, Jakarta Pakar dan aktivis hak-hak disabilitas memiliki banyak gambaran tentang situasi di Jepang. Saat Paralimpiade dimulai, upaya Jepang untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusi menjadi sorotan, dengan banyak pihak berpendapat masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Dilansir dari Gulfnews, sekitar 4.400 atlet penyandang disabilitas akan bertanding di Tokyo pada turnamen parasport terbesar di dunia. Tak hanya menjadi tempat bersejarah dalam bidang olahraga bagi penyandang disabilitas, tetapi juga akan mengubah sikap orang-orang terhadap penyandang disabilitas, tak terkecuali penyelenggara acara.
Advertisement
Baca Juga
"Ini adalah acara yang berharga. Mereka melakukan hal-hal hebat tetapi mereka bukan manusia super. Saya ingin orang-orang tahu bahwa mereka adalah manusia seperti Anda," kata Masaaki Suwa, seorang penerjun kano Jepang yang gagal ikut bertanding.
Bagi pria berusia 35 tahun tersebut, ini merupakan momen pahit mengingat harapannya bisa bertanding mewakili kampung halamannya, namun ia berharap paralimpiade dapat memberi dampak positif bagi masyarakat Jepang.
“Saya berharap (Paralimpiade) menjadi batu loncatan yang memungkinkan orang untuk hidup lebih dekat dengan penyandang disabilitas,” kata Suwa yang menggunakan kursi roda.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pengembangan aksesibilitas bagi difabel
Upaya khusus telah dilakukan dalam sistem kereta raksasa Tokyo, dengan lift yang beroperasi di sekitar 96 persen stasiun pada 2019, kata pemerintah kota. Pada tahun 2019, 82 persen stasiun kereta bawah tanah Tokyo juga memiliki gerbang peron untuk menjaga penumpang tunanetra dan lainnya tetap aman.
Lalu hotel baru dengan lebih dari 50 kamar juga diharuskan membuat setidaknya satu dari setiap 100 kamar bebas hambatan.
"Dalam hal jumlah fasilitas bebas hambatan, Jepang tampak maju," kata Miki Matheson, wakil kepala delegasi Paralimpiade Jepang. Tetapi bagi peraih medali emas Paralimpiade tiga kali tersebut, yang merupakan asal Kanada dan untuk sementara menetap di Jepang untuk Olimpiade, mengatakan aksesibilitas tidak sama dengan inklusi.
"Saya sering diperlakukan sebagai penyandang disabilitas ketika saya kembali ke Jepang. Sementara di Kanada, saya hidup tanpa menyadari disabilitas saya sama sekali," kata Matheson, yang merupakan pengguna kursi roda, dikutip dari gulfnews.
Aktivis tersebut mengatakan tempat kerja adalah contoh dari hambatan yang tersisa. Di bawah peraturan pemerintah, pekerja penyandang disabilitas harus menjadi setidaknya 2,3 persen staf di semua perusahaan. Perusahaan yang lebih besar menghadapi denda karena ketidakpatuhan.
Pada tahun 2018, pemerintah terpaksa meminta maaf karena secara rutin melebih-lebihkan jumlah penyandang disabilitas pada stafnya untuk memenuhi kuota.
Adapun Motoaki Fujita, profesor sosiologi olahraga di Universitas Nihon Fukushi dan pakar parasport, mengatakan Jepang telah menjadi lebih inklusif, tetapi perubahannya masih kecil. Sekitar 57 persen orang yang disurvei oleh tim Fujita tahun lalu mengatakan mereka pasti atau agak percaya bahwa penyandang disabilitas itu lemah dan mengalami kesulitan hidup dengan orang yang bukan penyandang disabilitas. Itu hanya sedikit kurang dari 61 persen yang merasakan hal yang sama dalam jajak pendapat tahun 2014, jelasnya, dikutip dari gulfnews.
Advertisement
Katalisator paralimpiade
Paralimpiade Tokyo akan berlangsung hampir tanpa penonton karena aturan virus, yang dikhawatirkan dapat menumpulkan dampaknya terhadap masyarakat Jepang.
"Paralimpiade adalah kesempatan yang sangat baik untuk mengubah pemikiran orang. Tapi kami tidak bisa tidak berpikir bahwa momentumnya bisa turun jika orang tidak bisa menontonnya secara langsung," kata Shigeo Toda, kepala lembaga penelitian yang berbasis di Tokyo yang mempelajari gaya hidup penyandang disabilitas, dikutip dari gulfnews.
Sementara Saki Takakuwa, seorang pelari Paralimpiade yang bertanding dengan prostetik blade khawatir tentang efek larangan penonton.
"Saya tahu orang-orang akan menonton Olimpiade di TV, tetapi saya bertanya-tanya bagaimana mereka akan merespons," katanya, dikutip dari Mainichi Shimbun daily.
"Dibandingkan dengan Olimpiade sebelumnya, sulit bagi saya untuk memiliki harapan bahwa orang akan merasakan sesuatu," tambah petenis berusia 29 tahun, yang mengikuti Paralimpiade ketiganya.
Adapun Presiden Komite Paralimpiade Internasional Andrew Parsons mengakui larangan penonton merupakan sebuah tantangan, tetapi juga berpendapat kalau siaran langsung akan menggapai miliaran orang di seluruh dunia.
"Pertandingan itu sendiri adalah katalis. Ini adalah momen ketika orang melihat atlet beraksi, dan saat itulah perubahan ini benar-benar terjadi. Di Jepang, masih banyak kemajuan yang harus dicapai. Tapi kami percaya bahwa kami sudah mulai melihat perubahan," katanya.
Infografis Bonus Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Terkini Lainnya
Perlu Tahu, 6 Hal Seputar Paralimpiade Tokyo 2020 Ini Bikin Penasaran
Profil Syuci Indriani, Atlet Indonesia Pertama yang Berjuang di Paralimpiade 2020
Pemerintah Jamin Bonus Atlet Peraih Medali Paralimpiade Tokyo 2020
Pengembangan aksesibilitas bagi difabel
Katalisator paralimpiade
Infografis Bonus Atlet Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.
Paralimpiade Tokyo
Paralimpiade Tokyo 2020
Paralimpiade 2020
Paralimpiade
paralympic
Paralympic Games
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Populer
Pria Diduga dengan Gangguan Jiwa Mutilasi ODGJ di Garut, Polisi Beri Keterangan Soal Pisau yang Digunakan
Pemprov DKI Jakarta Sediakan 5 Bus Sekolah Khusus Disabilitas, Ini Fasilitas dan Rutenya
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Cuaca Hari Ini Jumat 5 Juli 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Siang Nanti
Kasus Korupsi BTS 4G, Mantan Komisaris Ini Divonis Hukuman 5 Tahun Penjara
Pertamina Klaim Bisa Produksi Biodiesel B100, Tapi Harganya Belum Murah
Respons BEI Terkait Saham Emiten Baru Banyak yang Loyo
Mengintip Pesona Sanghyang Heuleut, Wisata Alam Indah di Bandung Barat
Wali Kota Depok Sudah Serahkan Rancangan Perda Pertanggungjawaban APBD 2023
Perusahaan Kripto di AS Wajib Lapor Pajak pada 2026
Sudah Ditaksir Manchester United 2 Tahun, Bintang Euro 2024 Malah Lebih Tertarik Gabung Real Madrid
Bukan Cuma Perawatan Medis, Anak dengan Kanker Perlu Dapat Dukungan Psikososial
Jokowi Pastikan Pilkada Berjalan Lancar Usai Ketua KPU Diberhentika Dewan Kehoermatan
3 Resep Mi Tahu Fantasi, Bisa Jadi Camilan sampai Ide Jualan
Jepang Bakal Kekurangan 1 Juta Pekerja Asing pada 2040
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi