, Washington, DC - Kebebalan Korea Utara untuk terus-menerus melakukan uji coba misil membuat dunia geram. Puncaknya adalah pada 29 Agustus lalu ketika rudal yang diluncurkan melintasi langit Jepang.
Saat itu, Perdana Menteri Shinzo Abe langsung mengirimkan nota keberatan kepada Kedutaan Korea Utara. Sementara, Korea Selatan langsung unjuk kekuatan dengan uji coba rudal serta delapan bom yang dibawa oleh empat pesawat mereka.
Amerika Serikat yang selama ini sudah berulang kali menekan Korea Utara rupanya ancamannya hanya masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.
Advertisement
Tak peduli dengan ancaman bahwa AS akan membumihanguskan Korea Utara, Pyongyang bahkan kembali uji coba. Yang teranyar, tes bom hidrogen yang membuat dunia ketar-ketir.
Meski kekuatan milier AS tak diragukan lagi kemampuan, namun ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk menyerang Korea Utara.
Dikutip dari News.com.au pada Selasa (5/9/2017), berikut adalah tiga alasan mengapa menyerang Korut bukanlah perkara mudah.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Wilayah Korea Utara
Korea Utara adalah negara dengan luas 120.540 kilometer persegi dan 79,5 persennya adalah wilayah pegunungan.
Jika AS ingin meluncurkan serangan dadakan (preemptive), mereka perlu mencari tahu di mana situs nuklir Kim Jong-un berada.
Ahli Korea Utara, Brad Glosserman, yang juga direktur eksekutif Pusat Studi Strategis dan Internasional di AS pada awal tahun ini mengatakan kepada news.com.au bahwa dia menilai Amerika Serikat tidak tahu di mana hulu ledak atau rudal Korea Utara berada.
"Gagasan bahwa kita bisa mengintimidasi orang-orang Korea Utara untuk menyerang saya pikir itu omong kosong ," katanya.
Setiap konflik kemungkinan akan mengakibatkan korban jiwa yang besar, ini alasan lain mengapa diplomasi dipandang sebagai pilihan pilihan.
"AS selalu memiliki pilihan militer, tapi itu pilihan buruk," kata pensiunan jenderal Angkatan Darat AS dan analis militer CNN Mark Hertling.
Advertisement
2. Korsel dan Sekutu AS Rentan
Jika AS nekat menyerang Korea Utara, dalam sekejap Korut akan membumihanguskan Korsel. Potensi kematian lebih dari 10 ribu jiwa dipastikan bisa terjadi.
Analis percaya AS juga membutuhkan waktu berminggu-minggu, jika tidak berbulan-bulan, untuk mendapatkan pasukan tambahan dan peralatan ke wilayah tersebut, termasuk pengebom dan tentara khusus, demi mendukung serangan tersebut.
Analis kebijakan pertahanan dan luar negeri di Institut Cato di AS, Eric Gomez, sepakat bahwa menghancurkan pasukan nuklir Korea Utara dengan serangan preemptive akan sangat sulit.
"Paling tidak, penyerangan tersebut harus menemukan dan menghancurkan sebagian besar rudal jarak jauh Korea Utara untuk melindungi pasukan AS di kawasan Asia pasifik dan AS karena serangan," kata Gomez kepada news.com.au.
"Jika Amerika Serikat juga ingin mempertahankan sekutu-sekutunya, ia harus menghancurkan sistem jarak yang lebih pendek sebanyak mungkin, yang selanjutnya akan mempersulit serangan tersebut."
Gomez mengatakan bahwa penghancuran total kemampuan nuklir Korut juga berarti menargetkan fasilitas senjata nuklir kelas senjata dan rudal balistik, serta lokasi kepemimpinan.
"Ini akan menjadi operasi militer yang sangat sulit, dengan tingkat keberhasilan yang rendah dan tingkat risiko yang tinggi, mengingat kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh satu senjata nuklir," katanya.
"Amerika Serikat mungkin bisa melakukannya, tapi saya tidak bisa bilang bahwa rencana mereka akan berhasil."
Gomez mengatakan bahwa AS mungkin tahu di mana pabrik pengayaan dan rudal nuklir besar berada, namun unit rudal itu sendiri mungkin lebih sulit ditemukan.
"Amerika Serikat telah mampu mendeteksi beberapa tes rudal balistik Korea Utara sebelum diluncurkan namun di sisi lain, prosedur operasional untuk tes kemungkinan akan sangat berbeda dari peluncuran masa perang," katanya.
3. Menculik Kim Jong-un? Jangan Mimpi
Ide Korea Selatan adalah menargetkan Kim Jong-un dengan cara menculiknya. Namun, Gozem mengatakan aksi bak film Mission Impossible itu sangat sulit dilakukan.
"Pertama, AS harus tahu di mana Kim Jong-un berada dan dalam waktu yang cepat mendeteksi keberadaannya. Dengan demikian, penembak jitu bisa langsung membunuhnya sehingga pemimpin Korut itu tak bisa kabur," kata Gomez sambil mengatakan bahwa itu adalah hal sulit.
Alasan Gomez mengatakan Kim Jong-un bisa selicin belut karena AS pernah melakukan kegagalan serupa kala ingin menargetkan Saddam Hussein.
"Orang sekelas Saddam saja AS gagal terus mencarinya apalagi seperti Kim Jong-un?" ujar Gomez.
Gomez juga menekankan andaipun Kim terbunuh, hal itu tidak cukup untuk menghentikan pembalasan nuklir.
"Kim bisa mendelegasikan wewenang komandan untuk melontarkan jika dia merasa sebuah krisis sudah dekat sehingga mereka bisa menggunakan senjata nuklir bahkan jika Kim telah meninggal," katanya.
Juga akan ada masalah bagaimana mengakhiri konflik begitu Kim terbunuh.
"Tanpa kepemimpinan politik, bagaimana Amerika Serikat akan mencoba mengakhiri perang yang kemungkinan akan terjadi?" Kata Gomez.
"Saya pikir asumsi bahwa militer Korea Utara akan menyerah jika Kim Jong-un terbunuh adalah anggapan yang salah."
Saksikan video menarik berikut ini:
Terkini Lainnya
1. Wilayah Korea Utara
2. Korsel dan Sekutu AS Rentan
3. Menculik Kim Jong-un? Jangan Mimpi
Jakarta
Raja Organic
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Kecelakaan Pesawat Jet Militer Subsonik Su-25 Georgia Saat Latihan, Pilot Tewas
Hujan Badai di China Picu 242.000 Orang Dievakuasi, Ketinggian Air Sungai Yangtze Kian Mengkhawatirkan
Hizbullah: Kami Akan Berhenti Menyerang Israel Bila Gencatan Senjata Tercapai di Gaza
115 Penerbangan Jet Komersial Korea Selatan Terganggu Balon Sampah Korut, 10.000 Penumpang Pesawat Terdampak
Indonesia dan Malaysia Komitmen Perjuangkan Kemerdekaan Palestina, Sepakat Aktif di Forum Internasional
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
Korea Selatan Ragukan Klaim Korea Utara soal Rudal Baru dengan Hulu Ledak Super Besar
Rusia Klaim Hancurkan 5 Jet Militer Ukraina di Pangkalan Udara, Kemampuan Kyiv Jaga Pesawat Bantuan Diragukan
Wayang Alien di Lokasi Crop Circle Jadi Penanda Indonesia UFO Festival 2024
Euro 2024
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Berita Terkini
Dirjen Hubdar Buka Suara soal Terminal Tipe A yang Sepi Penumpang
Impor Keramik Asal China Meresahkan, Industri Lokal Minta Minta Pemerintah Gerak Cepat
Benarkah Permen Karet Butuh Waktu 7 Tahun untuk Dicerna Jika Tertelan? Ini Penjelasannya
YLKI Dorong BPOM Sosialisasikan Label Peringatan Bahaya BPA pada Galon Air Minum
Dahlan Iskan Diperiksa KPK terkait Kasus LNG Pertamina, Dicecar soal RUPS
Mirae Asset Turunkan Target IHSG ke 7.585 hingga Akhir 2024, Saham-Saham Ini Jadi Pilihan
Masa Depan Perpustakaan Usai Pandemi dan Merebaknya AI
6 Potret Ikan Nyeleneh Setelah Digoreng, Bikin Senyum Tipis ketika Makan
Jangan Malas Sholat Tahajud, Ketahui 6 Hal yang Jadi Penyebabnya
Penyakit Kulit Berbahaya Intai Anak-anak Gaza Palestina, Obat dan Air Bersih Tak Tersedia
Chicco Kurniawan Emosional Baca Naskah Film 1 Kakak 7 Ponakan, Rasakan Jadi Sandwich Generation
Baru Dilantik jadi Dirjen Perhubungan Darat, Ini Misi Risyapudin Nursin