, Jakarta - Data terbaru menunjukkan korelasi 40 hari antara bitcoin dan Nasdaq saat ini berada di level nol, menunjukkan tidak ada hubungan antara kelas aset saat ini. Alasan utama penurunan korelasi menjadi nol adalah ekspektasi tinggi terhadap persetujuan SEC untuk ETF spot pertama di AS.
Dilansir dari Coinmarketcap, Rabu (10/1/2024), seperti diketahui, korelasi antara Bitcoin dan Nasdaq secara konsisten positif sejak awal 2020. Selama pasar bearish yang pada 2022, korelasi tersebut mencapai puncaknya hingga level 0,8.
Baca Juga
Kelas aset seperti Bitcoin dan Nasdaq biasanya memiliki dinamika pasar, profil peserta, dan faktor mendasar yang berbeda. Namun, korelasi di pasar keuangan dapat berubah seiring berjalannya waktu dan cenderung bergerak serupa selama periode tertentu.
Advertisement
Korelasi antara Bitcoin dan Nasdaq terkadang menunjukkan kecenderungan tinggi, karena saat ini menunjukkan kecenderungan menurun. Korelasi yang tinggi antara Bitcoin dan Nasdaq dapat menunjukkan pergerakan harga yang serupa atau saling berhubungan antara kedua aset tersebut.
Situasi ini biasanya dapat timbul dari kesamaan persepsi risiko di pasar, kesamaan perilaku investor, atau faktor ekonomi umum yang mempengaruhi kedua aset dalam arah yang sama. Korelasi positif yang tinggi menunjukkan bahwa Bitcoin dan Nasdaq cenderung bergerak ke arah yang sama.
Di sisi lain, korelasi yang rendah menunjukkan Bitcoin dan Nasdaq cenderung bergerak secara independen atau berlawanan arah. Situasi ini dapat menunjukkan terdapat perbedaan dinamika pasar antara kedua aset tersebut atau investor memiliki persepsi risiko yang berbeda terhadap aset-aset tersebut.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Harga Bitcoin Tersungkur Setelah Beredar Pengumuman Palsu ETF dari SEC
Sebelumnya diberitakan, harga bitcoin kembali terkoreksi sejak Selasa, 9 Januari 2024 menyusul postingan media sosial palsu dari akun X Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) yang menyatakan lembaga tersebut telah menyetujui ETF Bitcoin Spot.
Dilansir dari CNBC, Rabu (10/1/2024), SEC kemudian menghapus postingan tersebut dan mengatakan akunnya di X telah disusupi dan belum menyetujui ETF.
Bitcoin awalnya melonjak setinggi USD 47.901 atau setara Rp 744,1 juta (asumsi kurs Rp 15.535 per dolar AS), level tertinggi sejak Maret 2022, sebelum turun ke level USD 44.816 atau setara Rp 696,1 juta.
Investor mengharapkan informasi terbaru dari SEC secepatnya terkait ETF Bitcoin Spot, dan beberapa berharap keputusan akan diambil lebih awal. Rabu waktu AS menandai batas waktu bagi SEC untuk menyetujui atau menolak aplikasi ETF bitcoin spot Ark 21Shares. Dipercaya secara luas badan tersebut akan menyetujui beberapa hal sekaligus.
Bitcoin telah diperdagangkan di bawah level USD 47.000 atau setara Rp 730,1 juta hampir sepanjang Selasa, setelah melewatinya satu hari sebelumnya untuk pertama kalinya sejak April 2022, karena pengajuan SEC yang diperbarui dari calon penerbit ETF bitcoin memperkuat keyakinan investor persetujuan tidak dapat dihindari.
Beberapa investor mengatakan efek hari pertama dari persetujuan tersebut terlalu dibesar-besarkan dan hal itu bisa menjadi peristiwa yang menarik perhatian. Bitcoin telah naik sekitar 60% dalam tiga bulan terakhir, terutama karena hype ETF.
Selain itu, investor telah mendapatkan keuntungan tinggi yang belum direalisasi sebuah tren yang secara historis mendahului koreksi harga menurut data dari CryptoQuant.
Advertisement
Terungkap, Persetujuan ETF Bitcoin Tak Bakal Genjot Lonjakan Harga
Sebelumnya diberitakan, Greeks live, sebuah platform untuk memperdagangkan produk opsi kripto memprediksi tidak ada lonjakan harga yang signifikan setelah regulator AS menyetujui ETF Bitcoin spot menurut data dari platformnya.
Menurut cuitan oleh Greeks.Live, data pasar terbaru dari platform perdagangannya menunjukkan meskipun ada spekulasi tentang SEC yang menyetujui aplikasi Bitcoin Spot ETF Selasa depan, terdapat sedikit volatilitas dalam volatilitas tersirat dan harga jangka utama.
“Volatilitas tersirat mengukur ekspektasi pasar terhadap pergerakan harga kontrak opsi di masa depan,” kata Greeks.Live, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (2/1/2024).
Menurut laporan Reuters, SEC AS dapat menghubungi pemohon ETF Bitcoin awal minggu depan. Perkembangan ini diperkirakan menjadi sangat penting bagi pasar kripto, memungkinkan investor untuk memperdagangkan ETF yang didukung Bitcoin di bursa yang teregulasi.
Namun, cuitan dari Greeks menunjukkan aktivitas pasar yang rendah secara tak terduga sebagai reaksi terhadap berita tersebut. Data opsi menunjukkan volatilitas tersirat untuk opsi 12 Januari, yang terkait erat dengan ETF, justru menurun dan bukannya meningkat. Selain itu, volume perdagangan untuk opsi ini sangat rendah.
Berdasarkan data ini, Greeks.live menegaskan pasar telah mempertimbangkan potensi persetujuan dari ETF Bitcoin spot.
Dalam istilah lain, para pelaku pasar dapat memperkirakan terjadinya hal tersebut dan mengubah posisi mereka sesuai dengan hal tersebut, sehingga persetujuan sebenarnya memiliki dampak yang terbatas terhadap harga dan volatilitas.
Perusahaan Manajemen Aset Kirim Pengajuan Terbaru ETF Bitcoin Spot ke SEC
Sebelumnya diberitakan, beberapa perusahaan manajemen aset yang mengajukan ETF Bitcoin Spot telah memperbarui pengajuan mereka ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Jumat, 29 Desember 2023.
Dilansir dari Yahoo Finance, Senin (1/1/2024), hal ini sesuai dengan permintaan SEC beberapa waktu lalu yang meminta para pengaju ETF Bitcoin untuk memperbarui pengajuan mereka.
Pada Jumat, BlackRock Asset Management, VanEck, Valkyrie Investments, Bitwise Investment Advisers, Invesco Ltd., Fidelity, dan WisdomTree Investments semuanya telah menyerahkan dokumen baru dengan regulator yang menjelaskan rincian pengaturan masing-masing.
Orang-orang yang mengetahui proses pengajuan mengatakan perusahaan yang memenuhi tenggat waktu revisi pengajuan akhir tahun kemungkinan dapat meluncurkan ETF Bitcoin Spot pada 10 Januari tanggal di mana SEC diharuskan untuk menyetujui atau menolak ETF milik Ark dan 21Shares.
Saat ini ada total 14 manajer aset yang berharap akhirnya memenangkan persetujuan SEC untuk ETF bitcoin spot. Selama dekade terakhir, regulator sekuritas AS telah menolak berbagai upaya untuk meluncurkan produk-produk ini, dengan alasan kekhawatiran akan manipulasi pasar dan ketidakmampuan calon emiten untuk melindungi investor.
Hingga saat ini, satu-satunya ETF mata uang kripto yang disetujui telah dikaitkan dengan kontrak berjangka bitcoin dan ethereum, yang diperdagangkan di Chicago Mercantile Exchange.
Sentimen ETF Bitcoin ini mendorong harga Bitcoin meningkat lebih dari dua kali lipat tahun ini. Bitcoin berhasil menembus di atas USD 45.000 atau setara Rp 629,5 juta (asumsi kurs Rp 15.390 per dolar AS) pada 2023.
Terkini Lainnya
Jerman Pindahkan Dana USD 150 Juta ke Aset Kripto
Analis Sebut Dogecoin (DOGE) Masuk Sinyal Beli, Siap Borong?
Penambang Kripto Rusia Makin Tumbuh, Butuh Tambahan Listrik hingga 6,9 GigaWatt
Harga Bitcoin Tersungkur Setelah Beredar Pengumuman Palsu ETF dari SEC
Terungkap, Persetujuan ETF Bitcoin Tak Bakal Genjot Lonjakan Harga
Perusahaan Manajemen Aset Kirim Pengajuan Terbaru ETF Bitcoin Spot ke SEC
Kripto
Bitcoin
ekonomi
Nasdaq
Crypto
Cryptocurrency
Indeks Nasdaq
Investor
Rekomendasi
Analis Sebut Dogecoin (DOGE) Masuk Sinyal Beli, Siap Borong?
Penambang Kripto Rusia Makin Tumbuh, Butuh Tambahan Listrik hingga 6,9 GigaWatt
Volume Bulanan Polymarket Tembus USD 100 Juta di Tengah Pilpres AS yang Kian Memanas
Harga Kripto Hari Ini 1 Juli 2024: Bitcoin Cs Kompak Menghijau
Diawasi OJK, Industri Kripto Bakal Setara dengan Perbankan
Harga Bitcoin Terus Anjlok, Sampai Kapan?
Bos Bittime Ramal Token Kripto Ini Bisa Tumbuh 10 Kali Lipat
Penipuan Kripto Meningkat Drastis, Bos Bitget Usul Ini
Interpol Sita Kripto Rp 32,7 Miliar dari Jaringan Penipuan Online Global
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
TOPIK POPULER
Populer
Jerman Pindahkan Dana USD 150 Juta ke Aset Kripto
Harga Kripto Hari Ini 1 Juli 2024: Bitcoin Cs Kompak Menghijau
Diawasi OJK, Industri Kripto Bakal Setara dengan Perbankan
Volume Bulanan Polymarket Tembus USD 100 Juta di Tengah Pilpres AS yang Kian Memanas
Penambang Kripto Rusia Makin Tumbuh, Butuh Tambahan Listrik hingga 6,9 GigaWatt
Analis Sebut Dogecoin (DOGE) Masuk Sinyal Beli, Siap Borong?
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Jauh-Jauh dari Pakistan, Ini 8 Mahasiswa yang Lulus Program Magister Peternakan Undip
Saksikan Sinetron Naik Ranjang di SCTV Episode Senin 1 Juli 2024 Pukul 20.00 WIB, Simak Sinopsisnya
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Timwas Bentuk Pansus Angket, Dalami Indikasi Jual Beli Visa dan Kuota Haji Khusus
Ini Dampak Perpres Game bagi Pelaku Industri Gim Lokal di Indonesia
Here Comes The Sun Eater Kembali dalam Event Musik HCTS 2024, Digelar di Bali 6 Juli 2024
4 Cara Buat Sate Daging Padang yang Enak, Ini Panduan Lengkapnya
Total Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp 479,42 Triliun
Mengenal Cedera Otot dan Cara Mengatasinya, Ketahui Juga Penyebabnya
ASN Pemda sekitar IKN Bisa Ajukan Pindah ke Nusantara
Miliarder di Inggris Bakar Rumah Mewahnya, Tak Rela Dimiliki oleh Mantan Istri
Cara Bakar Sate yang Enak dan Empuk, Ternyata Tekniknya Gampang
Kronologi Meninggalnya Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Saat Bertanding di GOR Amongrogo Yogya