, Semarang - Menjadi seorang disabilitas tak lantas membuat Irma Suryati menyerah. Irma justru berhasil membuktikan jika usahanya bisa mendunia.
Tak sendiri, Irma juga bahkan mengajak para penyandang disabilitas yang lain. Irma mengalami kelumpuhan karena virus polio.
Baca Juga
Sebelum usahanya membesar seperti sekarang, Irma selalu memotivasi diri sendiri untuk terus melangkah. Di atas meja jahit yang digunakan untuk membuat keset, Irma selalu berkeyakinan dalam hati kalau suatu hari nanti dengan kerajinan keset perca yang dibuatnya bisa berkeliling dunia.
Advertisement
"Dulu setiap memulai pekerjaan membuat keset di atas mesin jahit, saya selalu berkeyakinan kalau suatu hari nanti akan bisa keliling dunia dari usaha keset. Ternyata, kalau kita memiliki keinginan yang kuat, Allah pasti akan membuka jalan. Sampai saat ini, saya sudah mengunjungi 6 negara untuk mengikuti pameran," ungkap perempuan kelahiran Semarang, 1 September 1975 ini kepada merdeka.com.
Dari pengalamannya mengikuti pameran, Irma mengakui respons yang didapat di luar negeri cukup bagus. Dia mengatakan, produk kesetnya yang berbahan baku limbah kain perca itu diapresiasi oleh masyarakat di luar negeri.
Menurut Irma, kondisi tersebut berbeda dengan respons yang didapatnya saat pameran di dalam negeri. Meski begitu, dia mengaku keikutsertaannya dalam ajang pameran kerajinan di luar negeri dimanfaatkannya untuk memperluas pemasaran.
"Saat berhasil menjadi juara I lomba kewirausahaan muda tingkat nasional Tahun 2007 yang diselenggarakan Kemenpora, saya mendapat kesempatan bepergian ke luar negeri. Saat itu, saya memilih pergi ke Australia. Selama di Australia, saya manfaatkan waktu di sana untuk mencari pembeli yang bisa menjualkan produk di sana," papar Irma.
Hasilnya, Irma sukses membuka pasar baru di negeri kanguru itu. Setiap bulan, dia mengirim sekitar 30 ribu lembar keset ke negara yang berada di selatan Pulau Jawa itu. Meski begitu, Irma mengakui pasar penjualan keset dari bahan kain perca masih terbuka luas.
"Kami sering kekurangan stok, karena banyaknya permintaan yang belum bisa terpenuhi," kata dia.
Persoalan itu, kemudian diantisipasinya dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat umum yang benar-benar ingin berusaha. Bahkan, Irma mengakui banyak penyandang disabilitas yang bekerja di tempatnya untuk mendirikan usaha secara mandiri.
"Sampai saat ini, banyak penyandang disabilitas yang kita latih sudah memiliki usaha sendiri dalam membuat kerajinan keset. Bahkan tak sedikit pula, warga masyarakat lainnya juga sudah mendirikan usaha sendiri selepas mengikuti pelatihan dari saya," ucap Irma.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Seorang pria memarkirkan mobilnya di tempat khusus penyandang disabilitas.Alhasil, ia pun mendapat ganjarannya dengan dipermalukan di depan umum masyarakat menutupi permukaan mobil pria tersebut dengan sticky berwarna biru dan putih yang membentuk g...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tak Pelit Berbagi Ilmu
![Ilustrasi Penyandang Disabilitas](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/MBUkKwKTvj6HwoBVpMJD3dZL7-8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2914601/original/004486000_1568783817-wheelchair-1595794_1920.jpg)
Irma mengakui, kesempatan pelatihan pembuatan keset itu diberikan kepada orang-orang yang menurutnya memiliki potensi dan keteguhan hati dalam menjalankan prinsip usaha.
Selama proses menuju kemandirian, mereka dibantu Irma dalam hal pemasaran, distribusi hingga bahan baku dan alat produksi.
"Alhamdulillah, sampai saat ini sudah banyak yang berhasil dan menyebar di beberapa kota," kata Irma yang saat ini memiliki banyak mitra binaan di Kabupaten Banyumas.
Berbagi kisah sukses dalam mengembangkan usaha, bagi Irma juga harus ditularkan kepada setiap orang yang ingin berusaha untuk berkembang.
Tekad itulah yang kemudian membuat Irma mulai dikenal masyarakat luas dengan segala kisah dalam bunga rampai hidupnya.
"Niat saya hanya berdayakan masyarakat dan yang penting tidak ada pengangguran di masyarakat. Yang pasti saya ingin semua penyandang cacat tetap bisa berdaya dan tidak menyusahkan orang lain," ucap Irma.
Advertisement
Aktif Berkeliling Kota
![Ilustrasi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/a5l-GUepR-I64YcN9ck5znflrdQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1794868/original/092475700_1512716048-rexona_673x373.jpg)
Selama 15 hari dalam sebulan, Irma bahkan aktif berkeliling dari kota ke kota untuk memberikan pelatihan dan motivasi.
Kini, Irma masih berkeinginan untuk membuat sebuah buku tentang kisahnya sebagai penyandang keterbatasan fisik yang jatuh bangun dalam mengembangkan usaha keset.
Tak hanya itu, Irma kini juga terus melakukan inovasi dengan mengubah model keset setiap bulan. Pun saat ini, ia mulai membuat bermacam kerajinan lain seperti, selimut, bantal, dan bed cover.
"Tetapi saat ini, orang masih mengenal ikon kita adalah keset. Karena keset bisa dipasarkan secara massal dan ini yang kita pertanggungjawabkan karena melibatkan banyak orang," paparnya.
Irma mengakui saat ini beberapa penyandang cacat di rumahnya sedang dididik agar tidak menjadi beban bagi masyarakat. Bahkan, ada penyandang cacat berat yang dinilai orang lain tidak bisa melakukan apa-apa yang menjadi anak didiknya.
"Saya sebenarnya ingin tahu, sampai sebatas mana penyandang cacat yang paling berat bisa berusaha untuk dirinya sendiri. Karena itu saya berusaha memotivasinya untuk bisa melakukan sesuatu untuk dirinya," tutur Irma.
Diakuinya, keinginan mendidik dan melatih penyandang cacat tumbuh karena tidak ingin mereka dipandang sebelah mata oleh orang lain.
"Saya kadang berpikir, seharusnya tugas pemerintah dalam memberikan perlindungan dan pemberdayaan kepada penyandang cacat. Tetapi, saya hanya ingin menunjukkan bahwa sebenarnya, ini saya lakukan bukan saya mampu, tetapi karena saya mau," pungkas Irma.
Reporter : Muhammad Hasits
Sumber : Merdeka
Terkini Lainnya
Trik Simpel Gosok Keset Sampai Bersih Mengkilap Tanpa Detergen, Hanya dengan 2 Bahan Dapur
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Pelit Berbagi Ilmu
Aktif Berkeliling Kota
Disabilitas
Penyandang Disabilitas
Difabel
Difabel Hebat
Disability Rights
keset
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
TOPIK POPULER
Live Streaming
Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT KE-78 Bhayangkara
Populer
Kisah Inspiratif Suster Yohana, Abdikan Separuh Hidup Dampingi Anak Disabilitas di Panti Asuhan
Libur Sekolah, Puluhan Anak Disabilitas di Sidoarjo Ikuti Khitan Massal
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Kaki Prabowo Sukses Dioperasi, Dokter Jenderal Kopassus Spesialis Bedah Ortopedi Jadi Kunci
10 Cara Menyimpan Daging Sapi di Freezer, Bisa Awet berbulan-bulan
Sinopsis Sipder-Man: Far from Home, Ketika Spider-Man Harus Menghadapi Ancaman Baru di Dunia
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
Pengguna BRImo Tembus 34,6 Juta, Transaksinya Rp 2.120 Triliun
Saat AS dan UE Menjegal, Australia Justru Buka Pintu untuk Kendaraan Listrik China
Wuling Air EV Long Range, Kendaraan Ramah Lingkungan untuk Mobilitas Masa Depan
Saksikan Mega Series Magic 5, di Indosiar Senin 1 Juli 2024, via Live Streaming Pukul 17.30 WIB
Pendapatan Makin Amblas, Rugi Krakatau Steel Bengkak pada Kuartal I 2024
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Posisi Berdirimu Ungkap Kepribadian Terdalam, Kamu yang Mana?
4 Resep Olahan Sapi Thailand Praktis, Sedap, dan Halal
Mengenal Kampung Oben, Desa Inklusif yang Berdayakan Penyandang Disabilitas
Hunian NJOP Rp 2 Miliar di Jakarta Bisa Bebas PBB, Ini Syaratnya