, Moskow - Sudah bukan rahasia lagi bahwa banyak warga Soviet yang membelot ke Barat selama masa Perang Dingin. Di sisi lain, Uni Soviet pun menampung sejumlah orang buangan dari negara-negara seperti Afganistan dan Indonesia.
Moskow adalah tujuan populer mahasiswa Indonesia pada akhir 1950-an dan awal 1960-an, ketika Presiden Sukarno hendak mengejar sosialisme dan mendekat dengan Uni Soviet.
Baca Juga
Pada pertengahan 1965, ketika Jenderal Soeharto mengambil alih kekuasaan di Indonesia, ia mulai menyapu bersih komunisme. Sementara, ada ribuan mahasiswa Indonesia yang terdaftar di berbagai universitas Uni Soviet.
Advertisement
"Terancam dihukum atau dieksekusi jika mereka pulang ke Tanah Air, golongan kiri Indonesia dan para pembelot tersebar di sejumlah negara yang terbentang di wilayah Sino-Soviet dan menjadi orang buangan yang tak diinginkan," terang David Hill, seorang profesor emeritus Studi Asia Tenggara, seperti dikutip dari RBTH Indonesia, Rabu (28/2/2018).
Hill juga merupakan seorang fellow di Pusat Penelitian Asia, Universitas Murdoch Australia, yang melakukan riset untuk penelitiannya berjudul "Indonesian Political Exiles in the USSR" (Orang-Orang Indonesia Buangan Politik di Uni Soviet).
"Banyak dari mereka yang menghabiskan separuh abad sebagai orang buangan, berjuang untuk bertahan hidup di tengah perubahan Perang Dingin dan kemudian transformasi global yang berakhir dengan bubarnya Uni Soviet pada Desember 1991," tulis Hill.
Tak banyak informasi mengenai jumlah pasti warga Indonesia yang memilih untuk tetap tinggal di Uni Soviet, tapi komunitas yang menentang rezim Soeharto di Indonesia tetap aktif hingga 1970-an, dan mereka mendapat dukungan dari pemerintah Soviet.
"Saya perkirakan jumlahnya sekitar dua ribu orang," kata Alexey Dudnik, seorang sejarawan dari Moskow, yang kini tinggal di Bali, pada Russia Beyond.
"Banyak yang menikahi warga Soviet dan kemudian mendapat kewarganegaraan. Mereka yang ingin pulang setelah kejatuhan rezim Soeharto sangat aktif secara politik," imbuhnya.
Orang-orang Indonesia buangan di Moskow bahkan menerbitkan jurnal berbahasa Rusia dan Indonesia pada 1970-an berjudul OPI, singkatan dari Organisasi Pemuda Indonesia. Jurnal tersebut fokus pada politik Indonesia dan peran generasi muda.
"Diaspora Indonesia berbaur di antara beragam etnis dan kewarganegaraan di Uni Soviet. Kebanyakan dari merena mendapat izin tinggal jangka panjang karena mereka tak dilihat sebagai ancaman oleh pemerintah," ucap Dudnik.
Setelah jatuhnya Uni Soviet, keturunan pasangan-pasangan Rusia-Indonesia menetap di Rusia. Sementara, generasi tua kembali ke Indonesia.
"Kami dihampiri banyak orang yang ingin mendapat paspor pada awal 1990-an karena banyak orang-orang Indonesia buangan di Moskow tak punya status kewarganegaraan yang jelas saat Uni Soviet runtuh," terang Agosh Suharpanto, mantan diplomat Indonesia yang tinggal di Jakarta pada Russia Beyond.
"Termasuk mereka yang berusia 60-an," pungkasnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pedagang dan Sosialis Afghanistan
Selain orang Indonesia, ada pula orang-orang Afganistan yang kabur ke Uni Soviet untuk menghindari pasukan antikomunis. Mereka adalah orang-orang yang loyal terhadap orang Rusia.
Tak seperti orang Indonesia, orang-orang Afganistan pindah ke Moskow saat Uni Soviet telah memasuki masa senja, yaitu setelah Uni Soviet menarik diri dari negara mereka dan rezim Najibullah runtuh.
"Kebangkitan kekuasaan di barisan kelompok mujahidin di Kabul juga membuat kehidupan di Afganistan berbahaya, khususnya bagi individu dan keluarga yang diasosiasikan dengan rezim pro-Soviet," tulis Magnus Marsden, profesor Antropologi Sosial dan direktur Pusat Asia di Universitas Sussex.
"Hasilnya, banyak pejabat dari era tersebut meninggalkan Afganistan dan menjadi pedagang di area bekas Uni Soviet," katanya lagi.
Menurut Marsden, orang-orang Afganistan memelopori impor komoditas Tiongkok yang murah dan berkualitas rendah, mereka pergi ke kota Urumqi di Xinjiang dan membawa barang-barang yang mereka beli dengan truk menuju Moskow.
Gelombang kecil pengungsi Afganistan mulai datang ke Rusia setelah 2001. Komunitas Afganistan di Rusia bahkan diperkirakan berjumlah sekitar 150 ribu orang, menurut sebuah laporan.
Moskow memiliki masjid, toko kue, dan stasiun televisi Afganistan. Dua gelombang imigran telah berbaur menjadi satu diaspora, yang sepertinya tak akan kembali ke negaranya dalam waktu dekat.
"Uni Soviet diam-diam memberikan perlindungan terhadap segelintir warga dari negara lain, berharap suatu hari negara-negara itu akan memiliki rezim yang secara ideologi ramah terhadap Soviet di masa depan, hal yang sama yang dikejar oleh Barat," terang Dudnik menutup.
Terkini Lainnya
Rusia Kaji Aturan Pakai Stablecoin untuk Pembayaran Lintas Batas
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Apple Hapus 25 Aplikasi VPN di App Store Rusia
Pedagang dan Sosialis Afghanistan
Indonesia
Rusia
Rekomendasi
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Apple Hapus 25 Aplikasi VPN di App Store Rusia
Bank Sentral Rusia Akui Pakai Kripto Buat Hindari Sanksi Barat
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Sahabat Putin di Uni Eropa Kunjungi Ukraina, Ada Apa?
Rusia Klaim Hancurkan 5 Jet Militer Ukraina di Pangkalan Udara, Kemampuan Kyiv Jaga Pesawat Bantuan Diragukan
Kekurangan Pasukan, Ukraina Berikan Narapidana Pembebasan Bersyarat untuk Ikut Berperang
92 Negara Sepakati Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Dubes Vasyl: di PBB Selalu Temui Jalan Buntu
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Kala PM Inggris Ganti Keir Starmer, Larry Tetap Jadi Kucing Downing Street 10
Studi Ini Kuak Kandungan Buah Delima Bisa Bantu Otak Cegah Alzheimer
Baru Menjabat, PM Baru Inggris Keir Starmer Soroti Banyaknya Narapidana
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Ketegangan Meningkat, Taiwan Deteksi 62 Pesawat Militer China dalam 24 Jam
Uni Eropa: Opsi Berbayar Facebook-Instagram Langgar Aturan
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Ribuan Orang di Korea Selatan Keracunan Kimchi yang Terkontaminasi Virus
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya
BNPB: Gempa Batang Sebabkan Bangunan Rusak dan 4 Warga Luka-Luka
Hasil IBL 2024: Menang Dramatis atas Pelita Jaya, Satria Muda Rebut 10 Kemenangan Beruntun
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
3 Tips Velove Vexia 18 Tahun Eksis di Dunia Seni: Persiapan dengan Rasa Percaya Diri hingga Support System