, Resmi Kalahkan Ayat-ayat Cinta dan Sekuelnya
Mau Selamat saat Dihisab di Hari Kiamat? Ini Kuncinya dari Buya Yahya