, Jakarta Sudah bukan rahasia lagi bila orang Jepang dikenal sebagai orang yang memiliki harapan hidup tertinggi di dunia. Bukan karena umur mereka panjang, tapi mereka juga sehat untuk menjalani hari-hari saat sudah tua. Hal ini konon dikaitkan dengan gaya hidup mereka, terutama pola makan atau diet yang mereka jalani.
Dikutip dari Hella Health, Sabtu (5/8/2023), para peneliti memiliki teori bahwa kebiasaan makanan tradisional Jepang yang memiliki peran utama dalam kondisi kesehatan masyarakatnya. Dalam studi dari Universitas Tohoku yang mengambil pendekatan baru untuk menguji efek dari perubahan kebiasaan makan Jepang. Di mana tim tersebut menciptakan kembali makanan khas Jepang dari tahun 2005, 1990, 1975 dan 1960 dan memberi mereka makan untuk menguji kelompok hewan pengerat.
Hasil percobaan pada tahun 2016, ditemukan bahwa pada usia 48 minggu, tikus yang diberi diet tahun 1975 menunjukkan fungsi memori terbaik dan hidup lebih lama. Lalu peneliti telah memperluas tesnya kepada manusia. Ternyata hasilnya juga menunjukkan keunggulan pola makan Jepang tahun 1975.
Advertisement
Para peneliti berspekulasi bahwa diet 1975 lebih sehat karena mencakup lebih banyak hidangan kecil; memasak dengan api kecil dalam minyak; tidak ketergantungan pada telur, produk susu, dan daging; dan lebih banyak menggunakan bumbu fermentasi daripada garam dan gula.
Nah, sebenarnya apa itu diet 1975? Dan apa efeknya untuk tubuh? Dari berbagai sumber yang sudah kami rangkum, ini dia ulasan selengkapnya!
Menjalani diet sehat, artis-artis berikut ini berhasil menurunkan berat badan. Yuk simak video selengkapnya!
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengenal Lebih Dekat tentang Diet 1975
![ilustrasi makanan Jepang](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/cSKDrVHFk3PI9TzONJ5-cT6J8OM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3358515/original/082824300_1611556040-pexels-rajesh-tp-2098085.jpg)
Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, diet 1975 mengacu pada pola makan orang Jepang di tahun 1975. Walaupun pola makan orang Jepang juga mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu, tapi masih sedikit penelitian yang mengukur dampak kesehatan dari perubahan pola makan ini.
Nah, setelah melakukan tes terhadap hewan penelitian dari Universitas Tōhoku melanjutkan kepada manusia. Pertama, tim mengumpulkan dua kelompok subjek manusia yang cukup gemuk berusia 20 hingga 70 tahun. Selama 28 hari, satu kelompok makan tiga kali sehari sesuai dengan diet Jepang modern saat ini. Sedangkan kelompok kedua mengikuti diet 1975.
Setelah empat minggu berlalu, rata-rata indeks massa tubuh, berat badan, dan lingkar pinggang kelompok 1975 telah turun, sementara tingkat kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan hemoglobin A1C mereka turun. Sementara kolesterol HDL (kolesterol baik) mereka bisa meningkat.
Selanjutnya, tim melakukan dua kelompok subjek non-obesitas berusia 20 hingga 30 tahun dengan rejimen yang sama. Dalam kasus ini, kelompok 1975 menunjukkan tingkat stres yang lebih rendah dan kebugaran yang lebih tinggi setelah 28 hari, bersama dengan lebih sedikit flora usus yang terkait dengan penyakit.
Tidak hanya sampai di situ, dibandingkan dengan kelompok tahun 2005, kelompok tahun 1975 dan 1990 memiliki lebih sedikit lemak visceral dan cenderung tidak mengalami obesitas. Selain itu, kelompok diet tahun 1975 memiliki risiko diabetes dan perlemakan hati yang paling rendah dibandingkan yang lain.
Advertisement
Pencegahan Penyakit Terkait Penuaan
![Hipertensi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/27rjmyNuE7AR1OSxLE510vlvh8o=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3348704/original/047585700_1610591055-nurse-with-protective-mask-sitting-senior-woman-using-stethoscope-check-lungs-during-coronavirus-outbreak_232070-10981.jpg)
Penelitian ini juga menghasilkan fakta dan dampak komparatif pada umur panjang dan proses penuaan yang dialami oleh sekelompok tikus sebagai model untuk studi penyakit terkait penuaan pada manusia. Di mana pada minggu ke-24, ada sekelompok tikus mengalami penuaan fisik. Lalu, pada minggu ke-48, penuaan lebih jelas terjadi pada kelompok tahun 2005, dibandingkan dengan tahun 1990 dan 1975.
Demikian pula, pada minggu ke-24, kelompok tikus juga menunjukkan sedikit perbedaan yang berhubungan dengan pembelajaran dan memori. Ketika minggu ke-48, kelompok tikus yang menjalani diet 1975 justru menunjukkan lebih sedikit kehilangan memori dan kapasitas belajar dibandingkan kelompok 2005.
Kelompok tahun 1975 dan 1990 rata-rata juga memiliki rentang hidup yang lebih panjang daripada kelompok tahun 2005. Selain itu, kelompok tahun 1975 juga tampil sangat baik dalam hal umur panjang.
Hasil percobaan ini sangat menyarankan bahwa pola makan Jepang tahun 1990 dan 1975 lebih sehat untuk tikus daripada tahun 2005. Tapi apakah hasilnya juga berlaku untuk manusia?
Setelah mendapatkan otorisasi dari Komite Etika Penelitian Universitas Tōhoku, untuk memulai penelitian menggunakan subjek manusia. Hasilnya, menunjukkan dampak yang sama. Indeks massa tubuh rata-rata dan berat badan dari orang-orang yang ada di kelompok diet 1975 telah menurun secara signifikan, bersama dengan lingkar pinggang.
Tips untuk Menjalani Diet 1975
![menumis memasak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/8IRXK1RxX5tvIpauh38thb6MpKg=/0x309:6000x3691/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2936895/original/014361600_1570786578-jason-briscoe-7MAjXGUmaPw-unsplash.jpg)
Lalu, apa yang membedakan pola makan Jepang tahun 1975 dengan pola makan saat ini? Setidaknya, ada beberapa hal yang membedakannya, seperti berikut:
-
Variasi
Menu harian menampilkan hidangan kecil dalam jumlah yang relatif besar. Dalam praktiknya, ini umumnya berarti satu hidangan utama (biasanya ikan atau protein lain) dan dua lauk pauk (biasanya sayuran), selain nasi dan sup.
-
Metode memasak
Tiga mode memasak yang biasa dilakukan yaitu merebus, mengukus, dan memakannya secara mentah, diikuti dengan memanggang. Menggoreng dan menumis agak kurang umum.
Memasak dengan api besar, seperti saat menggoreng dengan minyak, bisa menyebabkan nutrisi rusak. Misalnya, ikan seperti makarel kaya akan asam lemak omega-3 EPA dan DHA yang sehat. Namun, jika digoreng hanya menyediakan sekitar sepersepuluh dari EPA dan DHA.
-
Bahan
Diet tahun 1975 kaya akan produk kedelai, makanan laut, umbi-umbian, sayuran hijau dan kuning (termasuk acar), buah, rumput laut, jamur, dan teh hijau. Telur, produk susu, dan daging juga dikonsumsi, tetapi dalam jumlah sedang.
-
Bumbu
Penggunaan bumbu fermentasi seperti kecap, miso, cuka, mirin, dan sake bersama dengan kaldu dashi membantu memberikan rasa yang memuaskan pada makanan tanpa penggunaan garam dan gula yang berlebihan.
![Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/8XZrS1bijHXHR4W2P_m4vqt8uNY=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3897754/original/059631300_1641575865-220106_Mengetahui_6_Jenis_Diet_yang_Populer_S.jpg)
Terkini Lainnya
5 Metode Diet Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan, Satset dan Menyehatkan
Mengenal Lebih Dekat tentang Diet 1975
Pencegahan Penyakit Terkait Penuaan
Tips untuk Menjalani Diet 1975
Variasi
Metode memasak
Bahan
Bumbu
Jepang
Metode Diet
Kesehatan
Berat Badan
Pola Makan
Diet
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TOP 3 CITIZEN6
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3: Daftar Makanan Penurun Gula Darah yang Cocok Dikonsumsi Orang dengan Diabetes
Top 3: Zodiak yang Menyendiri Saat Sedang Kesal
Populer
5 Alasan Kenapa Anda Membutuhkan Work Bestie, Sahabat Saat Berada di Kantor
Daftar Makanan Penurun Gula Darah, Bantu Cegah Diabetes
Menparekraf Sandiaga Apresiasi Workshop Basic Digital Audio dan Mixing Workflow
Profil Thiago Alcantara, Pemain Liverpool yang Memutuskan Pensiun di Usia 33 Tahun
Tidak Tepat Waktu, Ini 3 Zodiak yang Paling Sering Datang Terlambat
Lagu BTS yang Membahas Tentang Kesehatan Mental, Penuh Pesan Positif
Cara Menikmati Kopi dengan Cita Rasa Unik Khas Korea
Top 3: Apa Itu Parental Loneliness, Kesepian yang Dialami Orang Tua
5 Tanda Anda Memiliki Gaya Keterikatan Cemas dalam Hubungan
Ladies, Coba 5 Langkah Ini Menjadi Perempuan yang Mandiri Finansial
Pemberdayaan Perempuan dan Daur Ulang Sampah, Liberty Society Luncurkan Yayasan Berkelanjutan
4 Cara yang Bisa Dilakukan Pria Agar Menjadi Pribadi yang Lebih Baik
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Singapura Izinkan 16 Jenis Serangga untuk Dikonsumsi, Ada Cacing sampai Belatung Kumbang
Serba-serbi Wayang Kulit, Dibuat dari Kulit Kerbau yang Dilukis
5 Meteoroid yang Pernah Menghantam Bumi
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim