, Florida - Jika Anda pernah mendengar seseorang yang memanggil pasangan mereka dengan sebutan, "baby", "honey", atau mungkin "sweetie", sebagian dari Anda mungkin merasa merinding. Ada yang merasa itu hal lumrah, ada yang merasa... aneh.
Tapi, mengapa orang-orang cenderung suka melakukan panggilan sayang? Ternyata, sains mempunyai jawabannya. Dari semua alasan, ternyata orangtua Anda juga menjadi salah satu penyebabnya.
"Baby talk selalu digunakan oleh para ibu dan tidak terbatas dengan kebudayaan," kata Profesor Dean Falk seorang neuroanthropologist dari Florida State University melansir dari Independent, Senin (11/12/2017).
Advertisement
Baca Juga
Baby talk merupakan aktivitas yang menirukan suara serta mimik yang biasanya dilakukan oleh wanita. Bayi mengasosiasikan suara wanita dengan kenyamanan serta cinta kasih. Sedangkan neuroanthropology sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara kebudayaan dan otak.
"(Baby talk) itu ada sebagai bahasa untuk menirukan bayi, dan (bahasa) itu juga mengungkapkan cinta dan menciptakan ikatan erat antara ibu dan bayi," kata Falk.
Studi mengungkapkan bahwa anak kecil sangat menyukai baby talk dan dipanggil dengan nama yang menunjukkan cinta kasih, khususnya dari sang ibu.
Falk percaya, alasan orang-orang menggunakan panggilan sayang kepada pasangannya disebabkan oleh kilas balik yang dialami oleh si pemanggil. Ia mengingat kembali perlakuan dari cinta pertama mereka, yaitu sang ibu.
Maka, panggilan sayang ini adalah cara untuk mempererat ikatan cinta dengan kekasih Anda.
Namun, beberapa peneliti juga mengatakan, dengan menggunakan panggilan seperti baby talk akan membantu seseorang lebih terbuka dan merasa nyaman dengan partner mereka.
"(Hal) ini dapat memungkinkan keduanya memiliki kebebasan dari pembatasan peran (siapa yang lebih) dewasa," kata Frank Nuessel dari University of Louisville.
Alasan lain mengapa kita cenderung memanggil pasangan dengan sebutan "babe", "sweetheart" dan "sugarpuff" (atau nama panggilan lain yang Anda sukai" adalah karena keinginan kita untuk bermain bersama.
"Saat kita masih muda (anak-anak), semua hewan peliharaan belajar dengan bermain," kata Dr. Nan Wise seorang psikoterapis.
"Koneksi sosial ini adalah bagian yang sangat penting bagi kesejahteraan (diri). Jadi, dengan menggunakan baby talk saat berbicara satu sama lain adalah satu cara untuk membentuk sistem alami ikatan erat untuk bermain dan (menciptakan) kepedulian," lanjut Wise.
Maka,jangan Anda merendah diri jika pasangan Anda memiliki panggilan sayang yang aneh untuk Anda. Mungkin saja itu adalah salah satu bentuk sayang darinya untuk membuat hubungan Anda menjadi lebih baik. (Affifah Zahra).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sains: Cinta dan Nafsu Itu Kerja Otak, Bukan Hati!
![Jangan Cuma Minta, Ayo Berikan 9 Hal ini Saat Pacar Lagi Bad Mood](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/NpE40sIMfIIuFXNd7ESjIPg54gE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1728747/original/096365600_1507100779-beth-solano-355831.jpg)
Berabad-abad setelah William Shakespeare mengajukan pertanyaan menggelitik, "apa itu cinta?", para ilmuwan akhirnya menemukan alternatif jawaban: otak.
Beratnya hanya 1,4 kilogram, tapi mengandung lebih dari 100 miliar sel saraf. Ia mengatur gerak seluruh badan dan pemikiran kita, bahkan mampu mengontrol orang lain. Studi terakhir menyebut, otak sejatinya adalah "hati" kita, tempat segala perasaan berkecamuk, termasuk cinta.
Cinta berada dalam pikiran kita, sebuah emosi kompleks yang melibatkan 12 area spesifik otak -- yang membentuk jaringan cinta.
Dua belas area spesifik itu dipersempit lagi menjadi beberapa bagian.
Pertama, sisi logis. Adalah area terluar otak yang membantu menentukan kesadaran, persepsi, nalar, dan penilaian. Dalam sebuah hubungan, wilayah ini salah satunya berfungsi menilai apakah pasangan adalah sosok yang melengkapi. Area tersebut juga membuat seseorang fokus ada satu orang dan mengabaikan yang lain. Juga membantu kita memahami niat pasangan.
Sementara itu, thalamus, masa abu-abu besar di sekitar ventrikel otak. Fungsinya mirip stasiun sentral, tempat impuls sensorik dan pergi dan menyatu. Menerima semua informasi dari indra. Thalamus adalah jendela bagi otak untuk melihat dunia.
Terkait itu, para ahli saraf sedang mempelajari otak untuk memahami secara lebih baik bagaimana jejaring cinta bisa membantu dokter, psikolog, dan terapis lain menemukan perawatan atau obat baru yang tepat bagi mereka yang menderita gangguan yang berkaitan dengan disfungsional hubungan, kecanduan cinta, kekurangan kasih sayang, cinta tak berbalas, penolakan, atau perasan kesepian akut.
Yang ketiga dari kategori jaringan cinta adalah sisi emosional. Jauh di dalam otak, satu set kompleks struktur di dalam dan di sekitar sistem limbik bertanggung jawab atas emosi kita. Area ini memainkan peran terhadap perasaan, bagaimana mengekspresikan apa yang kita rasakan. Juga membentuk penyimpanan kenangan buruk dan baik.
Tipe Cinta
Apakah cinta yang dirasakan bisa bermacam-macam jenisnya? Jawabannya, ya.
Dalam dekade terakhir, para ilmuwan melakukan penelitian neuroimaging pada cinta yang bergairah (antara pasangan yang dimadu kasih), cinta pertemanan, kasih sayang ibu, juga cinta tanpa syarat (mencintai orang lain tanpa mengharapkan imbalan apapun).
Studi-studi itu menunjukkan, daerah otak tertentu diaktifkan oleh berbagai jenis cinta yang berbeda.
Untuk seseorang yang tergila-gila dengan cinta, area otak yang berhubungan dengan kesenangan, keinginan mendapat balasan, dan euforia yang sangat aktif adalah yang paling terpengaruh.
Sementara, jatuh bangun cinta terjadi dalam tiga tahap: nafsu, daya tarik, dan ikatan emosional.
Selama masing-masih fase, bahan kimia berbeda dilepas dalam otak, yang menimbulkan sikap terbaik, juga terburuk dari seorang kekasih: obsesi, berharap, kecemasan, perhatian, bahkan agresi.
"Cinta yang romantis merupakan salah satu zat yang paling adiktif di muka bumi," kata antropolog biologi, Helen Fisher dari Centre for Human Evolution Studies, Rutgers University, New Jersey, seperti dimuat Sydney Morning Herald, Februari 2013 lalu.
Dari Otak Turun ke Jantung
Apa yang terjadi pada otak, mempengaruhi kerja fisik. Urusan jantung -- atau di Indonesia di mana simbol cinta disebut hati -- dapat menghasilkan beberapa reaksi fisik cukup kuat.
Seperti dimuat News Net 5, sebuah studi dari Stanford University dan State University of New York menguak bahwa gairah cinta bisa mengaktifkan sistem penghargaan (reward) di otak yang mempengaruhi rasa sakit dan reaksi terhadap obat adiktif.
Sebaliknya, patah hati bisa menyakitkan. Hormon stres akan dilepaskan setelah putus cinta. Giliran bagian dari otak yang bertanggung jawab mengirimkan emosi dan rasa sakit, anterior cingulate cortex yang bekerja. Mengirimkan rasa sakit, stres juga membuat perut luar biasa bergolak, dan membuat jantung seakan berhenti. Meski yang sebenarnya terjadi, denyut jantung turun, hanya sementara.
Terkini Lainnya
Jet Tempur Siluman AS Nyaris 'Bentrok' dengan Bomber Rusia
Tepergok Setubuhi Jasad Kekasihnya, Alasan Pria Ini Bikin Kaget
Isu Yerusalem, Ini 5 Peringatan Bahaya untuk Donald Trump
Sains: Cinta dan Nafsu Itu Kerja Otak, Bukan Hati!
Jakarta
Raja Organic
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Kanada-Indonesia Berkolaborasi Kampanyekan Masalah Polusi Plastik
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Pangeran Harry Disebut Tak Beri Dukungan ke Kate Middleton yang Berjuang Melawan Kanker
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Biro Komite Palestina PBB Apresiasi Dedikasi Indonesia Hentikan Genosida di Jalur Gaza
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
600 Ribu Ton Sampah Hanyut ke Sungai Berujung di Laut, 4 Juta Ton Dibakar Cemari Udara
VIDEO: Venue Olimpiade Paris Mendapat Sentuhan Akhir dengan 3 Minggu Tersisa
Top 3: Zodiak yang Menyendiri Saat Sedang Kesal
Pencairan KJP Plus Dipercepat, Saat Ini Masuk Tahap Verifikasi Akhir
Telan Biaya Rp 3,33 Triliun, Investasi di Proyek Jalan Trans Papua Dijamin Kemenkeu
6 Potret Desain Bangunan Sekolah di Luar Ekspektasi, Bikin Murid Baru Terkesan
Simak Jadwal Cum Dividen Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Pantau Tinggi Badan Anak di Sekolah, Dokter: Penting untuk Deteksi dan Intervensi Masalah Psikososial
Daftar Bridesmaid Pernikahan Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, Mahalini sampai Azizah Salsha
Hari Kedua di Sulsel, Jokowi dan Iriana Cek Pasar Cekkeng Bulukumba
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
RPJPD Surabaya 2025-2045 Disetujui, Targetkan PDRB Rp 2,1 Triliun pada 2045
Infinix Rilis Laptop Gaming Perdana GTBook di Indonesia, Harga Mulai Rp 12 Jutaan
PT KA Bandung Ubah Jadwal 3 Perjalanan Kereta Api Mulai Juli 2024