, Jakarta - Nama Erzsebet Bathory atau Countess Elizabeth Bathory de Ecsed tercatat sebagai salah satu pembunuh berantai paling terkenal sepanjang sejarah.
Kisah kekejamannya melegenda. Bangsawan tinggi Kerajaan Hungaria itu dijuluki 'Countess Berdarah'.
Perempuan itu, beserta tiga kaki tangannya dituduh menyiksa dan membantai ratusan gadis, jumlahnya antara 100 hingga 650 orang -- entah berapa pastinya -- antara tahun 1585 hingga 1610. Countess Elizabeth konon mandi dengan darah para korbannya.
Baca Juga
Advertisement
Ia meyakini, darah perawan akan membuatnya memiliki kecantikan abadi.
Perilaku sadis Countess Elizabeth terus dikenang melintasi zaman, bahkan bermetamorfosis. Sejumlah orang bahkan menduga, novel 'Dracula' karya Bram Stoker pada 1897 terinspirasi kisah sadis itu.
Namun, tak banyak yang tahu, ada sejumlah fakta yang lebih mengerikan dari kebiasaannya mandi darah perawan. Apakah itu?
Berikut 10 fakta Countess Elizabeth Bathory seperti kutip dari Listverse, Senin (12/9/2016):
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hamil di Luar Nikah
1. Saksi Mata Kekejaman
Tak banyak yang tahu soal apa yang terjadi pada masa kecil Bathory. Namun, sebuah insiden mungkin mengenalkannya pada sisi kejam dunia.
Ketika ia masih jadi bocah perempuan, berusia 6-11 tahun, datang kelompok penghibur gipsi untuk menghibur keluarganya.
Kala itu beredar kabar bahwa salah satu dari orang gipsi tersebut menjual anak-anaknya ke Turki. Karena saat itu Hungaria berperang dengan Turki, pria itu dianggap sebagai musuh dan divonis mati.
Bathory mendengar teriakan penuh amarah dan kutukan sepanjang malam. Hari berikutnya, ia menyelinap pergi dari penjagaan para pengasuhnya untuk melihat eksekusi.
Seekor kuda dibunuh dan dibelah. Para tentara kemudian menjejalkan terpidana yang masih hidup ke dalam perut kuda, hanya kepala orang tersebut yang dibiarkan keluar, lalu menjahitnya.
Seperti itu eksekusi yang biasa dilakukan pada era Romawi Kuno -- yang kemudian membiarkan bangkai kuda itu di bawah terik matahari.
Tak terbayangkan penderitaan terpidana yang ada di dalamnya saat bangkai kuda itu terurai.
2. Hamil di Luar Nikah
Menjadi kebiasaan pada Abad ke-16 untuk menikahkan anak-anak yang masih bau kencur.
Pada usia 10 atau 11 tahun, Bathory bertunangan dengan Ferenc Nadasdy -- yang usianya 5 atau 15 tahun lebih tua.
Setahun sebelum menikah, Bathory hamil, anak dari seorang pemuda desa yang berprofesi sebagai petani.
Setelah melahirkan, ia 'membuang' bayinya ke keluarga lain, untuk menghindari masalah dalam pernikahannya.
Bathory kemudian menikahi Nadasdy pada usia 15 tahun. Tak berapa lama kemudian, suaminya dikirim ke medan perang melawan Turki.
Perempuan itu pun sendirian, dan kala itu ia bisa melakukan apapun yang ia inginkan.
Diyakini, pada saat itulah mula-mula Bathory mulai bersikap kejam pada para para pembantu dan petani yang tinggal di tanah miliknya.
Advertisement
Penyiksaan Sadis
3. Bukan Pembunuh Biasa
Elizabeth Bathory bukan pembunuh biasa, tergolong 'unik'. Ia adalah perempuan pertama yang diketahui sebagai pembunuh berantai, juga satu-satunya wanita pembunuh berantai yang menghabisi korbannya untuk kepentingan seksual dan sadistik -- tanpa pengaruh dari pasangan laki-laki yang dominan.
Pembunuhan yang dilakukan Bathory tidak dimotivasi oleh keinginan untuk berkuasa atau faktor politik -- hal-hal yang biasa mendasari seorang bangsawan perempuan untuk melakukan pembunuhan.
Bathory membunuh demi kesenangan dan melakukannya tanpa penyesalan.
Ia diyakini membunuh sekitar 50-650 gadis. Makin biadab kematian korbannya, makin besar kepuasan yang ia rasakan.
4. Penyiksaan Biadab
Bathory tidak hanya terdorong untuk mandi darah perawan, ia merasa adalah kebutuhannya untuk menyiksa para korbannya.
Untuk memenuhi kesenangannya yang biadab itu, ia punya kamar khusus penyiksaan di dalam kastilnya yang disebut 'Her Ladyship’s Torture Chamber'.
Kekejaman yang tak terbayangkan dilakukannya pada korban-korbannya, para gadis muda. Terkadang, ia mengigit korbannya hingga tewas, atau merobek mulut mereka dengan kedua tangannya.
Lain kali, ia membakar korbannya dengan cara yang terlalu kasar untuk dilukiskan.
Pada musim dingin, ia mengeluarkan korbannya yang tanpa busana ke halaman kastil -- di mana air dingin diguyurkan ke tubuh mereka.
Atau air panas disiramkan ke gadis-gadis malang itu, hanya agar kulit mereka yang terkelupas 'mirip tomat' yang melepuh memuaskan nafsu Bathory.
Sosok Ibu yang Baik?
5. Ibu yang Baik
Pada era Bathory siapapun yang tak sederajat dianggap sebagai properti dan bisa dienyahkan. Sebaliknya, mereka yang dianggap berstatus tinggi akan diperlakukan sesuai kelasnya.
Maka tak mengherankan, jika Bathory dianggap istri yang baik dan penuh kasih untuk Nadasdy. Juga ibu yang sempurna bagi anak-anak mereka.
Satu dekade pertama pernikahan mereka belum dikaruniai anak karena Nadasdy dikirim ke medan perang.
Namun, akhirnya perempuan itu melahirkan tiga anak perempuan dan satu putra -- Anna, Ursula, Katherina, dan Paul.
Dalam surat-surat yang dikirimkan ke kerabatnya, Bathory bicara dengan penuh kasih tentang suami dan anak-anaknya.
Mereka diperlakukan sangat baik, terutama jika dibandingkan bagaimana perempuan itu memperlakukan bangsawan yang lebih rendah dan petani yang tinggal di atas tanahnya.
Anak-anak pasangan tersebut mungkin tak tahu perilaku kejam sang ibu. Bisa jadi mereka dititipkan ke kerabat.
Juga ada laporan bahwa suami Bathory juga menikmati kekejaman yang dilakukannya kepada para hamba. Satu-satunya perbedaan nyata dengan istrinya adalah, ia 'hanya' menyiksa para korbannya, tidak sampai membunuhnya.
6. Kisah Tragis Pola
Selama bertahun-tahun, Bathory dibantu sejumlah orang dalam melakukan tindakan sadisnya. Selama persidangan sejumlah mantan kaki tangannya, terkuaklah kisah tragis Pola.
Menurut pengakuan para terdakwa, Pola adalah gadis petani berusia 12 tahun yang bekerja di kastil Bathory. Tak tahan dengan kekejaman yang ia saksikan, Pola akhirnya kabur namun tertangkap tak lama kemudian.
Bathory marah bukan kepalang pada bekas pembantunya itu. Dengan bantuan Ficzko, orang bertubuh pendek, ia menyiksa Pola dengan yang dimasukkan ke kandang yang diayunkan ke arah paku logam yang menjorok.
Advertisement
Mengincar Darah Gadis Bangsawan
7. Penahanan Bathory
Darah para perawan desa dirasa kurang bagi Bathory. Demi mendapat darah yang menurutnya lebih berkualitas, ia mengincar darah para gadis bangsawan rendahan, menculik mereka untuk dijadikan korban.
Keluarga bangsawan rendahan memang tak punya banyak uang, namun mereka masih punya benang merah dengan penguasa.
Hal tersebut menjadi bumerang baginya. Hilangnya gadis-gadis bangsawan dengan cepat mendapatkan perhatian di kalangan kaum darah biru. Kabar itu pun sampai ke telinga raja.
Tanggal 30 Desember 1610, pasukan tentara dibawah pimpinan Palatine Georgy Thurzo, yang merupakan sepupu Bathory sendiri, menyerbu kastil Cachtice di malam hari. Atas titah Raja Hungaria.
Sesampainya di sana, mereka semua terkejut melihat pemandangan yang mengerikan. Mayat seorang gadis yang pucat kehabisan darah tergeletak di atas meja makan, seorang lainnya yang masih hidup namun sekarat ditemukan terikat di tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah.
Di bagian penjara ditemukan belasan gadis yang sedang ditahan menunggu giliran dibunuh. Kemudian di ruang basement ditemukan lebih dari 50 mayat yang sebagian besar sudah mulai terurai.
Thurzo disebut menemukan daftar nama korban di meja Bathory -- diduga mereka adalah para gadis yang dihabisi secara kejam. Ada 650 nama yang tertera di sana.
8. Nasib Jasad Para Korban
Menghabisi 650 manusia, orang pun bertanya-tanya ke mana Bathory menyingkirkan jasad para korbannya.
Ia awalnya diduga mencoba memberikan korbannya pemakaman yang 'sepatutnya' para para gadis malang itu dengan menyerahkannya pada seorang pendeta Protestan untuk memakamkannya di halaman gereja.
Kematian mereka, pihak Bathory mengklaim, dikarenakan sebab yang tak diketahui.
Belakangan, pemuka agama curiga karena kematian demi kematian kerap terjadi. Ia menolak untuk memakamkan jasad kiriman Bathory.
Perempuan sadis itu pun berusaha mencari cara. Selain menguburkan korbannya di lantai ruang nawah tanah, sejumlah gadis malam dimakamkan di sekitar kastil, termasuk di taman.
Bangsawan kejam itu juga dibuang ke ladang, sungai, dan di lokasi rahasia.
Makin banyak jasad manusia yang tewas akibat kekejamannya, makin sulit untuk menyembunyikan mereka. Itu mungkin jadi alasan mengapa banyak bagian jenazah yang ditemukan di dalam dinding kastilnya.
Kebal Hukum
9. Tak Pernah Disidang
Jelas, Elizabeth Bathory adalah pembunuh berdarah dingin. Namun, meski para kaki tangannya dihadapkan ke pengadilan dan divonis berat, ia tak pernah diperkarakan.
Sebagai bangsawan tinggi ia kebal hukum. Ia kemudian dijadikan tahanan rumah.
Salah satu versi menyebut, Bathory ingin disidangkan. Namun, jika ia dinyatakan bersalah, semua tanah miliknya harus diserahkan ke kerajaan.
Agar segala harta tetap jadi milik keluarganya, maka para kerabatnya memaksanya tetap tinggal di dalam kastil.
Akhirnya, hanya para pembantunya yang divonis. Ficzko dinyatakan bersalah dan dihukum penggal. Sementara, Dorottya Szentes dan Ilona Jo dinyatakan sebagai penyihir. Keduanya dibakar hidup-hidup.
Sementara Erszi Majorova dieksekusi, dan Katarina Beneczky dipenjara seumur hidup.
10. Inspirasi Drakula
Vlad III, Pangeran Wallachia mungkin bukan satu-satunya inspirasi Bram Stoker menciptakan tokoh horornya yang tenar sepanjang masa, Drakula.
Banyak sejarawan berpendapat, kisah Elizabeth Bathory ikut andil dalam penciptaan karakter tersebut.
Apalagi, ada sejumlah keterangan yang menyebut, Bathory menggigit dan memakan daging korbannya. Tak hanya mandi darah, perempuan itu juga konon mengisap cairan yang keluar dari luka korbannya.
Lebih jauh lagi, Bathory yang punya kaitan dengan Transylvania bahkan memiliki hubungan kekerabatan dengan Vlad III melalui perkawinan.
Kecantikan, juga orientasi seksualnya yang biseksual, mungkin juga menginspirasi sosok vampir.
Bahkan penampilannya cocok dengan gambaran vampir perempuan -- bola mata coklat tua, paras cantik, rambut hitam berkilau, dan lekuk tubuh yang feminin.
Terkini Lainnya
Kisah Bangsawan Sadis, 'Mandi Darah Perawan' Demi Cantik Abadi
Kisah Nyata Drakula, Sang Pangeran Haus Darah
Terkuak, Kondisi Mengerikan dalam Kubur 'Gadis Penyihir' Italia
Hamil di Luar Nikah
Penyiksaan Sadis
Sosok Ibu yang Baik?
Mengincar Darah Gadis Bangsawan
Kebal Hukum
Jakarta
Raja Organic
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Rusia Klaim Hancurkan 5 Jet Militer Ukraina di Pangkalan Udara, Kemampuan Kyiv Jaga Pesawat Bantuan Diragukan
Kisah Izumo Kotanya Para Jagoan IT di Jepang, Mayoritas dari Eropa Timur
Korea Selatan Ragukan Klaim Korea Utara soal Rudal Baru dengan Hulu Ledak Super Besar
Indonesia Diskusi Bareng Taliban di Pertemuan Doha III, Cari Solusi Akhiri Krisis Multidimensi Rakyat Afghanistan
Kekurangan Pasukan, Ukraina Berikan Narapidana Pembebasan Bersyarat untuk Ikut Berperang
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Mengapa Negara-negara Eropa Timur Banyak yang Jago IT? Ini Alasannya
Petaka Pertemuan Keagamaan di India, 87 Orang Tewas Terinjak Akibat Berdesakan
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Polisi Tegaskan Tak Ada Kendala dalam Kasus Dugaan Pemerasan yang Seret Firli Bahuri
120 Quotes Wedding dalam Bahasa Inggris dan Artinya yang Berkesan dan Penuh Doa Baik
Pendapatan Real Estate Lippo Karawaci Naik 50% di Kuartal I 2024
Pelindo Sudah Lunasi Utang Rp 11 Triliun Sejak Oktober 2021 sampai Sekarang
Jadwal Lengkap MSC 2024: Cara Nonton, Hasil, dan Format Kompetisi MLBB di Riyadh
Aktris Lee Yoo Young Umumkan Pernikahan dan Akan Melahirkan pada September 2024
Nonton Film Drama Keluarga Kapan Pindah Rumah di Vidio, Menyelami Emosi dan Konflik Keluarga
3 Resep Sop Kepala Kambing Bening yang Lezat, Sajikan dengan Nasi Hangat
Nonton Film Animasi Peter Rabbit di Vidio, Kelinci Nakal yang Mencuri Hati
Islamic Coin Dapat Pengakuan dari Indonesia dan Kenya
Sinergi Kilang Pertamina Plaju dan Pemprov Sumsel Bangun Taman Rawa di Kawasan Jakabaring, Tanam 55 Spesies Pohon Langka
PKB: Cuma Anies yang Punya Elektoral di Jakarta, Ridwan Kamil Enggak Ada Nama
Terapkan ESG, Lippo Karawaci Mampu Daur Ulang 3.159 Ton Limbah Non-B3